Translate :
Seorang lelaki berusia 32 tahun sedang mengendarai sepeda motornya 2 jam yang lalu ketika dia
ditabrak oleh pengguna motor lain. Perutnya tertekan oleh genggaman tangan sepeda motor.
Pasien itu dibantu oleh orang-orang terdekat dan dibawa ke klinik layanan kesehatan utama.
Pemeriksaan fisik mengungkapkan jalan napas bersih, laju pernapasan 18 x / menit, tekanan
darah adalah 110/70 mmHg, denyut jantung 90 x / menit. Pasien mengeluh tentang rasa sakit
daerah perut dan panggul serta urin berdarah. Setelah pemeriksaan ABCD, Oksigen, 1 liter
Pemberian RL intravena dan kateterisasi kandung kemih, dokter menemukan
kondisi hematuria. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan memar di kiri atas perut dan nyeri di
perut kiri atas dan regio flank kiri. Dokter meminta untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
untuk manajemen pasien selajutnya.
STEP 1
- ABCD : airway, breathing, circulation, dissability
- Bruises : lebam
STEP 2
1. Mengapa terjadi hematuria ?
Harus diyakinkan dahulu, benarkah seorang pasien menderita hematuria, pseudo hematuria,
atau perdarahan per-uretra. Pseudo atau false hematuria adalah urine yang berwarna merah atau
kecoklatan yang bukan disebabkan sel-sel darah merah. Keadaan ini dapat disebabkan oleh
karena hemoglobinuria, mioglobinuria, konsentrasi asam urat yang meningkat, sehabis
makan/minum bahan yang mengandung pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah, atau
setelah mengkonsumsi beberapa obat-obatan tertentu antara lain: fenotiazin, piridium, porfirin,
rifampisin, dan fenolftalein. Perdarahan per-uretra adalah keluarnya darah dari meatus uretra
eksterna tanpa melalui proses miksi, hal ini sering terjadi pada trauma uretra atau tumor uretra.
(Mellisa C Stoppler, 2010)
Hematuria yang berasal dari nefron seringkali tampak sebagai urin berwarna coklat, coklat cola,
atau merah keunguan, disertai proteinuria (>100 mg/dL dengan dipstick), terdapat cast SDM dan
akantosit atau kelainan bentuk SDM lain pada pemeriksaan mikroskopik urin. Hematuria yang
berasal dari tubulus kontortus dapat dilihat dari keberadaan cast leukosit atau sel epitel tubulus
renal.
Hematuria dari saluran kemih bagian bawah umumnya dihubungkan dengan hematuria berat,
hematuria terminal (hematuria terjadi pada saat aliran urin akan berakhir), bekuan darah, morfologi
urin SDM normal, dan proteinuria minimal pada dipstick (<100 mg/dL).
Hematuria
Etiologi
i. Infeksi/ inflamasi antara lain: pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis, sistitis, dan uretritis.
ii. Batu saluran kemih
iii. Tumor jinak atau tumor ganas yaitu: tumor Wilm, tumor Grawitz, tumor pielum, tumor
ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hyperplasia prostat jinak.
iv. Kelainan bawaan system urogenital antara lain : kista ginjal dan ren mobilis
v. Trauma yang mencederai sistem urogenital
Dasar-Dasar Urologi Edisi kedua, Basuki B.Purnomo
Klasifikasi
I. Berdasar kualitas eritrosit dalam urine, kita mengenal erosituria dimana urine berwarna
kuning sampai kuning tua dan gross hematuria bila terjadi perdarahan masif.
wanita :
infeksi tract. Urinarius, tumor buli
eritrosit dismorfik
VI. Berdasar ada tidaknya rasa sakit, gejala miksi dan non miksi
Hematuria yang tanda rasa sakit ( pain less hematuria ) harus ingat Ca Buli.
Sifat perdarahan dari Ca adalah : tanpa rasa sakit, bias berhenti sendiri dan sering timbul lagi
➢ Ada hematuria
➢ Cedera deselari yang berat akibat jatuh dari ketinggian , kecelakaan lalu lintas
Kontusio : perdarahan parenkim ginjal tanpa adanya kerusakan kapsul jaringan atau calix
(hematom)
Laserasi :robekan parenkim biasanya dari kapsul sampe pelvio calix
Pedikel: cedera pada vasa
Trauma Ginjal
1. TRAUMA GINJAL
a. Etiologi
Cedera ginjal dapat terjadi secara :
b. Patogenesis
Goncangan ginjal di dalam rongga retroperitoneum menyebabkan regangan
pedikel ginjal sehingga menimbulkan robekan tunika intima arteri renalis.
Robekan ini akan memacu terbentuknya bekuan-bekuan darah yang selanjutnya
dapat menimbulkan thrombosis arteri renalis beserta cabang-cabangnya.
Cedera ginjal dapat dipermudah jika sebelumnya sudah ada kelainan pada
ginjal, antara lain hidronefrosis, kista ginjal, atau tumor ginjal.
Dasar – dasar Urologi. Basuki B. Purnomo.
Trauma Ureter
Etiologi
❖ Disebabkan oleh tindakan iatrogenik yang dilakukan oleh dokter, antara lain :
➔ Operasi di daerah pelvis (operasi ginekologi, bedah dingestiv atau bedah vaskuler)
❖ Sedangkan cedera ureter yang disebabkan oleh rudapaksa dari luar lebih jarang terjadi
dan biasanya disebabkan oleh trauma tajam.
❖ Cedera pada ureter dapat berupa : terikat, crushing karena terjepit oleh klem, putus
(robek), atau devaskularisasi.
Dasar – dasar Urologi. Basuki B. Purnomo.
Gambaran klinis
- Olygouria / anuria.
➢ Hematuri
Paska bedah
➢ Demam
➢ Ileus
Jika diduga terdapat kebocoran urine melalui pipa drainase paska bedah, pemberian
zat warna yang dieksresikan lewat urine akan memberikan warna pada cairan di dalam
pipa drainase atau pada luka operasi. Selain itu jika dilakukan pemeriksaan kadar
kreatinin atau kadar ureum pada cairan yang diambil dari pipa drainase kedarnya sama
dengan yang berada di dalam urine.
Pada pemeriksaan IVP tampak ekstravasasi kontras atau kontras berhenti di daerah
lesi. Pada cedera lama didapatkan ureteronefrosis sampai pada daerah sumbatan.
Dasar – dasar Urologi. Basuki B. Purnomo
a. Penanganan
Penatalaksanaan
Ureter saling disambungkan (anastomosis end to end)
Implantasi ureter ke buli-buli (neoimplantasi, flap Boari atau Psoas hitch)
Uretero-kutaneostomi
Transuretero-ureterotomi (menyambung ureter dengan ureter pada sisi yang lain)
Nefrostomi sebagai tindakan diversi atau nefrektomi
Dasar – dasar Urologi. Basuki B. Purnomo.
komplikasi
➢ Infeksi
Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah
Trauma Buli-buli
Etiologi
2% dari seluruh trauma
Buli-buli penuh urine mudah robek bila benturan pd daerah fundus ekstravasai
urine ke rongga intraperitoneum.
Operasi pelvis
Gambaran klinis
Tanda – tanda fraktur pelvis mudah didiagnosa dengan pemeriksaan dimana didapatkan
nyeri te
kan dan krepitasi daerah fraktur.
Retensio urina ataupun gross hematuria biasanya kita dapatkan.
Tanda – tanda abdomen akut biasanya ditemukan pada kasus – kasus rupture
intraperitoneal.
Defans muscular
Sindrom ileus paralitik
Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah FKUI
Klasifikasi
1. Kontusio buli-buli
Memar di dinding, mungkin didapatkan hematoma perivesikal,tidak didapatkan
ekstravasasi urine ke luar buli
2. Cedera buli-buli ekstra peritoneal 25-45%
3. Cedera intra peritoneal 45-60%
Bila tidak mendapat perawatan 10- 20 % cedera buli – buli berakibat kematian karena peritonitis atau
sepsis.
Diagnosa
Gambaran klinis tergantung dari etiologi trauma, bagian buli- buli yang mengalami
cedera yaitu intra atau ekstraperitoneal, adanya organ lain yang mengalami cedera
serta penyulit yang terjadi akibat trauma.
Penanganan
Komplikasi / Penyulit
a. ekstravasasi urine ke rongga pelvis infeksi dan abses pelvis sepsis mati
b. robekan buli-buli intraperitoneal peritonitis ekstravasasi urine pd rongga
intraperitoneum.
c. Keluhan miksi : frekuensi dan urgensi biasanya sembuh sebelum 2 bln
Dasar – dasar Urologi. Basuki B. Purnomo.
Trauma Uretra
• Etiologi :
Trauma tumpul
- fraktur tulang pelvis ruptur uretra pars prostato membranasea
- selangkangan/ straddle injury ruptur uretra pars bulbosa
pemasangan kateter yg kurang hati-hati robekan uretra krn false route
operasi transuretra cedera iatrogeni
• Dx : foto uretrografi dg memasukkan kontras uretra utk tau adanya rupture uretra.
Dasar – dasar Urologi. Basuki B. Purnomo
etiologi
• Fraktur pd ramus / simfisis pubis kerusakan cincin pelvis robek pd uretra pars
prostate-membranasea.
• Fraktur pelvis & robekan pembuluh darah dlm cavum pelvis hematom yg luas di cavum
retzius jk ligamentum pubo-prostatikum ikut robek, prostate + buli-buli trangkat ke
cranial.
Klasifikasi :
Ruptur uretra posterior : perdarahan peruretram, retensi urine, RT floating prostate dlm
suatu hematom, pmx uretrografi retrograde elongasi uretra/ ekstravasasi kontras pd
pars prostate-membranasea.
Tx :
Penyulit :
• Straddle injury : uretra terjepit diantara tulang pelvis dan benda tumpul kontusio dinding
uretra, rupture parsial, atau rupture total dinding uretra.
• Diagnosis :
- Perdarahan per-uretram/hematuria.
- Hematoma pd penis (robekan pd corpus cavernosum) tdk dpt miksi
• Tx :
Karena menimbulkan penyulit striktur uretra stlah 4-6 bln pmx uretrografi ulangan.
Ruptur uretra parsial ekstravasasi ringan sistostomi kateter dipertahankan 2
minggu dan dilepas stlh yakin tdk ada striktur uretra/ekstravasasi kontras.
Derajat III Laserasi ginjal smp pada medula ginjal, mungkin ada trombosis arteri
segmentalis
Gambaran klinis
Gejala klinik
▪ Pada trauma derajat ringan : nyeri di daerah pinggang, terlihat jejas berupa
ekimosis, dan terdapat hematuri makroskopik maupun mikroskopik.
▪ Trauma mayor / rupture pedikel seringkali pasien datang dalam keadaan syok
berat dan terdapat hematom di daerah pinggang yang makin lama makin
membesar.
Dasar – dasar Urologi. Basuki B. Purnomo.
1. Look
Terlihat pasien gelisah dan perubahan kesadaran. Ini merupakan gejala adanya hipoksia dan
hipercarbia. Pasien terlihat cyanosis terutama pada kulit sekitar mulut, ujung jari kuku. Juga
terlihat adanya kontraksi dari otot pernafasan tambahan.
2. Listen
Disini kita dengarkan apakah ada suara seperti orang ngorok, kumur-kumur, bersiul, yang
mungkin berhubungan dengan adanya sumbatan partial pada farink/larink.
3. Feel
Kita bisa rasakan bila ada sumbatan udara terutama pada saat ekspirasi bila kedudukan
trackhea di linea media
Management
Pengenalan adanya gangguan jalan nafas & ventilasi harus bisa dilakukan secara cepat & tepat. Bila
memang ada harus secepatnya gangguan jalan nafas dan ventilasi ini untuk segera diatasi. Hal
penting ini untuk menjamin oksigenasi ke jaringan. Haruslah diingat setiap tindakan untuk
menjamin airway yang baik harus selalu dengan penekanan untuk selalu menjaga cervical spine
terutama pada penderita dengan trauma dan cedera di atas clavikula. Pada setiap penderita
dengan gangguan saluran nafas, harus selalu secara cepat diketahui apakah ada benda asing, cairan
isi lambung, darah di saluran nafas bagian atas. Kalau ada harus segera dicoba untuk dikeluarkan
bisa dengan jari, suction. Suatu saat bila dilapangan ada penderita dengan sumbatan jalan nafas
misal tersedak makanan abdominal trust akan sangat berguna.
Ketidakmampuan untuk memberikan oksigenasi ke jaringan tubuh terutama ke otak dan organ vital
yang lain merupakan pembunuh tercepat pada pasien. Oleh karena itu airway yang baik merupakan
prioritas pertama pada setiap penderita gawat darurat.
Pleural effusion
Pneumothoraks (open dan tension)
Hemothoraks
Traumatic wet lung syndrome
Pertolongan untuk memperbaiki breathing :
1. Tension pneumothorax :
· Tanda vital
· Produksi urine
· CVP
· Fraktur femur
A : Alert
U : Unresponsive
Glasgow coma scale merupakan penilaian yang lebih rinci, bila ini tidak dikerjakan di primary survey
bisa dikerjakan di secondary survey.
EXPOSURE
Disini semua pakaian pasien dibuka. Hal ini akan sangat membantu pemeriksaan lebih lanjut. Harus
diingat disini pasien dijaga agar tidak jatuh ke hipotermia dengan jalan diberikan selimut.
Pp :
PP
IVP jika diduga ada :
Grace, Pierce A. Borley, Neil R. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta : Erlangga
10. Apa saja komplikasi yang bisa terjadi ?
11. Bagaimana prognosis dari skenario ?