Anda di halaman 1dari 35

PRESENTASI KASUS

ULKUS KORNEA DENGAN IRIS PROLAPS


OD
Pembimbing :
dr. Novita Eka Sukma Putri, Sp.M

Jakarta, 21 Maret 2018

Oleh :
Laelatul Sofiah, S.Ked
BAB I
PENDAHULUA
N
ANATOMI MATA
ANATOMI KORNEA
ANATOMI IRIS
Ulkus Kornea

Definisi :
Hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea, yang ditandai
dengan adanya infiltrat supuratif disertai defek kornea bergaung, dan diskontinuitas
jaringan kornea yang dapat terjadi dari epitel sampai stroma.
 INFEKSI (JAMUR, VIRUS)
 NON INFEKSI (BAHAN KIMIA, RADIASI, EXPOSURE)
 SISTEM IMUN (RHEUMATOID ATRITIS)

ETIOLOG
I
KLASIFIKASI ULKUS
KORNEA

ULKUS KORNEA CENTRAL ULKUS KORNEA MARGINAL

Ulkus kornea bakterialis Ulkus marginal


Ulkus mooren (ulkus serpinginosa
Ulkus kornea jamur
kronik/ulkus roden)
Ulkus kornea fungi
Ulkus cincin (ring ulcer)
Ulkus kornea acanthamoeba
IRIS PROLAPS

Definisi :
keadaan patologis pada mata dimana bagian dari iris atau ada
jaringan iris keluar dari tempat seharusnya

Epidemiologi :
Laki-laki lebih sering daripada perempuan
PATOFISIOLOGI

TRAUMA OKULI

PERFORASI KORNEA

IRIS PROLAPS
TREATMENT

 Surgical Treatments
1. Glue. If the perforation is less than 2 mm in diameter, the experts recommend tissue adhesive or glue. uses
cyanoacrylate glue with a contact lens on top, because the surface is rough and very uncomfortable for the
patient,”
Dengan 2 teknik
With tissue loss. Jika perforasi melibatkan hilangnya jaringan di sekitarnya,bisa langsung diisi dengan lem
namun haus sedikit karena "Terlalu banyak lem akan menghasilkan massa yang tinggi, yang tidak nyaman bagi
pasien dan mencegah lensa kontak tidak pas
Without tissue loss. Untuk mengobati perforasi tanpa banyak kehilangan jaringan di sekitarnya atau dengan
prolaps iris dari lubangnya, teknik yang dimodifikasi harus digunakan. Dr. Tuli menggunakan pukulan kulit 2
sampai 3 mm untuk memotong cakram steril dan menempatkannya di tinggi
2. Pedicle conjunctival flap
Apabila lukanya kecil
Dengan cara menjahit bagian poros konjungtiva, jaringan fibrovaskular flap menutupi daerah tersebut

3. Amniotic Membran
Jika perforasi kornea nontraumatik dengan hilangnya stroma, perforasi kecil, dan adanya descemetoceles

4. Graft and transplantation


Harus disesuaikan dulu kornea si pendonor dan pasien

5. Keratoplasti : pilihan terbaik untuk menghilangkan infeksi aktif atau untuk mengobati perforasi yang lebih
besar dari 2 mm yang melibatkan hilangnya jaringan, atau bila transplantasi lamelar memerlukan pemotongan
atau penjahitan melalui sumbu visual
Ada tiga jenis keratoplasti yaitu :
a. Keratoplasti penetrans, berarti penggantian kornea seluruhnya. Karena sel endotel cepat mati, maka hendaknya
diambil segera setelah pendonor meninggal dan kornea segera dibekukan.
b. Keratoplasti lamelar, yang berarti penggantian sebagian kornea. Untuk keratoplasti lamellar kornea dapat di
dehidrasi, dibekukan, atau disimpan dalam lemari es selama beberapa minggu.
c. Keratoplasti endothelial, yaitu apabila kerusakannya hanya mengenai lapisan endotel korneaa sehingga hanya
lapisan endotelnya saja yang diganti
3 4

glue PK Lamellar transplant


BAB III
ANALISA KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Suhendi

Jenis Kelamin : Pria

Umur : 38 tahun

Bangsa : Indonesia

Alamat : Tangerang Selatan

Agama : Islam

Pekerjaan : Buruh

Pendidikan : SMP
ANAMNESIS

a) Keluhan utama

Mata kanan terkena gram besi 2 bulan yang lalu

b) Keluhan tambahan

Tidak ada

c) Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke poliklinik mata RSUP Fatmawati untuk melakukan pemeriksaan pada mata kanannya. Pasien mengaku saat 2 bulan
yang lalu mata kanan pasien terkena gram besi saat pasien sedang bekerja. Kemudian saat itu pasien mengeluh tidak bisa menutup mata
kanannya karena terasa mata merah, berair, penglihatan silau, ada yang mengganjal dan nyeri pada mata kanan. 2 hari setelah kejadian
tersebut, pasien datang berobat ke puskesmas, kemudian dari puskesmas pasien segera dirujuk ke RSUD. Di RSUD pasien mengaku
telah dilakukan pengeluaran benda asing oleh dokter spesialis mata pada mata kanannya dan diberikan obat tetes mata. Sebelumnya
berobat ke RSUD Tangerang 5 hari yang lalu, karena merasa mata kanannya tidak nyaman. Menurut dokter RSUD pasien harus dioperasi
sehingga pasien dirujuk ke RSUP Fatmawati karena keterbatasan prasarana. Keluhan serupa di masa lalu tidak ada, riwayat hipertensi
dan diabetes mellitus disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital : Tidak dilakukan
Kepala : Normosefali
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Ekstremitas : Akral hangat +/+ ; edema -/-
Pemeriksaan kamar terang

AVOD AVOS
Visus 5/5 5/5

Kedudukan bola mata OD


OS

Posisi Ortoposisi Ortoposisi


Eksoftalmus Ortoforia Ortoforia
Enoftalmus Ortoforia Ortoforia

Pergerakan bola mata OD OS

Baik ke segala arah Baik ke segala arah


Supersilia OD OS

Alopesia - -
Sikatrik - -

Palpebra superior OD OS

Edema - -
Spasme - -
Hiperemis - -
Benjolan - -
Ulkus - -
Fistel - -
Hordeolum - -
Kalazion - -
Ptosis - -
Lagoftalmus - -
Palpebra inferior OD OS

Edema - -
Hiperemis - -
Benjolan - -
Ulkus - -
Fistel - -
Hordeolum - -
Kalazion - -

Margo palpebral superior OD OS

Edema - -
Hiperemis - -
Ektropion - -
Entropion - -
Sekret - -
Benjolan - -
Trikiasis - -
Madarosis - -
Ulkus - -
Fistel - -
Area Kelenjar Lakrimal OD OS Konjungtiva tarsalis superior OD OS
Edema - -
Kemosis - -
Hiperemis - -
Hiperemis - -
Benjolan - -
Anemis - -
Fistel - -
Folikel - -
Papil - -
Punctum lakrimalis OD OS Lithiasis - -
Edema - - Simblefaron - -
Hiperemis - -
Sekret - -
Epikantus - -

Konjungtiva tarsalis inferior OD


OS

Kemosis - -
Hiperemis - -
Anemis - -
Folikel - -
Papil - -
Lithiasis - -
Simblefaron - -
Konjungtiva fornix superior et inferior OD OS
Kemosis - -
Hiperemis - -
Simblefaron - -

Konjungtiva bulbi OD OS
Kemosis - -
Pterigium - -
Pinguekula - -
Flikten - -
Simblefaron - -
Injeksi konjungtiva - -
Injeksi episklera - -
Injeksi siliar + +
Perdarahan - -
subkonjungtiva
KORNEA OD OS

Kejernihan Keruh Jernih


Edema - -
Ulkus + pada arah jam 4, -
berbentuk bulat
berukuran 2 mm
Flikten - -
Makula - -
Leukoma - -
Leukoma adheren - -
Stafiloma - -
Neovaskularisasi - -
Iris Tampak iris yang -
keluar pada robekan
kornea pada arah jam
4
Bekas Jahitan - -
Tes fluorosein Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Limbus kornea OD OS
Arkus senilis - -
Bekas jahitan - -

Sklera OD OS
Sklera biru - -
Episkleritis - -
Skleritis - -

Tekanan intraokuler OD OS
Palpasi Tidak dilakukan normal
Tonometri schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Iris OD OS

Warna Coklat Coklat


Gambaran radier Reguler Reguler
Eksudat - -
Atrofi - -
Sinekia anterior - -
Sinekia anterior perifer - -
Sinekia posterior - -
Iris bombe - -
Iris tremulans - -
Iridodialisis + -
PUPIL OD OS
Bentuk Lonjong Bulat

Ukuran Mid dilatasi Normal

Regularitas Regular­ Regular

Isokoria Isokor Isokor

Letak Sentral Sentral

Refleks cahaya langsung - +

Refleks cahaya tak langsung - +

Seklusio - -

Oklusi - -

Leukokoria - -
LENSA OD OS

Kejernihan Jernih Jernih


Shadow test - -
Refleks kaca ­- -
Pigmen iris - -
Luksasi - -
Subluksasi - -
Lensa intra okular - -

CORPUS VITREUS OD OS

Kejernihan Jernih Jernih


Perdarahan ­- -

Lensa OD OS
Corpus vitreus OD
OS
FOTO KLINIS PASIEN
Diagnosa Kerja
OD: Ulkus kornea dengan iris prolaps
OS : Normal

Diagnosa Banding
- Iris melanoma
Penatalaksanaan
Medikamentosa :
Antibiotik tetes mata ofloxacin 3 mg, 1-2 tetes per jam perhari hingga operasi
Non Medikamentosa :
a. Menggunakan alat pelindung mata (kacamata) saat pasien beraktivitas
terutama saat bekerja
b. Jangan memegang atau menggosok-gosok mata;
c. Mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci tangan sesering mungkin dan
mengeringkannya dengan handuk atau kain yang bersih;
d. Rujukan untuk pertimbangan dilakukan keratoplasti
Prognosis OD OS

Quo ad vitam Bonam Bonam

Quo ad sanationam Bonam Bonam

Quo ad functionam Dubia ad bonam Bonam


RESUME
Seorang laki-laki usia 38 tahun datang dengan terkena gram besi sejak 2 bulan yang lalu pada
mata kanan. Pada pemeriksaan visus didapatkan AVOD 5/5 dan AVOS 5/5. Pemeriksaan segmen
anterior didapatkan mata kanan terdapat infiltrate kornea pada a rah jam 4, berbentuk bulat berukuran
3 mm dan iris yang menonjol dari ulkus tersebut, pada mata kiri normal. Saat awal kejadian pasien
mengeluh tidak bisa menutup mata kanannya karena terasa mata merah, berair, penglihatan silau,
ada yang mengganjal dan nyeri pada mata kanan. 2 hari setelah kejadian tersebut, pasien datang
berobat ke puskesmas, kemudian dari puskesmas pasien segera dirujuk ke RSUD. Di RSUD
pasien mengaku telah dilakukan pengeluaran benda asing oleh dokter spesialis mata pada mata
kanannya dan diberikan obat tetes mata. Sebelumnya berobat ke RSUD Tangerang 5 hari yang
lalu, karena merasa mata kanannya tidak nyaman. Menurut dokter RSUD pasien harus dioperasi
sehingga pasien dirujuk ke RSUP Fatmawati karena keterbatasan prasarana.
Diagnosis pada pasien ini adalah ulkus kornea perforasi dengan iris prolapse OD.
Penanganan prolaps iris harus dilakukan segera untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat
terpaparnya iris dengan lingkungan. Pada penanganan awal dapat diberikan antibiotik topikal
ofloxacin 3mg, 1-2 tetes perjam sampai pasien akan dilakukan operasi keratoplasti. Prognosis
pada pasien ulkus kornea perforasi dengan iris prolapse apabila tidak dilakukan penanganan cepat
dan tepat dapat digolongkan buruk karena dapat menimbulkan komplikasi buruk yang akan
mempengaruhi fungsi mata.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilyas Sidarta. Ilmu Penyakit Mata edisi kelima. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI; 2009. p.167-182.
2. American Academy of Ophtalmology. Prevalence and Common Cause of Vision
Impairment in Adults. In International Ophtalmology. San Francisco; 2006. p. 139-
151.
3. Slento L. Basic and Clinical Science Course. In Fundamental and Principles of
Ophtalmology. New York: Thieme; 2002. p. 30-31
4. Weiner, Gabrielle. Corneal Perforation. American academic of
Opthalmology.
https://www.aao.org/eyenet/article/corneal-perforations
5. Guruswani A. Iris Prolapse. [Online].; 2015 [cited 2016 Dec 29. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1209310.
6. Gargi K. Vora. Management of Corneal Lacerations and Perforations. Int
Ophthalmol Clin. 2013;53(4):1-10.
https://www.medscape.com/viewarticle/812608_1
Causes of Corneal Perforation

I. Trauma
A. Extrinsic
1. High-velocity projectiles
2. Fishhooks
B. Iatrogenic
1. Removal of corneal foreign body
2. Surgical complications
II. Keratitis
A. Infectious
1. Gram-negative bacteria (most common)
2. Fungal keratitis
B. Noninfectious
1. Neurotrophic keratitis
2. Peripheral ulcerative keratitis
3. Rosacea-related blepharokeratitis
III. Degenerative disorders
A. Pellucid marginal degeneration
B. Terrien marginal degeneration
IV. Dystrophies
A. Keratoglobus
B. Peters anomaly

Anda mungkin juga menyukai