Anda di halaman 1dari 11

1. Mengapa ditemukan kaki bengkak, nyeri ulu hati, dan pandangan kabur?

Pusing

Dari factor resiko  spasme arteriola – arteriola tubuh  tekanan perifer pembuluh darah me ↑
 lumen pembuluh darah > sempit  volume darah yg masuk dlm pembuluh darah > sedikit 
jantung melakukan kompensasi untuk me ↑ volume darah agar oksigenisasi ke jaringan tercukupi
dengan cara me ↑ kerjanya dalam brkontraksi memompa darah  hipertensi

Sinopsis Obstetri, Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH

Spasme arteriola glomerulus  aliran darah ke glomerulus me ↓  filtrasi glomerulus me ↓ 


filtrasi natrium me ↓  sehingga terjadi retensi garam dan air (urin yang di ekskresikan jadi
sedikit )  retensi garam dan air  cairan intravaskuler berpindah ke ruang interstisial  lama
kelamaan terjadi edema

 Mengapa terjadinya di tungkai bawah ?


Penyebaran edema generlisata: diatur oleh gaya gravitasi yang mempengaruhi tekanan
hidrostatik kapiler  edema terjadi pada tempat dengan tekanan hidrostatik kapiler
paling tinggi (daerah yang rendah) seperti tungkai atau sacral saat berbaring. Atau pada
tempat dengan tekanan intersisial paling rendah seperti (periorbital, wajah, scrotal).

Spasme ateriola glomerulus  terjadi perubahan pada glomerulus  proteinuria

Sinopsis Obstetri, Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH

 Pandangan kabur: hipertensi  vasospasm  gangguan visus


 Nyeri ulu hati: vasospasm  iskemik  perdarahan di hepar  peregangan kapsula
glissoni (kapsul pembungkus hepar)  nyeri ulu hati
 Edema kedua kaki: hipertensi  kerusakan ginjal  hipoalbumin  penurunan tekanan
osmotik  edema
 Di bagian kaki atau tempat yg tekanan intersisial rendah karena ada gravitasi +
penekanan aliran balik vena akibat janin
2. Apa hubungan riwayat penyakit hubungan keluarga DM dan obesitas dengan skenario

Penyebab pasti preeklampsia masih belum diketahui secara pasti, sehingga preeklampsia disebut
sebagai ‘’the disease of theories’’. Menurut Angsar (2009: 532) beberapa faktor risiko terjadinya
preeklampsia meliputi: primagravida, primipaternitas, hiperplasentosis (mola hidatidosa,
kehamilan multipel, diabetes mellitus, bayi besar), riwayat keluarga pernah
preeklampsia/eklampsia, penyakit- penyakit ginjal yang sudah ada sebelum hamil

Ibu hamil dengan DM yang tidak terkontrol dengan baik akan meningkatkan resiko terjadinya
keguguran atau bayi lahir mati.

Sarwono prawirohardjo, 2018

3. Apa hubungan ibu hamil dengan hipertensi? Adakah hubungan janin menyumbang peran
terhadap hipertensi? Adakah factor lain yang mempengaruhi hipertensi?
4. Adakah tanda kegawatan?
5. Kenapa dokter menyarankan tatalaksana MgSO4, cairan infus, dan ca glukonat (tujuan, efek
samping, monitoring, dan rencana konseling. Terapi lainnya)

• MgSO4 dipakai sebagai anti kejang pada penderita preeklamsia yang juga bersifat sebagai
tokolitik

• MgSO4 berperan sebagai antagonis kalsium dengan cara menutup ion kanal kalsium atau
mencegah masuknya ion kalsium sehingga mencegah eksositosis asetilkolin sehingga tidak
berikatan dengan reseptor asetilkolin pada neuromuscular junction

• Peningkatan kadar magnesium menyebabkan hipokalsemia melalui penekanan sekresi hormon


paratiroid dan melalui peningkatan pembuangan kalsium oleh ginjal.
• Magnesium sulfat juga dapat mencegah kejang pada pre-eklampsi dan eklampsi melalui
blockade reseptor N-methyl- D-aspartate (NMDA)

Bagaimana efek MgSO4 terhadap reflex patella?


Penggunaan magnesium sulfat berhubungan dengan efek samping minor yang lebih tinggi
seperti rasa hangat, flushing, nausea atau muntah, kelemahan otot, ngantuk, dan iritasi dari
lokasi injeksi. Toksisitas terjadi pada 1% wanita yang mendapat magnesium sulfat dibandingkan
0,5% pada plasebo, namun tidak ada bukti nyata perbedaan risiko hilangnya atau berkurangnya
refleks tendon ((RR 1,00; 95% CI 0,70 - 1,42).
NB : Jikamengatasiterjadinyatoksisitas, kalsium glukonas 1 g (10 ml) dapat diberikan perlahan
selama 10 Menit
Apa hubungan MgSO4 dan jumlah urin ?
MgSO4 ( Sulfas manesicus) PILIHAN UTAMA untuk mengatasi kejang pada PE-E
Merupakan salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kejang  mengurangi kepekaan
saraf pusat pada hubungan neuromuscular tanpa memepengaruhi bagian lain dari susunan saraf.

Perlu di monitor

 Tanda2 kejang : dikhawatirkan berlanjut eklamsia


 Reflex patella : Penggunaan magnesium sulfat berhubungan dengan efek samping minor yang
lebih tinggi seperti rasa hangat, flushing, nausea atau muntah, kelemahan otot, ngantuk, dan
iritasi dari lokasi injeksi.
Volume urin : Merupakan salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kejang  mengurangi
kepekaan saraf pusat pada hubungan neuromuscular tanpa memepengaruhi bagian lain dari
susunan saraf.

Obat ini menyebabkan vasodilatasi, menurunkan tekanan darah, meningkatkan dieresis dan
menambah aliran darah ke uterus.
 Tanda vital: tensi, nadi, suhu, RR  evaluasi efek samping dr MgSO4
Bila terjadi RR < 16 x/menit, dan/atau tidak didapatkan reflek tendon patella, dan/atau terdapat
oligouria (urin <0,5 ml/ kg BB/jam), segera hentikan MgSO4.

6. Bagaimana patofisiologi dan manifestasi klinis dari skenario


7. Bagaimana penegakan alur diagnosis
8. Apa diagnosa dan diagnosis banding dari skenario
9. Bagaimana pemeriksaan penunjang dari skenario
10. Bagaimana askep dari kasus diatas
11. Bagaimana diagnosa keperawatan dalam skenario? Diagnose dibedakan pre eklamsia dan post
partum?
12. Apa penatalaksanaan dari scenario

Anti hipertensi

Calcium Channel Blocker

Calcium channel blocker bekerja pada otot polos arteriolar dan menyebabkan vasodilatasi dengan menghambat
masuknya kalsium ke dalam sel. Berkurangnya resistensi perifer akibat pemberian calcium channel blocker dapat
mengurangi afterload, sedangkan efeknya pada sirkulasi vena hanya minimal.

Nifedipin merupakan salah satu calcium channel blocker yang sudah digunakan sejak dekade

terakhir untuk mencegah persalinan preterm (tokolisis) dan sebagai antihipertensi. Berdasarkan RCT, penggunaan
nifedipin oral menurunkan tekanan darah lebih cepat dibandingkan labetalol intravena, kurang lebih 1 jam setelah
awal pemberian. Nifedipin selain berperan sebagai vasodilator arteriolar ginjal yang selektif dan bersifat natriuretik,
dan meningkatkan produksi urin. Dibandingkan dengan labetalol yang tidak berpengaruh pada indeks kardiak,
.
nifedipin meningkatkan indeks kardiak yang berguna pada preeklampsia berat Regimen yang direkomendasikan
adalah 10 mg kapsul oral, diulang tiap 15 – 30 menit, dengan dosis maksimum 30 mg. Penggunaan berlebihan calcium
channel blocker dilaporkan dapat menyebabkan hipoksia janin dan asidosis. Hal ini disebabkan akibat hipotensi relatif
setelah pemberian calcium channel blocker

Metildopa

Metildopa, agonis reseptor alfa yang bekerja di sistem saraf pusat, adalah obat antihipertensi yang paling sering
digunakan untuk wanita hamil dengan hipertensi kronis. Walaupun metildopa bekerja terutama pada sistem saraf
pusat, namun juga memiliki sedikit efek perifer yang akan menurunkan tonus simpatis dan tekanan darah arteri.
Frekuensi nadi, cardiac output, dan aliran darah ginjal relatif tidak terpengaruh. Efek samping pada ibu antara lain
letargi, mulut kering, mengantuk, depresi, hipertensi postural, anemia hemolitik dan drug-induced hepatitis.

Metildopa biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2 atau 3 kali sehari, dengan dosis maksimum 3 g per hari.
Efek obat maksimal dicapai 4-6 jam setelah obat masuk dan menetap selama 10-12 jam sebelum diekskresikan lewat
ginjal. Alternatif lain penggunaan metildopa adalah intra vena 250-500 mg tiap 6 jam sampai maksimum 1 g tiap 6
jam untuk krisis hipertensi. Metildopa dapat melalui plasenta pada jumlah tertentu dan disekresikan di ASI.

13. Bagaimana komplikasi dari skenario


 Penurunan tekanan darah
Pada ibu hamil dengan preeklampsia penting untuk menjaga kestabilan tekanan
darah terutama demi kepentingan kesehatan maternal yakni mencegah terjadinya
komplikasi yang dapat membahayakan nyawa ibu hamil. Pengukuran tekanan darah
harus dilakukan dengan benar sehingga nilai peningkatan maupun penurunannya
tampak jelas. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan size cuff yang tepat, bunyi
korotkoff V dijadikan sebagai patokan nilai tekanan darah diastolik, menggunakan
sfignomanometer merkuri, dan dilakukan minimal 10 menit setelah istirahat pada
posisi duduk atau left lateral position dengan cuff setinggi jantung
 Solusio plasenta (abruption placenta)
Solusio plasenta merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan antepartum
yakni perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang telah melewati trimester III
atau menjelang persalinan. Preeklampsia meningkatkan risiko terjadinya solusio
plasenta dimana plasenta terlepas dari uterus sebelum persalinan. Perdarahan berat
yang diakibatkannya dapat membahayakan nyawa ibu hamil dan janin.
 Eklampsia
Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang dan atau koma. Kondisi
ini dapat terjadi ketika preeklampsia tidak dapat dikontrol. Di United Kingdom,
eklampsia diketahui merupakan 1-2% komplikasi dari preeklampsia pada ibu hamil
 HELLP syndrome (hemolysis elevated liver enzyme low platelet count
syndrome)
Sindroma HELLP ialah preeklampsia-eklampsia yang disertai timbulnya hemolisis,
peningkatan enzim hepar, disfungsi hepar, dan trombositopeni. Gejala dari sindroma
ini antara lain mual dan muntah, sakit kepala, dan rasa sakit pada daerah abdomen
kanan atas.
 Infark miokard
Kebanyakan gagal jantung akut pada kehamilan merupakan akibat dari iskemik
jantung (infark miokard) dan penyakit katub jantung. Kejadian ini akan meningkat bila
ibu hamil memiliki riwayat systemic lupus erythematosus
 Stroke
Sekitar 50.000 wanita di seluruh dunia diketahui meninggal setiap tahun akibat
preeklampsia dan morbiditas seperti solusio plasenta, perdarahan intra-abdomen,
gagal jantung, dan multi-organ failure dimana sejumlah 15 kasus terkonfirmasi
preeklampsia yang berakibat pada perdarahan otak. Pada kasus preeklampsia dimana
tekanan darah sistolik mencapai 160 mmHg maka stroke dapat terjadi. Komplikasi ini
merupakan penyebab utama kematian maternal.
 Gangguan ginjal akut
Plasenta pada ibu hamil dengan preeklampsia diketahui mengeluarkan berbagai
faktor anti-angiogenik ke dalam sirkulasi maternal yang diyakini menyebabkan
disfungsi sel endotel secara sistemik dan mikroangiopati. Di ginjal, kerusakan sel
endotel ini mengakibatkan endoteliosis kapiler glomerulus dan proteinuria.
Endoteliosis glomerulus ditandai dengan deposisi fibrin dan fibrinogen pada sel
endotel disertai pembengkakan endotel sehingga pada akhirnya mengakibatkan
obliterasi dari fenestra endotel dan hilangnya ruang kapiler. Kerusakan ini dulu
diyakini bersifat sementara, namun bukti terbaru menunjukkan bahwa preeklampsia
dapat meninggalkan kerusakan glomerulus secara permanen. Hal ini sesuai dengan
penelitian Cunningham yang mengevaluasi 37 wanita hamil dengan gangguan ginjal
berat dimana ditemukan 64% dari wanita tersebut mengalami preeklampsia.
 Kematian maternal
Kematian maternal adalah kematian setiap ibu dalam kehamilan, persalinan, masa
nifas sampai batas waktu 42 hari setelah persalinan, tidak tergantung pada umur dan
tempat kehamilan serta tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan
tersebut dan bukan disebabkan karena kecelakaan. Kematian maternal pada kasus
preeklampsia dapat disebabkan karena beberapa hal antara lain perdarahan otak
akibat kelainan perfusi otak, infeksi, perdarahan, dan sindroma HELLP

1. bagaimana pengkajian keperawatan pada pasien?

14. Bagaimanakah prognosis dari skenario

Anda mungkin juga menyukai