• Steroid – induced glaucoma tergolong glaukoma sekunder, akibat pemakaian steroid baik topikal, periokular, intravitreal, inhalasi maupun sistemik dalam jangka waktu yang lama.
• Menyerupai glaukoma sudut terbuka primer (GPSTb)
• Penelitian terdahulu menunjukkan sebanyak 4 – 5% populasi
mengalami peningkatan TIO setelah pemakaian steroid topikal dalam jangka waktu ± 1 bulan
• Pada ilmu penyakit mata terdapat cukup banyak penyakit yang
ditangani dengan pemberian kortikosteroid seperti: konjungtivitis, blefaritis, keratitis, skleritis, uveitis, edema makula, neuritis dan endoftalmitis. • Patofisiologi • Kortikosteroid menyebabkan perubahan pada morfologi anyaman trabekular dan menurunkan pengeluaran akuos. • Kortikosteroid menyebabkan perubahan pada fungsi selular anyaman trabekular : • Merubah proliferasi fagositosis, ukuran dan bentuk sel. • Selain itu pada anyaman trabekular, pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan penumpukkan ekstraselular matriks serta debris sehingga menghambat outflow dari akuos. PATOFISIOLOGI • Mekanisme kenaikkan TIO yang diinduksi kortikosteroid terjadi karena peningkatan tahanan aliran keluar humor akuos. • Penyebabnya dibagi dalam tiga kategori, yaitu perubahan mikrostruktur anyaman trabekulum; petingkatan deposisi zat pada matriks ekstraselular anyaman trabekulum; serta terhambatnya protease dan aktivitas fagositosis sel endotel anyaman trabekulum PERUBAHAN MIKROSTRUKTUR ANYAMAN TRABEKULUM • Reseptor glukokortikoid yang masuk ke dalam nukleus sel anyaman trabekulum menyebabkan meningkatnya ukuran nukleus dan ukuran sel pada anyaman trabekulum. • Peningkatan ukuan sel tersebut menyebabkan perubahan pada sitoskeleton anyaman trabekulum. • Anyaman trabekulum mengalami perubahan pada actin stress fiber, membentuk struktur cross linked actin networks (CLANs) yang menyerupai struktur geodesic dome like. • Cross.-lingking pada aktin tersebut bersifat reversibel sehingga dapat hilang dengan penghentian deksametason PENINGKATAN DEPOSISI MATRIKS EKSTRASELULAR • Glukokortikoid menyebabkan peringkatan produksi kolagen dan elastin yang merupakan komponen utama pada jaringan anyaman tabekulum. • Glukokortikoid mengubah komposisi glikosaminoglikan, yaitu meningkatnya deposisi chondroitin sulfat dan menurunnya deposisi hyaluronat. • Anyaman trabekulum yang diterapi dengan kortikosteroid juga mengalami peningkatan laminin dan fibronectin yang terus bertambah dengan pemakaian kortikosteroid yatrg lama INHIBISI AKTIVITAS FAGOSITOSIS • Menurunnya fasilitas aliran keluar humor akuos dapat disebabkan oleh menurunnya penghancuran debris pada anyaman trabekulum.
• Sel endotel pada anyaman trabekulum memiliki kompon
fagositosis yang membersihkan humor akuos dari debris sebelum mencapai dinding dalam kanalis Schlelnm.
• Deksametason menginhibisi metabolisme asam
arakidorat dan menekan aktivitas fagositosis. • Pada kultur anyaman trabekulum yang diterapi dengan deksametason, dijumpai penurunan jumlah substansi yang berperan dalam menghambat deposisi debris seperti plasminogen activator, stromelysin, dan metalloproteases.
• Keadaan tersebut menyebabkan penurunan aktivitas
fungsional dan akumulasi debris sehingga menurunkan fasilitas aliral keluar humor akuos.