Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
PADA TRAUMA KEPALA

Dosen Pembimbing :
dr. Dina Ramsky, Sp.Rad
Disusun oleh :
Annisa Roza
Nadia Annisa Ratu
Rana Nurfarizki Fadhilah
BAB I
PENDAHULUAN
Trauma kepala didefiniskan sebagai trauma non degeneratif-non kongenital
yang terjadi akibat trauma yang mencederai kepala yang kemungkinan berakibat
gangguan kognitif, fisik, dan psikososial baik sementara atau permanen yang
berhubungan dengan berkurang atau berubahnya derajat kesadaran.
Pasien dengan trauma kepala memerlukan penegakan diagnosis sedini
mungkin agar tindakan terapi dapat segera dilakukan untuk menghasilkan prognosa
yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

• Anatomi Fisiologi Kepala dan Bagiannya

Foto Polos Kepala dari Proyeksi Lateral

Skematik Foto Polos Kepala Proyeksi Lateral (A) dan AP (B)


Pembuluh darah di kepala Potongan Melintang Tulang Tengkorak dan Meningens

Bagian Utama dari Otak


Tekanan Intra Kranial (TIK)
• Berbagai proses patologis yang mengenai otak dapat mengakibatkan peningkatan
tekanan intrakranial yang selanjutnya akan mengganggu perfusi otak dan akan
memacu terjadinya iskemia.
• Doktrin Monro-Kellie (kompensasi intrakranial terhadap massa yang berkembang):

Votak + VCSS + Vdarah + Vmassa = Konstan


Trauma Kepala
Trauma kepala atau trauma kepala adalah suatu ruda paksa (trauma) yang
menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau
gangguan fungsional jaringan otak.
Menurut Brain Injury Association of America, trauma kepala adalah suatu
kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif, tetapi disebabkan
oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubah
kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik
Patofisiologi
Mekanisme trauma kepala terjadi
akibat coup dan counter coup.
Trauma Kepala Primer
• cedera yang terjadi saat / bersamaan dengan kejadian cedera,
dan ini merupakan suatu fenomena mekanik.
• Cedera ini menimbulkan lesi permanen. Tidak banyak yang bisa
dilakukan kecuali membuat fungsi stabil, sehingga sel-sel yang
sakit dapat menjalani proses penyembuhan yang optimal

Trauma Kepala Sekunder


• lanjutan dari trauma kepala primer dan lebih merupakan
fenomena metabolik.
• Penyebab trauma kepala sekunder antara lain penyebab sistemik
dan penyebab intrakranial
Tingkat Keparahan Trauma Kepala

1. Trauma Kapitis Ringan


Trauma kapitis ringan adalah trauma kepala dengan SKG 14-15.
2. Trauma kapitis sedang adalah trauma kepala dengan SKG 9-13.
3. Trauma kapitis berat adalah trauma kepala dengan SKG 3-8 dimana
terdapat penurunan derajat kesadaran secara progresif (koma).
Gejala Klinis Trauma Kepala

1.Battle sign (warna biru atau ekhimosis dibelakang telinga di atas


os mastoid)

2. Hemotimpanum (perdarahan di daerah membran timpani


telinga)

3. Periorbital ecchymosis (mata warna hitam tanpa trauma


langsung)

4. Rhinorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari hidung)

5. Otorrhoe (cairan serebrospinal keluar dari telinga)


Perdarahan Intrakranial

Perdarahan Subgaleal Perdarahan


Perdarahan Epidural
Intraventrikular

Perdarahan Subdural Perdarahan


Perdarahan subdural akut Subarachnoid Perdarahan Intraserebral
Perdarahan subdural
subakut
Perdarahan subdural kronis
Perdarahan
Intraventrikular
BAB III
Interpretasi Radiologis Trauma Kepala
• Indikasi pemeriksaan radiologis

 Kurang dari 10% pasien dengan cedera kepala ringan ternyata


memiliki hasil yang positif pada pemeriksaan CT scan, dimana
kurang dari 1% yang membutuhkan intervensi.
 Pasien harus diperiksa secara klinis dan diagnosis & CT, MRI,
atau radiografi tengkorak tidak diperlukan untuk pasien berisiko
rendah.
 Pasien dengan berisiko sedang dan pasien berisiko tinggi.
Foto Polos Kepala

 Foto polos kepala sangat membantu pada pasien yang dicurigai tidak
cedera akibat kecelakaan, Patah tulang tengkorak depresi, Cedera
kepala akibat penetrasi oleh benda asing atau trauma kepala pada
anak-anak kurang dari 2 tahun walaupun tanpa gejala neurologis.

 Patah tulang tengkorak yang ditentukan berdasarkan pemeriksaan


foto polos kepala pada pasien dengan cedera kepala ringan telah
dilaporkan dengan angka sangat rendah, mulai dari 1,9% hingga
4,3%.
Fraktur pada tulang tengkorak

Gambaran Fraktur Impresi (kiri), Fraktur Linear (tengah) dan Fraktur Diastasis (kanan)
pada Foto Polos Kepala
CT Scan Kepala
 Indikasi CT scan pada trauma kepala
Indikasi pemeriksaan CT scan pada kasus trauma kepala :

1. Bila secara klinis didapatkan klasifikasi trauma kepala sedang dan berat.
2. Trauma kepala ringan yang disertai fraktur tengkorak.
3. Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii.
4. Adanya defisit neurologi, seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran.
5. Sakit kepala yang hebat.
6. Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial atau herniasi jaringan otak.
7. Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral.
Interpretasi gambaran CT scan pada trauma kepala

FRAKTUR TULANG KEPALA Perdarahan Epidural

Gambaran Fraktur Basis Gambaran Perdarahan


Kranii pada CT Scan Kepala Epidural pada CT Scan
Kepala Non-kontras
Perdarahan Subdural

Gambaran Perdarahan Subdural Gambaran Perdarahan Subdural dengan Fraktur Tengkorak


pada CT Scan. (kiri) dan Perdarahan Subdural disertai Perdarahan
Subarakhnoid (kanan).
Perdarahan Subarakhnoid Perdarahan Intraserebral Perdarahan Perdarahan
Intraventrikular

Gambaran Perdarahan Gambaran Perdarahan


Subarakhnoid pada CT Intraserebral pada CT Gambaran Perdarahan
Scan Kepala. Scan Kepala. Intraserebral disertai Perdarahan
Intraventrikular pada CT Scan
Kepala.
BAB IV
KESIMPULAN
• Trauma kepala adalah suatu ruda paksa (trauma) yang menimpa struktur
kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau gangguan
fungsional jaringan otak.
• Berdasarkan Skala Koma Glasgow, trauma kepala dibagi atas trauma kepala
ringan (SKG 14-15), sedang (SKG 9-13) dan berat (SKG 3-8).
• Trauma kepala dapat menimbulkan perdarahan intrakranial yaitu : fraktur
tulang kepala, perdarahan epidural, perdarahan subdural, perdarahan
subarakhnoid, perdarahan intraventrikular, dan perdarahan intraserebral.
Lanjutan..
• Pemeriksaan foto polos kepala digunakan untuk melihat pergeseran (displacement)
fraktur tulang tengkorak, tetapi tidak dapat menentukan ada tidaknya perdarahan
intrakranial.
• Pemeriksaan tomografi computer (CT Scan) kepala sangat berguna pada trauma
kepala karena isi kepala secara anatomis akan tampak dengan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

1. American College of Surgeons. Advance Trauma Life Support For Doctor. 7th ed.
2014. USA: First Impression.
2. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. 2015. Balai
Penerbit FKUI
3. Snell RS. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Edisi ke -6. 2006. Jakarta:
EGC.
4. Irwan O. Trauma Kepala. Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2006.
5. Mansjoer A., Suprohaita, Wardhani WI., SetiowulanW. Kapita Selekta Kedokteran.
Edisi Keempat. 2010. Jakarta: Media Aesculapius.
6. Malueka R. G. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. 2007. Yogyakarta: Pustaka Cendekia
Press Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai