HIPERMETROPIA
PEMBIMBING :
D R . N I L U H P U T U W I D H YA S T I , S P.
M
D I A N I R E T N O W I D YA S T U T I
(30101700049)
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. SW
Umur : 75 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan
Alamat : Gelanggan no. 393 Magelang
Pekerjaan : Pensiunan
Tgl Periksa : 06 mei 2021
KELUHAN UTAMA
P E N G L I H ATA N K E D U A M ATA
BURAM KETIKA MEMBACA DAN
M E L I H AT J A R A K D E K AT.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Poli Mata RST dr. Soedjono
Magelang dengan keluhan pandangan kedua mata
kabur ketika membaca dan melihat jarak dekat.
Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 6 bulan
yang lalu. Pasien sudah menggunakan kacamata
sejak usia 40 tahun. Akhir-akhir
.
ini pasien merasa
kacamata yang biasa digunakan terasa tidak
nyaman. Pasien menyangkal adanya riwayat
trauma, Riwayat operasi mata juga disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT
RPD RPK RSOSEK
Visus 6/30 S+ 1.75 6/7.5 add S + 3.00 6/60 S+2.00 C+0.50 1800 6/7.5 add
S+ 3.00
Bulbus Oculi
Gerak Bola Mata baik ke segala arah baik ke segala arah
Strabismus - -
Eksoftalmus - -
Enoftalmus - -
Suprasilia Dalam batas normal Dalam batas normal
Palpebra Superior
Edema - -
Hematom - -
Hiperemi - -
Entropion - -
Ektropion - -
Silia Sekret (-), Trikiasis (-) Sekret (-), Trikiasis (-)
Ptosis - -
Lagoftalmus - -
Pemeriksaan OD OS
Palpebra Inferior
Edema - -
Hematom - -
Hiperemi - -
Entropion - -
Ektropion - -
Silia Sekret (-), Trikiasis (-) Sekret (-), Trikiasis (-)
Konjungtiva
Injeksi Konjungtiva Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Injeksi Siliar Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Sekret Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Perdarahan Subkonjungtiva Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Kemosis Tidak didapatkan Tidak didapatkan
Bangunan Patologis Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Simblefaron Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Jaringan Fibrovaskular Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Pemeriksaan OD OS
Kornea
Kejernihan Jernih Jernih
Edema - -
Infiltrat - -
Keratic Precipitat - -
Ulkus - -
Sikatrik - -
Bangunan Patologis - -
COA
Kedalaman Dalam Dalam
Hipopion - -
Hifema - -
Iris
Kripta Normal Normal
Edema - -
Sinekia - -
Atrofi - -
Pemeriksaan OD OS
Pupil
Bentuk Bulat Bulat
Diameter 3 mm 3 mm
Reflek Pupil + +
Seklusio - -
Oklusio - -
Lensa
Kejernihan Jernih Jernih
dislokasi - -
Corpus Vitreum
Floaters - -
Hemoftalmia - -
Fundus Refleks Cemerlang Cemerlang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak diperlukan
Rujukan
Tidak diperlukan
DIAGNOSIS KERJA
OD hipermetropia
OS astigmatisme hipermetropia compositus
DIAGNOSIS BANDING
OS Astigmatisma Hipermetropia Simpleks
Disingkirkan karena pada astigmatisma Hipermetropia simpleks penglihatan
membaik apabila diberikan koreksi dengan lensa cylinder positif, pada pasien
setelah diberi koreksi dengan silinder positif penglihatan masih berkabur.
OS Astigmatisma Hipermetropia Kompositus
Dipertahankan karena termasuk astigmatisma Hipermetrop kompositus dimana
penglihatan membaik bila diberikan koreksi lensa sferis positif dan cylinder positif.
Pada pasien setelah diberi koreksi dengan lensa silinder positif dan lensa sferis
positif penglihatan membaik.
OS Astigmatisma Mixtus
Disingkirkan karena pada astigmatisma mixtus penglihatan membaik jika diberikan
koreksi dengan lensa sferis dan lensa cylinder yang berbeda jenisnya dan diberikan
koreksi dengan ukuran dioptri lensa cylinder yang lebih besar daripada lensa sferis.
Penatalaksanaan
Medikamentosa
Tetes mata/topical : Lyters TM 15 cc 3x1 ODS
Oral : Neurosanbe, 1 x 1 peroral
Non Medikamentosa
Koreksi kacamata
• VOD : S+ 1.75 add S+3.00 menjadi 6/7.5
• VOS : S+2.00 D C+0.50 Ax 180⁰ add S+3.00 menjadi 6/7.5
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI MATA
KELAINAN REFRAKSI
HIPERMETROPIA
Hipermetropia atau rabun dekat adalah keadaan
gangguan kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar
jauh tidak cukup dibiaskan sehingga titik fokusnya
terletak dibelakang retina/difokuskan dibelakang macula
lutea.
HIPERMETROPIA BERDASARKAN
ETIOLOGI:
Hipermetropia
SEDANG Antara
Antara spheris
spheris +
+ 3.25
3.25 dioptri
dioptri sampai
sampai
dengan + 6.00 dioptri
Pada pasien dimana akomodasi masih sangat kuat atau pada anak-
anak, maka sebaiknya pemeriksaan dilakukan dengan
memberikan sikloplegik atau melumpuhkan otot akomodasi.
1. Astigmatismus Rendah
Astigmatismus yang ukuran powernya < 0,50 Dioptri. Biasanya astigmatis-mus rendah
tidak perlu menggunakan koreksi kacamata. Akan tetapi jika timbul keluhan pada
penderita maka koreksi kacamata sangat perlu diberikan.
2. Astigmatismus Sedang
Astigmatismus yang ukuran powernya berada pada 0,75 Dioptri s/d 2,75 Dioptri. Pada
astigmatismus ini pasien mutlak diberikan kacamata koreksi.
3. Astigmatismus Tinggi
Astigmatismus yang ukuran powernya > 3,00 Dioptri. Astigmatismus ini sangat mutlak
diberikan kacamata koreksi
PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan pin hole
2. Uji Refraksi
- Subjektif : Optotipe dari Snellen & Trial lens
- Objektif : Autorefraktometer, Keratometri
3. Keratoskop / Placido disc
4. Javal Opthalmometer
TATALAKSANA
1. Koreksi dengan lensa silinder dan lensa sferis
2. Bedah Refraksi
- Radial Keratotomy
- Photorecractive keratotomy (PRK)
PRESBIOPIA
Kelainan ini terjadi pada m ata norm al berupa
gangguan perubahan kencembungan lensa yang
dapat berkurang akibat berkurangnya elastisitas
lensa sehingga terjadi gangguan akomodasi seiring
meningkatnya usia.
ETIOLOGI PRESBIOPIA
Kelemahan otot akomodasi
Kurangnya elastisitas lensa mata untuk menjadi
cembung akibat sklerosis lensa, dengan demikian
kemampuan melihat dekat makin berkurang.
GEJALA KLINIS PRESBIOPIA
•U m u m n y a pada pasien berusia > 40 tahun.
•Kelu han setela h m em baca , y aitu m ata le la h, berair dan sering teras
pedas.
•kesulitan pada waktu m e m b a c a dekat huruf dengan