Anda di halaman 1dari 16

Demam Nifas dan

Retensio Urin
Galih Wilatikta 1406577985
Definisi
• masa yang dibutuhkan setelah melahirkan
untuk mengembalikan kondisi anatomi dan
fisiologi ibu pada kondisi sebelum melahirkan.
• 4-6 minggu (42 hari).
Demam pada Nifas
• Suhu ≥38oC selama masa nifas.
• Penyebab tersering  infeksi saluran genitalia.
• Penyebab lainnya: breast engorgement, infeksi
traktus urinarius, insisi abdomen dan episiotomi,
laserasi perineum, dan komplikasi respirasi pasca SC.
Faktor Resiko

Sosioekonomi Proses Persalinan Tindakan Persalinan

• Status gizi • Partus lama • SC


• Anemia • VT • Episiotomi,
• Obesitas • Korioamnionitis manual plasenta
Infeksi Uterus
 Infeksi hingga jaringan desidua,
miometrium, dan parametrium 
Metritis dengan selulitis Pelvis
 Faktor predisposisi: SC, infeksi
genital, VT, persalinan lama
 Demam, nyeri abdomen, lochia
berbau
Infeksi Lainnya

Dehisensi Luka
Luka Operasi Peritonitis
Operasi

Selulitis Infeksi Perineum,


parametrium vagina dan serviks
Pencegahan
Selama Selama
Selama Nifas
Kehamilan Persalinan
• Perbaikan • Tindakan • Perawatan
status gizi steril luka jalan
• Pencegahan • Penggunaan lahir
anemia alat steril • Kebersihan
• Perawatan diri
antenatal
Retensio Urin
Definisi
 Ketidakmampuan mikturisi 6 jam setelah kelahiran
pervaginam  residu urin> 200 ml
 SC  6 jam setelah dilepasnya kateter urin (> 24 jam setelah
lahirnya bayi)
Klasifikasi Retensio Urin
Overt
• Tidak mampu untuk berkemih >6 jam pada
persalinan pervaginam (simptomatik)
Covert
• Terdapat volume urin residu >150mL tanpa adanya
gejala retensi urin.
Persalinan
pervaginam/esktraksi
vakum

Tekanan dan trauma


Laserasi perineum pada uretra dan vesika
urinaria

Edema periuretra dan


Nyeri
perivesika

Patofisiologi
Ekstravasasi darah ke
Enggan berkemih Hambatan mekanis dalam mukosa kandung
kemih

Berkurangnya
Retensi Urin
Retensi urin sensitivitas rangsang
saraf parasimpatis

Retensi urin
Faktor Resiko RUPP

Primipara Kala 2 lama

Robekan jalan Penggunaan


lahir alat
Pencegahan
Ukur volume urin residu
Observasi 6 jam pasca- >200mL, lakukan protokol
Faktor risiko RUPP 
persalinan  berkemih tatalaksana retensio urin,
kateter Foley selama 24 jam
spontan jika <200 mL maka
dikatakan normal.

6 jam kemudian volume


>200 mL dilakukan Jika residu urinnya <200 urin residu diukur; selama
tatalaksana retensio urin. mL  itu pasien mengonsumsi air
putih 100 mL/jam
Referensi
 Purwaka BT, Sulistyono A. Demam pascapersalinan, Chapter 49. In: Prawirohardjo S. Ilmu
Kebidanan. 4th ed. Jakarta: PT Bina Pustaka; 2008. p643-58.
 Puerperal complications, Chapter 37. In: Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Spong CY,
Dashe JS, Hoffman BL, et al. Williams obstetrics. 24 th ed. USA: McGraw-Hill; 2014. p682-92.
 Cavkaytar S, Kokanali MK, Baylas A, Topcu HO, Laleli B, Tasci Y. Postpartum urinary
retention after vaginal delivery: assessment of risk factors in a case-control study. J Turk Ger
Gynecol Assoc. 2014 Sep 1;15(3):140-3. doi: 10.5152/jtgga.2014.13102
 Cavkaytar S, Kokanali M, Baylas A, Topcu H, Laleli B, Tasci Y. Postpartum urinary retention
after vaginal delivery: Assessment of risk factors in a case-control study. Journal of the Turkish
German Gynecological Association [Internet]. 2014 [cited 12 August 2018];15(3):140-143.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4195322

Anda mungkin juga menyukai