Anda di halaman 1dari 50

HERNIA INGUINALIS,

HIDROKEL,
UNDESCENDED TESTIS

Pembimbing : Prof. Dr. Chairul Ismael, dr., SpB,


SpBA (K)

Disusun Oleh : Naela FauziahRosdiyanti


HERNIA
Definisi
 Hernia merupakan suatu protusi atau
penonjolan isi suatu rongga melalui
defek atau bagian yang lemah dari
dinding rongga yang bersangkutan.
 Hernia terdiri dari : cincin, kantong,
dan isi
EPIDEMIOLOGI
 >>>> Laki-laki
 Meningkat seiring usia
 Hernia indirek > direk (3:1)
Etiologi
• Kongenital : pada anak-anak
- processus vaginalis masih terbuka
• Akuisita
- tekanan intraabdomen meningkat
o Batuk kronik, hipertropi prostat, konstipasi,
asites
- kelemahan otot dinding perut
o Usia semakin bertambah
o Post appendictomy yang disertai komplikasi
kerusakan N. Iliofemoralis
Klasifikasi
 MENURUT LOKASINYA
Hernia terdiri atas:
1. hernia diaphragmatica
2. hernia epigastrica
3. hernia umbilicalis
4. hernia paraumbilicalis
5. hernia inguinalis medialis
lateralis
6. hernia femoralis
7. hernia insisionalis
8. hernia obturator
Berdasarkan sifatnya
 Hernia Reponible : isi hernia dapat
keluar dan masuk ke rongga abdomen, keluar
(bila berdiri, mengedan, batuk, bersin) masuk
(bila berbaring/didorong masuk perut)
 Hernia Ireponible : isi
hernia tidak dapat
keluar masuk rongga abdomen dan tidak
disertai rasa nyeri dan gangguan pasase isi
usus
 Hernia inkarserata
Isi hernia terperangkap, tidak dapat
kembali ke rongga abdomen (isi hernia
terjepit di cincin hernia)  terjadi gangguan
pasase isi usus
 Hernia strangulata
Isi hernia terperangkap/terjepit pada
cincin hernia disertai gangguan
vaskularisasi
HERNIA INGUINALIS

Merupakan hernia terbanyak dijumpai


Lokasi : regio ingunalis

Hernia Ingunialis Indirek


• Penonjolan keluar dari rongga abdomen melalui
annulus inguinalis internus
• Disebut juga hernia inguinalis lateralis (terletak di
lateral dari vasa epigastrika inferior)
• Dapat menonjol jauh sampai ke kanalis inguinalis dan
menonjol keluar melalui annulus inguinalis eksternus 
bahkan bisa sampai ke skrotum
Hernia Inguinalis Direct
• Menonjol langsung melalui
segitiga Hasselbach
• Batas-batas segitiga Hasselbach :
 - Inferior = ligamentum
inguinal
 - medial = tepi musculus
rectus
 - lateral = vasa epigastrika
inferior
• Disebut hernia inguinalis
medialis (terletak dimedial dari
vasa epigastrika inferior)
Gejala Klinis
Benjolan di lipat paha
 Nyeri di epigastrium/periumbilikal →
nyeri viseral karena regangan pada
mesenterium
 Mual, muntah → timbul bila terjadi
inkarserasi
Pemeriksaan Fisik
 FINGER TIP TEST
 Pasien dalam posisi berbaring
 Masukkan 1 jari pemeriksa melalui pangkal
skrotum untuk mencari anulus inguinalis
eksternus
 Minta pasien mengedan :
 Bila benjolan menyentuh jari → Hernia
Inguinalis Lateralis
 Bila benjolan di samping jari → Hernia
Inguinalis Medialis
 Pada Bayi dan Wanita

 Tidak bisa dengan FTT


 Letakkan jari di atas Anulus Inguinalis
eksternus
 Minta pasien mengedan atau pada
bayi dibuat menangis
 Bila benjolan menyentuh jari → Hernia
Inguinalis Lateralis
Physical Examination

X
Penatalaksanaan
 Terapi dari hernia adalah operasi
 Jenis operasi :
HERNIOTOMI :
 isi kantung dikembalikan  pintu/cincin di
tutup
 Dilakukan pada anak karena penyebabnya
adalah proses kongenital dimana prosesus
vaginalis tidak menutup
HERNIORAFI
 Isi kantong dikembalikan  cincin ditutup
kemudian dinding belakang dari hernia
dijahit untuk diperkuat
 Dilakukan pada orang dewasa karena
penyebab hernianya adalah karena
kelemahan otot/fascia dinding abdomen
HIDROKEL
Pendahuluan
 Definisi
Hidro = Air
Cell = rongga/celah
 Kumpulan cairan di dalam prosessus
vaginalis yang menghasilkan pembengkakan
di daerah inguinalis atau skrotum
 Kumpulan cairan serosa yang dihasilkan
dari suatu defek atau iritasi tunika vaginalis
pada skrotum
Bentuk hidrokel secara struktural :

 Hidrokel Komunikans (kongenital) : Patent


Prosessus Vaginalis memungkinkan aliran
cairan peritoneum ke dalam skrotum
 Hidrokel Unkomunikans : terdapat Patent
Prosessus Vaginalis, namun tidak ada
komunikasi dengan rongga peritoneal
 Hidrokel Of The Cord

Defek penutupan tunika vaginalis.


Ujung distal Prosessus Vaginalis
menutup sempurna, tetapi bagian
tengah Prosessus Vaginalis tetap
paten, ujung proksimal mungkin
terbuka atau tertutup.
Insidensi
 AS : bayi baru lahir, 80% PPV, Insiden ↑ pada
bayi prematur.
 Pria dewasa (40 th), 1 % hidrokel (hidrokel
sekunder)
 Bayi : >> menutup spontan dalam waktu (usia)
18 bulan
 Hidrokel ditemukan HANYA pada laki-laki
 >> hidrokel kongenital, dilaporkan anak usia 1-2
tahun
Penyebab

1. >> bawaan
2. Setelah usia bayi : keganasan (tumor
testis germ sel), infeksi, gangguan
peredaran darah
3. Dewasa (sekunder) : orkitis, epididimitis,
tuberkulosis, filariasis, torsio testis,
trauma
4. Terapi radiasi
5. Transplantasi ginjal
Differential Diagnosis
a) Orkitis
b) Torsio testis
c) Hernia Inguinalis Indirek
d) Epididimitis
e) Trauma Testis
Pemeriksaan

a. Laboratorium
o Hitung jumlah sel ( akut atau
kronik)
o Urinalisis (proteinuria atau
pyuria)
b. Pencitraan

1. USG skrotum inguinalis


• USG dapat mengirimkan gelombang
suara melewati skrotum dan membantu
melihat adanya hernia, kumpulan
cairan(hidrokel), vena abnormal
(varikokel) dan kemungkinan adanya
tumor
• Hidrokel berupa masa kistik dalam
spermatic cord atau masa sekitar testis
2. USG Doppler
• Untuk menilai perfusi, walaupun tanda
klinis akut belum muncul
• Harus dilakukan pada keadaan
emergency jika curiga torsio testis
atau trauma hemoragik
• Sensitivitas 86-100%, spesifitas 100%
3. Skintigrafi
 Scan nuklir, terutama anak-anak dengan
kecurigaan torsio testis
 Menurunnya atau tidak adanya tanda aliran
pada testis menunjukkan torsio testis
 Sensitivitas maupun spesifitas untuk torsio
testis 90%
4. Rontgen abdomen
 Untuk membedakan hidrokel dari hernia
inguinalis
Aspirasi hidrokel

 Aspirasi hidrokel : cairan jernih kekuningan


 Aspirasi tidak terapeutik : reakumulasi cairan
cepat.
 Aspirasi tidak dianjurkan karena kekambuhan
dan risiko infeksi tinggi, juga bila ada
hernia,perforasi usus bisa terjadi.
c. Prosedur Penanganan

Transilluminasi
scrotum:
Sumber cahaya diarahkan melalui
skrotum sehingga hidrokel teriluminasi
(terang).
Terapi
1. Anak : insisi inguinal dengan ligasi
tinggi prosessus vaginalis paten dan
eksisi kantung distal (Hydrocelectomy)
2. Segera konsultasi pada ahli urologi
jika dicurigai ada torsio testis
Komplikasi & Prognosis

a. Komplikasi :
 Langsung : atrofi testis ( penurunan kesuburan)
 Pasca Bedah : cedera vas deferens, infeksi
luka operasi, cedera pembuluh spermatika
b. Prognosis :
 Sangat baik untuk hidrokel kongenital (hilang
pada tahun pertama kehidupan, mudah
diperbaiki melalui pembedahan)
 Hidrokel dewasa tergantung etiologi, tidak
jarang berkaitan dengan keganasan
UNDESCENDED TESTIS
Pendahuluan
• Undescended testis (kryptorchismus) :
Merupakan kelainan kongenital dimana
testis tidak berada pada tempat yang
semestinya (skrotum) karena berhenti
pada jalan turunnya testis.
Masalah jika tidak dikoreksi:
• Gangguan spermatogenesis
• Mudah timbul torsio testis
• Umur + 20 tahun timbul
carcinoma
• Menurunkan testis ke scrotum dilakukan
sebelum 2,5 tahun dengan tindakan orchiopexy
• Spermatogenesis dapat berlangsung baik bila
testis berada di scrotum
• Temperatur testis dalam scrotum selalu
dipertahankan dibawah temperatur suhu tubuh
2-3oC untuk kelangsungan spermatogenesis
• Temperatur yang tidak sesuai menimbulkan
rangsangan Ca
Angka Kejadian
• Insidensi 3% – 5% pada bayi cukup
bulan, 30% pada bayi prematur
• Bertambahnya usia, testis desensus
spontan
• Setelah usia 1 tahun, testis yang
letaknya abnormal jarang dapat
desensus spontan.
Etiologi
 Kelainan Gubernakulum Testis
masa gubernakulum yang besar mendilatasi jalan
testis, kontraksi, dan traksi serta fiksasi pada
kantong skrotum.
 Kelainan instriksi testis
pada disgenesis gonadal testis tidak sensitif
terhadap hormon gonadotropin.
 Defisiensi hormon gonadotropin yang memacu
proses desensus testis
Hormon gonadotropin maternal inadekuat :
desensus inkomplet.
Beberapa faktor diduga berpengaruh
pada penurunan testis ke skrotum :
 Adanya tarikan gubernakulum testis
dan refleks dari otot kremaster
 Perbedaan pertumbuhan gubernakulum
dengan pertumbuhan badan
 Dorongan dari tekanan intraabdominal
Gambaran Klinis
o Anak : Orang tua tidak menemukan testis
dalam skrotum.
o Dewasa :
 - Keluhan infertilitas
 - Keluhan benjolan di perut bawah
o Inspeksi skrotum : hipoplasia kulit skrotum.
o Palpasi skrotum : testis tidak teraba di kantong
skrotum. (di inguinal atau di tempat lain)
Palpasi Skrotum
1. Penentuan lokasi testis
- Posisi anak : supine, squatting, sitting
- Pada posisi tidur diraba dari inguinal ke arah skrotum
- Satu tangan di skrotum, tangan lain mulai SIAS
menyusuri inguinal sampai kantong skrotum
2. Penentuan apakah testis palpable
- Testis teraba
(testis retraktil, testis ektopik)
- Testis tidak teraba
(intrakanalikuler, intraabdominal, atropi testis, agenesis)
 Uji hCG untuk mengetahui keberadaan testis :
- Periksa kadar testosteron awal, lalu injeksi hCG
2000U/hari selama 4 hari.
- Apabila pada hari ke-5 kadar testosteron meningkat
10X lebih tinggi dari awal, maka testis ada.
 Keberadaan testis sering sulit dilakukan
(gemuk), sehingga perlu bantuan pemeriksaan :
- Flebografi selektif : mencari keberadaan
plexus pampiniformis
-Diagnostik laparoskopi : mencari keberadaan
testis mulai dari fossa renalis hingga anulus
inguinalis internus dengan bedah terbuka.
Differential Diagnosis
 Testis refraktil / kriptokismus fisiologis
testis yang biasanya di skrotum, tiba – tiba berada di
inguinal dan pada keadaan lain, kembali ke tempat
semula (refleks otot kremaster terlalu kuat akibat
cuaca dingin atau setelah beraktifitas)
 Anorkismus
tidak ada testis (kongenital/testis atrofi akibat torsio in
utero atau torsio saat neonatus)
Penatalaksanaan
 Medikamentosa
- Pemberian hormon hCG
 Operasi
- Orkidopeksi
meletakkan testis ke dalam skrotum dengan melakukan fiksasi pada
kantong sub dartos.
- Tujuan operasi :
 Mempertahankan fertilitas
 Mencegah terjadi degenerasi maligna
 Mencegah kemungkinan torsio testis
 Melakukan koreksi hernia
 Psikologis mencegah terjadinya rasa rendah diri karena tidak punya
testis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai