Anda di halaman 1dari 30

REFERAT CEDERA KEPALA

Oleh : Iske Lucia Ganda


012116419

Pembimbing :
dr. Noorjana P, Sp.S
Latar Belakang
• Cedera kepala merupakan salah satu penyebab
kematian dan kecacatan utama pada kelompok
usia produktif, dan sebagian besar karena
kecelakaan lalu lintas.
• Di Indonesia kajadian cidera kepala setiap
tahunnya diperkirakan mencapai 500.000 kasus.

10% 10% cedera


80% cedera
meninggal kepala ringan
kepala ringan
sebelum di RS sedang
Definisi
• Cedera kepala adalah trauma mekanik pada
kepala yang terjadi baik secara langsung atau
tidak langsung yang kemudian dapat berakibat
pada gangguan fungsi neurologis, fungsi fisik,
kognitif, psikososial, yang dapat bersifat
temporer ataupun permanent.
Anatomi
LAPISAN PELINDUNG OTAK
• DARI SUPERFICIAL KE PROFUNDA
1. KUTIS
2. SUB CUTIS
3. GALLEA APONEUROTICA
4. JARINGAN IKAT LONGGAR
5. CRANIUM
- LAMINA EXTERNA
- DIPLOE
- LAMINA INTERNA
1. DURAMATER
2. ARACHNOIDEAMATER
3. PIAMATER
Fissura longitudinalis
cerebri
Lobus frontalis

Lobus
parietalis

Lobus
temporalis

Lobus
occipitalis
Lobus limbic
Sulcus
centralis
Patofisiologi Cedera Kepala

Cedera
Cedera Primer
Sekunder

benturan langsung benda keras atau proses proses patologis yang timbul sebagai tahap
akselarasi deselarasi gerakan kepala lanjutan dari kerusakan otak primer

berupa perdarahan, edema otak, kerusakan


neuron berkelanjutan, iskemia, peningkatan
Lesi coup dan lesi contrecoup tekanan intrakranial dan perubahan
neurokimiawi
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA

Mekanisme Cedera

Beratnya Cedera

Morfologi Cedera

Lesi Intrakrania
Mekanisme Cedera

Tumpul Tembus

• kecelakaan mobil •peluru atau


atau motor, tusukan
jatuh atau
terkena pukulan
benda tumpul
Beratnya Cidera
• Ringan : GCS 9-12
• Sedang : GCS 13-15
• Berat : GCS ≤ 8
Morfologi Cedera
• Fraktur Cranium
– Dapat terjadi di atap / dasar tengkorak
– Berbentuk garis/linear atau bintang/stelata, dapat
terbuka/tertutup

• Tanda Klinis fraktur dasar tengkorak


– Ekimosis periorbital (Raccon eye sign)
– Ekimosis retroaurikuler (Battle sign)
– Kebocoran CSS dari hidung (rhinorrhea) dan telinga Otorrhea
– Gangguan n. VII dan n. VIII (paresis otot wajah dan gangguan
pendengaran)

– Adanya fraktur tengkorak yang nyata tidak boleh diremehkan,


karena menunjukkan bahwa benturan yang terjadi cukup berat
Lesi Intrakranial

Lesi Fokal Lesi Difus

• Perdarahan • Konkusi
Epidural • Kontusio Multipel
• Perdarahan • Hipoksik/iskemia
subdural
• Perdarahan
Intraserebral
Epidural Hematom
• Perdarahan yang terbentuk di ruang potensial
antara tabula interna dan duramater
• Berbentuk bikonveks atau cembung
• Terletak di temporal atau temporoparietal dan
biasanya di sebabkan oleh a. Meningea media
Subdural Hematom
• Perdarahan di antara duramater dan
arakhnoid ditemukan sekitar 30% penderita
dengan cedera kepala berat
• Akibat robeknya vena bridging antara korteks
serebral dan sinus draining.
Kontusio dan Perdarahan Intraserebral
• Sebagian besar terjadi di lobus frontal dan
temporal
• Hematoma intraserebri adalah perdarahan
yang terjadi dalam jaringan (parenkim) otak
Cedera difus
• Kelanjutan kerusakan otak akibat cedera
akselerasi dan deselerasi, dan ini merupakan
bentuk yang sering terjadi pada cedera kepala.
Komosio cerebri ringan adalah keadaan cedera
dimana kesadaran tetap tidak terganggu
namun terjadi disfungsi neurologis yang
bersifat sementara dalam berbagai derajat
• Komosio cerebri klasik adalah cedera yang
mengakibatkan menurunnya atau hilanggnya
kesadaran. Keadaan ini selalu disertai dengan
amnesia pasca trauma dan lamanya amnesia
ini merupakan ukuran beratnya cidera.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto polos kepala
• Indikasi foto polos kepala Tidak semua penderita
dengan cidera kepala diindikasikan untuk pemeriksaan
kepala karena masalah biaya dan kegunaan yang
sekarang makin ditinggalkan. Jadi indikasi meliputi jejas
lebih dari 5 cm,Luka tembus (tembak/tajam), Adanya
corpus alineum, Deformitas kepala (dari inspeksi dan
palpasi), Nyeri kepala yang menetap, Gejala fokal
neurologis,Gangguan kesadaran. Sebagai indikasi foto
polos kepala meliputi jangan mendiagnosa foto kepala
normal jika foto tersebut tidak memenuhi syarat, Pada
kecurigaan adanya fraktur depresi maka dilakukan foto
polos posisi AP/lateraldan oblique.
CT-Scan (dengan atau tanpa kontras)
• Indikasi CT Scan adalah :
• Nyeri kepala menetap atau muntah ± muntah yang tidak menghilang
setelah pemberian obat±obatan analgesia/anti muntah.
• Adanya kejang ± kejang, jenis kejang fokal lebih bermakna terdapat lesi
intrakranial dibandingkan dengan kejang general.
• Penurunan GCS lebih 1 point dimana faktor ± faktor ekstracranial telah
disingkirkan (karena penurunan GCS dapat terjadi karena misal terjadi
shock, febris, dll).
• Adanya lateralisasi.
• Adanya fraktur impresi dengan lateralisasi yang tidak sesuai, misal
fraktur depresi temporal kanan tapi terdapat hemiparese/plegi kanan.
• Luka tembus akibat benda tajam dan peluru.
• Perawatan selama 3 hari tidak ada perubahan yang membaik dari GCS.
• Bradikardia (Denyut nadi kurang 60 X / menit).mengidentifikasi luasnya
lesi, perdarahan, determinan ventrikuler, dan perubahan jaringan otak.
Catatan : Untuk mengetahui adanya infark / iskemia jangan dilakukan pada
24 - 72 jam setelah injuri.
Penatalaksanaan
1. Survey Primer
A = Airway (jalan nafas)
B = Breathing (pernafasan)
C = Circulation (sirkulasi)
D = Disability
E = Exposure
Penatalaksanaan Cedera Kepala Ringan
GCS 13-15
Indikasi Tindakan Operatif
• Volume masa hematom mencapai lebih dari 40 ml di
daerah supratentorial atau lebih dari 20 cc di daerah
infratentorial
• Kondisi pasien yang semula sadar semakin memburuk
secara klinis
• Tanda fokal neurologis semakin berat
• Terjadi gejala sakit kepala, mual, dan muntah yang semakin
hebat
• Pendorongan garis tengah sampai lebih dari 3 mm
• Terjadi kenaikan tekanan intrakranial lebih dari 25 mmHg.
• Terjadi penambahan ukuran hematom pada pemeriksaan
ulang CT scan
• Terjadi gejala akan terjadi herniasi otak
• Terjadi kompresi / obliterasi sisterna basalis
PROGNOSIS
• Apabila penanganan pasien yang mengalami
cedera kepala sudah mendapat terapi yang
agresif, terutama pada anak-anak biasanya
memiliki daya pemulihan yang baik. Penderita
yang berusia lanjut biasanya mempunyai
kemungkinan yang lebih rendah untuk
pemulihan dari cedera kepala

Anda mungkin juga menyukai