HIDROKEL,
UNDESCENDED TESTIS
X
Penatalaksanaan
Terapi dari hernia adalah operasi
Jenis operasi :
HERNIOTOMI :
isi kantung dikembalikan pintu/cincin di
tutup
Dilakukan pada anak karena penyebabnya
adalah proses kongenital dimana prosesus
vaginalis tidak menutup
HERNIORAFI
Isi kantong dikembalikan cincin ditutup
kemudian dinding belakang dari hernia
dijahit untuk diperkuat
Dilakukan pada orang dewasa karena
penyebab hernianya adalah karena
kelemahan otot/fascia dinding abdomen
HIDROKEL
Pendahuluan
Definisi
Hidro = Air
Cell = rongga/celah
Kumpulan cairan di dalam prosessus
vaginalis yang menghasilkan pembengkakan
di daerah inguinalis atau skrotum
Kumpulan cairan serosa yang dihasilkan
dari suatu defek atau iritasi tunika vaginalis
pada skrotum
Bentuk hidrokel secara struktural :
1. >> bawaan
2. Setelah usia bayi : keganasan (tumor
testis germ sel), infeksi, gangguan
peredaran darah
3. Dewasa (sekunder) : orkitis, epididimitis,
tuberkulosis, filariasis, torsio testis,
trauma
4. Terapi radiasi
5. Transplantasi ginjal
Differential Diagnosis
a) Orkitis
b) Torsio testis
c) Hernia Inguinalis Indirek
d) Epididimitis
e) Trauma Testis
Pemeriksaan
a. Laboratorium
o Hitung jumlah sel ( akut atau
kronik)
o Urinalisis (proteinuria atau
pyuria)
b. Pencitraan
Transilluminasi
scrotum:
Sumber cahaya diarahkan melalui
skrotum sehingga hidrokel teriluminasi
(terang).
Terapi
1. Anak : insisi inguinal dengan ligasi
tinggi prosessus vaginalis paten dan
eksisi kantung distal (Hydrocelectomy)
2. Segera konsultasi pada ahli urologi
jika dicurigai ada torsio testis
Komplikasi & Prognosis
a. Komplikasi :
Langsung : atrofi testis ( penurunan kesuburan)
Pasca Bedah : cedera vas deferens, infeksi
luka operasi, cedera pembuluh spermatika
b. Prognosis :
Sangat baik untuk hidrokel kongenital (hilang
pada tahun pertama kehidupan, mudah
diperbaiki melalui pembedahan)
Hidrokel dewasa tergantung etiologi, tidak
jarang berkaitan dengan keganasan
UNDESCENDED TESTIS
Pendahuluan
• Undescended testis (kryptorchismus) :
Merupakan kelainan kongenital dimana
testis tidak berada pada tempat yang
semestinya (skrotum) karena berhenti
pada jalan turunnya testis.
Masalah jika tidak dikoreksi:
• Gangguan spermatogenesis
• Mudah timbul torsio testis
• Umur + 20 tahun timbul
carcinoma
• Menurunkan testis ke scrotum dilakukan
sebelum 2,5 tahun dengan tindakan orchiopexy
• Spermatogenesis dapat berlangsung baik bila
testis berada di scrotum
• Temperatur testis dalam scrotum selalu
dipertahankan dibawah temperatur suhu tubuh
2-3oC untuk kelangsungan spermatogenesis
• Temperatur yang tidak sesuai menimbulkan
rangsangan Ca
Angka Kejadian
• Insidensi 3% – 5% pada bayi cukup
bulan, 30% pada bayi prematur
• Bertambahnya usia, testis desensus
spontan
• Setelah usia 1 tahun, testis yang
letaknya abnormal jarang dapat
desensus spontan.
Etiologi
Kelainan Gubernakulum Testis
masa gubernakulum yang besar mendilatasi jalan
testis, kontraksi, dan traksi serta fiksasi pada
kantong skrotum.
Kelainan instriksi testis
pada disgenesis gonadal testis tidak sensitif
terhadap hormon gonadotropin.
Defisiensi hormon gonadotropin yang memacu
proses desensus testis
Hormon gonadotropin maternal inadekuat :
desensus inkomplet.
Beberapa faktor diduga berpengaruh
pada penurunan testis ke skrotum :
Adanya tarikan gubernakulum testis
dan refleks dari otot kremaster
Perbedaan pertumbuhan gubernakulum
dengan pertumbuhan badan
Dorongan dari tekanan intraabdominal
Gambaran Klinis
o Anak : Orang tua tidak menemukan testis
dalam skrotum.
o Dewasa :
- Keluhan infertilitas
- Keluhan benjolan di perut bawah
o Inspeksi skrotum : hipoplasia kulit skrotum.
o Palpasi skrotum : testis tidak teraba di kantong
skrotum. (di inguinal atau di tempat lain)
Palpasi Skrotum
1. Penentuan lokasi testis
- Posisi anak : supine, squatting, sitting
- Pada posisi tidur diraba dari inguinal ke arah skrotum
- Satu tangan di skrotum, tangan lain mulai SIAS
menyusuri inguinal sampai kantong skrotum
2. Penentuan apakah testis palpable
- Testis teraba
(testis retraktil, testis ektopik)
- Testis tidak teraba
(intrakanalikuler, intraabdominal, atropi testis, agenesis)
Uji hCG untuk mengetahui keberadaan testis :
- Periksa kadar testosteron awal, lalu injeksi hCG
2000U/hari selama 4 hari.
- Apabila pada hari ke-5 kadar testosteron meningkat
10X lebih tinggi dari awal, maka testis ada.
Keberadaan testis sering sulit dilakukan
(gemuk), sehingga perlu bantuan pemeriksaan :
- Flebografi selektif : mencari keberadaan
plexus pampiniformis
-Diagnostik laparoskopi : mencari keberadaan
testis mulai dari fossa renalis hingga anulus
inguinalis internus dengan bedah terbuka.
Differential Diagnosis
Testis refraktil / kriptokismus fisiologis
testis yang biasanya di skrotum, tiba – tiba berada di
inguinal dan pada keadaan lain, kembali ke tempat
semula (refleks otot kremaster terlalu kuat akibat
cuaca dingin atau setelah beraktifitas)
Anorkismus
tidak ada testis (kongenital/testis atrofi akibat torsio in
utero atau torsio saat neonatus)
Penatalaksanaan
Medikamentosa
- Pemberian hormon hCG
Operasi
- Orkidopeksi
meletakkan testis ke dalam skrotum dengan melakukan fiksasi pada
kantong sub dartos.
- Tujuan operasi :
Mempertahankan fertilitas
Mencegah terjadi degenerasi maligna
Mencegah kemungkinan torsio testis
Melakukan koreksi hernia
Psikologis mencegah terjadinya rasa rendah diri karena tidak punya
testis
TERIMA KASIH