Anda di halaman 1dari 18

LBM 1

MODUL 24 SISTEM KESEHATAN NASIONAL

EPIDEMIOLOGI
a) Batasan (mencakup 3 elemen epidemiologi)
- Mencakup semua penyakit : epidemiologi mempelajari semua penyakit infeksi
maupun non-infeksi
- Populasi : kedokteran klinik berorientasi pd gambaran penyakit individu dan
epidemiologi berorientasi penyakit pada populasi (masyarakat) / kelompok
- Pendekatan ekologi : frekwensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang
pada keseluruhan lingkungan manusia baok lingkungan fisik, biologis maupun
sosial
 Penyebaran penyakit : ditentukan oleh orang, waktu, tempat
 Kegunaan : dalam konteks program kesehatan dan KB adl sebagai alat
(diartiakn bahwa dalam melihat suatu masalah selalu mempertanyakan siapa
yang terkena, dimana dan bagaimana penyebaran serta kapan penyebaran
tersebut terjadi) dan sebagai metode / pendekatan(diartikan dengan kaitannya
dengan masalah, dimana atau dalam lingkungan bagaimana penyebaran
masalah serta bilamana masalah tersebut terjadi/pada kondisi seperti apa),
kegunaan lainnya adalah ukuran2 epidemiologi seperti prevalensi, point of
prevalence dsb dapat digunakan dalam perhitungan2 : prevalensi, kasus baru,
case fatality rate, dsb
IKM, Prof.DR.Soekidjo notoadmodjo

- kamus besar BI terbitan balai pustaka, depdikbud. Jakarta1990 : epidemiologi


adalah ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan faktor2 yg
dapat mempengaruhi penyebarannya
- ensiklopedia nasional indonesia terbitan PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta.1989 :
epidemiologi adalah suatu cara untuk meneliti penyebaran penyakit / kondisi
kesehatan penduduk termasuk faktor yg menyebabkannya
- peterson dan thomas dlm bukunya ” fundamentals of epidemiologi’’ al :
 the science of the mass phenomenon of disease : ilmu ttg fenomena massal
mengenai penyakit
 the study of the laws and factor governing the occurrence of disease or
abnormality in a population group : studi ttg kaidah dan faktor2 yg
mempengaruhi terjadinya penyakit dan abnormalitas dalam suatu kelompok
penduduk
 the study of the distribution and determinants of disease in man : study yg
penyebaran dan factor penentu penyakit pada manusia
 the art and science of disease occurrence : ketrampilan dan ilmu ttg terjadinya
penyakit
 epidemiologi is medical ecology : epidemiologi adl ekologi kedokteran
- Macmahon dalam bukunya “ epidemiology principles and methods “ adl “
epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease
prevalence in man (epidemiologi adl study ttg penyebaran penyakit dan faktor2
penentunya pada manusia)
Pengantar epidemiologi, Budioro

b) Ruang lingkup
Ruang lingkup epidemiologi dalam masalah kesehatan dapat meliputi “6E” yakni:
1. Etiologi
2. Efikasi
3. Efektifitas
4. Efisiensi
5. Evaluasi
6. Edukasi
- Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi
penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya.
Misalnya: etiologi dari malaria adalah parasit plasmodium.
- Efikasi berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya
intervensi kesehatan. Misalnya: efikasi pemberian vaksin malaria adalah 40%.
- Efektivitas dimaksudkan besarnya hasil yang diperoleh dari suatu tindakan
(pengetahuan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan yang
satu dengan yang lain
- Efisiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat
diperoleh berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.
- Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatan atau
program kesehatan masyarakat.
- Edukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan
masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.
(pengantar epidemiologi, bustan)

c) Prinsip-prinsip
Metode epidemiologis Metode klinis
1. obyek pengamatannya pd 1. obyek pengamatannya individu /
kelompok/agregat perorangan
2. Menggunakan cara kwantitatif
3. mengamati kelompok yg sakit /
terkena masalah, maupun yang sehat /
tidak terkena masalah.
4. Pada umumya dilakukan dilapangan /
masyarakat, factor lingkungan dianggap
penting dan harus diperhitungkan
5. Pengamatan mengarah pada diagnosa 5. pengamatan klinis tertuju pada
kesehatan masyarakat diagnosa klinik
6. pengamatan epidemiologi tidak
sekedar menjabarkan (deskriptif) dan
menguraikan (analitis) penyakit / masalah
kesehatan tp juga berupaya melengkapi
apa yang sudah diketahui ttg masalah tsb
scr sistematis dan konsruktif atas dasar
mana diupayakan rekayasa cara
mengatasi / menanggulangi
7. lebih menekankan pd upaya yg dpt
diterapkan pd program yg bersifat
promotif, preventif dan pengendalian
Pengantar epidemiologi, budioro

d) Objek pengamatan
 Masalah kematian, penyakit kecacatan, ketidakmampuan dan penderitaan
lainnya
 Masalah lingkungan fisik , biologis dan sosial, ekonomi dan budaya
 Masalah perilakudan gaya hidup
 Masalah manajemen / pengelolaan pelayanan kesehatan
 Masalah kehidupan lainnya yang ada kaitannya dengan kesehatan masyarakat
Budioro B., 2002. ”Pengantar Epidemiologi”. Semarang : Badan Penerbit
Undip
e) Tujuan
Tujuan umum
 Meneliti populasi manusia,namun sekarang metodenya dapat berlaku pada
penelitian populasi lain seperti hewan,tumbuhan.
 Mendeskripsikan penyakit dapat menungkapkan mekanisme kausal
penyakit, menjelaskan perjalanan penyakit yang ada, dapat menjelaskan
perjalanan penyakit dan untuk memeberikan pedoman pelayanan
kesehatan yang diperlukan.
 Menjelaskan mekanisme terjadinya penyakit sehingga dapat digunakan
untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat
termasuk kesehatan lingkungan dan kesehatan lingkungan kerja.
Tujuan khusus
 Memformulasikan hipotesis yang menjelaskan pola distribusi penyakit yang
ada atas dasar karakteristik waktu, tempat, host, agent potensial
 Menguji hipotesis dengan menggunakan penelitian yang dirancang secara
khusus dapat mengungkapkan penyebab penyakit
 Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan menggunakan data
epidemiologis yang dikumpulkan sehubungan dengan program tersebut.
 Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian etiologis
 Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentuka prognosis
penyakit.
Epidemiologi lingkungan,Juli soemirat
a. Menentukan agens primer atau memastikan faktor penyebab
b. Memahami penyebab penyakit, cacat, atau kondisi
c. Menentukan karakteristik agens atau faktor penyebab
d. Menentukan cara penularan
e. Menentukan dan menetapkan faktor faktor kontribusi
f. Mengidentifikasi dan menjelaskan pola penyakit secara geografis
g. Menentukan, mendeskripsikan dan melaporkan perjalanan alami penyakit,
ketidakmampuan cedera, dan kematian
h. Menentukan metode pengendalian
i. Menentukan langkah-langkah pencegahan
j. Membantu dalam perencanaan dan pengembangan pelayanan kesehatan
k. Menyediakan data-data administrasi dan perencanaan
(Sumber: C. Timmreck, Thomas. 2004. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2.
Penerbit EGC. Jakarta)

f) Klasifikasi/metode
a) Epidemiologi deskripitif
Di dalam epidemiologi deskriptif dipelajari bagaimana fekuensi penyakit
berubah menurut perubahan variable-variabel epidemiologi yang terdiri dari
orang (person), waktu (time), tempat (place)

Orang (person)
 Umur
Umur adalah variable yang selalu dipehatikan di dalam penyelidikan
epidemilogi. Angka kematian dan kesakitan di dalam hamper semua
keadaan menunjukkan hubungan dengan umur
Untuk keperluan perbandingan maka WHO menganjurkan
pembagian-pembagian umur sebagai berikut
- menurut tingkat kedewasaan
0-14 tahun : bayi dan anak-anak
15-49 tahun : orang muda dan dewasa
50 tahun keatas : orang tua
- interval 5 tahun
kurang dari 1 tahun
1-4
5-9,
10-14 dsb
- untuk mempeljari penyakit anak
0-4 bulan
5-10 bulan
11-23 bulan
2-4 tahun
5-9 tahun
9-14 tahun
 Jenis kelamin
Yang pertama diduga meliputi factor keturunan yang terkait dangan
jenis kelamin, atau perbedaan hormonal, sedangkan yang kedua
disuga oleh karena perannya factor-faktor lingkungan
 Kelas social
Kelas social dalah variable yang sering pula dilihat hubungannya
dengan angka kesakitan atau kematian, variabel ini menggambarkan
tingakt kehidupan seseorang. Kelas social ditentukan oleh unsure-
unsur seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan, dan banyak contoh
ditentukan pula tempat tinggal
 Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan yang dapat berperan timbulmya penyakit:
- adanya faktor lingkungan yang langsung dapat menimbulkan kesakitan
seperti bahan2 kimia, gas2 beracun, radiasi, benda2 fisik yang dapat
menimbulkan kecelakaan
- situasi pekerjaan yang penuh dengan stress
- ada tidaknya ”gerak badan” di dalam pekerjaan , di AS ditunjukkan
bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan dikalangan mereka
yang mempunyai pekerjaan dimana kekurang gerak badan
 Penghasilan
Yang sering dilskukan menilai hubungan natra tingkat penghasilan dan
pemanfatan pelayanan kesehtan mapun pencegahan
 Golongan etnik
Berbagai golongan etnik dapat berbeda di dalam kebiasaan makan,
susunan genetika, gaya hidup, dan sebagainya yang dapat engakibatkan
paebedaan-perbadaan di dalam angka kasakitan atau kematian
 Status perkawinan
Dari penelitian telah ditunjukkan bahwa terdapat hubungan anatra
angka kesakitan maupuan kematian engan status kawin, tidak kawin,
cerai dan janda, angka kematian karena penyakit-penyakit tertentu
mupuan kematian kerena semua bab makin meninggi dalan uraian
tertentu
Diduga bahwa sebab-sebab angka kematian lebih tinggi pada yang
tidak kawin dibandingkan dengan yang kawin ilaha karena ada
kecenderungan orang-orang yang tidak kawin kurang
sehat.Kecenderungan orang-orang yang tidak kawin lebih sering
berhadapan dengan penyakit, ataukarena adanya perbedaan-
perbedaan dalam gaya hidup yang berhubungan secara kausal dengan
penyebab penyakit etrtentu
 Besarnya keluarga
Di daam keluarga besar atau miskin,anak-anak dapat menderita oleh
karean penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang
 Status keluarga
Struktur keluarga dapat mepuanyai pengaruh terhadap kesakitan
(seperti penyakit menular dan ganggguan gizi) dan pemanfatan
pelayanan kesehatan
 Paritas
Tingkat paritas telah menarik perhatian perhatian para peneliti dalam
hubungan kesehatan si ibi dan si anak
Tempat (place)
Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara:
- batas daerah-daerah pemerintahan
- kota dan pedesaaan
- daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam (pegunungan,sungai,
laut atau padang pasir)
- negara-negara
- regional
variasi-variasi geografis pada terjadinya beberapa penyakit atau keadaan
lain mungkin berhubungan dengan satu atau lebih dari bebapa faktor
sebagai berikut
- linhkungan fisis,kemis, biologis, sosial, dan ekonomi yang berbeda-beda
dari suatu tempat lainnya
- konstitusi genetis dan etnis dari penduduk yang berbeda, bervariasi,
seperti karakteristik geiografi
- variasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan, keluarga, praktek,
higiene perorangan, dan bahkan persepsi tenang sakit dan sehat
- variasi administrasi
waktu (time)
mempelajari hubungan waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar di
dalam epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut
untuk menunjukkan adanya peruabahan faktor2 etiologis. Melihat panjangnya
waktu diman terjadi perubahan angka kesakitan, maka dibedakan
1. fluktuasi jangka pendek, dimana perubahan angka kesakitan
berklangsung beberapa jam, hari, minggu, dan bulan
2. perubahan2 secara siklus di mana perubahan2 angka kesakitan terjadi
secara berulang-ulang dengan antara beberapa hari, beberapa bula,
(musiman), tahuanan, beberapa tahun
3. perbuatan2 angka kesakitan yang berlangsung dalam periode waktu jangka
panjang, bertahun-tahun atau berpulhan tahun, yang disebut ”secular
trends”
b) Epidemiologi analitik
Pendekatan atau studi ini dipergunakan untk menguji data serta informasi2
yang diperoleh studi epidemiologi deskriptif. Ada tiga studi tentang
epidmiologi:
- studi riwayat kasus (case history studies)
dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yakni
kelompok yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang tidak
terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena
- studi kohort
dalam studi kelompok ini sekelompok orang dipaparkan pada suatu
penyabab penyakit (agent). Kemuian diambil sekelompok orang yang lagi
yang mempunyai cirri-ciri yang sama dengan kelompok pertama, tetapi
tidak dipaprkan atau dikenakan pada penyebab penyakit.
c) Epidemiologi eksperimen
Studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada
kelompok subyek subyek, kemudian dibandinkan dengan kelompok kontrol
(yang tidak dikenakan percobaan)
(IKM Prinsip-prinsip Dasar,Dr.Soekidjo)
g) Manfaat
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperanan dalam terjadinya penyakit atau
masalah kesehatan dalam masyarakat
2. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan
pengambilan keputusan
3. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau
telah dilakukan
4. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam
upaya untuk mengatasi atau menganggulanginya
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang
perlu dipecahkan
(pengantar epidemiologi, Bustan)
a. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan
Manfaat epidemiologi dalam administrasi kesehatan seperti membantu pekerjaan
perencanaan (planning) dari pelayanan kesehatan, pemantauan (monitoring) dan
penilaian (evaluation) suatu upaya kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan
epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah upaya yang
dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (pemantauan) dan ataukah
tujuan yang ditetapkan telah tercapai atau tidak (penilaian).
b. Dapat menerangkan penyebab suatu maslah kesehatan
c. Dapat menerangkan perkembangan alamiah suatu penyakit
Epidemiologi dapat digunakan untuk menerangkan perkembangan suatu
penyakit dengan memanfaatkan keterangan tentang frekwensi dan penyebaran
penyakit, terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan mengetahui
waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit dapatlah diperkirakan
perkembangan penyakit tersebut.
d. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Karena epidemiologi mempelajari tentang frekwensi dan penyebaran masalah
kesehatan maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan masalah tersebut.
Keadaan yang dimaksudkan di sini merupakan perpaduan dari keterangan
menurut ciri-ciri manusia, tempat dan waktu. Perpaduan yang seperti ini
menghasilkan 4 keadaan masalah kesehatan yaitu epidemi, pandemi, endemi,
dan sporadik.
(Pengantar Epidemiologi, Azrul Anwar)
h) Strategi
 Memformulasikan hipotesis yang menjelaskan pola distribusi penyakit yang ada
atas dasar karakteristik waktu, tempat, host, agent potensial
 Menguji hipotesis dengan menggunakan penelitian yang dirancang secara khusus
dapat mengungkapkan penyebab penyakit
 Menguji validitas konsep pengendalian penyakit dengan menggunkan data
epidemiologis yang dikumpulkan sehubungan dengan program tersebut.
 Membantu membuat klasifikasi penyakit atas dasar penelitian etiologis
 Mengungkapkan perjalanan suatu penyakit untuk menentuka prognosis penyakit.
Epidemiologi lingkungan,Juli soemirat
i) 3 hal penting dalam epidemiologi
Dalam pengertian epidemiologi terdapat tida hal yang bersifat pokok yakni:
a. Frekwensi masalah kesehatan.
Frekwensi yang dimaksud disini menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan
yang terdapat pada sekelompok manusia. Untuk dapat mengetahui frekwensi
suatu masalah kesehatan dengan tepat ada dua hal pokok yang harus dilakukan
yakni menemukan masalah kesehatan yang dimaksud untuk kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang
ditemukan tersebut.
b. Penyebaran masalah kesehatan
Yang dimaksud dengan penyebaran maslah kesehatan disini ialah menunjuk
kepada pengelompokan masalah kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.
Keadaan tertentu yang dimaksud banyak macamnya, yang dalam epidemiologi
dibedakan atas tiga macam yakni menurut cirir-ciri manusia (man), menurut
tempat (place) dan menurut waktu (time)
c. Faktor-faktor yang mempengaruhinya
Yang dimaksud faktor0faktor yang mempengaruhi disini ialah menunjuk
kepada faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan, baik yang menerangkan
frekwensi, penyebaran. Ataupn yang menerangkan penyebab munculnya
masalah kesehatan itu sendiri. Untuk ini ada tidga langkah pokok yang lazim
dilakukan yakni merumuskan hipotesa tentang penyebab yang dimaksud,
melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesa yang telah disusun dan
setelah itu menarik kesimpulan terhadapnya. Dengan diketahuinya penyebab
suatu masalah kesehatan, dapatlah disusun langkah-langkah penanggulangan
selanjutnya dari masalah kesehatan tersebut.
Pengantar Epidemiologi. Prof. DR. Dr. Azrul Azwar M.P.H

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT


a) Hal2 yang harus diketahui untuk mempelajari RAP
- konsep jaringan sebab musabab : mengetahui mekanisme perjalanan penyakit
- faktor agent / penyebab : dikenal 5 kel agent
o penyebab biologis
o penyebab bahan makanan
o penyebab kimiawi
o penyebab fisik
o penyebab mekanik
- faktor host dan pejamu (mengetahui ciri-cirinya)
o ciri-ciri biologis (pembawa)
o ciri-ciri sosiologis (di peroleh dari lingkungan dimana penjamu berada )
- faktor eniropment atau lingkungan
- interaksi antara penyebab, pejamu dan lingkungan
- proses terjadinya penularan
o infeksi
o kontaminasi
o infestasi
o penyakit yang kontagius
o communicable diseases
o period of communicability/ infectivity
o non comunicable disease
Pengantar epidemiologi, dr. Budioro.
b) Cara2 menentukan RAP
- tahap prepatogenesis
o individu dlm keadaan normal/sehat
o ada interaksi antara pejamu dan bibit penyakit tetapi interaksi masih
diluar tubuh
o belum ada tanda –tanda sakit
o jk pejamu lengah dan bibit penyakit menjadi ganas atau lingkungan
memberikan kodisi yang kurang menguntungkan pejamu maka keadaan
dapat segera berubah memasuki fase patogenesis
- tahap patogenesis
terbagi menjadi 4 tahap
tahap inkubasi : masuknya bibit penyakit sampai timbul gejala
tahap penyakit dini : muncl gejala ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi
masalah kesehatan
tahap penyakit lanjut : penyakit bertambah hebat dengan berbagai
kelainan patologis dan gejalanya. Pada tahap ini penyakit memerlukan
pengobatan yg tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang baik
tahap penyakit akhir :
o sembuh sempurna  bibit penyakit menghilang, tubuh menjadi pulih
dan sehat kembali
o sembuh degan cacat  bibit penyakit sudah hilang tetapi tubuh tidah
pulih sepenuhnya
o karier  di mana tubuh penderita pulih kembali namun bibit penyakit
masih tetap berada didalam tubuh memperlihatkan gangguan penyakit
o berkelangsungan kronik
o mati
Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997
c) Manfaat mengetahui RAP
o Untuk diagnostic : masa inkubasi dapat dipakai sebagai pedoman
penentuan jenis penyakit, misalnya dalam KLB.
o Untuk pencegahan : dengan mengetahui rantai perjalanan penyakit dapat
dengan mudah dicari titik potong yang penting dalam upaya pencegahan
penyakit.
o Untuk terapi : terapi biasanya diarahkan ke fase paling awal
Pengantar Epidemiologi.DR.M.N.Bustan.1997

KLB
a) Criteria KLB
- Timbulnya suatu penyakit / kesakitan yg sebelumnya tidak ada / tidak dikenal
- Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut2 jenis penyakitnya (jam, hari, minggu….)
- Peningkatan kejadian penyakit/kematian , 2 (dua) kali / lebih dibandingkan dg
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun)
- Jumlah penderita baru dalam 1 bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat /
lebih bila dibandingkan dg angka rata2 perbulan dalam tahun sebelumnya
- Angka rata2 per bulan selama 1 tahun menunjukkan kenaikan 2 kali lipat /
lebih dibanding dg angka rata2 perbulan dr tahun sebelumnya
- Case fatality rate dr suatu penyakit dalam kurun waktu ttnt menunjukkan 50%
/ lebih dibandingkan CFR dr periode sebelumnya
- Proportial rate (PR) penderita baru dr suatu periode ttnt menunjukkan
kenaikan 2 kl / lebih dibandingkan periode yg sama dalam kurun waktu /
tahun sebelumnya
- Beberapa penyakit khusus : cholera, DHF/DSS, SARS, Avian flu, Tetanus
neonatorum
a. setiap peningkatan kasus dr periode sebelumnya (pd daerah endemis)
b. terdapat 1 / lebih penderita baru dimana pd periode 4 minggu
sebelunya daerah tsb dinyatakan bebas dr penyakit bersangkutan
- Beberapa penyakit yg dialami 1 / lebih penderita :
a. keracunan makanan
b. keracunan pestisida
b) Perbedaan KLB dengan wabah
 KLB merupakan kambuhnya atas meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologi dalam kurun waktu dan daerah
tertentu.
 Wabah adalah terjadinya sejumlah kasus penyakit yang diketahui atau diduga
disebabkan oleh infeksi virus atau infeksi parasit yang mempunyai jumlah wajar
atau yang tak selayaknya ada di tem[ata atau pada waktu tertentu.
Wabah dapat berkembang dengan cepat sekarang memerluka penanganan
segera. Ancaman wabah dinyatakan ada jika keadaan yang dihadapi sedemikian
rupa sehingga wabah penyakit itu diperkirakan akan berlangsung. Antisipasi ini
perlu didukung oleh :
a. Polulasi manusia yang rentan
b. Adanya atau kemungkinan datangnya penyebab penyakit.
c. Adanya mekanisme yang memungkinkan penularan penyakit secara besar –
besaran ( misalnya kontaminasi sumber air, populasi vektor yang
membengkak )
Batasan kedaruratan hanya dapat ditentukan dalam keadaan sosial politik
dan epidemiologi di tempat wabah berlangsung. Karena keadaan tsb
berpengaruh sekali terhadap mendesaknya masalah. Tindakan yang harus
dilakukan, dan kebutuhan kerja sama dengan daerah dengan kelompok
atau negara lain.
Sifat karakteristik kedaruratan yang disebabkan oleh wabah atau ancaman
wabah meliputi keadaan berikut, meskipun tidak semua harus ada dan
perlu diperhitungkan :
a. Adanya resiko datangnya atau penyebaran penyakit di populasi.
b. Sejumlah besar kasus – kasus penyakit diperkirakan akan terjadi.
c. Penyakit yang bersangkutan sedemikian berbahaya sehingga
mengakibatkan kecacatan serius atau kematian.
d. Ada resiko kekacauan sosial dan atau ekonomis sebagai akibat
kehadiran penyakit.
e. Pemerintah di negara – negara yang bersangkutan tak mampu
menangani situasi oleh karena kekurangan atau kekurangmampuan :
 Tenaga teknik atau profesional
 Pengalaman organisasi
 Penyediaan barang atau alat yang diperlukan ( obat, vaksin, bahan
diagnosis di laboratorium, bahan pengendalian vektor dll )
f. Ada kemungkinan bahaya penyebaran penyakit secara internasional :
Pengendalian wabah penyakit menular :
 Menghilangkan atau mengurangi sumber penyakit
 Memutuskan rantai penularan
 Melindungi populasi dengan resiko terkena penyakit
Cara penularan wabah :
o Dengan orang ke orang baik langsung maupun tidak langsung
o Penularan dari salah satu sumber yang sama
o Kombinasi keduanya
Contoh penyakit yang disebabkan oleh wabah :
 Sedang : Hepatitis B, penyaluran melalui infeksi
 Tinggi : kolera, gastroentresitis pada anak yang disebabkan oleh
E.Colli, dll
 Sangat tinggi : antrosis ( paru ), rabies, pes , dll.
c) Penyakit yang berpotensi menjadi KLB
Menurut permenkes RI no. 560/ dinkes/Per/VIII/th. 1989
a. kolera
b. pest
c. demam kuning
d. demam bolak-balik
e. tifus bercak wabah
f. DBD
g. Campak
h. Polio
i. Dipteri
j. Pertusis
k. Rabies
l. Malaria
m. Influenza
n. Hepatitis
o. Tifus perut
p. Menngitis
q. Encepalitis
r. antrax
Prosedur Tetap Penanggulangan KLB dan Bencana Propinsi Jateng, Dinkes Jateng.
Penyakit yang berpotensi menjadi KLB
 penyakit karantina ( yellow fever, pest, colera )
 DHF, diare, ISPA, campak, rabies, tetanus, polio
 antraks, malaria, hepatitis,typus
penyakit yang tidak berpotensi menjadi KLB
 lepra, cacingan , filariasis, AIDS, TBC, siphilis
d) Cara mencegah dan penanggulangan KLB
PENCEGAHAN
Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil tindakan terlebih dahulu
sebelum kejadian.
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:
a. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) yang meliputi promosi
kesehatan dan pencegahan khusus.
b. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) yang meliputi diagnosis dini
serta pengobatan yang tepat.
c. Pencegahan tingkat ketiga (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan
terhadap cacat dan rehabilitasi.
Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam
pelaksanaannya sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih.
1. Pencegahan Tingkat Pertama
Dapat ditujukan pada faktor penyebab, lingkungan serta faktor pejamu.
a. Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab yang bertujuan untuk mengurangi
penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin dengan
usaha antara lain:
- Desinfektan
- Pasteurisasi
- Sterilisasi, bertujuan untuk menghilangkan mikro-organisme penyebab
penyakit,
- Penyemportan.insektisida dalam rangka menurunkan dan menghilangkan
sumber penularan maupun memutuskan rantai penularan.
 Selain itu usaha untuk mengurangi/menghilangkan sumber penularan dapat
dilakukan melalui pengobatan penderita serta pemusnahan sumber yang ada
(biasanya pada binatang yang menderita), serta mengurangi/menghindari
perilaku yang dapat meningkatkan risiko perorangan dan masyarakat.
b. Mengatasi/modifikasi lingkungan melalui perbaikan lingkungan fisik seperti
- peningkatan air bersih
- peningkatan sanitasi lingkungan dan perumahan serta bentuk pemukiman
lainnya
- perbaikan dan peningkatan lingkunan biologis seperti pemeberantasan
serangga dan binatang pengerat
- peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga, hubungan
antarindividu dan kehidupan sosial masyarakat.
c. Meningkatkan daya tahan penjamu meliputi :
- perbaikan status gizi, status kesehatan umum dan kualitas hidup penduduk
- pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus lainnya
- peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha menghindari
pengaruh faktor keturunan
- peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olahraga
kesehatan. .
2. Pencegahan Tingkat Kedua
Sasaran pencegahan ini terutama ditujukan pada mereka yang menderita atau
dianggap menderita (suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas).
 meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah
meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk segera
mencegah proses penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadinya akibat samping
atau komplikasi
a. Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha surveillans
penyakit tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu
(calon pegawai, ABRI, mahasiswa, dll), penyaringan (screening) untuk penyakit
tertentu secara umum dalam masyarakat, serta pengobatan dan perawatan yang
efektif.
b. Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berada
pada proses prepatogenesis dan patogenesis penyakit tertentu.
 Deteksi awal penyakit
 Tujuannya untuk mempercepat kesembuhan dg pengobatan yg tepat
 Pengobatan yang cepat merupakan pencegahan primer pada orang
yang sehat
 menghambat progresivitas penyakit
 menghindari komplikasi
 mengurangi ketidakmampuan
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tertentu.
 tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan permanen,
mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau mencegah kematian akibat
penyakit tersebut.
Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah terjadinya
akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu. Rehabilitasi adalah
usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang
meliputi rehabilitasi fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehabilitasi
sosial.
 Pelayanan suportif dan rehabilitatif
 Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan dg cara:
 Memaksimalkan fungsi organ yg cacat
 Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi
 Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medic

PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR


Yang dimaksud dengan penganggulangan penyakit menular (kontrol) adalah upaya
untuk menekankan peristiwa penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin
sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan bagi masyarakat tersebut.
1. Sasaran langsung pada sumber penularan pejamu
Keberadaan suatu sumber penularan (reservoir) dalam masyarakat merupakan
faktor yang sangat penting dalam rantai penularan.
a. Sumber penularan adalah binatang
Bila sumber penularan terdapat pada binatang peliharaan (dosmetik)
 memusnahkan binatang yang terinfeksi serta melindungi binatang lainnya
dari penyakit tersebut (imunisasi dan pemeriksaan berkala)
Bila sumber penyakit dijumpai pada binatang liar
 kerja sama instansi lain yang terkait .
b. Sumber penularan adalah manusia
Apabila sumber penularan adalah manusia  isolasi dan karantina,
pengobatan dalam berbagai bentuk umpamanya menghilangkan unsur
penyebab (mikro-organisme)atau menghilangkan fokus infeksi yang ada pada
sumber (bedah saluran empedu atau cholecystectomy) pada carier typoid
menahun).
2. Sasaran Ditujukan pada cara Penularan
- penularan penyakit ditularkan melalui udara, terutama infeksi saluran pernafasan
 perbaikan sistem ventilasi serta aliran udara dalam ruangan.
- penyakit yang ditularkan melalui makanan dan minuman  memberantas bahan-
bahan yang mengalami kontaminasi seperti penyehatan air minum, pasteurisasi sus,
serta pengawasan terhadap semua pengobatan bahan makanan dan minuman.
- penyakit yang ditularkan oleh vektor terutama serangga dan binatang lainnya 
pemberantasan serangga serta binatang perantara lainnya.

3. Sasaran Ditujukan pada Penjamu Potensial


a. Peningkatan Kekebalan Khusus (imunitas)
 imunisasi yakni peningkatan kekebalan aktif pada pejamu dengan pemberian
vaksinasi.
 Selain pemberian imunsasi aktif terseut di atas, juga dikenal adanya usaha
perlindungan terhadap beberapa penyakit tertentu dengan pemberian antibodi
pelindung yang berasal dari pejamu lain dalam bentuk serum antibodi yang
memberikan perlindungan sementara dan disebut imunisasi pasif.
b. Peningkatan Kekebalan Umum (resistensi)
- perbaikan gizi keluarga
- peningkatan gizi balita melalui program Kartu Menuju Sehat (KMS)
- peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta pelayanan kesehatan terpadu
melalui posyandu.
e) Definisi epidemic,endemic dan pandemic
 epidemi.
Epidemi adalah keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada
dalam frekwensi yang meningkat.
 pandemi.
Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) frekwensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan
yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat
luas.
 endemi.
Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang
lama.
Epidemic : keadaan dimana didapat frekuensi penyakit melebihi frekuensi biasa atau
dalam waktu singkat terdapat penyakit yang berlebih.
Xi > Xr + 2SD ,,dimana:
Xi = angka sakit saat i
Xr = angka rata-rata tahun-tahun yang lalu,untuk periode waktu yang sama
SD = standar deviasi untuk periode tersebut
Endemic : keadaan yang biasa atau normal atau frekuensi penyakit tertentu berada
dalam keadaan normal
Xi =Xr + 2SD
Pandemic : keadaan epidemi yang melanda hampir seluruh populasi ataupun
hampir semua daerah.

PENYAKIT MENULAR
a) Masalah kesehatan adalah
Sesagala sesuatu yangdapat mengganggu keadaan fisik, mental dan social.
b) Batasan masalah kesehatan
ruang lingkup sehat dan masalah kesehatan dapat meliputi “6D” yakni (Fletcher:4):
1. Death (kematian)
2. Disease (penyakit)
3. Disabillity (kecacatan)
4. Discomfort (kekurangnyamanan)
5. Dissatisfaction (kekurangpuasan)
6. destituation (kelemahan)
c) Sumber data masalah kesehatan
Lima area data statistik kesehatan yang umumnya digunakan dalam epidemiologi:
(1) laporan penyakit menular, (2) catatan klinis dan catatan medis rumah sakit, (3)
catatan perusahaan dan Lembaga, (4) survei kesehatart dan penyakit, (5) observasi
berkelanjutart terhadap insidensi kesakitan di dalam masyarakat.
Laporan dan. publikasi yang disusun dan disebarluaskan oleh depaçtemen
kesehatan baik di tingkat lokal, negara bagian, maupun tingkat federal merupakan
sumber utama data penyakit menular.

d) Faktor2 penyakit menular


a. host (pejamu),
b. agent (penyebab),
c. environment (lingkungan),
Pejamu
(host)

Penyebab Lingkungan
(Agent) (environment)
Menurut model ini, perubahan dari salah satu faktor akan merubah keseimbangan
antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang
bersangkutan.
a. host (pejamu),
ciri-ciri yang berperan penting dalam Riwayat alamiah penyakit adl
- ciri-ciri BIOLOGIS
yang dibawa (ditentukan )sejak lahir atau pembawaan, umur, jenis kelamin, ras,
keturunan dll
- SOSIOLOGIS,
Diperoleh dari lingkungan dimana pejamu berada seperti , tingkat sosial,
pendidikan, pekerjaan, adat istiadat, kebiasaan dll
b. agent (penyebab),
berbentuk:
- unsur / element,
- zat / substance
- kekuatan / force,
- hidup / animate atau tidak hidup / inanimate,
keberadaan (dalam jumlah yang berlebih) / atau ketidakberadaannya (kekurangan dari
jumlah yang normal), melalui hub./pemaparan yang efektif dg host yang rentan,
keadaan lingkungan yang mendukung, akan menjadi perangsang / stimulus proses
penyakit.
Dikenal 5 macam kelompok agent:
- Biologis, metazoa, protozoa, fungi, bakteri, riketsia dan virus,
- Bahan makanan (nutrient), karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
- Bahan kimiawi, exogen maupun endogen
- Fisik, tekanan udara, suhu, kelembaban, suara, cahaya, radiasi, getaran
- Mekanik, ruda paksa yang dapat berakibat luka dan memar, luka gesek, luka tusuk,
dsb
c. environment (lingkungan),
Yaitu kumpulan dari segala kondisi dan pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan dari organisme.
Dikelompokkan menjadi :
 fisik,
 biologik,
 sosiokultural,
 ekonomik

Roda (the wheel)


Manusia
Lingkungan Fisik Inti Lingkungan Biologis
genetik

Model roda memerlukan identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam
timbulnya penyakit dengan tidak begitu menekankan pentingnya agent. Disini
dipentingkan hubungan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Besarnya
peranan dari masing-masing lingkungan bergantung pada penyakit yang bersangkutan.

Jaring-jaring sebab akibat (the web of causation)


Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan
antara mereka, yang berakibat bertambah atau berkurangnya penyakit yang
bersangkutan.

Faktor 8

Faktor 3

Faktor 9 faktor 1

Faktor 4

Faktor 10 penyakit X

Faktor 5

Faktor 11 Faktor 2

Faktor 6

Faktor 12

Faktor 7

Menurut model ini suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri
sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat. Dengan
demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong
rantai pada berbagai titik.
Ilmu KesMas Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo
e) Macam2 penularan
Penularan mi rnelalui herbagai cara anlara lain:
a) Kontak (contact)
b) Inhalasi (inhalation)
Yaitu penularan melalui udara/pernapasan. OIeh karena itu, ventilasi rumah
yang kurang, henjcjalan (over crowding), dan tempal.—tcrnpat umum adalah
fakior yang sangal penting di dalam epidem iologi penyakit ml. Penyak it yang
dilularkan rnelalui udara mi sering discbut “air borne infection” (penyakit yang
ditularkan melalui udara).
c) lnfeksi
Penularan melalui tangan, makanan alau minuman.
d) Penetrasi pada kulit
Penetrasi pada kulit misalnya cacing tambang, mclalui gigitan vcktor
misalnya malaria atau melalui luka, misalnya tetanus.
e) Infeksi rnelalui placenta
Yakni infeksi yang diperoich melalui placenta dan ibu penderita penyakit
pada waktu menganclung, misalnya syphilis dan toxo plasmosis.
(IKM, soekidjo)

Anda mungkin juga menyukai