Anda di halaman 1dari 36

Indri, dr.

Farah, drg.
Denny, dr.
Pendahuluan

 Trauma yang mengenai scalp, tulang tengkorak, atau
otak

 Head trauma meliputi perubahan tingkat kesadaran


walau sesingkat apapun
Pendahuluan

 Insidensi trauma kepala
 USA : 180-220 kasus/100.000 populasi
(600.000/tahunnya)
 Penyebab 90% kematian akibat trauma yang
terjadi sebelum pasien mencapai RS.

 Pria:wanita  2:1

 Prevalensi terbanyak pada usia < 35 tahun.



Anatomi Kepala

Definisi

Trauma kepala :
Gangguan pada otak yang bersifat non
degeneratif dan non kongenital yang
disebabkan oleh kekuatan mekanik eksternal,
yang menyebabkan terjadinya kerusakan
kognitif, fisikal, dan fungsi psikososial yang
permanen atau sementara, dengan atau
tanpa disertai berkurangnya atau perubahan
tingkat kesadaran.
Patofisiologi

Patofisiologi

Konsep ini diperkenalkan oleh Monro-
Kellie, yang menyatakan bahwa volume
intrakranial total adalah tetap karena adanya
struktur inelastik dari tulang tengkorak.
Vic= V(otak)+V(css)+V(darah)

Jenis Trauma Kepala

Trauma Kepala Primer
 Trauma awal pada otak sebagai hasil langsung dari
trauma.

Hal ini merupakan trauma struktural awal yang


disebabkan oleh impact pada otak, dan seperti bentuk
trauma neural yang lain, pasien sembuh secara
perlahan.
Jenis Trauma Kepala

Trauma Kepala Sekunder
 Trauma subsekuen apapun pada otak setelah terjadi
kerusakan awal.

Trauma ini dapat berasal hipotensi sistemik,


hipoksia, peningkatan ICP, atau sebagai hasil biokimia
dari perubahan fisiologi yang diawali oleh original
traumanya.

Pengobatan dari trauma kepala secara langsung


adalah untuk mencegah atau meminimalisasikan
trauma kepala sekunder.
Keadaan Klinis

Glasgow Coma Scale (GCS) yang
dikembangkan oleh Jennet dan Teasdale
digunakan untuk menggambarkan tingkat
kesadaran pasien trauma kepala.

GCS dibagi menjadi 3 kategori:


 Pembukaan mata (E)
 Respon motorik (M)
 Respon Verbal (V).

Klasifikasi Trauma Kepala

Mekanisme
 Cedera Kepala Tumpul :
 Kecepatan rendah (terjatuh atau terpukul)
 Kecepatan tinggi (tabrakan)

 Cedera Kepala Tembus :


 Cedera Peluru
 Cedera Tembus lainnya
Klasifikasi Trauma Kepala

Klasifikasi Trauma Kepala

Klasifikasi Trauma Kepala


Klasifikasi Trauma Kepala

Klasifikasi Trauma Kepala

Trauma Kepala Khusus

 Patah Tulang Tengkorak
 Retakan pada tulang tengkorak

 Gegar otak dan robekan otak


Gegar otak (kontusio serebri) : memar pada otak.
Biasanya disebabkan oleh pukulan langsung dan
kuat ke kepala.

Robekan otak : robekan pada jaringan otak, yang


seringkali disertai oleh luka di kepala yang nyata
dan patah tulang tengkorak.
Trauma Kepala Khusus

 Hematoma Intrakranial
Penimbunan darah di dalam otak atau diantara otak
dengan tulang tengkorak

Hematoma Epidural
Perdarahan di antara duramater dan tlg
tengkorak yg berasal dari arteri.
Gejala : sakit kepala hebat, ngantuk, lumpuh,pingsan
dan koma. Pd CT-Scan clotting berbentuk bikonveks.

Hematoma Subdural
Perdarahan di antara duramater dan
arachnoid yang berasal dari vena di sekeliling otak.
Pada CT-Scan terdapat gambaran bulan sabit.

Subdural Hematoma

Epidural Hematoma

Gambaran CT Scan Epidural dan Subdural Hematoma


Anamnesis

 Identitas pasien

 Keluhan utama, dapat berupa :


- Penurunan kesadaran
- Nyeri kepala
Anamnesis Khusus

 Kapan waktu kejadian ?

 Bagaimana mekanisme terjadinya trauma, bagian tubuh


yang terkena dan tingkat keparahannya ? Memakai helm
atau tidak?

 Apakah ada pingsan ?

 Apakah pernah sadar setelah pingsan ?

 Apakah ada nyeri kepala, kejang, mual dan muntah ?

 Apakah ada perdarahan dari telinga, hidung dan mulut ?



Riwayat AMPLE

 Allergy
 Medication (sebelumnya)
 Past Illness (penyakit penyerta)
 Last Meal
 Event/Environment yang berhubungan dengan kejadian trauma

 guide dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.


Pemeriksaan Fisik

1. Primary Survey
A.Airway, dengan kontrol servikal
B.Breathing, dengan ventilasi yang
adekuat
C.Circulation, dengan kontrol
perdarahan
D.Disability
E.Exposure
Pemeriksaan Fisik

2. Secondary Survey
Adalah pemeriksaan dari kepala sampai kaki
(head to toe, examination), termasuk reevaluasi
tanda vital.
 Cari adanya tanda-tanda :
 Racoon eyes sign (echimosis periorbital)
 Battle’s Sign (echimosis retroaorikuler)
 Rhinorrhea , Otorhea (tanda kebocoran LCS)

Dilakukan X-ray foto pada bagian vang


terkena trauma dan terlihat ada jejas.
Penatalaksaan secara Umum

 Observasi GCS dan Tanda Vital (T,N,R,S)
 Head up 300
 O2 lembab 4-6 liter/m
 IVFD NaCl 0,9% (30-40cc/kgBB perhari)
 Antibiotik (Ceftriaxone)
 Analgetik
 Antagonis H2 reseptor (Ranitidin)
 K/P : Manitol, Anti Konvulsan
 Pasang NGT (kecuali jika terdapat fraktur basis kranii),
Kateter
 Penunjang :
 Nutrisi.
 Mobilisasi dini/fisioterapi.
Penatalaksanaan TTIK

Terapi Konservatif:
 Posisi : Head up 30 0.
 Hiperventilasi ringan 15-30 menit
 Mild hipothermi
 Manitol 20% dosis 0,25 - 2 gr/Kg BB/kali pemberian tiap
4 – 6 jam.
 Barbiturate (thiopentone)

Terapi operatif
 Craniotomi evakuasi
 Diversi LCS
 Dekompresi



Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai