Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

ULKUS KORNEA OCULI SINISTRA et


causa BAKTERIAL

Disusun Oleh :
Mustika Dinna Wikantari 2013730156

Pembimbing :
dr. Rety Sugiarti , Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK STASE ILMU PENYAKIT MATA
RUMAH SAKIT UMUM KOTA BANJAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
Identitas Pasien

 Nama : Nn. D
 Umur : 16 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Pelajar
 Alamat : Mekarsari, Banjar
 Tanggal pemeriksaan : 8 Agustus 2018
Anamnesa
Keluhan utama

Nyeri pada mata sebelah kiri sejak 2 hari SMRS


Riwayat penyakit sekarang
Sebelum keluhan muncul pasien mengaku baru saja menggunakan lensa kontak, dan
beberapa jam setelah pasien melepas lensa kontak, pasien mengeluhkan mata nya:
- Mata Merah
- Pegal dan pusing
2 hari - Nyeri
SMRS - Kotoran mata sedikit berwarna putih kehijauan
- Silau jika melihat cahaya
- Mata bengkak
- Penglihatan kabur
- Mata berair

1 Hari Pasien berobat ke puskesmas, mendapat obat tetes mata tapi pasien
SMRS lupa nama obatnya

•Pasien datang dengan keluhan mata nyeri, penglihatan kabur dan


tampak bercak putih pada bagian tengah mata, silau disertai mata
Saat datang berair
ke RS
•Pasien menyangkal memiliki penyakit kencing manis dan darah
tinggi Tidak ada demam dan tidak ada keluhan pada mata kanan
Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat penyakit yang sama disangkal

 Pasien menyangkal memiliki riwayat diabetes melitus dan hipertensi

Riwayat Pengobatan

 Penggunaan obat-obatan jangka panjang disangkal

Riwayat Alergi

 Pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat, cuaca, ataupun makanan


Pemeriksaa
Keadaan umum : Sakit ringan
n Fisik Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6º C
Status Generalis
Tidak ditemukan kelainan
STATUS OFTALMOLOGIS

OD OS

6/6 Visus 1/300

Tidak dilakukan TIO Tidak dilakukan

Orthoforia Kedudukan Bola Mata Orthoforia

Baik kesegala arah Pergerakan Bola Mata Baik ke segala arah

Udem (-), nyeri(-), benjolan (-), Palpebra Udem (+), nyeri(+),


Hiperemis (-) blefarospasme (+), benjolan(-),
hiperemis(-)
Hiperemis (-), Injeksi Siliar (-), Konjungtiva Hiperemis (+), Injeksi
injeksi Konjungtiva (-) Siliar (+), injeksi
Konjungtiva (-)
OD OS
Sikatris (-), Infiltrat (-), Jernih Kornea Sikatris (-)
Keruh Ø 3 x 2 mm, Infiltrat (+),
Lesi Satelit(-)

Hipopion (-), Hifema (-) Camera Okuli Anterior (COA) Hipopion (+), Hifema (-)
Warna Coklat, Sinekia (-) Iris Warna Coklat, Sinekia (-)
Bulat Isokor, Reflex (+) Pupil Bulat Isokor, Reflex (+)
Jernih Lensa Jernih
Tidak dapat di evaluasi Vitreous Humor Tidak dapat di evaluasi
Resume
Keluhan Okuli sinistra:

Pasien berobat ke • Mata Merah


Perempuan Poliklinik Mata • Gatal
16 tahun RSU Kota Banjar • Udem palpebra
• Lakrimasi
• Visus Menurun
• Fotofobia
• Blefarospasme
• Sekret sedikit berwarna Putih
Infiltrat
kehijauan
• Tampak keruh pada kornea
Ø 3 x 2 mm
OS • Riwayat trauma: pemakaian
kontak lensa

Pada pemeriksaan fisik ditemukan


Status generalis : Tidak ditemukan
kelainan
Status oftalmologi
Okuli sinistra
Visus 1/300
Palpebra Udem (+), nyeri(+) blefarospasme (+)
Konjungtiva Hiperemis (+) Injeksi Siliar (+) Pemeriksaan
Kornea Sikatris (-)
Penunjang
Keruh Ø 3 x 2 mm, Tidak dilakukan
infiltrat (+)

Camera Okuli Anterior Dalam, hipopion (+), hifema (-)

Diagnosa Kerja :
ULKUS KORNEA OKULI SINISTRA
Ec BAKTERIAL
Penatalaksanaan
Medikamentosa :

 Levofloxacin eye drops 1 tetes setiap 1 jam OS

 Cefadroxil 3 x 500mg

 Cendo cyclone eye drops 2 dd gtt 1 OS

Edukasi :

 Jangan menggosok-gosok mata

 Menjaga kebersihan tangan.

 Menjaga mata agar terhindar dari debu

 Menjelaskan bahwa penderita menderita peradangan pada kornea yang dinamakan ulkus kornea yang kemungkinan
disebabkan oleh bakteri.

 Pasien diminta untuk meneteskan dan menggunakan obat secara teratur dan menjaga daya tahan tubuh dengan makan
makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup untuk mempercepat penyembuhan penyakit.

 Menjelaskan kepada penderita komplikasi yang mungkin terjadi.


Anjuran Pemeriksaan
 Slit Lamp

 Tes Fluorescein

 Scrapping kornea untuk dilakukan pewarnaan Gram,


Giemsa dan KOH

 Tes sensibilitas kornea

 Tes Fistel
ULKUS KORNEA
Ulkus Kornea adalah keadaan
patologik kornea yang ditandai oleh
adanya infiltrat supuratif disertai
defek kornea bergaung, diskontinuitas
jaringan kornea dapat terjadi dari
epitel sampai stroma.
Ulkus kornea
(patofisiologi)
Pajanan/ exposure Perubahan bentuk dan
Gangguan penglihatan
pada kornea kejernihan kornea

Dilatasi pembuluh darah


Kornea avaskular (tidak
Lap stroma  rx.peradangan (injeksi perikornea), infiltrasi sel
langsung menimbulkan gejala)
MN, PMN (infiltrat)

Defek dan diskontinuitas


Kerusakan epitel-stroma Ulkus kornea
jaringan kornea
ETIOLOGI
• Bakteri
• Virus
Infeksi • Jamur
• Ptotozoa

• Bahan kimia
• Radiasi
Ulkus
Non-Infeksi • Sindrom Sjorgen
Kornea • Defisiensi vitamin A
• Obat-obatan

Reaksi
•Rheumathoid arthritis
Hipersensitivitas
 Infeksi
 Infeksi Bakteri : P. aeraginosa, Streptococcus pneumonia dan
spesies Moraxella merupakan penyebab paling sering. Hampir
semua ulkus berbentuk sentral.
 Infeksi Jamur : disebabkan oleh Candida, Fusarium, Aspergilus,
Cephalosporium, dan spesies mikosis fungoides.
 Infeksi virus
Ulkus kornea oleh virus herpes simplex cukup sering dijumpai.
 Acanthamoeba
Acanthamoeba adalah protozoa hidup bebas yang terdapat
didalam air yang tercemar yang mengandung bakteri dan
materi organik.
KLASIFIKASI
Ulkus kornea bakterialis
Ulkus kornea fungi
SENTRAL Ulkus kornea virus
Ulkus kornea
acanthamoeba

Ulkus
Kornea

Ulkus marginal
PERIFER Ulkus mooren
Ring ulcer
Ulkus Kornea Sentral
 Ulkus Streptokokus
 Ulkus Stafilokokus
 Ulkus Pneumokokus
 Ulkus Pseudomonas

 Ulkus kornea jamur

 Ulkus kornea Acanthamoeba  Ulkus kornea Virus


Ulkus Kornea Perifer

 Ulkus Marginal Ulkus Mooren

 Ring Ulcer
 Ulkus Streptokokus :

 Ulcus menjalar dari tepi kornea.


 Bewarna kuning keabu-abuan.
 Ulkus cepat menjalar  perforasi kornea, karena eksotoksin.
 Ulkus Stafilokokus :

 Ulkus bewarna putik kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas.


 Apabila tidak diobati abses kornea yang disertai edema
stroma dan infiltrasi sel leukosit.
 Ulkus Pseudomonas:
 Penyerbukan ke dalam dapat mengakibatkan
perforasi kornea dalam waktu 48 jam
 Berwarna abu-abu dengan kotoran yang
dikeluarkan berwarna kehijauan, hipopion.
 Ulkus Kornea Fungi
 Mata dapat tidak memberikan gejala selama beberapa hari
sampai beberapa minggu sesudah.
 Permukaan lesi terlihat bercak putih dengan warna keabu-
abuan. Tepi lesi berbatas tegas irregular.
 Terlihat suatu daerah tempat asal penyebaran di bagian
sentral sehingga terdapat satelit-satelit disekitarnya.
 Dapat terjadi neovaskularisasi akibat rangsangan radang.
Terdapat injeksi siliar disertai hipopion.
 Ulkus Kornea Virus
 Ulkus Kornea Herpes Zoster :
 Gejala ini timbul satu 1-3 hari sebelum timbulnya gejala kulit.
 Pada mata ditemukan vesikel kulit dan edem palpebra,
konjungtiva hiperemis, kornea keruh akibat terdapatnya infiltrat
subepitel dan stroma.
 Infiltrat dapat berbentuk dendrit yang bentuknya berbeda dengan
dendrit herpes simplex.
 Dendrit herpes zoster berwarna abu-abu kotor dengan fluoresin
yang lemah.
 Ulkus Kornea Herpes simplex :
 Infeksi primer dapat terjadi tanpa gejala klinik.
 Biasanya gejala dini dimulai dengan tanda injeksi siliar yang
kuat disertai terdapatnya suatu dataran sel di permukaan
epitel kornea disusul dengan bentuk dendrit atau bintang
infiltrasi.
 Hipestesi pada kornea secara lokal  menyeluruh.
 Ulkus Kornea Acanthamoeba
 Awal dirasakan sakit yang tidak sebanding dengan
temuan kliniknya, kemerahan dan fotofobia.
 Tanda klinik khas adalah ulkus kornea indolen, cincin
stroma, dan infiltrat perineural.
 Ulkus Marginal
 Bentuk ulkus marginal dapat simpel atau cincin.
 Bentuk simpel berbentuk ulkus superfisial yang berwarna
abu-abu dan terdapat pada infeksi stafilococcus.
 Yang berbentuk cincin atau multiple dan biasanya lateral.
 Ulkus Mooren
 Merupakan ulkus yang berjalan progresif dari
perifer kornea kearah sentral.
 Terutama terdapat pada usia lanjut.
 Penyebabnya sampai sekarang belum diketahui.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Subjektif
Eritema pada kelopak mata dan
konjungtiva
Sekret mukopurulen
Merasa ada benda asing di mata
Pandangan kabur
Mata berair Subjektif
Bintik putih pada kornea
Silau
Nyeri
Objektif

Gejala Objektif
Injeksi siliar
Hilangnya sebagian jaringan kornea
Infiltrat
Hipopion
DIAGNOSIS
 Anamnesis (riwayat terpapar bakteri, bahan kimia, trauma,
pemakaian obat-obatan, riwayat penyakit kornea berulang)

 Pemeriksaan fisik

 Pemeriksaan klinis (slit lamp)

 Pemeriksaan lab:

 pemeriksaan agar darah sabourraud, triglikolat,dan agar


coklat

 Jamur (larutan KOH)


Pemeriksaan Fluorescein

 untuk melihat bagian epitel kornea yang rusak

 cara : teteskan larutan fluorescein pada kornea kemudian dibilas dengan aquadest, dan
akan terihat ulkus berwarna hijau melalui slit lamp dengan sinar cobalt biru

 hasil : bagian epitel kornea yang rusak akan berwarna hijau

Pemeriksaan Seidel

 untuk melihat perforasi kornea

 cara : setelah ditetesi larutan fluorescein tidak dilakukan pembilasan dengan aquadest
tetapi dibiarkan, kemudian bola mata ditekanterdapat perforasi maka akan keluar dari bilik
mata depan melalui lubang perforasi pada kornea membentuk aliran yang berwana bening
diatas hijau
 Pemeriksaan diagnostik :
 Ketajaman penglihatan
 Tes refraksi
 Tes air mata
 Pemeriksaan slit lamp
 Keratometri
 Respon refleks pupil
 Pewarnaa kornea dengann zat fluoresensi
Ulkus kornea
(Pengobatan)
Pengobatan
 Siklopegik topikal ( Sulfas atropin 0,5-1% tetes mata)
 tujuan:
 untuk mengistirahatkan iris dan corpus siliar, sehingga dapat mengurangi
rasa sakit dan lakrimasi
 menghambat timbulnya reaksi radang pada traktus uvealis, sehingga
perjalanan penyakit kebagian mata yang lebih dalam dapat dicegah
 Antimikroba sesuai hasil pemeriksaan preparat apus dan kultur dari
kerokan kornea. contoh :
 antibiotika untuk bakteri
 antijamur untuk jamur
 antiviral untuk virus
Keratoplasti
Indikasi :
 jaringan parut yang mengganggu
penglihatan
 kekeruhan kornea yang
menyebabkan kemunduran tajam
penglihatan,
 Kemunduran visus yang cukup
menggangu aktivitas penderita
 Kelainan kornea yang
mengganggu mental penderita.
 Kelainan kornea yang tidak
disertai ambliopia.
ULKUS KORNEA
KOMPLIKASI PROGNOSIS
Prognosis ulkus kornea tergantung
• Kebutaan parsial atau pada tingkat keparahan dan cepat
komplit lambatnya terapi
• Kornea perforasi:
Endoptalmitis dan Prolaps iris
• Sikatrik kornea
• Katarak traumatik
• Glaukoma sekunder
Terima
kasih
DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan D. Opthalmologi Umum. Edisi 14. Widya Medika, Jakarta,
2000
2. Suharjo, Fatah widido. Tingkat keparahan Ulkus Kornea di RS
Sarjito Sebagai Tempat Pelayanan Mata Tertier.
3. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata, Edisi ketiga FKUI, Jakarta, 2004
4. Perhimpunan Dokter Spesislis Mata Indonesia, Ulkus Kornea dalam :
Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter Umum dan Mahasiswa
Kedokteran, edisike 2,Penerbit Sagung Seto, Jakarta,2002
5. Wijaya. N. Kornea dalam Ilmu Penyakit Mata, cetakan ke-4, 1989
6. American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea.
Section 11. San Fransisco: MD Association, 2005-2006
7. James, Bruce., Chew, Chris., Bron Anthony. Lecture Notes
Oftamologi. Jakarta:Penerbit Erlangga, 2006. hal. 5

Anda mungkin juga menyukai