PEMBIMBING:
dr. Adi Sukrisno, Sp.OG, FMAS
1) Pria berusia > 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darah pada
waktu berbaring lebih dari 120/90 mmHg
2) Pria berusia 45 tahun, dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari
145/95 mmHg.
3) Wanita, hipertensi bila tekanan darah lebih dari 150/95 mmHg
https://www.escardio.org/Guidelines/Clinical-Practice-Guidelines/Arterial-Hypertension-Management-of
Klasifikasi TD
Epidemiologi
Setelah umur 69 tahun, prevalensi hipertensi meningkat sampai 50%.
National Health and Nutrition Examination Survey menemukan
prevalensi hipertensi pada kelompok umur 65-74 tahun sebagai
berikut:
- 49,6% untuk hipertensi derajat 1 (140-159/90-99 mmHg)
- 18,2% untuk hipertensi derajat 2 (160-179/100-109 mmHg)
- 6.5% untuk hipertensi derajat 3 (>180/110 mmHg)
Patofisiologi
Penebalan dinding aorta dan pembuluh darah besar meningkat dan
elastisitas pembuluh darah menurun sesuai usia → penurunan
compliance aorta dan pembuluh darah besar → TD ↑↑
Penurunan elastisitas pembuluh darah→ peningkatan resistensi
vaskuler perifer
Sensitivitas baroreseptor menurun sesuai peningkatan usia → kegagalan
refleks postural→ hipotensi ortostatik
Gejala HT Lansia
Gejala HT yang sering ditemukan pada lanjut seperti ditemukan pada the SYST-EUROPE trial adalah:
Gejala yang menonjol yang ditemukan pada penderita perempuan dibandingkan penderita
laki-laki adalah;
nyeri sendi tangan (35% pada perempuan, 22% pada laki-laki),
berdebar (33% pada perempuan, 17% pada laki-laki)
mata kering (16% pada perempuan, 6% pada laki-laki)
penglihatan kabur (35% pada perempuan, 23% pada laki-laki)
kramp pada tungkai (43% pada perempuan, 31 % pada laki-laki)
nyeri tenggorok (15% pada perempuan, 7% pada laki-laki)
Nokturia merupakan gejala tersering pada kedua jenis kelamin, sebesaar 68%
Tatalaksana HT Lansia
Sasaran tekanan darah
Sasaran yang diajukan pada JNC VIII dimana pengendalian tekanan darah
menghentikan merokok
klortiazid 500-100
klortalidon 25-50
hidroklortiazid 12,5-25
indapamid SR 1,5
Sumber: Kotchen TA, McCarron Da. Dietary electrolytes and blood pressure a statement for healthcare professionals from the
American Heart Associa-tion Nutrition Committee
Dosis obat-obat beta blocker yang direkomendasikan adalah:
asebutolol 400 mg 1-2x/hari
atenolol 50 mg 1x/hari
Sumber: Kotchen TA, McCarron Da. Dietary electrolytes and blood pressure a statement for healthcare professionals from the
American Heart Associa-tion Nutrition Committee
Dosis obat-obat ACE-inhibitor yang direkomendasikan adalah:
kaptopril 6,25-50 mg 3x/hari
Sumber: Kotchen TA, McCarron Da. Dietary electrolytes and blood pressure a statement for healthcare professionals from the
American Heart Associa-tion Nutrition Committee
Dosis obat-obat CCB yang dianjurkan adalah:
Amlodipin 5-10 mg 1x/hari
Immune Regulation of Osteoclast Function in Postmenopausal Osteoporosis: A Critical Interdisciplinary Perspective, Int J Med Sci 2012;
9(9):825-832. doi:10.7150/ijms.5180
Immune Regulation of Osteoclast Function in Postmenopausal Osteoporosis: A Critical Interdisciplinary Perspective, Int J
Med Sci 2012; 9(9):825-832. doi:10.7150/ijms.5180
Patogenesis
Deteksi Dini Osteoporosis Pasca Menopause, JMJ, Volume 5, Nomor 2, November 2017, Hal: 164 – 177
Diagnosis
1. Densitometri DXA (Dual Energy X-Ray
Absorptiometry)
• Keuntungan : Dapat menentukan kepadatan tulang
dengan baik & Paparan radiasi sangat rendah
• Kekurangan: Membutuhkan koreksi berdasarkan volume
tulang
• Hasil dinyatakan dalam table T-Score, dinilai dengan
melihat perbedaan BMD dari hasil pengukuran dengan
nilai rata-rata BMD puncak.
Predisposisis Biomekanis
Usia
Riw. Trauma Lutut
Jenis Kelamin
<50th >> pada laki Kelainan Anatomis
>50th >> pada wanita
Pekerjaan
Ras
Afrika Amerika >> ras Kaukasia Aktivitas Fisik
Fx Genetik
Atlit
Fx Gaya Hidup
Obesitas
Penyakit lain
Namun, melihat hubungan antara usia dan risiko OA secara lebih
rinci, OA tampaknya berkembang sebagai hasil dari banyak faktor
yang berbeda, seperti:
melemahnya otot,
pengurangan propriosepsi,
penipisan tulang rawan, dan
respon yang tidak memadai terhadap stres sendi akibat kerusakan
mekanisme seluler dasar yang biasanya mempertahankan homeostasis
jaringan pada pasien yang lebih muda.
KLASIFIKASI
PRIMER SEKUNDER
KU Px Fisik
KELLGREN-LAWRENCE WOMAC
Knee OA Hip OA
Radiographs
Paling banyak
digunakan dan
paling murah
Ciri-ciri tulang
dengan OA:
• Penyempitan celah
sendi
• Osteofit
• Sklerosis subkondral
kista
MRI
1. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure, 2018
2. Fundamental Hypertension (Potter dan Perry, 2016)
3. Kaplan NM. Hypertension in the elderly. London: Martin Dunitz, 2015
4. Kotchen TA, McCarron Da. Dietary electrolytes and blood pressure a statement for healthcare professionals from the
American Heart Association Nutrition Committee, 2015
5. Maghfiroh NL, Fahrun NR. Upaya Penurunan Nyeri Pada Pasien Osteoarthritis Post Total Knee Replacement di RSOP Dr.
Soeharso Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Program DIII Keperawatan.Fakultas Ilmu Kesehatan. 2016.
6. Pratintya AD, dkk. Kompres Hangat Menurunkan Nyeri Persendian Osteoartritis pada Lanjut Usia. Jurnal kebidanan dan
Keperawatan. Vol 10 No.1, Juni 2014.
7. Purwanto H. Asuhan Keperawatan Pada Ny. E dengan Osteoartritis di Ruang Kirana RS TK.III Dr. Soetarno Yogyakarta.
Politeknik Kesehatan Yogyakarta. 2018.
8. The Sixth Report of the Joint National Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.
NIH publication 2014
TERIMA KASIH