Anda di halaman 1dari 49

DIAGNOSIS & MANAJEMEN

HERNIA INGUINALIS
LATERALIS DAN HIDROKEL

Aulia Novariza Fahman


NPM: 130221180504

Pembimbing
dr. Emiliana Lia, Sp.BA
Hernia Inguinalis Lateralis
PENDAHULUAN

 Hernia inguinalis sudah dikenal sejak 1500 BC


 Operasi modern hernia dimulai pada abad 19
 Pada tahun 1871 Marcy menunjukkan operasi ligasi tinggi dari
kantung yang tidak dibuka melalui cincin eksterna dan
penguatan cincin interna
 Ambroise Pare, menyatakan bahwa hernia pada anak
disebabkan oleh kelainan kongenital dan dapat disembuhkan
 Semua hernia pediatrik memerlukan terapi operatif untuk
mencegah terjadinya komplikasi seperti hernia inkarserata
atau strangulasi.
INSIDENSI

 Incidence in premature baby is 16 -25%


 Increased incidence in very low weight birth baby (500 –
750 gr)
 Boy: Girl = 3 -10 : 1
 60 % right side, 25 – 30% left side, and 10 -15% bilateral
PATOFISIOLOGI

 Hernia inguinalis indirek terjadi karena kegagalan penutupan


prosesus vaginalis
 Ketika terjadi kegagalan obliterasi prosesus vaginalis maka akan
terjadi hernia inguinalis (jika saluran cerna atau organ lainnya
masuk ke dalam prosesus) atau hidrokel (hanya cairan peritoneal)
 Walaupun telah jelas patent prosesus vaginalis menjadi syarat
terjadinya hernia inguinalis tetapi hal tersebut tidak cukup dan ada
faktor lain yang terlibat
Faktor lain yang
mendukung
terjadinya hernia
inguinalis kongenital
MANIFESTASI KLINIK

 Benjolan yang sifatnya hilang timbul pada lipat paha skrotum atau
pun labia
 Biasanya didahului dengan adanya tekanan intra abdomen yang
meningkat seperti saat menangis ataupun mengedan
 Hernia inkarserata terjadi apabila adanya usus yang terperangkap
pada kantung hernia dengan gejala nyeri dan rasa tidak nyaman,
dapat juga timbul gejala obstruksi seperti muntah obstipasi dan
distensi abdomen → Hernia strangulata
PEMERIKSAAN FISIK

 Posisi supine → inspeksi daerah lipat paha


 Posisi berdiri → Tes valsava
 Palpasi spermatic cord → “silk string sign”
 Bowel peristaltic might be seen
 Bowel sound might be present
PEMERIKSAAN
RADIOLOGIS

 Herniography (sudah
tidak diterapkan)
 USG lipat paha
PENATALAKSANAAN

 Hernia inguinalis yang nyata tidak akan hilang secara


spontan, tindakan operasi selalu diperlukan, karena
resiko tinggi terjadinya inkarserata, terutama pada awal-
awal masa infant
 Telah dilaporkan bahwa resiko inkarserata 90% dapat
dihindari bila tindakan operasi dilakukan dibawah usia 1
bulan
 Pengecualian pada pasien prematur dan anak yang lebih
tua dengan adanya penyakit penyerta seperti jantung
dan gangguan pernafasan
 OPERASI  HERNIOTOMY
KOMPLIKASI PASCA OPERASI

 Pembengkakkan Skrotum
 Undesensus Testis karena Iatrogenik
 Rekurensi
 Trauma Vas Deverens
 Atropi Testis
 Ovarium Terherniasi
 Trauma Intestinal
 Kehilangan Rongga Abdomen
Hidrokel
Definisi

 Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang


berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika
vaginalis.
 Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga
itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara
produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya
Epidemiologi

 Di Amerika Serikat, insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20


per 1000 kelahiran hidup dan lebih sering terjadi pada bayi
prematur
 Lokasi tersering adalah di sebelah kanan, dan hanya 10%
yang terjadi secara bilateral
Anatomi

 Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum.


Ukuran testis pada orang dewasa adalah 4×3×2,5 cm dengan
volume 15-25 ml berbentuk ovoid kedua buah testis terbungkus
oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis
 Diluar tunika albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri
atas lapisan viseralis dan parietalis, serta tunika dartos
 Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan
testis dapat digerakan mendekati rongga abdomen untuk
mempertahankan temperatur testis agar tetap stabil. 
Vaskularisasi 

 Arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta 


 Arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior 
 Arteri kremasterika yang merupakan cabang arteri epigastrika. 

 Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul


membentuk pleksus Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa
orang mengalami dilatasi dan dikenal sebagai varikokel.
Anatomi
Etiologi

 Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis


sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus
vaginalis
 Belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum
dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
Klasifikasi Hidrokel

 Hidrokel Primer
Hidrokel primer terlihat pada anak akibat kegagalan penutupan
prosesus vaginalis.
 Hidrokel Sekunder
Pada orang dewasa, hidrokel sekunder cenderung berkembang lambat
dalam suatu masa dan dianggap sekunder terhadap obstruksi aliran
keluar limfe. Dapat disebabkan oleh kelainan testis atau epididimis.
Keadaan ini dapat karena radang atau karena suatu proses neoplastik.
Radang lapisan mesotel dan tunika vaginalis menyebabkan terjadinya
produksi cairan berlebihan yang tidak dapat dibuang keluar dalam
jumlah yang cukup oleh saluran limfe dalam lapisan luar tunika.
Klasifikasi Hidrokel
 Hidrokel testis.
Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba.
Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari.
 Hidrokel funikulus.
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari testis,
sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel. Pada
anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
 Hidrokel Komunikan
Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga
prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis kantong hidrokel
besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak menangis. Pada
palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan kedalam rongga
abdomen 
Klasifikasi Hidrokel

 Hidrokel akut
Biasanya berlangsung dengan cepat dan dapat
menyebabkan nyeri. Cairan berwarna kemerahan
mengandung protein, fibrin, eritrosit dan sel polimorf.
 Hidrokel kronis
Hidrokel jenis ini hanya menyebabkan peregangan tunika
secara perlahan dan walaupun akan menjadi besar dan
memberikan rasa berat, jarang menyebabkan nyeri.
Patofisiologi

 Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir)


ataupun ketidaksempurnaan dari prosesus vaginalis tersebut
menyebabkan tidak menutupnya rongga peritoneum dengan prosessus
vaginalis
 Sehingga terbentuklah rongga antara tunika vaginalis dengan cavum
peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan yang berasal dari
sistem limfatik disekitar
 Hidrokel cord terjadi ketika processus vaginalis terobliterasi di atas
testis sehingga tetap terdapat hubungan dengan peritoneum, dan
processus vaginalis mungkin tetap terbuka sejauh batas atas scrotum
 Area seperti kantung di dalam canalis inguinalis terisi dengan cairan
Patogenesis
Jenis
Hidrokel
Gambaran Klinis

 Benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri


 Benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan
pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya
transiluminasi
 Pada hidrokel testis, kantong hidrokel seolah-olah
mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba. Pada
anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak berubah
sepanjang hari
Gambaran Klinis

 Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus


yaitu terletak di sebelah kranial testis, sehingga pada palpasi,
testis dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel. Pada
anamnesis, kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
 Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus
vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus
vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada anamnesis,
kantong hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu
bertambah besar pada saat anak menangis. Pada palpasi,
kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan
ke dalam rongga abdomen.
Pemeriksaan Fisik

 Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri.


 Jika pada posisi berdiri tonjolan tampak jelas, baringkan
pasien pada posisi supine. Bila terdapat resolusi pada
tonjolan (dapat mengecil), harus dipikirkan kemungkinan
hidrokel komunikan atau hernia
 Bila tonjolan tidak terlihat, lakukan valsava maneuver untuk
meningkatkan tekanan intaabdominal
 Pemeriksaan transiluminasi pada scrotum menunjukkan
cairan dalam tunika vaginalis mengarah pada hidrokel
Tes Transiluminasi
Pemeriksaan Penunjang
USG
Penatalaksanaan

 Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai


usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalis
menutup, hidrokel akan sembuh sendiri
 Tetapi jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar
perlu dipikirkan untuk dilakukan koreksi. Mayoritas hidrokel
pada neonates akan hilang karena penutupan spontan dari
PPPVP awal setelah kelahiran.
 Cairan dalam hidrokel biasanya akan direabsorpsi sebelum
bayi berumur 1 tahun. Berdasarkan fakta tersebut, observasi
umumnya dilakukan pada hidrokel pada bayi.
Indikasi Operasi Perbaikan Hidrokel

 Gagal untuk hilang pada umur 2 tahun


 Rasa tidak nyaman terus-menerus akibat hidrokel permagna
 Pembesaran volume cairan hidrokel sehingga dapat menekan
pembuluh darah
 Adanya infeksi sekunder (sangat jarang
Penatalaksanaan Operatif Hidrokel

 Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan scrotal


dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel
sesuai cara Winkelman atau plikasi kantong hidrokel sesuai
cara Lord
 Plikasi kantong hernia (Lord’s procedure) digunakan untuk
hidrokel ukuran kecil sampai medium
 High Ligation
HERNIOTOMY
Operation Technique
INGUINAL CANAL

Anterior

• Aponeurosis M.Obliqus eksternus


• Lateral  M.Obliqus internus

Posterior

• Base : lateral aponeurosis Transversus


Abdominis muscle and transversalis fascia.
• Medial : aponeurosis of Obliquus internus
muscle
Superior

• Roof: Obliquus internus


,Transversus Abdominis muscle
and its aponeurosis.

Inferior

• Ligamentum inguinalis poupart


and ligamentum lacunare
Gimbernat
Patent processus
vaginalis
Classification

Reponible • Spontan reduction of protruded viscera

• Incarcerated : entrapment of viscera


within the hernia sac, passage
Irreponibl disturbance

e • Strangulated : entrapment of viscera


within the hernia sac + decreased blood
supply
Manual Reduction
Perioperative Preparation

Elective Surgery Emergency Surgery

Laboratory Examination NPO

Bowel Decompression
Chest X -Ray Fluid resuscitation
Electrolyte and Acid Base
Correction
Ultrasound Antibiotic if Peritonitis is present

Laboratory Examination
Eliminate other infection
Chest X-Ray
before operation
OPERATION TECHNIQUE

A 1.5-cm transverse
inguinal skin crease
incision is placed
above
and lateral to the
pubic tubercle.
The subcutaneous fat and the fascia of Scarpa (which is
surprisingly dense in infants) are opened, grasping them with
small-toothed Adson forceps. Using blunt scissors or cautery, the
external oblique aponeurosis and external ring are exposed. The
external inguinal ring is not opened except in older children and
adolescents.
The external spermatic fascia and cremaster are separated
along the length of the cord by blunt dissection.
The hernial sac is seen and gently separated from the vas
and vessels. A haemostat is placed on
the fundus of the sac.
• The sac is divided between the clamps and twisted so as to reduce
its content into the abdominal cavity  transfixed with a 4/0
stitch at the level of internal ring

• In the case of hydrocele, the distal part of the sac is widely


slit allowing adequate drainage of fluid.
• Subcutaneous tissues are approximated using two or
three 4/0 absorbable interrupted stitches and the skin is
closed with a 5/0 absorbable continuous subcuticular suture.

• At the end of the operation, the testis, always tractioned


upwards during operative maneuvres, must be routinely
pulled back into the scrotum to avoid iatrogenic ascent.
Complications

Wound Scrotal
Infection Hydrocele
Dehiscence Swelling

Vas
Reccurent Testicular Nerve
Deferens
Hernia Atrophy Injury
Injury

Intestinal Herniated
Injury Ovary
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai