Prosedur trakeostomi dahulu disebut dengan berbagai
istilah, antara lain laringotomi atau bronkotomi sampai istilah trakeotomi diperkenalkan. Pada tahun-tahun belakangan ini digunakan istilah yang lebih tepat yaitu trakeostomi. Definisi Trakeostomi adalah tindakan operasi membuat jalan udara melalui leher dengan membuat stoma atau lubang di dinding depan/anterior trakea cincin kartilago trakea ketiga dan keempat, dilanjutkan dengan membuat stoma, diikuti pemasangan kanul 1. Mengatasi obstruksi laring. 2. Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran napas bagian atas seperti daerah rongga mulut, sekitar lidah dan faring. Dengan adanya stoma maka seluruh oksigen yang dihirupnya akan masuk ke dalam paru. 3. Mempermudah penghisapan sekret dari bronkus pada pasien yang tidak dapat mengeluarkan sekret secara fisiologik, misalnya pasien koma. Indikasi 4. Untuk memasang respirator (alat bantu pernapasan).
Trakeostomi 5. Untuk mengambil benda asing dari subglotik, apabila tidak mempunyai fasilitas untuk bronkoskopi.
6. Bantuan jalan napas diperlukan lebih dari 2 minggu.
7. Refleks laring atau kemampuan untuk menelan hilang (misalnya penyakit serebrovaskular). 8. Cedera kepala dan leher. Tujuan Mebaskan jalan nafas, oksigenasi adekuat dan mencegah hiperkapnea, pada pasien cedera otak berat memerlukan Tindakan intubasi endotrakeal dan mesin ventilator. Trakeostomi Trauma atau cedera pada leher dan punggung bagian atas akibat kekerasan atau kecelakaan yang dapat menghentikan untuk pasien produksi oksigen secara tiba-tiba dan menyebabkan penyumbatan di saluran udara. bedah saraf Pasien dengan obstruksi laring oleh tumor ganas Infeksi pada tempat pemasangan Kontraindikasi Gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol Trakeostomi (contohnya Hemofilia) Prosedur Trakeostomi Spuit dengan obat analgesia (novokain), pisau (skapel), pinset anatomi, gunting panjang yang tumpul, sepasang pengait tumpul, klem arteri, gunting kecil yang tajam serta kanul trakea yang ukurannya cocok untuk pasien
Yang sering digunakan adalah pipa yang terbuat dari klorida
polivinil (KPV), silastik dan metal. Komplikasi dini yang sering terjadi: 1. perdarahan 2. pneumothoraks 3. Aspirasi 4. Henti jantung sebagai rangsangan hipoksia terhadap respirasi 5. paralisis saraf rekuren Komplikasi Komplikasi lanjut 1. Perdarahan lanjutan pada arteri inominata 2. Infeksi 3. fistula trakeoesofagus 4. stenosis trakea