Anda di halaman 1dari 25

REFERAT

TOKSIKOLOGI FORENSIK
DISUSUN OLEH:
KHALISHAH FAADHILAH 1910221003

Pembimbing :
Dr.Baety adhayati,Sp. FM
Dr . Donald Rinaldi , Sp.FM ,MHKes

KEPANITERAAN KLINIK KEDOKTERAN FORENSIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


CILEGON
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
PERIODE 26 JULI – 21 AGUSTUS 2021
Definisi
◦ Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari sumber,sifat serta khasiat racun,gejala-gejala dan pengobatan
pada keracunan serta kelainan yang didapatkan pada korban yang meninggal
◦ Racun adalah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam dosis toksik akan
menyebabkan gangguan kesehatan atan mengakibatkan kematian.
Toksikologi
Tujuan Pemeriksaan forensic
Cara racun masuk ke dalam tubuh

◦ Untuk mencari penyebab kemaatian misalnya ◦ Ditelan (ingesti )


pada kasus kematian karena keracunan morfin ◦ Inhalasi
sianida ,karbon moniksida
◦ Injeksi
◦ Untuk mengetahui mengapa suatu peristiwa
apat terjadi misalnya peristiwa pembunuhan ◦ Penyerapan melalui kulit
KLL,kecelakaan pesawata udara dan perkosaan ◦ Penyerapan melalui anus atau vagina
Penggolongan Jenis racun
1.Berdasarkan sumber :
◦ Tumbuhan : opium,kokain,kurare,aaflatoksin
◦ Hewan : toksin ular, laba laba
◦ Mineral : arsen, timah hitam
◦ Bahan sintetik : heroin
2.Berdasarkan tempat racun berada :
◦ Terdapat dialam bebas : gas racun alam
◦ Terdapat dirumah tangga : deterjen ,disinfektan ,insektisida,pembersih
◦ Racun yang beredar di kalangan medis : hipnotika,sedative,tranquilizer,antidepresan
◦ Racun yang banyak digunakan dalam industri/lab : asam dan basa kuat,logam berat
3.Berdasarkan cara kerja /efek yang ditimbulkan :
◦ Racun yang bekerja local
◦ Racun yang bekerja sistemik
◦ Racun yang bekerja local dan sistemik
Faktor yang mempengaruhi keracunan Anamnesis korban keracunan

◦ Cara masuk ◦ Jenis racun


◦ Umur ◦ Cara masuk racun
◦ Kondisi tubuh ◦ Data tentang kebiasaan dan kepribadian korban
◦ Kebiasaan ◦ Keadaan psikiatri korban
◦ Idionsinkrasi dan alergi ◦ Keadaan kesehatan fisik korban
◦ Takaran /Dosis ◦ Faktor yang meningkatkan efek letal zat yang
◦ Waktu pemberian digunakan seperti penyakit , riwayat alergi ,
atau idiosinkrasi atau penggunaan zat zat lain
Kriteria diagnostic pada keracunan
◦ Anamnesa kontak antara korban dengan racun
◦ Adanya tanda – tanda serta gejala yang sesuai dengan tanda dan gejala racun yang diduga
◦ Dari sisa benda bukti , harus dapat dibuktikan bahwa benda bukti tersebut memang racun yang dimaksud
◦ Dari bedah mayat dapat ditemukan adanya perubahan atau kelainan yang sesuai dengan keracunan dari
racun yang diduga serta dari bedah mayat tidak dapat ditemukan adanya penyebab kematian yang lain
◦ Pada analisa kimia atau pemeriksaan toksikologi harus dapat dibuktikan adanya racun serta metabolitnya
dalam tubuh atau cairan tubuh korban secara sistemik
Metode pemeriksaan forensic toksikologi
◦ Anamnesis ( jenis racun ,cara masuk racun ,data kebiasaan dan kepribadian korban keadaan psikiatri
korban ,kesehatan fisik dan factor yang meningkatkan efek letal zat )
◦ Pemeriksaan fisik ( bau dari mulut atau saluran napas ,warna muntahan , cairaan atau secret yang keluar
dari mulut , tanda suntikan ,fenomena drainage ,apakah ada kejang ,pin point pupil ,tanda gagal napas )
◦ Pengambilan dan analisis sampel ( secret mulut dan hidung ,darah urin )
◦ Visum et repertum
Klasifikasi toksikologi
◦ Keracunan karbon monoksida
◦ Keracunan sianida
◦ Keracunan arsen
◦ Keracunan timbal
◦ Keracunan insektisida
◦ Keracunan alcohol
◦ Keracunan barbiturat
◦ Keracunan narkotika
Keracuna karbon monoksida
◦ Gas co adalah gas yang tidak berwarna ,tidak berbau dan tidak merangsang selaput lender ,sedikit lebih
ringan dari udara sehingga mudah menyebar
◦ Gas co dapaat ditemukan pada hasil pembakaran yang tidak sempurna dari karbon dan bahan – bahan
organic yang mengandung karbon ,misalnya pada hasil pembakaran sempurna motor yang menggunakan
bahan bakar bensin
◦ Pada korban keracunan CO ditemukan lebam mayat berwarna merah muda terang ( cherry red colour )
yang tampak jelas bila kadara Cohb mencapai 30 % atau lebih
Keracunan sianida
◦ Sianida ( CN ) merupakah racun yang sangat toksik karena efek sianida dalam takaran kecil sudah cukup
untuk menimbulkan kematian pada seseorang dengan cepat
◦ Kematian akibat keracunan sianida umumnya terjadi pada kasus bunuh diri dan pembunuhan tetapi dapat
pula terjadi akibat kecelakaan saat penyemprotan ( fumigasi ) dalam pertanian dan gudang di kapal
◦ Hidrogen sianida ( HCN ) merupakan cairan jernih yang bersifat asam ,larut dalam air alcohol dan eter
◦ HCN mempunyai aroma khas amandel ( bitter almonds ,peach pits )
◦ HCN digunakan dalam sintesis kimia dan fumigasi di gudang gudang kapal untuk membunuh tikus
◦ Sianida juga didapat dari biji tumbuh-tumbuhan terutama biji –bijian dari henus prunus yang
mengandung glikosida sianogenetik atau amygdalin seperti singkong liar , umbi – umbian liar ,
temulawak , cherry liar ,plum ,apricot
◦ Sianida dapat masuk ke tubuh melalui mulut ( saluran pencernaan ) inhlasai dan kulit
Tanda dan gejala keracunan siaanida
1.Pada keracunan akut : kegagalan pernapasan dan kematian dapat timbul dalam beberapa menit
2.Dalam interval waktu yang pendek antara menelan racun sampai kematian dapat ditemukan
gejala gejala : terasa terbakar pada keronkongan dan lidah , sesak napas hipersalivasi ,mual dan
muntah ,sakit kepala ,vertigo ,fotofobia tinitus dan kelelahan
3.Dapat ditemukan sianosis pada muka ,busa keluar dari mulut , nadi cepat dan lemah pernafasan
cepat dan kadang kadang tidak teratur ,pupil dilatasi dan reflex melambat , udara pernafasan
dapat berbau amandel dan dari muntahan tercium bau amandel , menjelang kematian sianosis
kebih nyata dan timbul kedut otot kemudian kejang dengan inkontinensia urin dan alvi
4.Racun yang di inhlasi : palpitasi , kesukraan bernapas ,mual ,muntah ,sakit
kepala,salivasi,lakrimasi ,iritasi mulut dan keronkongan ,pusing dan kelemahan ekstremitas
cepat timbul dan kemudia kolaps , kejang ,koma dan meninggal
5.Keracunan kronik : tampak pucat ,keringat dingin ,pusing ,rasa tidak enak didalam perut mual
dan kolik , rasa tertekan pada dada , sesak napas , goiter dan hipotiroid
Pemeriksaan jenazah pada keracunan
sianida
Pemeriksan luar jenazah Pemeriksan dalam jenazah

◦ Tercium bau amandel pada daerah mulut dan ◦ Dapaat tercium bau amandel yang khas pada
hidung ( tanda patognomonik untuk keracunan waktu membuka rongga dada perut ,otak serta
CN) lambung

◦ Sianosis pada wajah dan bibir ◦ Darah ,otot dan penampang organ tubuh
dapat berwarna merah terang
◦ Busa keluar dari mulut
◦ Hanya ditemukan tanda asfiksia pada organ
◦ Lebam mayat warna merah terang tubuh
◦ Pada korban yang menelan garam alkali
sinida dapat ditemukan kelainan pada mukosa
lambung berupa kerosi dan berwarna merah
kecoklatan karena terbentuk hematin alkali
dan pada perabaan mukosa licin seperti sabun
Keracunan Arsen
◦ Senyawa arsen dahulu sering digunakan sebagai racun dalam tindakan pembunuhan keracunan arsen
kadang dapat terjadi karena kecelakaan dalam industry dan pertanian akibat memakan/meminum
terkontaminasi dengan arsen
◦ Kematian akibat arsemm sering tidak menimbulkan kecurigaan karena gejala keracunan akutnya
menyerupai gejala gangguan gastrointestinal yang hebat
Tanda dan gejala keracuna arsen
Keracunan akut arsen : gastrointestinal hebat , rasa terbakar didaerah tenggorok dengan rasa logam pada
mulut ,diikuti mual dan muntah muntah hebat , isi lambung dan bahkan isi duodenum dapat keluar ,
muntahan dapat mengandung bubuk warna putih kadang sedikit berdarah kemudian terjadi nyeri
epigastrium yang cepat menjalar ke seluruh perut hingga nyeri perabaan diare hebat ,kadang terlihat bubuk
putih pada kotoran yang dapat tampak seperti air cucian beras
Pemeriksaan korban mati karena keracunan akut
Pemeriksaan korban mati karena keracunan arsin
arsen
◦ Pemeriksaan luar ditemukan tanda tanda ◦ Korban meninggal karena hirup arsin : terlihat
dehirasi tanda tanda kegagalan kardio respirasi akut
◦ Pemeriksaan bedah jenazah ditemukan : tanda
◦ Meninggal lambat dapaat ditemukan icterus
iritasi lambung mukosa berwarna merah
,kadang dengan pendarahan pada jantung dengan anemia hemolitik , tanda kerusakan
ditemukan pendarahan subendokardium pada ginjal berupa degenerasi lemak dengan
septum dan pada parenkim organ lain dapat nekrosis fokal serta nekrosis tubuli
mengalami degenerasi bengkak keruh
◦ Pada korban meninggal perlu diambil semua
organ ,darah ,urin ,isi usus ,isi lambung
,rambut ,kuku,kulit dan tulang
◦ Pemeriksaan toksikologi pada korban hidup :
urin ,tinja ,bilas lambung ,darah rambut dan
kuku
Keracunan timbal
Tanda dan gejala

◦ Plumbum atau timbal hitam terdapat dimana ◦ Korban akan merasa sepat ( rasa logam )
dalam jumlah besar dalam badan accu/aterai ◦ Muntah warna putih karena adanya PB klorida
◦ PB terdapat pula pada pipa air zaman dahulu ◦ Diare dengan feses yang hitam
,timah solder ,bahan dasar cat zaman dahulu
◦ Nyeri perut karena iritasi
◦ Syok, hemolysis akut hemoglobinuria, oliguria
dan parestesi
◦ Kematian terjadi akibat syok dan dehidrasi
Pemeriksaan kedokteran forensik
Korban hidup jenazah
◦ Diagnosis keracunan PB pada korban hidup ◦ Keracunan akut : dehidrasi lambung mengerut
adanya gejala keracunan dan pemeriksaan ( spastis ) hiperemi,isi lambung warna putih usus
kadar PB darah dan urin spastis dan feses warna hitam
◦ Pemeriksaan radiologi juga dapat menolong ◦ Keracunan kronik : tubuh sangat kurus ,pucat
,terdapat garis PB,iketrik ,gastritis kronik dan
pada usus didapatkan bercak hitam atrofi otot
◦ Pemeriksaan laboratorium : normal kadar PB lengan dan tungkai,ensefalopati dijumpai edem
dalam < 60 ug/100 ml.jika . 70 ug/100 ml otak dan titik pendarahan
berarti ada pemaparan abnormal ,jika > 100 ◦ Ginjal menunjukkan tanda tubular nekrosis
ug /100 mk berarti terjadi keracunan korteks menebal dan hiperemi
◦ Dalam urin pB normal 0,5 ug/100 ml ◦ Lambung menunjukkan gastritis kronik akibat
pemaparan bila sama atau lebih besar dari 8 iritasi dan pigmentasi pada usus
ug/100 ml, sedangkan keracunan bila sama ◦ Bilang tulang panjang di potong tampak garis PB
atau lebih besar dari 20 ug/100 ml yang lebih pucat dari sekitarnya
Keracuna insektisida
◦ Insektisida adalaah racun serangga yang banyak dipakai dalam pertanian,perkebunan dan dalam rumah tangga
◦ Keracunan Insektisida biasanya terjadi karena kecelakaan dan percobaan bunuh diri jara sekali Karena
pembunuhan
◦ Pembagian insektisida :
1.Hidrokarbon terklorinasi ( DDT,Aldrin,lindone) - > manifestasi utama keracunan ( muntah tremor dan kejang )
2.Inhibitor kolinesterase : manifestasi utama ( gangguang penglihatan kesukaran bernapas dan hiperaktif
gastrointestinal ) organofosfat ( malathion, parathion,paraxon,diazinon) , karbamat ( Carbaryl dan baygon )
◦ Pemeriksaan toksikologi : sampel darah ,hati ,limpa ,paru dan lemak tubuh
◦ Penentuan kadar AChE dalam darah dan plasma dapat dilakukan dengan tintometer (Edson) dan cara paper
strip acholest
Keracunan Alkohol
◦ Alkohol banyak terdapat dalam berbagai minuman ( whisky ,brandy,rum,vodka,gin,wines ,bir ) dan sering
minimbulkan keracunan
◦ Keracunan alcohol menyebabkan penurunan daya reaksi atau kecepatan ,kemampuan dan keterampilan mengemudi
sehingga cenderung menimbulkan KLL
◦ Tanda dan gejala keracunan akut alcohol bergantung pada kadar alkohol dalam darah dan toleransi individu
Pemeriksaan kedokteran forensik
Korban hidup Jenazah

◦ Bau alcohol yang keluar dari udara pernapasan ◦ Kelainan yang ditemukan korban mati tidak
merupakah petunjuk awal khas ,mungkin ditemukan gejala yang sesuai
dengan asfiksia
◦ Pemeriksaan kadar alcohol darah
◦ Seluruh organ menujukan tanda bendungaan
,kemerahan,dan tanda inflamasi
◦ Organ termasuk otak dan darah berbau alcohol
◦ Pada pemeriksaan histopatogik dijumpai edema
dan pelebaran PD otak dan selaput otak
,degenerasi bengkak keruh pada bagian parenkim
organ dan inflamasi mukosa saluran cerna
◦ Pemeriksaan lab : kadar alcohol dalam otak
hati ,organ lain atau cairan tubuh misalnya cairan
serebrospinaal atau urin
Keracunan barbiturate
◦ Barbiturat sering digunakan sebagai sedative,hipnotik ,antikonvulsan ,anestetik atau kombinasi
dengan derivate pirazolon ,salisilat dan paraaminofenol untuk memperoleh potensial efek
analgetik
◦ Tanda dan gejala keracunan akut : ataksia , vertigo ,pembicaraan kacau ,nyeri kepala
,paresthesia,halusinasi,dysdiadokokinesis,gelisah dan delirium,tekanan darah turun ,pupil
mengecil dan tidak bereaksi terhadap cahaya,stupor yang progresif dan kemudian terjadi koma
yang dalam disertai dengan hilagnya reflex ,pernapasan dangkal dan dalam ,serta timbul reflex
patologik
◦ Mekanisme kematian : terjadi melalui mekanisme depresi pusat pernapasan yang menimbulkan
henti napas
◦ Komplikasi : atelekstasis ,pneumonia hipostatik ,pneumonia aspirasi dan edema paru yang berat
Pemeriksaan kedokteran forensic
Korban hidup Jenazah

◦ Diagnosis keracunan barbiturate dapat sukar ◦ Pada autopsi , diagnosis kematian akibat
ditegakkan : mental tidak stabil dan bersifat destruktif keracunan barbiturat akut kadang tidak dapat
mudah sekali menggunakan obat depresi SSP ditentukan dan karena tertutupi oleh sebab
kematian yang lain
◦ Pemeriksaan padatempat kejadian perlu dilakukan :
ditemukan botol obat barbiturate yang kosong ,sisa ◦ Bila ditemukan kadar barbiturate dalam darah
tablet /kapsul pada tempat kejadian ,dan dengan dengan jumlah yang banyak makan diagnosis
warna khas dalam mulut atau dalam lambung kematian keracunan barbiturate dapat ditegakkan
membantu diagnosis ◦ Kelainan pada jenazah biasanya tidak khas
◦ Pada permeriksaan luar : gambaran beruapa
asfiksia ,sianosis ,keluarnya busa halus dari mulut
,tardieau ,spot dapat ditemukan vesikel atau bula
pada kulit daerah yang tidak tertekan
Keracunan narkotika
◦ Narkotika berasal dari Bahasa yunani : narcosis ialah setiap obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menyebabkan suaatu keadaan stupor
◦ Menurut struktur kimianya ,narkotika terbagi menjadi :
1.Morfin dan turunanya : morfin ,dilaudid ,heroin ,nalorfin ,kodein dan naloxone
2.Turunan benzomorfan : pentazocine dan levorphanol
3.Golongan 4-fenilpiperidin : pethidine ( meeperidire dan trime peridine )
4.Golongan difenilpropilamin dan analgesic –asiklik : methadone dan ticarda
5.Lain lain : turunan fenotiazin dan benzimidazole
◦ Mekanisme kematian : depresi pusat pernapasan , edema paru , syok anafilaktik , pemakainan alat suntik
yang tidak steril yang menimbulkan infeksi )
Tanda dan gejala keracunan akut
◦ Gejala keracunan lebih cepat morfin dibangdingkan dengan opium
◦ Mula terjadi eksitasi susunan saraf yang kemudia disusul dengan narcosis, Penderita merasa ngantuk
yang makin lama makin dalam dan berakhir dalam keadaan koma terdapat relaksasi otot sehingga lidah
dapat menutupi saluran napas , nadi kecil dan lemah , pernapasan sukar , irregular ,pernapasan dangkal
lambat dan dapat terjadi pernapasan cheyne stokes ,suhu badan turun,muka pucat ,pupil miosis yang akan
melebar kembali setelah terjadi anoksia ,tekanan darah turun hingga syok
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai