OD KERATITIS
OD PTERYGIUM GRADE II
INGGRI OCVIANTININGSIH
PEMBIMBING
DR. DJOKO S. TARDAN, SP. M
DR. MARSITA LITA
LATAR BELAKANG
lapisan bening yang tembus cahaya dan
Korenea merupakan salah satu media refraksi yang
menunjang fungsi penglihatan seseorang
Nama : Ny. R
Usia : 42 Tahun
Suku : Melayu
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Stadium infiltrasi : infiltrasi epitel stroma, defek sel epitel, edema dan
nekrosis lokal
Stadium regresi : ulkus yang disertai infiltrasi di sekitarnya, tampak
vaskularisasi meningkat dengan hasil tes positif pada uji fluoresin
Stadium sikatrik : terjadi epitelisasi, ulkus menutup, terdapat jaringan
sikatrik dengan warna kornea kabur.
PATOFISIOLOGI KERATITIS
Penyebabnya adalah virus yang berasal dari sayuran dan binatang. Pada
anamnesa umumnya ada riwayat trauma dari lumpur sawah.
Pada kornea tampak infiltrat yang bulat, di tengahnya lebih padat dari
pada di tepi dan terletak subepitelial, terletak terutama dibagian tengah
kornea.
Hasil uji fluoresin akan didapatkan hasil negatif.
KERATITIS LAGOFTALMOS
Merupakan radang kornea dan konjungtiva akibat dari reaksi imun pada
jaringan yang sudah sensitif terhadap antigen.
Pada mata terdapat flikten yaitu berupa benjolan berbatas tegas
berwarna putih keabuan yang terdapat pada lapisan superfisial kornea
dan menonjol di atas permukaan kornea.
Bentuk keratitis dengan gambaran bermacam-macam, dengan
ditemukannya infiltrat dan neovaskularisasi pada kornea.
KERATITIS HERPETIKA
Konservatif
Pada pterigium yang ringan tidak perlu di obati. Untuk pterigium derajat
1-2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata
kombinasi antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5-7 hari
TATALAKSANA
Pembedhan
Indikasi operasi
Pterigium yang menjalar ke kornea sampai lebih 3 mm dari limbus
Pterigium mencapai jarak lebih dari separuh antara limbus dan tepi pupil
Pterigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair dan silau
karena astigmatismus
Kosmetik, terutama untuk penderita wanita.
TEKNIK BEDAH YANG DAPAT
DIGUNAKAN
BARE SCLERA
SIMPLE CLOSURE
SLIDING FLAP
ROTATION FLAP
CONJUNTIVAL GRAP
PEMBAHASAN
Kekeruhan pada kornea ini cukup sulit dinilai dengan mata telanjang,
namun dapat dilihat dengan menggunakan slit-lamp atau loupe. Pada
pasien dilakukan juga uji flouresein dan diperoleh hasil negatif (-),
sehingga kemungkinan keratitis yang ada termasuk dalam keratitis
subepitel atau profunda.
Fluoresein merupakan sebuah tes diagnostik untuk mengetahui
terdapatnya kerusakan epitel kornea.
PEMBAHSAN
Selain itu pasien juga mengeluh seperti ada sesuatu yang mengganjal
pada mata kanannya, serta mata kanan pasien sering merah dan perih
jika terkena debu dan angin
Dari pemeriksaan fisik anterior mata kanan di dapatkan adanya terdapat
jaringan fibrovaskular pada tepi kornea.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik maka pasien ini ddiagnosis
sebagai suatu pterigium grade ii.
PEMBAHASAN