GRAVE OFTALMOPATI
Tinjauan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Umur : 34 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Cijantung
Tanggal Pemeriksaan : 25 September 2015
No. Rekam Medis : 2012-433584
ANAMNESIS
Mata perih serta berair saat
tidur sejak 3 tahun yang lalu
dan memberat sejak 3 bulan
Keluhan Utama SMRS
Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : compos mentis
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Frekuensi nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,5o C
Kepala : normocephal
Leher : pembesaran KGB dan tiroid tidak ada
Thoraks : cor : BJ I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : supel, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal
Ekstremitas : edema (-), akral hangat
STATUS OPHTALMOLOGIS
TIROID OFTALMOPATI
TIROID OFTALMOPATI
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Tiroid oftalmopati (Graves Mengenai penderita
thyroid-associated atau dengan usia 30- 50 tahun
dysthyroid orbitopathy) adalah dan kasus berat lebih sering
suatu kelainan inflamasi dijumpai pada pasien
autoimun yang menyerang
dengan usia di atas 50
jaringan orbital dan periorbital
tahun
mata, dengan karakteristik
retraksi kelopak mata atas,
edema, eritem, konjungtivitis,
dan penonjolan mata
(proptosis)
PATOGENESIS
Autoantibodi menyerang fibroblast pada otot mata, dan
fibroblast tersebut dapat berubah menjadi sel-sel lemak
(adiposit). Sel-sel lemak dan pembesaran otot dan menjadi
radang. Vena-vena terjepit, dan tidak dapat mengalirkan cairan,
menyebabkan edema.
Gambaran utama adalah distensi nyata otot-otot okular
akibat pengendapan mukopolisakarida. Mukopolisakarida bersifat
sangat higroskopik sehingga meningkatkan kandungan air
didalam orbita.
Sekarang diperkirakan terdapat dua komponen patogenik
pada penyakit Graves:
Kompleks imun tiroglobulin-antitiroglobulin berikatan dengan
otot-otot ekstraokular dan menimbulkan miositis
Zat-zat penyebab eksoftalmos bekerja dengan imunoglobulin
oftalmik untuk menyingkirkan thyroid stimulating hormone
dari membran retro-orbita, yang menyebabkan peningkatan
lemak retro-orbita.
GAMBARAN KLINIS
Tanda mata penyakit Graves mencakup:
retraksi palpebra (patognomonik)
pembengkakan palpebra dan konjungtiva
Eksoftalmos
Oftalmoplegia
Kelainan saraf optikus dan retina
Keratokonjungtivitis limbik superior
Patogenesis retraksi kelopak mata bermacam-macam, antara lain:
Hiperstimulasi sistem saraf simpatis
Infiltrasi peradangan langsung pada otot levator
Miopati restriktif otot rektus inferior dapat menimbulkan retraksi
kelopak mata akibat peningkatan stimulasi levator sewaktu mata
mencoba melihat ke atas.
Derajat Keparahan
Tanda Spesifik
Tanda dari Von Graef : Palpebra superior tak dapat mengikuti
gerak bola mata, bila penderita melihat ke bawah palpebra
superior tertinggal dalam pergerakannya.
Tanda dari Dalrymple : Sangat melebarnya fisura palpebra,
sehingga mata menjadi melotot.
Tanda dari Stellwag : Frekuensi kedipan berkurang dan tak
teratur.
Tanda Mobius : Kekuatan konvergensi menurun.
Tanda dari Gifford : Timbulnya kesukaran untuk mengangkat
palpebra superior karena menjadi kaku.
DIAGNOSIS
Tiroid oftalmopati secara klinis di diagnosa dengan
munculnya tanda dan gejala pada daerah mata, tetapi uji antibodi
yang positif (anti-tiroglobulin, anti- mikrosomal, dan anti-
tirotropin reseptor) dan kelainan kadar hormon-hormon tiroid
(T3, T4 dan TSH) membantu menegakkan diagnosa.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT SCAN & MRI USG ORBITA
Memberikan gambaran yang sangat baik untuk diagnosa
sangat baik dari otot-otot tiroid oftalmopati dan
ekstraokular, perlekatan otot, kekhasan reflektivitas
lemak intrakonal, dan anatomi internal otot-otot
apeks orbital. Penebalan
ekstraokular dari sedang
biasanya lebih dari 4 mm.
Penonjolan lemak intrakonal sampai tinggi
dapat menyebabkan proptosis. Pasien dengan tiroid
Kedua pemeriksaan ini dapat oftalmopati menunjukkan
mendiagnosa tiroid peak-systolic rendah dan
oftalmopati dengan atau tanpa percepatan end-diastolic
penekanan saraf optik. yang dapat dinilai dengan
pencitraan Doppler
PENCITRAAN NUKLIR HISTOLOGIS
Infiltrasi orbital dengan sel-sel Infiltrasi sel limfositik
mononuklaer pada tiroid
oftalmopati dapat Pembesaran fibroblas
diidentifikasikan oleh reseptor Penumpukan
pencitraan dengan octreotide,
sebuah analog somatostatin mukopolisakarida
teradiasi. Edema interstisial
Pasien dengan tiroid oftalmopati
aktif menunjukkan pengambilan Peningkatan produksi kolagen
octreotide yang tinggi dan Fibrosis dengan perubahan
merespon pengobatan lebih
baik, misalnya dengan degeneratif pada otot-otot
kortikosteroid atau terapi mata.
radiasi. Pasien dengan kelainan
inaktif, tidak merespon
pengobatan ini.
DIAGNOSIS BANDING
Selulitis orbital
Infeksi yang serius dari jaringan mata dengan keluhan
demam, proptosis, pergerakan mata terbatas, kelopak mata
merah dan berair.
Selulitis Preseptal
Inflamasi dan infeksi dari kelopak mata dan bagian kulit di
sekitar mata dengan gejala mata berair, mata merah, kotoran
mata, nyeri, injeksi konjungtiva dan demam.
PENATALAKSANAAN
Prinsip management dari penatalaksanaan oftalmopati yang timbul
dapat disingkat menjadi TEAR:
T : Tobacco abstinence
E : Euthyroidism must be achieved
A : Artificial tears
R : Referral to a specialist centre with experience
B. Pengobatan Bedah
Dekompresi orbita biasanya dilakukan dengan
mengangkat dinding medial dan inferior melalui pendekatan
etmoidal. Dekompresi apeks orbita perlu dilakukan agar hasil
akhir baik. Dekompresi bedah orbita bertujuan menghilangkan
tekanan intraorbita. Pembedahan pada otot-otot yang
menggerakkan bola mata mungkin perlu dilakukan untuk
meluruskan pandangan pada penderita yang sudah lama
mengidap diplopia.
Keterlibatan jaringan lunak
Epibulbar hiperemis
Untuk mengatasi gejala ini dapat diberikan NSAID/steroid topikal
maupun oral.
Keratokonjungtivitis limbus
Lubrikan dapat diberikan untuk mencegah kornea yang terpajan
menjadi kering. Lateral tarsorrhaphy dapat dilakkan untuk
mengurangi keratopati eksposur bila tidak berespon dengan
lubrikan.
Retraksi kelopak
Mullerotomy
Mullerotomy merupakan tindakan pembedahan dengan
melakukan disinsersi otot Muller.
Reseksi retraktor kelopak bawah.
Injeksi Botox
Injeksi botox pada levator aponeurosis dan otot Muller dapat
digunakan sebagai tatalaksana sementara untuk menunggu
tatalaksana definitif.
Guanethidine 5% eyedrops
Guanethidine 5% eyedrops dapat digunakan untuk mengurangi
retraksi akibat reaksi berlebih dari otot Muller.
Proptosis
Terapi medikamentosa
Steroid sistemik
Orbitopati fase akut akibat neuropati optik kompresif biasanya ditangani dengan
kortikosteroid oral. Dosis awal biasanya 1-1,5 mg/kgBB prednison. Dosis ini
dipertahankan selama 2 hingga 8 minggu sampai respon klinis terlihat. Dosis kemudian
dikurangi sesuai dengan kondisi pasien, berdasarkan respon klinis dari fungsi saraf optik.
Injeksi metilprednisolon dengan dosis 500 mg dalam 200-500 ml cairan isotonis (normal
saline) dapat diberikan pada kompresi optik akut.
Radioterapi
Radiasi dapat diberikan sebagai ajuvan dari penggunaan steroid, atau ketika steroid
menjadi kontraindikasi.
Terapi kombinasi
Penelitian menyatakan bahwa penggunaan Azothiaprine dengan prednisolon dosis
rendah lebih efektif daripada terapi tunggal.
Dekompresi pembedahan
Dekompresi dengan cara pembedahan merupakan pilihan utama terapi ketika terapi non
invasif tidak efektif lagi. Dekompresi bertujuan untuk meningkatkan volume orbit
dengan membuang tulang dan lemak disekitar rongga orbital.
Miopati Restriktif
Penatalaksanaan miopati restriktif adalah dengan
pembedahan. Tujuan pembedahan adalah untuk memperoleh
pandangan binokuler dan kemampuan stereoskopik.
Pembedahan dilakukan dengan indikasi bila diplopia menetap
dengan sudut deviasi yang tidak berubah selama 6 bulan.
Neuropati Optik
Penatalaksanaan neuropati optik adalah dengan steroid
sistemik, jika tidak berhasil atau steroid menjadi
kontraindikasi, dapat dilakukan dekompresi orbital.
PROGNOSIS
Prognosis umumnya baik. Kebanyakan pasien tidak
memerlukan tindakan pembedahan. Faktor-faktor resiko untuk tiroid
oftalmopati yang progresif dan berat yang membuat prognosis
menjadi buruk antara lain:
Jenis kelamin laki-laki
Usia lebih dari 50 tahun
Onset gejala cepat dibawah 3 bulan
Merokok
Diabetes
Hipertiroidisme berat atau tidak terkontrol
Kemunculan miksedema pretibia
Kadar kolesterol tinggi (hiperlipidemia)
Penyakit pembuluh darah perifer.
THANK YOU