Anda di halaman 1dari 31

KOMPLIKASI AKUT DAN KRONIS

DIABETES MELITUS

PUSKESMAS SEMADA
Oleh :
dr. H.M. Inayaturrahman
Penyulit Diabetes Mellitus

Akut Kronik

Mikroangiopati Makroangiopati

Hipoglikemia Retinopati CAD


Ketoasidosis Nephropati PVD
Nonketotic- Hyperosmolar Neuropati Stroke
Asidosis Laktat
Patogenesis Diabetes tipe 2
Insulin Resisten

Kebutuhan insulin
meningkat Hiperglikemia

Kelelahan sel beta

Gangguan sekresi
Glucose toxicity
insulin
Produksi glukosa
hati meningkat Hiperglikemia
Ambilan glukosa berkepanjangan
jaringan target Komplikasi kronik
menurun
Komplikasi akut

Sjafii Piliang – 2002/12


Komplikasi akut

1. Hipoglikemia yaitu menurunnya kadar gula


darah < 60 mg/dl
2.Keto Asidosis Diabetika (KAD) yaitu DM dengan
asidosis metabolic dan hiperketogenesis
3.Koma Lakto Asidosis yaitu penurunan
kesadaran hipoksia yang ditimbulkan oleh
hiperlaktatemia.
4.Koma Hiperosmolar Non Ketotik, gejala sama
dengan no 2 dan 3 hanya saja tidak ada
hiperketogenesis dan hiperlaktatemia.
Komplikasi Kronik

1. Makroangiopati, mengenai pembuluh


darah besar (pembuluh darah yang
dapat dilihat secara mikroskopis) antara
lain pembuluh darah jantung / Penyakit
Jantung Koroner, pembuluh darah otak
/stroke, dan pembuluh darah tepi /
Peripheral Artery Disease.
2. Mikroangiopati, mengenai pembuluh
darah mikroskopis antara lain retinopati
diabetika (mengenai retina mata) dan
nefropati diabetika (mengenai ginjal).
KOMPLIKASI AKUT DIABETES
 Ketoasidosis Diabetik
 Koma Hiperosmolar

KOMPLIKASI KRONIK DIABETES


 Kelainan Sirkulasi
 Retinopati
 Nefropati Diabetik
 Neuroapti Diabetik
 Ulkus Kaki Diabetik
3. Neuropati, mengenai saraf tepi. Penderita mengeluh
rasa pada kaki/tangan berkurang atau tebal
pada kaki atau kaki terasa terbakar/bergetar
sendiri.
Organ/jaringan yg terkena Yg terjadi Komplikasi

Plak aterosklerotik terbentuk &


menyumbat arteri berukuran
besar atau sedang di jantung, Sirkulasi yg jelek menyebabkan
otak, tungkai & penis. penyembuhan luka yg jelek &
Pembuluh darah Dinding pembuluh darah kecil bisa menyebabkan penyakit
mengalami kerusakan sehingga jantung, stroke, gangren kaki &
pembuluh tidak dapat tangan, impoten & infeksi
mentransfer oksigen secara
normal & mengalami kebocoran
Terjadi kerusakan pada pembuluh Gangguan penglihatan & pada
Mata
darah kecil retina akhirnya bisa terjadi kebutaan
 Penebalan pembuluh darah ginjal
Fungsi ginjal yg buruk
Ginjal  Protein bocor ke dalam air kemih
Gagal ginjal
 Darah tidak disaring secara normal

 Kelemahan tungkai yg terjadi secara


Kerusakan saraf karena glukosa tidak tiba-tiba atau secara perlahan
Saraf dimetabolisir secara normal &  Berkurangnya rasa, kesemutan &
karena aliran darah berkurang nyeri di tangan & kaki
 Kerusakan saraf menahun

Tekanan darah yg naik-turun


Kerusakan pada saraf yg
 Kesulitan menelan & perubahan
Sistem saraf otonom mengendalikan tekanan darah &
fungsi pencernaan disertai
saluran pencernaan
serangan diare
Berkurangnya aliran darah ke kulit &  Luka, infeksi dalam (ulkus
Kulit hilangnya rasa yg menyebabkan diabetikum)
cedera berulang  Penyembuhan luka yg jelek
Mudah terkena infeksi, terutama
Darah Gangguan fungsi sel darah putih
infeksi saluran kemih & kulit
Gluka tidak dimetabolisir secara
 Sindroma terowongan karpal
Jaringan ikat normal sehingga jaringan
Kontraktur Dupuytren
menebal atau berkontraksi
Kaki Diabetik

 Salah satu komplikasi kronis diabetik


 40% - 70 % penyebab amputasi kaki
 85 % amputasi kaki diabetik didahului ulkus
 Setiap 30 detik terjadi amputasi kaki diabetes
 Program pencegahan dapat menurunkan 45-85 %
kejadian amputasi pada pendeita diabetes
 Perlu dilakukan deteksi dini kelainan kaki diabetes
Struktur anatomi kaki

Struktur yang rumit


Banyak kompartemen kecil
Jaringan avaskular
Bersekat-sekat
Infeksi mudah menjalar
1. Neuropati perifer

Kerusakan pada serabut


syaraf akibat hiperglikemia
yang berlangsung menahun,
tdd :
-neuropati sensorik
-neuropati motorik
-neuropati otonom
Neuropati sensorik
 Hilangnya sensasi :

• suhu
• getar
• rasa sakit
• tekanan
• rasa dalam
Neuropati otonom

- gangguan sekresi
kelenjar keringat
- kulit kering
- kulit pecah-pecah
- mudah terinfeksi
- shunting vena
2. Penyakit pembuluh darah tepi
 Penyempitan lumen pembuluh darah : ateroskerosis
( pengerasan pembuluh darah )
 iskemik bagian distal
 faktor lain yg dapat memperberat : - rokok,
- hipertensi
- dislipidemia

 gejala :
- nyeri saat beraktivitas
- nyeri saat istirahat
- ulkus-ganggren
- tanpa keluhan
Proses terjadinya ateroskerosis

Lemak
kegemukan Diabetes

Hipertensi
Diet
Kel pembuluh
darah
Gangguan
merokok pembekuan darah
umur
Gaya hidup
kelamin
Riwayat keluarga
Deteksi dini
Kelainan pembuluh darah kaki

1. Meraba denyut pembuluh darah pada


punggung kaki
2. Pemeriksaan dengan alat doppler
Kelainan fisik yang dijumpai :
 Kaki yang pucat
 Pembususkan pada ujung jari/tumit
 ganggren
 kulit kering bersisisk
 Penipisan jaringan dibawah kulit
 rambut kaki menipis
 Denyut pembuluh darah kaki melemah
Ankle Brachial Index

Tekanan sistolik a. dorsalis pedis


ABI = Tekanan sistolik a. braclialis

Diukur dengan menggunakan


alat Doppler
nilai normal : 0,9 - 1,1
Retinopati Diabetes Melitus

 Retinopati Diabetes Melitus :

Kelainan retina yg ditemukan pd


penderita DM.
 Retinopati akibat DM berupa :
1. Aneurismata
2. Melebarnya vena
3. Perdarahan
4. Eksudat lemak
Varma et al menyatakan bahwa faktor
risiko yang sangat berperan dalam kejadian
retinopati diabetik yaitu
• lama menderita
• diabetes
• peningkatan Glycohemoglobin (HbA1c)
• peningkatan tekanan darah sistolik dan
• jenis kelamin laki
 Retinopati dpt b’sifat poliferatif atau nonpoliferatif.
 Gejala DM utama pd mata a/ Retinopati, dimana
ditemukan :

1. Mikroaneurismata : p’tonjolan dinding kapiler (vena) b’upa


bintik merah kecil yg dekat dgn p’buluh darah. (Kelainan
DM dini pd mata).
2. Perdarahan. Dalam bentuk titik, garis dan bercak.
3. Dilatasi pembuluh darah balik, akibat kelainan sirkulasi,
kelainan endotel dan eksudasi plasma.
4. Hard exudate : infiltrasi lipid ke dlm retina. Iregular, kekuning-
kuningan.
5. Soft exudate atau Cotton wool patches : iskemia
retina. Terlihat bercak warna kuning b’sifat difus & putih.
6. Edema retina. Ditandai dgn hilangnya gmbrn retina t’utma
daerah makula.
7. Hiperlipidemia
8. Neovaskularisasi. Akibat proliferasi sel endotel p’buluh darah,
tampak ssbg p’blh drh yg b’kelok-kelok, bentuk iregular.
Cotton Wool Patches
 Keadaan yg memperberat Retinopati DM:
1. Perdarahan & Proliferasi  pd Diabetes juvenils insulin dependent &
Kehamilan.
2. Arterosklerosis
3. Hiperproteinemi  m’percepat p’kbng’n kelainan dgn m’pengaruhi
arteroskerosis & kelainan Hemobiologik.
4. Hipertensi
5. Hipoglikemi dan trauma  p’drh’n retina mendadak.
 Klasifikasi Retinopati Diabetes :
a. Derajat 1 :
Adanya Mikroaneurisma dgn/tnp eksudat lemak pd fundus okuli.
b. Derajat 2 :
Adanya Mikroaneurisma, P’drh’n bintik & b’cak dgn/ tnp eksudat lemak
pd fundus okuli.
c. Derajat 3 :
Adanya Mikroanerisma, P’drh’n bintik & bercak, ada neovaskularisasi &
poliferasi pd fundus okuli.
d. Derajat lbh Berat :
Gmbran fundus pd kedua mata tdk sama.
Sel disekitar Sel
p’buluh darah Sorbitol bengkak
retina

Persempit Penebalan
Perdarahan pembuh Dinding Kapiler
darah

Retinopati
Rusak (Kebutaan
retina )
Nefropati Diabetika

 Nefropati Diabetika adalah komplikasi diabetes


mellitus pada ginjal yang dapat berakhir sebagai
gagal ginjal. Keadaan ini akan dijumpai pada 35-
45% penderita DM terutama pada DM tipe I.

 Dibandingkan DM tipe II maka Nefropati Diabetika


pada DM tipe I jauh lebih progresif dan dramatis
 Perubahan terdeteksi awal dalam
perjalanan nefropati diabetik
adalah penebalan di glomerulus.
 Pada tahap ini, ginjal dapat mulai
memungkinkan lebih serum albumin
(protein plasma) dari normal dalam
urin (albuminuria), dan ini dapat
dideteksi oleh tes medis yang
sensitif untuk albumin. Tahap ini
disebut "mikroalbuminuria".
 Proses berlanjut peningkatan jumlah glomeruli
yang dirusak oleh nodular glomerulosklerosis
jumlah albumin yang diekskresikan dalam urin
meningkat, dan dapat dideteksi dengan teknik
urinalisis biasa.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai