Anda di halaman 1dari 37

PRESENTASI KASUS

KONJUNGTIVITIS VIRAL
Anindya Widianingtyas
1913020008

Pembimbing : dr. Iman Krisnugroho, Sp. M

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
RSUD KOTA SALATIGA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Identitas Pasien
Nama Nn. K

Usia 23 tahun

Agama Islam

Pekerjaan Mahasiswa
Jalan Osamaliki, Kec Sidorejo
Alamat Salatiga
Tgl Masuk 03– 02 – 2020
Anamnesis
Keluhan Utama :
Mata merah

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke Poli Mata RSUD Kota Salatiga dengan keluhan mata
merah sebelah kiri sejak 4 hari SMRS. Pasien juga mengatakan seperti ada
yang mengganjal di mata sebelah kiri disertai sekret berwarna bening namun
tidak banyak. Keluhan mata gatal, nyeri, demam disangkal.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat keluhan serupa (+), trauma (-), Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-),
Riwayat asma dan alergi disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak terdapat riwayat Hipertensi dan DM dari keluarga pasien.

Riwayat Personal Sosial :


Pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan merokok. Pasien memiliki asuransi
BPJS Kesehatan.
PEMERIKSAAN FISIK
 Status Generalis
 Keadaan umum : Tampak sakit ringan
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 x/menit
 Pernafasan : 20 x/menit
 Suhu : 36,7° C
  Oculus Dextra Oculus Sinistra
Visus 6/6 6/6
Status Oftamologis Gerakan bola mata

Silia Trikiasis (-), Krusta (-) Trikiasis (-), Krusta (-)


Palpebra superior Hiperemis (-) edema (-) Hiperemis (-) edema (-)

Palpebra inferior Hiperemis (-) edema (-) Hiperemis (-) edema (-)

Konjungtiva tarsus superior Papil (-) folikel (-) Papil (-) folikel (-)

Konjungtiva tarsus inferior Papil (-) folikel (-) Papil (-) folikel (-)

Konjungtiva bulbi Injeksi konjungtiva (-), siliar (-) Injeksi konjungtiva (+),siliar (-)

Kornea Jernih, edema (-), (keratic Jernih, edema (-), keratic


presipitat (-) presipitat (-)
Bilik mata depan Dalam, jernih Dalam, jernih
Iris Coklat, reguler, kripte baik Coklat, reguler, kripte baik
Pupil Bulat, central, R pupil (N) Bulat, central, R pupil (N)
Lensa Jernih Jernih
TIO N N
Pemeriksaan Oftalmoskopi - -
 
• Diagnosis
• Konjungtivitis Viral Oculi sinistra

• Terapi
• Cendo lyteers 6x1 tetes OS
• Cravit 6x1 tetes OS
TINJAUAN PUSTAKA

KONJUNGTIVITIS
Anatomi Konjungtiva
Vaskularisasi

Arteri siliar anterior


Arteri konjungtiva
posterior
• Arteri episklera 
bagian intraokular
Konjungtiva bulbi • Arteri perikornea 
kornea
Reaksi yang dapat
terjadi pada Konjungtiva

Injeksi Melebarnya arteri konjungtiva posterior akibat


konjungtiva pengaruh mekanis, alergi, ataupun infeksi
pada jaringan konjungtiva

Injeksi Melebarnya arteri siliar anterior akibat radang


Siliar kornea, tukak kornea, benda asing pada
kornea, radang jaringan uvea, glaukoma,
endoftalmitis ataupun panoftalmitis
Injeksi Konjungtiva Injeksi Siliar Injeksi Episklera
Arteri konjungtiva Arteri siliaris
Asal Arteri episklera
posterior anterior
Lokasi Konjungtiva Dasar konjungtiva
Forniks ke limbus Limbus ke forniks Episklera
Arah
makin kecil makin kecil
Warna Merah Ungu Merah gelap

Gerakan Ikut bergerak Tidak ikut bergerak Tidak ikut bergerak


Dengan
Menghilang Menetap Menetap
adrenalin
Nyeri Sedikit Nyeri Nyeri hebat
Konjungtivitis Keratitis Iris Akut Glaukoma Akut
Sakit - / ringan Sadang Sedang – berat Hebat, menyebar
Kotoran Sering purulen Hanya reflek Ringan -
epifora
Fotofobia + / Ringan +++ Hebat Sedang
Kornea Jernih Fluorescin + deposit pada Suram, + edema
endothel kornea epitel
(keratik presipitat)
Iris Normal Muddy (gambaran Abu abu hijau,
iris tak tegas) kongesti
Penglihatan Normal < Normal < Normal <Normal
Sekret + - - -
Fler - -/+ ++ -/+
Pupil fixed oval Normal < Normal < Normal Normal
Tekanan Normal Normal <Normal> (Pegal) > Normal +++
(sangat pegal)
Vaskularisasi Arteri konjungtiva Siliar Plexus silliar Episklera
posterior
Injeksi Konjungtiva Silliar Silliar episklera
Pengobatan Antibiotik Antibiotik Steroid + siklopegik Miotika diamoxt
sikloplegik bedah
KONJUNGTIVITIS
Definisi : Inflamasi (peradangan) pada konjungtiva, selaput bening yang
menutupi bagian berwarna putih pada mata dan permukaan bagian dalam
kelopak mata.

Status Higienitas
ekonomi

Faktor
resiko

Lingkungan Iklim/suhu
Gejala dan Tanda Klinis
• Hiperemi konjungtiva bulbi
• Lakrimasi
• Eksudat dengan sekret yang lebih nyata di pagi hari
• Pseudoptosis
• Kemosis
• Hipertrofi papil
• Folikel
• Membran/pseudomembran
• Mata terasa adanya benda asing
• PATOFISIOLOGI
Mata merah Meningkatnya aliran
Respon
& darah yang
Inflamatorik
Edema terinfeksi

Pembuluh
konjungtiva Dilatasi pada
Warna kemerahan & pembuluh
pada pembuluh Pembuluh konjungtiva
konjungtiva Ciliaris

Meningkatnya
Edema pada
aliran darah pada
palpebra konjungtiva
konjungtiva
Meningkatnya
Sekresi kotoran Sulit membuka
secret tear film
meningkat mata
pada mata

NORMALNYA

Meningkatnya
Memproduksi
Tear fluid menjadi konsentrasi IgA
discharge purulen
kental sekretorik mata
fisiologis
saat tidur

Benda asing
Fagositosis & Keluar dari ujung
Bakteri mata
Menumpuk

Kesulitan membuka mata


Sekret bersifat
saat bangun tidur
lengket
Akut

Waktu

Kronis

Konjungtivitis Karena agen infeksi

Imunologik/Alergi

Penyebab
Akibat penyakit
autoimun

Kimia/iritatif
Gejala dan Tanda Bakteri Virus Alergi Chlamydia Toxic
Mata merah ++ + + + +
Kongesti +++ ++ + ++ +
Kemosis ++ ± ++ - ±
Perdarahan ± ± ± - -
subkonjungtiva
Discharge Purulen / Cair Cair Mukopurulen -
mukopurulen
Papil ± - ++ ± -
Folikel - + + ++ +
Pseudomembran ± ± - - -
Nodul kelenjar limfe + ++ - ± -
preauricular
Keratitis berulang ± ± - + ±
Demam ± ± - - -

+++ : Sangat ditemukan , ++ : Sering ditemukan , + : Jarang ditemukan , ± : Dapat ditemukan atau tidak
- : Tidak ditemukan
Konjungtivitis Bakterial
Disebabkan oleh infeksi gonokokus, meningokokus, staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza, dan Escherichia coli

Klasifikasi

• Konjungtivitis bakteri hiperakut (purulen)


 eksudat purulen yang banyak
• Konjungtivitis bakteri akut (mukopurulen)
 hiperemia konjungtiva akut, sekret mukopurulen jumlah sedang
• Konjungtivitis bakteri subakut
 eksudat tipis atau berawan
• Konjungtivitis bakteri kronik
 Obstruksi ductus nasolakrimalis & dakriosistitis kronik
 Disertai blefaritis bakterial kronik
Rasa tidak nyaman dan sensasi benda asing
Gejala
lainnya Injeksi konjungtiva

Fotofobia ringan

Sekret purulen  palpebra melekat ketika bangun pagi dan pandangan


sedikit kabur
Kongesti konjungtiva  fiery red eye

Penanganan

• Antibiotik topikal (kloramfenikol 1%, gentamisin 0,3%,;siprofloksasin 0,3%, ofloksasin 0,3%, atau
gatifloksasin 0,3%)
• Irigasi pada kantung konjungtiva (larutan salin hangat 2-3 kali dalam sehari)
• Kacamata gelap untuk menghindari fotofobia
• Menjaga kebersihan mata dan tangan
Konjungtivitis Viral
Konjungtivitis adenoviral
Epidemic keratokunjungtivitis
Etio: adenovirus 3
Menular lewat droplet
Faktor resiko: anak dengan ISPA
Pharyngeal Conjungtival Fever Penanganan:
Etio: adenovirus 8, 19 • Antiviral tidak direkomendasikan
Menular lewat kontak tangan-mata,
larutan • Membran konjungtiva dibersihkan rutin
dengan forsep / diusap dengan kapas
Gejala:
Hiperemia konjungtiva palpebra • Pemberian kortikosteroid topikal
dan bulbar
Lakrimasi
Hemoragik petekie di konjungtiva
bulbar
Pseudomembran di konjungtiva
tarsal
Konjungtivitis
Herpes
Merupakan infeksi
Penanganan:
berulang dari varicella
• Antiviral : trifiridine
• Kompres dingin
Gejala: edema palpebra, • Kombinasi antibiorik topikal /
konjungtiva hiperemis, steroid
pseudomembran, erupsi
vesikel di palpebra dan
periorbita
Konjungtivitis alergi
Konjungtivitis atopi
• Bilateral, hiperemis, kemosis konjungtiva bulbar, sekret mukoid, gatal hebat

Konjungtivitis alergi simple


• Uni/bilateral, hiperemis, kemosis
• Faktor resiko: paparan obat mata, larutan lensa kontak

Konjungtivitis vernal
• Bilateral, sangat gatal, discharge mukus, cobble stones di palpebra inferior

Konjungtivitis seasonal (musiman)


• Hay fever: onset selama musim panas – alergen : serbuk sari (pollen)
• Perennial: terjadi sepanjang tahun dengan eksaserbasi musim gugur – alergen : debu
serangga dan fungal
Penanganan

Steroid topikal

• Loteprednol etabonate 0,2% untuk terapi dan profilaksis


gunakan konsentrasi 0,5%

Anti histamin topikal

• Levocabastine hychloride 0,05%

Stabilizer sel mast

• Nedocromil 2%, Cromolyn sodium 4%


Konjungtivitis akibat Kimia/iritatif

• Beberapa iritan umum adalah pupuk, sabun, deodorant,


spray rambut, tembakau, bahan-bahan make-up, dan
berbagai asam dan alkali.
• Pembilasan segera dan menyeluruh saccus conjungtivae
dengan air atau larutan garam sangat penting, dan setiap
materi padat harus disingkirkan secara mekanik.
Tindakan simtomatik umum adalah kompres dingin
selama 20 menit setiap jam, teteskan atropine 1% dua
kali sehari, dan beri analgetika sistemik bila perlu.
Gambaran Mata dan Jaringan Sekitarnya pada Kasus
Konjungtivitis Akut
Injeksi Konjungtiva
Sekret yang Dihasilkan

Viral conjunctivitis: “Pink Eye”


appearance
Bacterial conjunctivitis
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan laboratorium kurang begitu disarankan pada kasus


konjungtivitis akut dikarenakan diagnosis sudah dapat ditegakkan
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik
• Patogen yang memungkinkan sebagai penyebab konjungtivitis
juga sangat mudah diperkirakan seperti Staphylococcus sp.,
Streptococcus sp., dll
• Namun, jika konjungtivitis berlanjut menjadi kronis ataupun terjadi
kegagalan pengobatan, eye culture dapat dilakukan untuk
memeriksa patogen yang menjadi penyebab konjungtivitis kronis
Eye Culture
Komplikasi
1. Glaukoma  
2. Katarak
3. Ablasi retina
4. Komplikasi pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa ulkus kornea
5. Komplikasi pada konjungtivitis membranasea dan pseudomembranasea adalah
bila sembuh akan meninggalkan jaringan parut yang tebal di kornea yang dapat
mengganggu penglihatan, lama - kelamaan bisa menjadi buta
6. Komplikasi konjungtivitis vernal adalah pembentukan jaringan sikatrik dapat
mengganggu penglihatan
Edukasi
• Menghindari mengusap mata dengan tangan yang kotor
• Sebisa mungkin menghindari paparan alergen
• Menghindari penggunaan lensa kontak untuk sementara waktu, dan
melakukan kompres dingin untuk mengurangi keluhan gatal dan perih.
• Pasien disarankan untuk beristirahat di rumah untuk sementara waktu untuk
mencegah penularan di sekolah atau tempat kerja.
• Menjaga hygiene
• Tidak menggosok mata yang sakit kemudian menyentuh mata yang sehat
• Mencuci tangan setiap kali setelah memegang mata yang sakit
• Menggunakan kain lap, handuk, dan sapu tangan yang terpisah untuk
membersihkan mata yang sakit
PEMBAHASAN
Perempuan 23 tahun datang ke Poli Konjungtivitis virus adalah inflamasi konjungtiva
Mata RSUD Kota Salatiga dengan yang terjadi akibat berbagai jenis virus.
keluhan mata merah sebelah kiri sejak Manifestasi klinis utama konjungtivitis virus
4 hari SMRS. Pasien juga mengatakan adalah hiperemia akut, fotofobia, mata berair
seperti ada yang mengganjal di mata (watery discharge) serta edema pada kelopak
sebelah kiri disertai sekret berwarna mata. Umumnya dapat sembuh sendiri dan
bening namun tidak banyak. Keluhan mungkin tidak memerlukan terapi.
mata gatal, nyeri, demam disangkal.
Penatalaksanaan konjungtivitis virus biasanya
menggunakan kompres dingin, artificial
tears, dan pada beberapa kasus digunakan
antihistamin.

• CENDO LYTEERS merupakan obat tetes mata


yang mengandung Sodium Chloride dan
• CRAVIT 0.5% EYE DROPS 5 ML mengandung zat aktif
Potassium Chloride. Obat ini digunakan untuk
Levofloxacin, antibiotik golongan fluorokuinolon yang
melumasi serta menyejukkan pada mata kering
mempunyai spektrum luas aktif terhadap bakteri gram
akibat kekurangan sekresi air mata atau teriritasi
negatif maupun positif. Tetes mata ini digunakan untuk
karena kondisi lingkungan.
mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai