Anda di halaman 1dari 28

BAGIAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

KOMANDO 74

BIMBINGAN PRESENTASI
KASUS
KERACUNAN HG
PERTEMUAN KE ENAM
MINGGU KESATU
SABTU, 4 JUNI 2022

OLEH :
10. Endah Rahayu, S. Ked
12. Riszki, S. Ked.

Supervisor : AKBP. DR.dr.Mauluddin M, Sp.F, MH


D e fi n i s i

• Substansi kimia yang dalam jumlah relatif kecil bila


masuk atau mengenai tubuh, tanpa kekuatan mekanis
Toksik tetapi hanya dengan kekuatan daya kimianya, akan
menimbulkan gangguan fungsi tubuh bahkan
kematian.

Ilmu • Ilmu yang menelaah tentang kerja dan efek berbahaya


zat kimia atau racun terhadap mekanisme biologis
Toksikologi suatu organisme.
D e fi n i s i

• Ilmu yang mempelajari aspek medikolegal


dari bahan kimia yang mempunyai efek
Toksikologi membahayakan bagi manusia/hewan
Forensik sehingga dapat dipakai untuk membantu
mencari/menjelaskan penyebab kematian
pada penyelidikan kasus pembunuhan
akibat keracunan.
Dosis Pemakaian
• Dosis normal yang dipakai seseorang tetapi tujuannya
bukan untuk pengobatan.

Dosis Terapi
• Dosis yang cukup memberikan daya penyembuhan
yang optimal.

Dosis Minimal
• Dosis terkecil yang masih dapat memberikan efek
terapi.
Dosis
Dosis Maksimal
• Dosis terbesar untuk sekali pemakaian atau untuk 24
jam tanpa memperlihatkan efek toksik.

Dosis Toksik
• Dosis yang sedemikian besarnya dapat menunjukkan
efek toksik.

Dosis Letal
• Dosis yang sedemikian besarnya dapat menyebabkan
kematian pada hewan percobaan.
C a r a M a s u k R a c u n k e D a l a m Tu b u h

Inhalasi Intravena

Intramuskular Subkutan

Kulit yang
Peroral
sehat
C a r a K e r j a R a c u n d i D a l a m Tu b u h

Racun yang bekerja lokal


• Timbul sensasi nyeri yang hebat, peradangan, bahkan kematian.
• Racun bersifat korosif: lisol, asam, basa kuat.
• Racun bersifat iritan: arsen, HgCl 2.
• Racun bersifat anastetik: kokain, asam karbol.

Racun yang bekerja sistemik


• Memiliki akibat pada salah satu sistem atau organ tubuh yang
lebih besar bila dibandingkan dengan sistem atau organ tubuh
lainnya.
• Narkotik, barbiturate, dan alkohol  susunan syaraf pusat.
• Digitalis, asam oksalat  jantung.
C a r a K e r j a R a c u n d i D a l a m Tu b u h

Racun yang bekerja lokal dan sistemik


• Timbul rasa nyeri dan depresi pada susunan syaraf
pusat.
• Asam karbol, asam oksalat, arsen, garam Pb.
Motif Keracunan

Kecelakaan/ kematian tidak sengaja


• Akibat kelalaian penyimpanan bahan-bahan rumah
tangga berbahaya (detergen, pestisida rumah
tangga, obat-obatan) sehingga dapat dijangkau oleh
anak-anak.
• Dewasa  hilangnya label “penanda” pada bahan
beracun, penyimpanan tidak pada tempatnya,
misalnya disimpan di dalam botol minuman, kaleng
gula yang dapat menyebabkan kekeliruan.
Motif Keracunan

Penyalahgunaan obat-obatan
• Penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu
yang bukan untuk tujuan pengobatan, melainkan untuk
memperoleh perubahan perasaan.
• Penggunaan narkotika (golongan opiat), sedativa
(barbiturat), halusinogen (3-4 metil
deoksimetamfetamin “MDMA”, metil dioksiamfetamin
“MDA”, fensilidin “PCP”), dan stimulan (amfetamin,
cocain).
• Dapat juga disebabkan oleh kelebihan dosis,
pengkonsomsi alkohol, atau salah pengobatan oleh
dokter.
Motif Keracunan

Bunuh diri dengan racun


• Menggunakan pestisida rumah tangga, detergen,
atau menggunakan kombinasi obat-obatan yang
komplek (3 hingga 7 jenis obat).
• Untuk mencari penyebab kematian pada kasus
bunuh diri diperlukan analisis toksikologi (cairan
lambung, darah, urin, dan organ tubuh lainnya).
Motif Keracunan

Pembunuhan menggunakan racun


• Secara umum bukti keracunan diperoleh dari
simptom sebelum kematian.
• Penyidikan pasca kematian oleh dokter patologi
forensik dengan melakukan otopsi dan pengambilan
spesimen yang kemudian dilakukan analisis racun
oleh toksikolog forensik.
Diagnosa Keracunan

Anamnesa  kontak antara korban dengan racun.

Tanda dan gejala  Sesuai dengan tanda dan gejala dari keracunan
bahan kimia yang diduga.

Dari sisa benda bukti  Dapat dibuktikan bahwa benda bukti tersebut
memang racun yang dimaksud.

Dari bedah mayat  Dapat ditemukan adanya perubahan yang sesuai


dengan keracunan dari racun yang diduga, serta tidak dapat ditemukan
penyebab kematian lain.

Pemeriksaan toksikologi  Dapat dibuktikan adanya racun


serta metabolitnya di dalam tubuh atau cairan tubuh korban
Pe m e r i k s a a n To k s i k o l o g i

• Sampel yang harus diambil:


• - Lambung dengan isinya.
• - Seluruh usus dengan isinya.
• - Darah yang berasal dari sentral (jantung), dan yang berasal
dari perifer (v.jugularis, a. femoralis dan sebagainya).
• - Hati sebanyak 500gram.
• - Ginjal diambil keduanya.
• - Otak diambil 500 gram.
• - Limpa.
• - Paru-paru.
Pe m e r i k s a a n To k s i k o l o g i

• - Urin diambil seluruhnya.


• - Empedu dan kantung empedu
• - Pada kasus khusus dapat diambil :
a. Jaringan sekitar suntikan dalam radius 5-10 sentimeter.
b. Jaringan otot, yaitu dari tempat yang terhindar dari
kontaminasi, misalnya muskulus psoas sebanyak 200 gram.
c. Lemak di bawah kulit dinding perut sebanyak 200 gram.
d. Rambut yang dicabut sebanyak 10 gram.
e. Kuku yang dipotong sebanyak 10 gram.
f. Cairan otak sebanyak-banyaknya.
Bahan Pengawet

• - Sampel padat:
•- Alcohol absolute
•- Larutan garam jenuh

• - Sampel cair:
• - Natrium fluoride 1%
• - Natrium fluoride + Natrium sitrat

• - Sampel urin:
• - Natrium Benzoat
• - Phenyl mercury nitrate
Dasar Hukum

KUHP pasal 202


• (1) Barangsiapa memasukkan barang sesuatu ke dalam sumur,
pompa, sumber atau ke dalam perlengkapan air minum untuk
umum atau untuk dipakai oleh atau bersama-sama dengan orang
lain, padahal diketahuinya bahwa karena perbuatan itu air lalu
berbahaya bagi nyawa atau kesehatan orang, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
• (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah
diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
selama waktu tertentu paling lama dua puluh tahun.
Dasar Hukum

KUHP pasal 203


• (1) Barangsiapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan
bahwa barang sesuatu dimasukkan ke dalam sumur, pompa,
sumber atau ke dalam perlengkapan air minum untuk umum atau
untuk dipakai oleh, atau bersama-sama dengan orang lain,
sehingga karena perbuatan itu air lalu berbahaya bagi nyawa atau
kesehatan orang, diancam dengan pidana penjara paling lama
sembilan bulan atau pidana kurungan paling lama enam bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
• (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah
diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat
bulan atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Dasar Hukum

KUHP pasal 204


• (1) Barangsiapa menjual, menawarkan, menyerahkan
atau membagi-bagikan barang yang diketahuinya
membahayakan nyawa atau kesehatan orang, padahal
sifat; berhahaya itu tidak diberi tahu, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima belas tahun.
• (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang
bersalah diancam dengan pidana penjara seumur hidup
atau pidana penjara selama waktu tertentu paling lama
dua puluh tahun
Dasar Hukum

KUHP pasal 205


• (1) Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan
barang-barang yang berbahaya bagi nyawa atau kesehatan orang,
dijual, diserahkan atau di bagi-bagikan tanpa diketahui sifat
berbahayanya oleh yang membeli atau yang memperoleh,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau
pidana kurungan paling lama enam bulan atau pidana denda paling
banyak empat ribu lima ratus rupiah.
• (2) Jika perbuatan itu mengakibatkan orang mati, yang bersalah
diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat
bulan atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
• (3) Barang-barang itu dapat disita
Dasar Hukum

KUHAP pasal 133


• (1) Dalam hal ini penyidik untuk kepentingan peradilan menangani
seorang koraban baik luka, keracunan ataupun mati yang diduga
karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang
mengajukan permintaan keterangan ahli kepada ahli kedokteran
kehakiman atau dokter atau ahli lainnya.
Keracunan Sianida

Tanda dan Gejala


• Ingesti: terbakar pada kerongkongan dan lidah, hipersalivasi, mual,
muntah, sakit kepala, vertigo, photophobia, tinitus, pusing, kelelahan
dan sesak napas. Sianosis pada muka, keluar busa dari mulut, nadi
cepat dan lemah, napas cepat dan kadang-kadang tidak teratur, refleks
melambat, udara pernapasan berbau amandel. Menjelang kematian,
sianosis tampak nyata dan timbul kedutan otot-otot yang berlanjut
dengan kejang disertai inkontinensia urin dan alvi.

• Inhalasi: menimbulkan palpitasi, kesukaran bernapas, mual muntah


sakit kepala, salivasi, lakrimasi, iritasi mulut dan kerongkongan, pusing,
kelemahan ekstremitas, kolaps, kejang, koma, dan meninggal.
Keracunan Sianida

Pemeriksaan Forensik
• Pemeriksaan luar: tercium bau amandel dengan cara
menekan dada mayat sehingga akan keluar gas dari
mulut dan hidung. Sianosis pada wajah dan bibir, busa
keluar dari mulut, dan lebam jenazah berwarna merah
terang (red livor mortis).

• Bedah mayat: Perut dapat berisi darah maupun


rembesan darah akibat erosi maupun pendarahan di
dinding perut
Lebam jenazah berwarna merah bata
Keracunan CO
Saturas Gejala 40% - 50% Sama dengan gejala di atas tetapi
i COHb dengan kemungkinan besar kolaps
atau sinkop. Pernapasan dan nadi
10 % Tidak ada cepat, ataksia.

10%- Rasa berat pada kening, 50% - 60% Sinkop, pernapasan dan nadi
20% sakit kepala ringan bertambah cepat, koma dengan
kejang intermitten, pernapasan
20%- Sakit kepala, Cheyne-Stokes
30% berdenyut pada pelipis
60% - 70% Koma dengan kejang, depresi
jantung dan pernapasan, mungkin
30%- Sakit kepala keras,
meninggal
40% lemah, pusing,
70% - 80% Nadi lemah, pernapasan lambat,
penglihatan buram,
gagal napas dan meninggal.
mual dan muntah, kolaps
Keracunan CO

Pemeriksaan Forensik
• Pemeriksaan luar: lebam mayat yang berupa cherry red
pada kulit, otot, darah dan organ-organ interna, yang
tampak jelas bila kadar COHb mencapai 30% atau lebih

• Bedah mayat: jaringan otot, viscera dan darah


berwarna merah terang, kadang ditemukan tanda-
tanda asfiksia dan hiperemia viscera. Pada otak besar
dapat ditemukan petekie di substansia alba bila korban
bertahan hidup lebih dari 30 menit
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai