Anda di halaman 1dari 20

HIDROKEL

Pembimbing :
dr. M. Fitrah, SpU

Oleh :
Brando Ellioth Tayo (07-112)
Anatomi
Definisi
Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang
berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika
vaginalis.

Normal -> terdapat cairan di dalam rongga -> dalam


keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh
sistem limfatik di sekitarnya.
Epidemiologi
Insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20 per 1000
kelahiran hidup dan lebih sering terjadi pada bayi
premature.
Etiologi
Bayi baru lahir :
• Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis.

• Belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum.

Orang dewasa :
• Idiopatik
• suatu tumor, infeksi, atau trauma pada
testis/epididimis -> kelainan pada testis atau
epididimis
perkembangan janin -> testis terletak di sebelah bawah
ginjal, di dalam rongga peritoneal -> testis turun melalui
canalis inguinalis ke dalam scrotum dan diikuti dengan
ekstensi peritoneum dengan bentuk seperti kantung
(procesus vaginalis) -> procesus vaginalis akan
terobliterasi dan menjadi fibrous cord tanpa lumen.
Patofisiologi
Etiologi -> tidak menutupnya rongga peritoneum dengan
prosessus vaginalis (PPPVP) -> terbentuklah rongga
antara tunika vaginalis dengan cavum peritoneal ->
menyebabkan terakumulasinya cairan yang berasal dari
sistem limfatik disekitar -> hidrokel
Jenis-jenis hidrokel
1. Hidrokel komunikan

Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga


peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan
peritoneum.
Jenis-jenis hidrokel
2. Hidrokel testis

Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga


testis tak dapat diraba. Besarnya kantong hidrokel tidak
berubah sepanjang hari.
Jenis-jenis hidrokel
3. Hidrokel funikulus

Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di


sebelah kranial testis, sehingga pada palpasi, testis
dapat diraba dan berada di luar kantong hidrokel.
Pemeriksaan fisik
Lakukan pemeriksaan pada posisi berbaring dan berdiri.
Jika pada posisi berdiri tonjolan tampak jelas, baringkan
pasien pada posisi supine. Bila terdapat resolusi pada
tonjolan (dapat mengecil), harus dipikirkan kemungkinan
hidrokel komunikan atau hernia.
Pemeriksaan penunjang
1. Transiluminasi
Trasmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan
rongga yang mengandung cairan serosa, seperti
hidrokel. Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia dan
testis normal tidak dapat ditembusi sinar.

2. Ultrasonografi
Diagnosis banding
1. Hernia scrotalis
Hidrokel dan hernia inguinalis bermanifestasi klinis
sebagai benjolan pada daerah testis dengan perbedaan
utama berupa benjolan pada hernia bersifat hilang
timbul.

2. Varikokel
varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatika interna.
Diagnosis banding
3. Torsi testis
Keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir
sehingga terjadi gangguan vaskularisasi dari testis yang
dapat berakibat terjadinya gangguan aliran darah
daripada testis.

4. Hematokel
Penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya
didahului oleh trauma.
Penatalaksanaan
Pada bayi -> tunggu hingga usia 1 tahun -> dengan
harapan prosesus vaginalis menutup -> Cairan dalam
rongga akan direabsorpsi -> hidrokel akan sembuh
sendiri.

Jika hidrokel masih tetap ada atau bertambah besar


perlu dipikirkan untuk dilakukan tindakan operasi.
Penatalaksanaan
Indikasi operasi perbaikan hidrokel :
o Gagal untuk hilang pada umur 1 tahun.
o Rasa tidak nyaman terus-menerus akibat hidrokel
permagna.
o Pembesaran volume cairan hidrokel sehingga dapat
menekan pembuluh darah.
o Adanya infeksi sekunder (sangat jarang).
Penatalaksanaan
Technic operasi high ligation
A.Incisi pada kuadran bawah abdomen
sepanjang 2-4cm, ke arah lateral dari
titik tepat di atas spina pubic.
B. Incisi lapisan fascia superfisialis
C. Incisi musculus obliqus externus
D. Fascia oblique externus dijepit,
memperlihatkan musculus cremaster
dan fascia spermaticus interna melapisi
kantung dan cord.
E. Ujung distal dibuka sebagian. Ujung
proximal akan dilakukan high ligation
F. Ujung proximal kantung diangkat, dilakukan ligation
pada leher kantung. Jahitan kedua dilakukan pada distal
dari jahitan pertama untuk memastikan ligasi yang
permanen.
G. Musculus oblique externus dijahit.
H. Menjahit jaringan subcuticular.
Komplikasi & prognosis
Komplikasi operasi
Komplikasi pasca bedah ialah perdarahan dan infeksi
luka operasi.

Prognosis
Dengan terapi operasi, angka rekurensi adalah kurang
dari 1%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai