KERATOMIKOSIS
PEMBIMBING
DR. FIRDALENA MEUTIA, M.KES, SP.M
PENDAHULUAN
3. Jamur difasik
Pada jaringan hidup membentuk ragi sedang pada media perbiakan
membentuk miselium: Blastomices spp,Coccidiodidies spp,
Histoplasma spp, Sporothrix spp.
Patogenesis
(C) Regresi
(D) Sikatrik
Manifestasi Klinis
Anamnesis
Dari riwayat anamnesis, didapatkan adanya
gejala subjektif yang dikeluhkan oleh pasien, dapat
berupa mata nyeri, kemerahan, penglihatan kabur,
silau jika melihat cahaya, kelopak terasa berat.Yang
juga harus ditanyakan ialah adanya riwayat trauma,
kemasukan benda asing, pemakaian lensa kontak,
adanya penyakit vaskulitis atau autoimun, dan
penggunaan kortikosteroid jangka panjang.
Pemeriksaan fisis
Visus
Didapatkan adanya penurunan visus pada mata yang mengalami
infeksi oleh karena adanya defek pada kornea sehingga menghalangi
refleksi cahaya yang masuk ke dalam media refrakta.(3)
Slit lamp
Seringkali iris, pupil, dan lensa sulit dinilai oleh karena adanya
kekeruhan pada kornea.Hiperemis didapatkan oleh karena adanya injeksi
konjungtiva ataupun perikornea. Tanda yang umum pada pemeriksaan
slitlamp yang tidak spesifik, termasuk didalamnya:
Injeksio konjungtiva Kerusakan epitel kornea
Supurasi
Infiltrasi stroma
Reaksi pada bilik depan
Hipopion
Pemeriksaan penunjang
Tes fluoresein.
Pada ulkus kornea, didapatkan hilangnya
sebagian permukaan kornea.Untuk melihat adanya
daerah yang defek pada kornea. (warna hijau
menunjukkan daerah yang defek pada kornea,
sedangkan warna biru menunjukkan daerah yang
intak).
Pewarnaan gram,KOH, dan kultur.
Untuk menentukan mikroorganisme penyebab ulkus,
oleh jamur.kadangkala dibutuhkan untuk mengisolasi
organisme kausatif pada beberapa kasus. Sangat membantu
diagnosis pasti, walaupun bila negatif belum menyingkirkan
diagnosis keratomikosis.Yang utama adalah melakukan
pemeriksaan kerokan kornea.
Gambaran Histopatologi
Pada pemeriksaan histopatologik dengan memeriksa
apusan kornea ditemukan adanya jamur.Hifa jamur berjalan
parallel pada permukaan kornea.Adanya komponen jamur
yang mencapai stroma menunjukkan tingkat virulensi kuman
sangat tinggi dan biasanya berhubungan dengan infeksi yang
progresif.
Tatalaksana
1. Polyene
Anti fungi dengan mengikat pada dinding sel
fungi dan mengganggu permeabilitas membran
jamur sehingga terjadi ketidakseimbangan
intraseluler
Amfoterisin B merupakan obat pilihan untuk
keratomikosis akibat yis dan Candida
Natamycin (paramycin) bersifat spektrum-luas
terhadap organisme filamentosa
2. Azole (imidazole dan triazole)
Golongan ini dilaporkan efektif terhadap
Aspergillus, Fusarium, dan Candida.
Diagnosa Banding
Komplikasi
Perforasi kornea
Neovaskularisasi
Astigmatisme ireguler
Penipisan kornea
Sinekia anterior
Sinekia posterior
Glaucoma
Katarak
Laporan Kasus
Anamnesis
Identitas Pasien
Keluhan utama: Pandangan
kabur mata kiri
Nama :Tn. DH Pasien datang ke IGD RSUDZA dengan keluhan
Umur :61 tahun pandangan pada mata kiri mulai kabur disertai
Jenis Kelamin : Laki-laki juga ada cairan berwarna putih didalam bola mata
Suku/Bangsa : Aceh pasien. Keluhan pandangan kabur, nyeri pada
RM : 1-19-19-54 mata kiri dan nyeri kepala dirasakan pasien secara
Agama :Islam mendadak sejak 2 minggu lalu. Awalnya pasien
Pekerjaan : Petani mengaku sedang bekerja di sawah dan terlempar
Alamat :Aceh Jaya tanah dari cangkul pasien hingga terkena mata
Tgl. Pemeriksaan : 23 November 2018 pasien, kemudian pasien membasuh mata dengan
air yang terletak pada ember digubuk sawah
pasien, kemudian keluhan mata kabur mulai
Keluhan tambahan: Nyeri dirasakan pasien. Keluhan dirasakan pasien
pada mata kiri, terdapat semakin memberat sampai sekarang hingga
cairan putih didalam bola pasien tidak dapat melihat apapun saat ini. Sejak 1
mata pasien dan nyeri minggu lalu, keluarga pasien juga mulai melihat
kepala adanya cairan putih pada bola mata kiri pasien.
Cairan putih terlihat menetap pada mata pasien
dan tidak ada tampak berkurang.
RPD: Pasien tidak pernah
RPK: mengalami keluhan yang sama
Tidak ada sebelumnya, pasien
20 tidak
pernah menggunakan
RKS: Pasien seorang kacamata. Pasien tidak
petani memiliki riwayat DM,
hipertensi atau penyakit
sistemik lainnya.
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
Tensi Okular Tn Tn +1
VISUS
VOD: 5/60 (on bed)
VOS: 1/∞
USG Mata
Foto Klinis
Diagnosa
D/ OS Keratomikosis
Medikamentosa
IVFD RL 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1gr / 12jam
Inj. Methylprednisolone 125mg / 12jam
Inj. Ranitidin 1 amp / 12jam
Drip. PCT 1gr / 8jam
Vigamox fls 6gtt/hari OS
Noncort ed 6gtt/hari OS
Operatif
Flap Konjungtiva
Prognosis