Anda di halaman 1dari 18

HERNIA & BENJOLAN

PADA SKROTUM
Nugroho Rizki Pratomo
Inez Aulia Rakhmawulan
M. Dicky Hidayattulah
Rizwandha Noviar Azmi
Gregorius Thomas Prasetyo
Kiki Helmi
Yuvina Ria Octriane
Rachendra Pratama
Bambang Hudiworo K.D.
Hernia
• Penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah
dari dinding rongga yang bersangkutan
• Etiologi:
Prosessus vaginalis yang terbuka
Peninggian tekanan intra abdominal
Kelemahan otot dinding perut
Klasifikasi
• Berdasarkan terjadinya: • Berdasarkan letak
• Hernia bawaan/ kongenital • Hernia diafragma
• Hernia didapat/ aquisita • Hernia inguinal
• Berdasarkan sifat • Hernia umbilikal
• Reponible • Hernia femoral
• Irreponible
• Incarserata
• Strangulata
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Asimetris pada kedua sisi paha, skrotum, atau labia
Terlihat benjolan saat mengedan
Palpasi
Teraba benjolan
Benjolan dapat/tidak dapat di masukkan ke cavum abdomen
Auskultasi
Peristaltik (+)
Radiografi
• Foto polos abdomen  Tanda obstruksi pada inkarserata
• Herniography  menilai Hidrokel, hernia femoralis,hernia
kontralateral pada pasien hernia inguinalis berulang yang telah
dilakukan operasi
KI: pada hernia inguinalis yang inkarserata, kantungnya sudah tertutup teknik
ini dapat mengakibatkan terjadinya perforasi, hematom intestin intramural dan
reaksi alergi
Tatalaksana
Komplikasi
• Infeksi
• Hematoma skrotalis
• Hidrokel
• Hernia inguinal rekuren
Hidrokel
• Hidrokel adalah penimbunan cairan dalam selaput yang membungkus
testis, yang menyebabkan pembengkakan lunak pada salah satu testis
• Sekitar 10% bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan
hilang sendiri dalam tahun pertama kehidupan
Etiologi
Pada bayi baru lahir
• belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis
sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke
prosesus vaginalis
• belum sempurnanya sistem limfatik di daerah
skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel

Pada orang dewasa


• dapat terjadi secara idiopatik (primer)
• sekunder dapat terjadi karena didapatkan kelainan
pada testis atau epididimis yang menyebabkan
terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan
di kantong hidrokel
Gambaran Klinis
• Benjolan di kantong skrotum
yang tidak nyeri
• Pemeriksaan Fisik:
• Benjolan di kantong skrotum,
konsistensi kistik
• Transiluminasi (+)
Hernia
scrotalis

Tumor tetis varikokel

Diagnosis
banding

hematocele Torsi testis


Tatalaksana
• Bayi  tunggu usia 2 tahun dengan harapan setelah proc. Vaginalis
menutup, hidrokel akan sembuh sendiri.
• Indikasi operasi:
- Gagal untuk hilang pada umur 2 tahun
- Rasa tidak nyaman terus-menerus
- Pembesaran volume cairan hidrokel sehingga dapat menekan
pembuluh darah
- Adanya infeksi sekunder
Penatalaksanaan Post Operasi Hidrokel

• Analgetik :
- Bayi – Ibuprofen 10mg/kg setiap 6-8 jam; paracetamol 15 mg/kg
setiap 6-8 jam; hindari penggunaan narkotika pada bayi karena
adanya risiko apneu
- Anak yang lebih besar – Paracetamol 20 mg/kgBB setiap 6-8 jam
• 2 minggu post op, posisi mengangkang (naik sepeda) harus dihindari
untuk mencegah perpindahan testis yang mobile keluar dari scrotum,
dimana dapat terjebak oleh jaringan ikat dan mengakibatkan
cryptorchidism sekunder. Aktivitas olahraga harus dibatasi selama 4-6
minggu.
Komplikasi operasi

• Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi


luka operasi.

Penyulit

• Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah


mengalami trauma dan bisa menekan pembuluh darah
yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi
testis

Prognosis

• Dengan terapi operasi, angka rekurensi adalah kurang


dari 1%.

Anda mungkin juga menyukai