Menjelang kematian : sianosis lebih nyata dan timbul kedut otot-otot kemudian
kejang-kejang dengan inkotinensia alvi dan urin
Pada keracunan inhalasi, menimbulkan :
- palpitasi
- lakrimasi
- iritasi mulut dan kerongkongan
- pusing
- kelemahan ekstremitas cepat timbul dan kemudian kolpas
- kejang-kejang
- koma
- meninggal
Pada kercunan kronis, tampak :
- pucat
- berkeringat dingin
- pusing
- rasa tidak enak dalam perut
- mual dan kolik
- rasa tertekan pada dada dan sesak nafas
- goiter dan hipotiroid
PEMERIKSAAN KEDOKTERAN FORENSIK
pada pemeriksaan terhadap korban mati, pemeriksaan bagian luar
jenazah, dapat tercium bau amandel yang patognomonik, dapat
tercium dengan cara menekan dada mayat sehingga akan keluar gas
dari mulut dan hidung
• ditemukan sianosis pada wajah dan bibir, busa keluar dari mulut dan
lebam mayat berwarna merah terang, karena darah vena kaya akan
oksi-Hb
• Lebam mayat pada kercunan sianida tidak selalu merah terangm
ditemukan pula yang berwarna biru-kemerahan livid. Hal ini
tergantung keadaan dan derajat keracunan.
Pemeriksaan dalam (bedah jenazah), dapat tercium bau amandel
yang khas pada saat membuka rongga dada, perut, dan otak serta
lambung (bila racun melalui mulut)
• Darah, otot dan penampang organ tubuh dapat berwarna merah terang,
selanjutnya ditemukan tanda-tanda asfiksia pada organ-organ tubuh
Pemeriksaan Laboratorium
1. Uji kertas saring :
kertas saring dicelupkan kedalam larutan pikrat jenuh, biarkan
hingga menjadi lembab. Teteskan 1 tetes isi lambung atau
darah korban, diamkan sampai agak mengering, kemudian
teteskan Na2Co3 10 % 1 tetes. Uji positif bila bentuk warna
ungu
kertas saring dicelupkan kedalam larutan HJO3 1% kemudian
kedalam larutan kanji 1% dan dikeringkan. Setelah itu kertas
saring dipotong0potong seperti kertas lakmus. Kertas ini
dipakaiuntuk pemeriksaan masal (pekerja yang kontak dengan
CN). Caranya membasahkan kertas dengan ludah dibawah
lidah. Uji positif bila warna berubah menjadi biru
2. Reaksi Schonbein-pagenstecher (Reaksi Guajacol)
: masukkan 50 mg isi lambung/jaringan kedalam botol Erlenmeyer.
Kertas saring (P:3-4 cm, L:1-2 cm) dicelupkan kedalam larutan guajacol
10% dalam alkohol, keringkan, lalu celupkan kedalam larutan 0,1%
CuSO4 dalam air dan kertas saring digantungkan diatas jaringan dalam
botol, lalu botol dihangatkan, hasil positif akan terbentuk warna biru-
hijau
3. Reaksi Prussian Blue (Biru berlin)
: isi lambung/jaringan didestilasi dengan desilator. 5 ml destilat + 1 ml
NaOH 5-0% + 3 tetes FeCL3 5%, panaskan sampai hampir mendidih,
lalu dinginkan dan tambahkan HCL pekat tetes demi tetes sampai
terbentuk endapan Fe(OH)3, teruskan sampai endapan larut kembali dan
terbentuk biru berlin
• Kadar COHb akan berkurang 50% dalam 4,5jam bila penderita CO akut
dipindahkan ke udara bersih & berada dlm keadaan istirahat
10%-20% Rasa berat pada kening, mungkin sakit kepala ringan, pelebaran
PD subkutan, dispneu, gangguan koordinasi
30%-40% Sakit kepala berat, lemah, pusing, penglihatan buram, mual dan
muntah, kollaps