Anda di halaman 1dari 28

TOKSIKOLOGI

Materi Toksikologi

1. Pengantar Toksikologi
2. Sumber Polutan
3. Dasar-dasar penanganan keracunan
4. Logam berat
5. Gas
6. Keracunan akibat pembentuk Methemoglobin
7. Bahan pelarut
8. Pestisida
9. Racun Jamur
10. Racun bakteria
11. Racun Tumbuhan
12. Paparan toksin melalui kosmetik
13. Antidotum dan penanganan keracunan
Toksikologi

ilmu yg mempelajari efek-efek yang merusak dari zat-zat


kimia dan fisika pada semua sistem kehidupan

RACUN :
substansi yg dapat menimbulkan gangguan keseimbangan
fisiologikal sedemikian rupa, sehingga mengganggu
kesehatan bila diserap tubuh
PENGERTIAN

 Ø TOKSIN/RACUN
Yaitu suatu zat yang dalam jumlah relative kecil
mengganggu kesehatan manusia

 Ø XENOBIOTIK
Yaitu sebutan untuk semua bahan yang asing bagi
tubuh, Mis: bahan obat, bahan kimia
 Ø TOKSISITAS
Yaitu kemampuan suatu zat untuk menimbulkan
kerusakan pada organ tubuh suatu organisme

 Ø LD50 Suatu zat


Yaitu dosis yang dapat menyebabkan kematian
pada 50 % binatang percobaan dalam spesies
yang sama setelah terpapar suatu zat dalam
waktu tertentu
Ø ED50 (efektif dosis)
Yaitu dosis yang dapat menimbulkan efek spesifik selain kematian pada 50
% binatang percobaan

Ø DOSIS
Yaitu jumlah xenobiotik yang masuk ke dalam tubuh manusia
Ø HUBUNGAN DOSIS DAN EFEK (Dose-
Effect Relationship)
Yaitu hubungan antara dosis dengan efek yang
terjadi pada manusia

 Ø DOSE RESPONSE RELATIONSHIP


Yaitu hubungan antara dosis dan prosentase
individu yang menunjukkan gejala
tertentu/spesifik
Ø EFEK ADITIF
Yaitu efek yang terjadi bila kombinasi dua atau lebih bahan kimia saling
mengkuatkan

Ø MASA LATEN
Yaitu waktu antara pemaparan pertama dengan timbulnya gejala/respon
Ø EFEK SISTEMIK
Yaitu efek toksik pada jaringan seluruh tubuh

Ø TARGET ORGAN
Target organ adalah organ yang paling sensitif terhadap pajanan yang
terjadi
Ø EFEK AKUT
Efek yang terjadi sesudah terpajan dalam waktu singkat (jam, hari)

Ø EFEK KRONIS
Efek yang terjadi setelah pajanan yang cukup lama (bulanan, tahunan)
MASUKNYA BAHAN KIMIA KEDALAM TUBUH

 EFEK:
1. LOKAL : (pada bagian yang terkena bahan kimia)
2. SISTEMIK : (bila bahan kimia terserap kedalam tubuh

 ABSORBSI
Bahan kimia masuk ke dalam tubuh melalui:
a. Saluran pernafasan (terhirup)
Ex : gas (CO,NOx,), Uap (benzene, CCl4), bahan mudah larut
(Kloroform), debu (partikel ukuran 1-10 u ,ditimbun di paru-paru
b. Saluran pencernaan (tertelan)
Biasanya karena kecelakaan, lambung kosong mempercepat
penyerapannya
c. Kulit (zat-zat yang toksik, zat yg larut dalam lemak, insektisida,
organik solvent (efek sistemik))
d. Suntikan intravena, intra muskular, sub kutan dll
 DISTRIBUSI
- Bahan kimia organik (methyl merkuri) dapat
menembus organ (otak)
- Bahan Kima anorganik (merkuri) tidak dapat
menembus otak tapi tertimbun dalam ginjal
- Hati dan ginjal memiliki kapasitas mengikat
bahan kimia yang tinggi dibanding organ lain,
karena fungsi sebagai organ yang
memetabolisirdan membuang bahan kimia
berbahaya
- Bahan yang mudah larut dalam lemak, maka
jaringan lemak merupakan tempat
penimbunan bahan yang mudah larut dalam
lemak (ex. DDT, Diedrin, Polychlorinated
biphenyls(PCB)
 EKSKRESI
- bahan kimia diekskresikan dapat dalam bentuk bahan asal maupun
metabolitnya
- ekskresi utama melalui ginjal (hampir semua kimia berbahaya) bahan-
bahan tertentu lewat hati dan paru-paru
- ekskresi melalui ginjal terutama bahan yang larut dalam air
- ekskresi melalui paru-paru, untuk bahan yang pada suhu tubuh masih
berbentuk gas (ex. CO)
EFEK TOKSIK PADA TUBUH

 1. LOKAL DAN SISTEMIK


- Lokal : bahan yang bersifat korosif, iritatif
- Sistemik : terjadi setelah bahan kimia masuk,
diserap dan distribusikan ke tubuh
- Konsentrasi bahan berbahaya tidak selalu
paling tinggi dalam target organ (ex. Target
organ methyl merkuri adalah otak, tapi
konsentrasi tertinggi ada di hati dan ginjal, DDT
target organnya adalah susunan pusat syaraf
pusat tapi konsentrasi tertinggi pada jaringan
lemak)
 2. EFEK YANG REVERSIBLE DAN IRREVERSIBLE
- Reversible : bila efek yang terjadi hilang
dengan dihentikannya paparan bahan
berbahaya. Biasanya konsentrasi masih rendah
dan waktu singkat.
- Irreversible : bila efek yang terjadi terus
menerus bahkan jadi parah walau pajanan telah
dihentikan (ex. Karsinoma, penyakit hati),
biasanya konsentrasi tinggi dan waktu lama
 3. EFEK LANGSUNG DAN TERTUNDA
- efek langsung : segera terjadi setelah pajanan
(ex. Sianida)
- efek tertunda : efek yang terjadibeberapa
waktu setelah pajanan (efek karsinogenik)

 4. REAKSI ALERGI DAN IDIOSYNKRASI


- Reaksi alergi (hipersensitivitas) terjadi karena
adanya sensitisasi sebelumnya yang
menyebabkan dibentuknya antibodi oleh tubuh
- Reaksi Idiosynkrasi : merupakan reaksi tubuh
yang abnormal terhadap karena genetik (ex.
Kekurangan enzim succynicholin)
KLASIFIKASI BAHAN BERACUN

1. Berdasarkan penggunaan bahan: solvent,


aditif makanan dll
2. Berdasarkan target organ: hati, ginjal, paru,
system haemopoetik
3. Berdasarkan fisiknya: gas, debu, cair, fume,
uap dsb
4. Berdasarkan kandungan kimia: aromatic
amine, hidrokarbon dll
5. Berdasarkan toksisitasnya: Ringan, sedang
dan berat
6. Berdasarkan fisiologinya: iritan, asfiksan,
karsinogenik dll
TINGKAT KERACUNAN BAHAN BERACUN

- Tidak ada batasan yang jelas antara bahan kimia


berbahaya dan tidak berbahaya
- Bahan kimia berbahaya bila ditangani dengan baik dan
benar akan aman digunakan
- Bahan kimia tidak berbahaya bila ditangani secara
sembrono akan menjadi sangat berbahaya
- Paracelsus (1493-1541) ” semua bahan adalah racun,
tidak ada bahan apapun yang bukan racun, hanya dosis
yang benar membedakan apakah menjadi racun atau
obat”
- Untuk mengetahui toksisitas bahan dikenal LD50,
semakin rendah LD50 suatu bahan, maka makin
berbahaya bagi tubuh dan sebaliknya
Racun super: 5 mg/kgBB atau kurang, contoh:
Nikotin
Amat sangat beracun: (5-50 mg/kgBB), contoh:
Timbal arsenat
Amat beracun: (50-500 mg/kgBB), contoh:
Hidrokinon
Beracun sedang: (0.5-5 g/kgBB), contoh:
Isopropanol
Sedikit beracun: (5-15 g/kgBB), contoh: Asam
ascorbat
Tidak beracun: (>15 g/kgBB), contoh: Propilen
glikol
FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT
KERACUNAN
1. Sifat Fisik bahan kimia
Bentuk yang lebih berbahaya bila dalam bentuk cair atau gas
yang mudah terinhalasi dan bentuk partikel bila terhisap,
makin kecil partikel makin terdeposit dalam paru-paru

2. Dosis (konsentrasi) *
Semakin besar jumlah bahan kimia yang masuk dalam tubuh
makin besar efek bahan racunnya
E=TxC
E = efek akhir yang terjadi (diturunkan seminimal dengan NAB)
T = time
C = concentration
Pajanan bisa akut dan kronis
3. Lamanya pemajanan *
- gejala yang ditimbulkan bisa akut, sub akut dan
kronis

4. Interaksi bahan kimia


Aditif : efek yang timbul merupakan penjumlahan
kedua bahan kimia ex. Organophosphat dengan enzim
cholinesterase
Sinergistik : efek yang terjadi lebih berat dari
penjumlahan jika diberikan sendiri2 ex. Pajanan asbes
dengan merokok
Antagonistik : bila efek menjadi lebih ringan

5. Distribusi
Bahan kimia diserap dalam tubuh kemudian
didistribusikan melalui aliran darah sehingga terjadi
akumulasi sampai reaksi tubuh
6. Pengeluaran
Ginjal merupakan organ pengeluaran sangat
penting, selain empedu, hati dan paru-paru

7. Faktor tuan rumah (host)


- Faktor genetic
- Jenis kelamin : pria peka terhadap bahan
kimia pada ginjal, wanita pada hati
- Factor umur
- Status kesehatan
- Hygiene perorangan dan perilaku hidup
NILAI AMBANG BATAS DAN INDEKS
PEMAPARAN BIOLOGIS (BIOLOGICAL
EXPOSURE INDICES)
Bila pengendalian lingkungan tidak bisa
mengurangi kadar bahan kimia di tempat kerja
maka perlu dilakukan :
- pemantauan biologis (biological monitoring)
- Indeks pemaparan biologis (Biological
exposure Indices)
Yaitu suatu nilai panduan untuk menil;ai hasil
pemantauan biologis yang penetuan nilainya
ditentukan dengan mengacu pada nilai NAB
BAHAN KIMIA BERACUN

 1. Logam/metaloid
Pb(PbCO3): Syaraf, ginjal dan darah
Hg (organik&anorganik): Saraf dan ginjal
Cadmium: Hati, ginjal dan darah
Krom: Kanker
Arsen: Iritasi kanker
Phospor: Gangguan metabolisme
 2. Bahan pelarut
Hidrokarbon alifatik (bensin, minyak tanah): Pusing, koma
Hidrocarbon terhalogensisasi(Kloroform, CCl4): Hati dan ginjal
Alkohol (etanol, methanol): Saraf pusat, leukemia, saluran pencernaan
Glikol: Ginjal, hati, tumor
 3. Gas beracun
Aspiksian sederhana (N2,argon,helium): Sesak nafas,
kekurangan oksigen
Aspiksian kimia asam cyanida(HCN), Asam Sulfat
(H2SO4), Karbonmonoksida (CO), Notrogen Oksida
(NOx): Pusing, sesak nafas, kejang, pingsan

 4.Karsinogenik
Benzene: Leukemia
Asbes: Paru-paru
Bensidin: Kandung kencing
Krom: Paru-paru
Naftilamin: Paru-paru
Vinil klorida: Hati, apru=paru, syaraf pusat, darah
 5. Pestisida
Organoklorin: Pusing, kejang, hilang
Organophosphat: Kesadaran dan
Karbamat: kematian
Arsenik

Anda mungkin juga menyukai