Anda di halaman 1dari 21

dr. Adji Suwandono, SH, Sp.F.

Bimbingan Stase Forensik, 2024


KERACUNAN
• Pemeriksaan Forensik  2 tujuan
I. Untuk mencari penyebab kematian
II. Untuk mengungkap suatu peristiwa. Misal
kasus Munir.

 Tujuan Kedua bermaksud untuk membuat


rekaan rekonstruksi atas suatu peristiwa, sampai
sejauh mana racun tersebut berperan
 Tujuan pertama diharapkan dapat ditemukan
racun atau obat dlm dosis mematikan
RACUN
Pasal 133 (1) KUHAP
“ Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang baik luka, keracunan
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada
ahli kedokteran kehakiman atau ahli lainnya”

 batasan racun tidak jelas


RACUN
 Menurut ahli, TAYLOR berpendapat :
“ setiap bahan atau zat yg dalam jumlah
relatif kecil, bila masuk ke dalam tubuh, akan
menimbulkan reaksi kimiawi yg akan
menyebabkan penyakit atau kematian”
 Zat disebut racun, bila si pemberi racun ada

ITIKAD atau NIAT.


RACUN
 Yg paling banyak dianut :
racun adalah “ suatu zat/ bahan yg bekerja
dalam tubuh scr kimiawi dan faali, yg dlm
dosis toksik selalu menyebabkan gangguan
fungsi tubuh, hal mana dpt berakibat suatu
penyakit atau kematian”
CARA MASUKNYA RACUN

1. Ditelan (peroral/ingesti)
2. Terhisap bersama udara pernafasan
(inhalasi)  plg cepat kerjanya
3. Penyuntikan (parenteral/ injeksi)
4. Penyerapan melalui kulit yg sehat/ yg sakit
5. Melalui anus/ vagina (perrektal/ pervaginal)
PENGELOMPOKAN RACUN
1. DI RUMAH TANGGA :
 Desinfektan, detergen, insektisida
2. PERTANIAN & PERKEBUNAN :
 Pestisida, herbisida
3. KALANGAN MEDIS :
 Hipnotika, sedativa, tranquilizer, anti-depresan,
analgetika, narkotika, antibiotika
4. INDUSTRI & LABORATORIUM :
 asam basa kuat, logam berat
5. TERDAPAT DI ALAM :
 opium, ganja, coccain, amygdala (sianida dlm
tumbuhan), racun binatang berbisa & jamur
MEKANISME KERJA RACUN
 Yg bekerja lokal/ setempat : zat korosif, irritant,
anestetik  biasanya menimbulkan nyeri hebat,
disertai dengan perforasi & berakibat fatal;

 atau sebagian racun tadi masuk ke dlm darah


secara sistemik & menekan pusat pernafasan 
berarti bekerja scr sistemik dan lokal
( asam oksalat, asam karbol, arsen, garam Pb)
MEKANISME KERJA RACUN
 Yg bekerja scr sistemik :
◦ narkotika, barbiturat, alkohol  SSP
◦ digitalis, asam oksalat  jantung
◦ CO & sianida  enzim pernafasan sel
◦ Insektisida, fosfor organik  hati
◦ strychnine  medulla spinalis
 racun-racun tsb mempunyai afinitas terhadap
salah satu organ/ sistem tubuh tertentu
INDIKASI PEMERIKSAAN
TOKSIKOLOGIK
 Kasus suddent death
 Kematian mendadak pd sekelompok orang
 Kematian yg berkaitan dengan abortus
 Kasus perkosaan/ kejahatan seksual lain
 Kecelakaan transportasi, khususnya
pengemudi
 Kasus penganiayaan/ pembunuhan (selektif)
 Kasus yg memang diketahui/ diduga menelan
racun
 Kematian setelah tindakan medis
DIAGNOSIS PADA KASUS
TOKSIKOLOGIK
 Harus memenuhi kriteria diagnostik.
 Kriteria itu sbb :
1. Anamnesa kontak antara korban dng racun
2. Ada tanda&gejala dari suatu keracunan tertentu
3. Ada sisa benda bukti, harus dibuktikan
4. Dari bedah mayat, ditemukan perubahan atau
kelainan yg sesuai dengan keracunan yg diduga, juga
tidak ditemukan adanya penyebab kematian lain
5. Dari pemeriksaan toksikologik, dapat dibuktikan
adanya racun dalam tubuh atau cairan tubuh korban
secara sistemik
PEMERIKSAAN MAYAT PADA
KASUS TOKSIKOLOGIK

Beberapa hal yg harus diperhatikan :


- Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
- Pemeriksa tidak boleh merokok,
mempergunakan banyak air, menggunakan
desinfektan atau air freshner
PEMERIKSAAN MAYAT PADA KASUS TOKSIKOLOGIK
Kelainan pd korban toksikologik, dibagi dua
kelompok, atas dasar interval waktu kontak
dan saat terjadinya kematian

Kematian yg berlangsung cepat :


 Kongesti atau pembendungan alat-alat
dalam
 Edema paru, otak, ginjal
 Tanda-tanda korosif
 Bau khas dari hidung dan mulut
(sianida, insektisida, alkohol)
 Lebam mayat yg khas, merah terang,
cherry red atau merah coklat.
PEMERIKSAAN MAYAT PADA KASUS TOKSIKOLOGIK
Kematian yg berlangsung lambat (delayed) :
 Terdapat kelainan khas untuk tiap jenis
racun
 Racun arsen : pigmentasi, hiperkeratosis,
rontoknya rambut
 Racun CO : perlunakan globus pallidus, perdarahan
pd substansia alba, perdarahan pada mm.
papillares dan “ring haemorrhages” pada otak
 Racun alkohol : cirrhosis hepatis, perdarahan
saluran cerna
PEMERIKSAAN LUAR
 Pakaian :
warna, bercak, bau & distribusinya
- Pembunuhan : bercak tidak beraturan
(disiram)
- Bunuh diri : bercak beraturan, terutama
tangan dari atas ke bawah
- Pada kecelakaan : tidak khas

 Lebam mayat : warna lebam??


- merah terang : sianida, benda bersuhu
rendah
 Bercak & warna sekitar mulut & distribusi :
-- yodium : warna kulit hitam
- nitrat : warna kulit kuning
- zat orosif : luka bakar menjadi berwarna
merah coklat
(distribusi memberi informasi ttg cara
kematian)
 Bau dari mulut & hidung : tekan dinding
dada, dekatkan hidung pemeriksan dengan
hidung korban  tahu baunya apa ..
- sianida : bau
amandel
- alkohol, insektisida, eter & asam karbol :
khas, mudah dikenali
PEMERIKSAAN DALAM

 Pembukaan rongga tengkorak : warna jaringan


otak

 Pembukaan rongga dada :


warna dan bau yg keluar

 Pembukaan rongga perut :


bila tertelan, kelainan terutama pada
lambung, perhatikan kelainan pada lambung
tersebut:
hiperemi, perlunakan, ulserasi
(peradangan), perforasi
PENGAMBILAN SAMPEL

Prinsipnya : ambil sebanyak-banyaknya,


setelah disisihkan untuk cadangan
pemeriksaan Histopatologik

 Organ yg diambil :
lambung dng isinya, usus dng isinya, darah
yg berasal dari sentral & perifer 50 cc, hati
(detoksifikasi) 500 gram, ginjal (dua-
duanya)  tdk terdapat urine, otak diambil
500 gram, urine, empedu
BAHAN PENGAWET

Untuk sampel padat, minimal 2x volume


sampel tsb.
Bahan pengawet :
sampel padat/ organ :
- alkohol absolut
- larutan garam jenuh (NaCl)
sampel cair :
- Natrium fluoride 1%
- Natrium fluoride + natrium sitrat
pengawet urine :
- Natrium benzoat + phenyl mercuric nitrat
YG PERLU DIPERHATIKAN
 Tiap sampel ditaruh dlm kemasan terpisah
 Penyegelan oleh penyidik, dokter sbg saksi
 Permintaan pemeriksaan dibuat oleh penyidik

 Setiap pengiriman harus disertai dengan


pengiriman contoh bahan pengawet

 Dokter bertugas untuk mengambilkan sampel


 Pengambilan
sampel untuk
toksikologik harus dilakukan
sebelum pengawetan jenazah (optional)

Anda mungkin juga menyukai