Anda di halaman 1dari 20

DIBAWAKAN OLEH :

Nanik Sofari Alade


111 2015 2224

PEMBIMBING :

dr. Fajar Ferdian, Sp.M


DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2017
ANATOMI

DEFINISI

Konjungtiva adalah membran mukosa transparan yang
melindungi permukaan bola mata dan bagian posterior
palpebra. Konjungtivitis merupakan inflamasi atau
infeksi dari konjungtiva.
EPIDEMIOLOGI

Di USA, insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20
per 1000 kelahiran hidup dan lebih sering terjadi pada
bayi premature. Lokasi tersering adalah di sebelah
kanan, dan hanya 10% yang terjadi secara bilateral.
ETIOLOGI

Hidrokel pada anak-anak disebabkan oleh gagalnya
penutupan prosesus vaginalis. Penyebab gagalnya penutupan
prosesus vaginalis masih belum diketahui.
KLASIFIKASI

Berdasarkan kapan terjadinya:
 Hidrokel primer
 Hidrokel sekunder
Berdasarkan letak kantong hidrokel
 Hidrokel testis
 Hidrokel funikulus
 Hidrokel komunikan
KLASIFIKASI

PATOFISIOLOGI


Peningkatan tekanan
intraabdominal

Patent processus
vaginalis

Penumpukkan cairan
di cavum vaginalis

HIDROKEL
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong
skortum yang tidak nyeri
 Tergantung pada jenis dari hidrokel biasanya benjolan
tersebut berubah ukuran atau volume sesuai waktu tertentu.
 Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya
kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari
 Pada hidrokel komunikan pada anamnesis, kantong
hidrokel besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah
besar pada saat anak menangis.
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan Fisis
 Dilakukan pada posisi berbaring dan berdiri. Jika pada posisi
berdiri tonjolan tampak jelas, baringkan pasien pada posisi supine.
Bila terdapat resolusi pada tonjolan (dapat mengecil), harus
dipikirkan kemungkinan hidrokel komunikan atau hernia.
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan Fisis
 Bila tonjolan tidak terlihat, lakukan valsava maneuver untuk
meningkatkan tekanan intaabdominal. Pada anak yang lebih besar,
dapat dilakukan dengan menyuruh pasien meniup balon, atau
batuk. Pada bayi, dapat dilakukan dengan memberikan tekanan
pada abdomen (palpasi dalam) atau dengan menahan kedua
tangan bayi diatas kepalanya sehingga bayi akan memberontak
sehingga akan menimbulkan tonjolan.
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan Fisis

 Pemeriksaan transiluminasi. Dilakukan
didalam suatu ruang gelap, sumber
cahaya diletakkan pada sisi pembesaran
skrotum . Struktur vaskuler, tumor,
darah, hernia dan testis normal tidak
dapat ditembusi sinar. Trasmisi cahaya
sebagai bayangan merah menunjukkan
rongga yang mengandung cairan serosa,
seperti hidrokel. Pada hidrokel yang
terinfeksi atau kulit skrotum yang
sangat tebal kadang-kadang sulit
melakukan pemeriksaan ini, sehingga
harus dibantu dengan pemeriksaan USG
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan Penunjang
 Ultrasonografi dapat mengirimkan gelombang suara
melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia,
kumpulan cairan (hidrokel), vena abnormal (varikokel) dan
kemungkinan adanya tumor.
PENATALAKSANAAN

 Cairan pada hidrokel biasanya terserap kembali ke
dalam tubuh sebelum bayi berumur 1 tahun. Oleh
karena fakta tersebut, observasi sering diperlukan
untuk hidrokel pada bayi.
 Pada hidrokel komunikan merupakan indikasi
dilakukan teknik ligasi tinggi. Hidrokel komunikan
kerap disertai dengan hernia inguinalis sehingga
diperlukan tindakan herniorafi.
PENATALAKSANAAN


PENATALAKSANAAN

 Pada anak usia di atas 10-12 tahun, 80-86% temuan
intraoperasi adalah hidrokel nonkomunikans
sehingga pendekatan melalui skrotum sudah dapat
dilakukan.
 Pada tindakan pembedahan dengan pendekatan
skrotum, insisi dapat dilakukan di samping mediana
raphe secara. vertikal (pararaphe) atau insisi
transversal.
PENATALAKSANAAN

 Pemulihan post operasi. Untuk kontrol rasa nyeri,
pada bayi digunakan ibuprofen 10 mg/kgBB setiap 6
jam dan asetaminofen 15 mg/kgBB setiap 6 jam.
 Untuk anak yang lebih tua diberikan asetaminofen
dengan kodein (1 mg/kgBB kodein) setiap 4-6 jam.
 Pada anak dalam masa berjalan, aktifitas harus
dibatasi sebisa mungkin selama 1 bulan.
DIAGNOSIS BANDING

 Hernia inginalis
 Varikokel
 Hematokel
 Tumor testis
KOMPLIKASI


Komplikasi tersering pada operasi hidrokelektomi adalah
hematoma. Komplikasi pada hidrokeletomi terjadi pada 19%
kasus. Komplikasi yang dapat terjadi selain hematoma adalah
infeksi, bengkak yang persisten, rekurensi dan nyeri kronik.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai