Anda di halaman 1dari 26

Toksikologi

Forensik
Nita Novita, dr.,
Sp.PA
Definisi
Toksikologi:
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang racun yang meliputi:
• Sifat-sifat kimia dan fisik
• Daya kerja dalam tubuh
• Gejala klinis dan perubahan patologis yang ditimbulkan
• Cara terapi dan antidotumnya
• Cara isolasi
• Cara identifikasi dan deteksi racun (kualitatif/kuantitatif)
Forensik:
• dosis terapi dan lethal
• temuan otopsi kasus yang meninggal dari suatu zat atau racun

 Toksikologi forensik:
semua aspek pemeriksaan racun yang mempunyai implikasi
hukum
TOXICOLOGY
IS THE SCIENCE OF “TOO MUCH”

Intoxication of a living organism is a


consequence of having exceeded
the maximum safe dose
of a certain substances’

W. Seinen
Toksikologi Forensik dan
Toksikologi klinik

Toksikologi klinik  apakah pasien


mengalami intoksikasi, perlu obat apa?
Perlu dicari penyebab adanya gejala
abnormal

Toksikologi forensik  mengungkap


apakah seseorang telah mengalami
intoksikasi akibat kecelakaan,
kesengajaan atau menjadi korban tindak
kejahatan
Toksikologi

SEBAB REKONSTRUKSI
KEMATIAN
KEC. LALU-LINTAS
MORFIN KEC. PSWT UDARA
SIANIDA PERKOSAAN
CO PEMBUNUHAN
INSEKTISIDA BUNUH DIRI
ARSEN
Aplikasi Toksikologi
Forensik
• Pemeriksaan obat pada jenazah 
menentukan sebab kematian
• Mengetahui mengapa peristiwa terjadi
 pemeriksaan obat di tempat kerja
 penyelidikan bahan berbahaya
Definisi Racun
Taylor
setiap zat yang dalam jumlah relatif kecil
bila masuk ke dalam tubuh akan
menimbulkan reaksi kimiawi yang akan
dapat menyebabkan penyakit atau
kematian

Secara umum
zat bekerja pada tubuh secara kimia dan
fisiologis dalam dosis toksik
menyebabkan gangguan fungsi tubuh,
mengakibatkan penyakit atau kematian
“”Ideal” Poison Characteristics

Tasteless
Odorless
Colorless
Readily soluble
Delayed onset of action
Undetectable
Exotic
Low-dose lethality
Easily obtained (not traceable)
Chemically stable
Mimics a natural disease
Sumber Racun
● Rumah tangga
● Dunia kedokteran
● Lapangan pertanian
● Industri atau laboratorium
● Di alam bebas
Cara Masuk Racun ke dalam Tubuh

Mulut (Oral, ingesti) Suntikan Inhalasi

Kulit normal atau yang sakit Dubur Vagina


Obat yang disalahgunakan
● Opium
● Amphetamine
● Cocaine
● Ganja
● Phencyclidine
● Over dosis obat
Cara Kerja Racun
Lokal:
• Korosif: Lisol, Asam & Basa Kuat
• Irritan: Arsen, HgCl
• Anestetik: Kokain, Asam Karbol

Sistemik:
• Narkotika, alkohol dll

Lokal dan sistemik


• Asam karbol
Kriteria Diagnostik Keracunan

1. Gejala-gejala sesuai dengan racun penyebab


2. Analisa kimia positif adanya racun pada sisa barang bukti
3. Ditemukan Racun pada cairan tubuh korban [Darah, Urine]
4. Otopsi, baik makroskopik dan mikroskopik sesuai dengan
racun penyebab
5. Riwayat korban kontak dengan racun

Bila 3 dan 4 positif  Diagnosis pasti keracunan


Pemeriksaan Toksikologi
Pada kasus-kasus:
● Kecurigaan adanya keracunan di TKP (Tempat Kejadian Perkara)
● Pada Otopsi ditemukan kelainan-kelainan yang tidak lazim:
○ Lebam mayat
■ merah terang (CO, CN)
■ cokelat (Nitrit, Nitrat, Anilin, fenasetin)
○ Parut bekas suntikan (Morfin)
○ Bau Amandel (CN)
○ Bau kutu busuk (Malation)
Penanganan Kasus Keracunan
1. Pemeriksaan di TKP:
● Sisa2 obat, jarum suntik, kaleng racun, muntahan, sisa makanan 
semuanya dikumpulkan dalam wadah
● AlloAnamnesa lengkap:
 Gejala keracunan
 Saat Kematian
 Penyakit/menta
2. Analisis toksikologi: kasus hidup/mati
3. Otopsi: pemeriksaan luar dan dalam lengkap dengan pengambilan bahan
untuk toksikologi dan histopatologi
Hal-hal yang Harus diperhatikan dalam
Pemeriksaan Jenazah

kenali bau yang keluar dari mulut atau hidung korban, dengan
cara menekan dinding dada berulang

perhatikan warna lebam mayat

perhatikan tanda korosif/luka bakar pada mulut serta


distribusinya pada tubuh

perhatikan bercak yang ada di pakaian, baik warna maupun


distribusinya
Pemeriksaan Luar
● Tercium bau dari hidung, mulut, pakaian:
 bau amandel (sianida), minyak tanah (insektisida), amoniak,
fenol, alkohol
● Pakaian: Penyebaran bercak racun (pembunuhan atau bunuh
diri)
● Lebam Mayat: merah terang (CO/CN)
● Luka-luka bakar pada bibir kulit akibat asam dan basa kuat
● Bekas suntikan (Narkotik), hiperpigmentasi, keratosis,
melanosis (As, Pb, Hg)
● Kelainan pada kuku, rambut dan sklera
Pemeriksaan Dalam
● Bau yang tercium dari rongga tengkorak, rongga perut dan
rongga dada
● Kelainan-kelainan yang ditemukan pada organ tubuh (darah,
saluran pernafasan, saluran pencernaan, hati, paru, jantung,
ginjal dan otak)
● Kelainan bisa berupa korosif, nekrosis
● Ditemukan sisa2 obat/racun dalam lambung, mulut, eosofagus
● Pada umumnya terdapat bendungan pada semua organ tubuh
Tidak boleh dilakukan saat pemeriksaan

MEROKOK

MENYIRAM, BAIK DGN AIR ATAU ZAT


UNTUK MENGHILANGKAN BAU

—Someone Famous
MENYEMPROT RUANGAN UNTUK
MENGHILANGKAN BAU
Bahan/ organ yang diambil dan dikirim untuk
pemeriksaan toksikologi
● Darah ( 30 –50 cc )
● Urin (seluruhnya )
● Isi lambung( seluruhnya )
● Empedu, Hati (500gr), Ginjal (seluruhnya),
● Otak (500 gr), Usus dan isinya ( 60 cm)
● Lemak (200gr), Otot, Rambut dengan akarnya (10 gr), Kuku
dengan pangkalnya (10gr),
● Jaringan tempat suntikan ( 5-10 cm2)
● Organ lain yang kadang perlu diambil: Paru, jantung dan
limpa
Tempat atau wadah sampel
● Biasanya disediakan 9 botol ( Peles) untuk
masing2 organ atau cairan.
● Dikirim tanpa bahan pengawet / es.
● Bila perlu dikirim harus pakai bahan pengawet:
Alkohol Absolut/ NaCl jenuh
● (organ2), NaF 1% / Na Sitrat ( Darah)
● Na Benzoat+fenil merkuri nitrit (Urin)
Cara Pengiriman
● Botol berisi organ disegel oleh polisi dan dokter.
● Buat berita acara.
● Ringkasan Laporan otopsi
● Pemeriksaan Patologik anatomik semua organ
(pengawet formalin / alkohol)
● Bahan Pengawet untuk Pemeriksaan Racun
TIDAK DIBENARKAN, karena formalin merusak
racun / menyulitkan pemeriksaan.
Pengiriman ke Laboratorium
● Tempat bersih
● Tiap botol satu sampel
● Contoh bahan pengawet
● Hasil pemeriksaan singkat
● Disegel
● Penyegelan ada saksi
● Apabila jenazah diawetkan, sampel diambil
sebelum diawetkan (Idries, 1979)
Pemeriksaan racun pada jenazah
● Kematian terjadi cepat 
kongesti, oedema paru, otak
dan ginjal
● Kematian terjadi lambat 
kelainan agak spesifik
● Pemeriksaan luar  pakaian,
lebam mayat, bercak sekitar
mulut, bau, kelainan lain.
● Pemeriksaan dalam  bau,
kelainan gastrointestinal mis
zat korosif
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai