Anda di halaman 1dari 17

GAMBARAN RADIOLOGI

DISLOKASI BAHU
RIANTY FADIAH
1102014226

Pembimbing :
dr. Tektona Fitri, Sp. Rad

KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI


RSUD KABUPATEN BEKASI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
2019
PENDAHULUAN
Dislokasi sendi dapat terjadi spontan karena
gerakan tidak spontan, dan karena kekerasan. Dislokasi
sering disertai dengan kerusakan simpai sendi atau
ligamen sendi. Bila kerusakan tersebut tidak sembuh
kembali dengan baik, luksasi mudah terulang lagi yang
disebut luksasi habitual.
Definisi

Dislokasi adalah perpindahan suatu bagian. Dislokasi sendi atau disebut


juga luksasio adalah tergesernya permukaan tulang yang membentuk
persendian terhadap tulang lainnya. Dislokasi dapat berupa lepas
komplet atau parsial , atau subluksasio.
EPIDEMIOLOGI
Dari beberapa penelitian diperkirakan sekitar 42.1
kejadian dislokasi dari 100.000 orang dan penyebab tersering adalah
akibat kecelakaan lalu-lintas (57.4%) diikuti dengan terjatuh (27.5%).
Dislokasi yang paling sering terjadi adalah dislokasi sendi bahu dan
lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.
Berdasarkan data penelitian National Electronic Injury Surveillance
System, dari 8,940 kejadian dislokasi sendi bahu, diketahui terjadi 23.9
kejadian tiap tahunnya dengan faktor risiko terjadinya dislokasi sendi
bahu yaitu usia muda dan jenis kelamin laki-laki.
ETIOLOGI
Dislokasi dapat disebabkan oleh :
• Trauma : jika disertai fraktur, keadaan ini disebut fraktur dislokasi.
- Cedera pada olahraga

- Trauma yang tidak berhubungan dengan olahraga misalkan akibat benturan karena
terjatuh (dari ketinggian tertentu) ataupun akibat kecelakaan ketika berkendara
• Non traumatik akibat kelainan kongenital yaitu keadaan ligamen pada seseorang yang
jauh lebih kendur sehingga terjadi penurunan stabilitas dari daerah persendian ataupun
adanya penyakit tertentu yang mengakibatkan perubahan struktur dari daerah
persendian.
• Patologis
Akibat destruksi tulang, misalnya tuberculosis tulang belakang. Dimana patologis:
terjadinya tear ligament dan kapsul articular yang merupakan komponen vital penghubung
tulang.
MANIFESTASI KLINIK
• Adanya mati rasa atau tebal dan kesemutan pada daerah persendian
• Adanya rasa nyeri terutama bila sendi tersebut digunakan atau
diberikan beban
• Pergerakan dari sendi yang menjadi sangat terbatas
• Terdapat bengkak dan kebiruan atau memar pada daerah persendian.
• Sendi terlihat tidak pada posisi sebenarnya, adanya perubahan warna
maupun bentuk (adanya deformitas yaitu hilangnya tonjolan tulang
yang normal)
KLASIFIKASI DISLOKASI
Klasifikasi dislokasi menurut penyebabnya adalah:
• Dislokasi kongenital
• Dislokasi spontan atau patologik
• Dislokasi traumatik

Dislokasi berdasarkan tipe kliniknya dapat dibagi menjadi :


• Dislokasi Akut
• Dislokasi Berulang
DISLOKASI BAHU
Sendi dapat menjadi macet karena tergeser dari posisi anatomisnya,
selain itu juga akan terasa nyeri. Ligamen-ligamen pada sendi yang
pernah mengalami dislokasi biasanya menjadi kendor, sehingga sendi
tersebut memiliki kemungkinan untuk mengalami dislokasi kembali.
ANATOMI SENDI BAHU
KLASIFIKASI DISLOKASI BAHU
Dislokasi Anterior
Paling sering ditemukan jatuh dalam keadaan out stretched atau
jatuh yang menyebabkan rotasi eksternal bahu atau cedera akut karena
lengan dipaksa beraduksi, dan ekstensi. Trauma pada scapula memiliki
gambaran klinis nyeri hebat dengan gangguan pergerakan bahu, kontur
sendi bahu rata, kaput humerus bergeser ke depan yang ditemukan
pada pemeriksaan radiologis.
Penderita biasanya menyangga lengan yang cedera pada bagian siku
dengan menggunakan tangan sebelahnya. Lengan dalam posisi abduksi
ringan selain itu kontur terlihat ‘squared off’ dan penderita mengeluh
sangat nyeri.
DISLOKASI ANTERIOR
DISLOKASI POSTERIOR
Lengan dalam posisi rotasi internal dan adduksi. Penderita merasakan
nyeri dan dapat terjadi penurunan pergerakan dari sendi bahu.
Dislokasi Inferior
Pada luksasio erecta, posisi lengan atas dalam posisi abduksi,
kepala humerus terletak di bawah glenoid, terjepit pada kapsul yang
robek. Abduksi lengan atas dengan posisi ‘hand over head’. Selain itu,
hilangnya kontur bulat dari bahu.
DISLOKASI INFERIOR
KESIMPULAN

Dislokasi harus ditangani dengan segera karena penundaan tindakan


dapat menimbulkan nekrosis avaskular tulang persendian serta
kekakuan sendi. Dengan penanganan yang segera dan tepat, prognosis
dislokasi sendi pada umumnya baik apabila tidak terdapat komplikasi
lebih lanjut, dimana hal tersebut didukung dengan dilakukannya
fisioterapi yang rutin pada daerah persendian tersebut sehingga fungsi
dari sendi dapat kembali normal dalam beberapa bulan.

Anda mungkin juga menyukai