Anda di halaman 1dari 27

TOKSIKOLOGI

FORENSIK
REFERAT

Nurul Azisah, S.Ked (10542064815)


St. Nurchaliza D. P, S.Ked (10542065615)

PEMBIMBING UTAMA: RESIDEN PEMBIMBING:

Kompol. Dr. dr. Mauluddin M, S.H, MH, Sp.F dr. Andi Iqbal
dr. Denny Mathius, Sp.F, M.Kes
Definisi
Substansi kimia yang dalam
jumlah relatif kecil bila masuk atau
mengenai tubuh, tanpa kekuatan
mekanis tetapi hanya dengan
kekuatan daya kimianya, akan
menimbulkan gangguan fungsi
tubuh bahkan kematian.

Toksik Toksikologi Forensik

Ilmu yang menelaah tentang


kerja dan efek berbahaya zat
kimia atau racun terhadap
mekanisme biologis suatu
organisme.
Motif Keracunan
Sub grup S tipe
S/S

Tipe S
Sub grup Q tipe
S/Q
Motif keracunan
berdasarkan korban
Sub grup S tipe
R/S
Tipe R
Sub grup Q tipe
R/Q
Toksisitas Racun

Kondisi Pemakai Toksisitas Intrinsik

Dosis dan Bioavailabilitas


Ko-Medikasi Contents Title
You can simply
impress your
audience.

Cara Masuk Zat ke Dalam Konsentrasi


Tubuh
Frekuensi dan Waktu Paru
Pemeriksaan Forensik Toksikologi

Visum Et Repertum

Pengambilan data dan


analisis sampel
Pemeriksaan FIsik Sekret mulut dan
hidung, darah serta
Bau dari mulut atau
urin
saluran napas. Warna
Anamnesis muntahan, caran atau
Jenis racun, cara sekret yang keluar dari
masuk racun, data mulut, tanda suntikan,
kebiasaan dan fenomena drainage,
kepribadian korban, kejang, pin point, tanda
psikiatri korban, gagal napas
kesehatan fisik, faktor
yang meningkatkan
efek letal zat
Pemeriksaan Korban Meninggal
1. Pemeriksaan Post Mortem

Pemeriksaan Luar
• Racun jenis tertentu mengeluarkan bau aroma yang khas, misalnya
asam hidrosianida, asam karbonat, kloroform, alkohol, dan lain-lain.
Untuk menjaga keutuhan jenazah tidak boleh menggunakan cairan
disinfektan yang mempunyai bau .
• Pada permukaan tubuh jenazah mungkin ditemukan bercak-bercak
yang berasal dari muntahan, feses, dan kadang-kadang jenis racun itu
sendiri.
• Perubahan warna kulit, misalnya menjadi kuning pada keracunan fosfor
dan keracunan akut akibat unsur tembaga sulfat.
• Keadaan pupil mata dan jari tangan yang lemas atau mengepal.
Pemeriksaan Dalam
• Hiperemia
• Perlunakan
• Ulserasi
• Perforasi
Pemeriksaan Korban Meninggal
2. Pemeriksaan Kimia/toksikologi organ tubuh
bagian dalam
• Urin dan feses
• Darah
• Lambung dan isinya
• Hati
• Setengah bagian dari masing-masing ginjal
• Otak dan korda spinalis
• Uterus dan organ yang berkaitan
• Paru-paru
• Tulang, rambut, gigi, dan kuku
• Organ tubuh lainnya yang dicurigai mengandung racun
3. Pengumpulan bukti di sekitar tempat
kejadian
Keracunan Sianida

Tanda dan Gejala


Ingesti: terbakar pada kerongkongan dan lidah, hipersalivasi, mual, muntah, sakit kepala, vertigo, photophobia, tinitus,
pusing, kelelahan dan sesak napas. Sianosis pada muka, keluar busa dari mulut, nadi cepat dan lemah, napas cepat
dan kadang-kadang tidak teratur, refleks melambat, udara pernapasan berbau amandel. Menjelang kematian, sianosis
tampak nyata dan timbul kedutan otot-otot yang berlanjut dengan kejang disertai inkontinensia urin dan alvi.

Inhalasi: menimbulkan palpitasi, kesukaran bernapas, mual muntah sakit kepala, salivasi, lakrimasi, iritasi mulut dan
kerongkongan, pusing, kelemahan ekstremitas, kolaps, kejang, koma, dan meninggal.
Keracunan Sianida

Pemeriksaan Forensik


Pemeriksaan luar: tercium bau amandel dengan cara menekan dada mayat sehingga akan keluar gas dari
mulut dan hidung. Sianosis pada wajah dan bibir, busa keluar dari mulut, dan lebam jenazah berwarna merah
terang (red livor mortis).

Bedah mayat: Perut dapat berisi darah maupun rembesan darah akibat erosi maupun pendarahan di dinding
perut
Lebam jenazah
berwarna merah
bata
Keracunan CO
Saturasi Gejala 40% - 50% Sama dengan gejala di atas tetapi dengan
COHb kemungkinan besar kolaps atau sinkop.
Pernapasan dan nadi cepat, ataksia.
10 % Tidak ada

10%- Rasa berat pada kening,


50% - 60% Sinkop, pernapasan dan nadi bertambah
20% sakit kepala ringan
cepat, koma dengan kejang intermitten,
pernapasan Cheyne-Stokes
20%- Sakit kepala,
30% berdenyut pada pelipis
60% - 70% Koma dengan kejang, depresi jantung dan

30%- Sakit kepala keras, pernapasan, mungkin meninggal

40% lemah, pusing,


70% - 80% Nadi lemah, pernapasan lambat, gagal
penglihatan buram,
napas dan meninggal.
mual dan muntah, kolaps
Keracunan CO

Pemeriksaan Forensik


Pemeriksaan luar: lebam mayat yang berupa cherry red pada kulit, otot, darah dan organ-organ interna, yang
tampak jelas bila kadar COHb mencapai 30% atau lebih

Bedah mayat: jaringan otot, viscera dan darah berwarna merah terang, kadang ditemukan tanda-tanda asfiksia
dan hiperemia viscera. Pada otak besar dapat ditemukan petekie di substansia alba bila korban bertahan
hidup lebih dari 30 menit
Keracunan Insektisida

Tanda dan Gejala


Gangguan penglihatan, sukar bernapas, saluran pencernaan hiperaktif,
sakit kepala, kelemahan otot, hiperhidrosis, lakrimasi, salivasi, miosis,
sekresi saluran napas, sianosis, papil edem, konvulsi, koma, dan hilangnya
kontrol terhadap sfingter
Keracunan Insektisida

Pemeriksaan Forensik


Pemeriksaan dalam: ditemukan tanda pembendungan pada alat dalam. Di lambung ditemukan
cairan yang terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan cairan lambung dan lapisan larutan insektisida.
Mukosa lambung dan usus bagian atas tampak hiperemis dan mengalami perdarahan
submukosa. Tercium bau pelarut insektisida. Limpa, otak dan paru tampak edem dan kongesti.
Kerusakan jaringan hati biasanya merupakan penyebab kematian pada keracunan kronis.
Keracunan Arsen

Tanda dan Gejala


Acute paralytic: circulatory collapse dengan tekanan darah turun/rendah, denyut nadi cepat dan
lemah, pernafasan sukar dan dalam , stupor atau semicomatous , kejang dan adakalanya tampak/
tidak tampak gejala iritasi gastrointestinal.

Gastrointestinal type: muntah dan diikuti diarrhea setelah 1-2 jam kemudian, Rasa sakit dan cramp
pada perut, rasa haus yang hebat, sakit tenggorokan , mulut terasa kering
Keracunan Arsen

Tanda dan Gejala


Subacute type 36: Perdarahan multiple pada lapisan sub serosa jaringan Traktus Gastrointestinal mengalami inflamasi
dan kronis serta diarhea berkepanjangan, cramp dan dehidrasi,ginjal mengalami nefrosis dengan albuminuria dan
hematuria, skin eruption, bengkak seluruh tubuh.

Chronic type: Paralyse dan atrofi otot-otot tangan dan kaki, anaesthesia , rambut dan kuku rontok, gastroentritis kronis
disertai anoreksia, nausea, dan diare, kulit mengalami hiperkeratosis dan hiperpigmentasi, mata mengalami
hiperkeratosis, kelopak mata bengkak, garis melintang pada kuku berwarna putih.
Keracunan Arsen

Pemeriksaan Forensik


Keracunan Akut :

Pemeriksaan luar: tampak tanda-tanda dehidrasi

Pemeriksaan dalam: tampak tanda iritasi lambung, mukosa berwarna merah,
kadang-kadang dengan perdarahan (fleas bitten appearance)
Keracunan Arsen

Pemeriksaan Forensik


Keracunan Kronik :

Pemeriksaan luar: tampak keadaan gizi buruk. Pada kulit terdapat pigmentasi coklat (melanosis
arsenic), keratosis telapak tangan dan kaki (keratosis arsenic). Kuku tampak garis-garis putih
(Mee’s lines) pada bagian kuku yang tumbuh dan dasar kuku.

Pemeriksaan dalam: tidak khas.
Keracunan
Arsenik
Keracunan Narkoba

Tanda dan Gejala


Mengantuk, yang makin lama makin dalam dan berakhir dengan keadaan koma,
terdapat relaksasi otot-otot sehingga lidah dapat menutupi saluran nafas, nadi kecil
dan lemah, pernafasan sukar, irregular, pernafasan dangkal – lambat, suhu badan
turun, muka pucat, pupil miosis (pin-head size), tekanan darah turun hingga syok.
Keracunan Narkoba

Pemeriksaan Forensik


Korban hidup: pengambilan darah dan urin untuk pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan luar jenazah: ditemukan adanya bekas suntikan, pembesaran kelenjar getah
bening setempat, lepuh kulit (skin blister), tanda asfiksia (busa halus dari lubang hidung dan
mulut), sianosis pada ujung jari dan bibir, perdarahan petekial pada konjungtiva dan pada
pemakaian narkotika dengan cara sniffing (menghirup), kadang dijumpai perforasi septum nasi.
Keracunan Narkoba

Pemeriksaan Forensik


Pemeriksaan dalam jenazah: ditemukan darah berwarna gelap dan
cair, terdapat gumpalan masa coklat kehitaman pada lambung, trakea
dan bronkus kongesti dan berbusa, paru kongesti dan edema.
Skin Blister
Keracunan Psikotropika

Tanda dan Gejala


Barbiturat, gejala akut: ataksia, vertigo, pembicaraan kacau, nyeri
kepala, parestesi, halusinasi, gelisan dan delirium.

Kronis: depresi melankolik, regresi psikik, wajah kusut, emosi tidak stabil.
Keracunan Psikotropika

Pemeriksaan Forensik


Gambaran tidak khas.

Pemeriksaan luar: tampak gambaran asfiksia (sianosis, keluar busa halus dari mulut).

Pemeriksaan dalam: mukosa saluran cerna dan seluruh organ dalam menunjukkan tanda
perbendungan. Esophagus menebal , berwarna merah coklat gelap dan kongestif.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai