Penyusun:
Anindya Widianingtyas (1913020008)
Samia (1913020021)
Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Usia : 66 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Jl. Dipomenggolo no.25 Pulutan, Salatiga
Identitas Keluarga Pasien
Nama : Tn. I
Usia : 76 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jl. Dipomenggolo no.25 Pulutan,
Salatiga
Hubungan dengan pasien : Suami
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
• Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis dengan suami pasien keluhan utama
pasien yaitu pasien merasa cemas.
Riwayat Keluarga
• Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Pasien memiliki 3 anak,
3 cucu serta 1 orang cicit.
Epidemiologi
• Prevalensi dalam satu tahun adalah ± 3-8%.
• Rasio wanita dan laki-laki adalah kirakira 2:1
• Sering memiliki komorbiditas dengan : Gangguan
Panik, Gangguan Obsesif Kompulsif, Gangguan Stres
Pasca Trauma, Gangguan Depresi berat
Etiologi
Lobus oksipitalis berkaitan Sekitar 25% dari keluarga Pada tingkatan paling
dengan kejadian gangguan tingkat pertama penderita primitif, kecemasan
cemas menyeluruh. Area ini gangguan cemas menyeluruh dihubungkan dengan
memiliki reseptor benzodiazepin juga menderita gangguan perpisahan dengan objek
tertinggi di otak. Bagian lain di yang sama. Pada pasien yang cinta. Pada tingkatan yang
otak yakni basal ganglia, sistem terlahir kembar monozigotik lebih matang, kecemasan
limbik dan korteks frontal. Pada kemungkinan kembarannya dihubungkan dengan
pemeriksaan PET ditemukan menderita gangguan cemas kehilangan cinta dari objek
bahwa pada px terdapat ↓ menyeluruh adalah 50% yang penting.
metabolisme di ganglia basal dan sedangkan pada kembar
massa putih otak. Pada px dizigotik hanya 15%.
ditemukan abnormalitas
serotonin. Beberapa
neurotransmitter yang berkaitan
adalah GABA, norepinefrin,
glutamat, dan kolesistokinin.
Etiologi
4. Teori Kognitif-Perilaku
1. Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS)
HARS merupakan salah satu
kuesioner yang mengukur skala
ansietas yang masih digunakan
sampai saat ini. Kuesioner terdiri
atas 14 item. Masing-masing item
terdiri atas 0 (tidak terdapat)
sampai 4 skor (terdapat). Apabila
jumlah skor <17 tingkat ansietas
ringan, 18-24 tingkat ansietas
sedang, dan 25-30 tingkat stres
berat
Pemeriksaan pada Pasien Gangguan Cemas Menyeluruh
3. Depression, Anxiety
Stress Scale (DASS)
DASS terdiri atas pertanyaan
terkait tanda dan gejala depresi,
ansietas dan stres. Kuesioner
DASS ada dua jenis yaitu DASS
42 dan DASS 21. DASS 42 terdiri
atas 42 pertanyaan sedangkan
DASS 21 terdiri atas 21
pertanyaan, masing-masing
gangguan (depresi, ansietas, dan
stres) terdapat 7 pertanyaan.
Masing-masing item terdiri atas 0
(tidak terjadi dalam seminggu
terakhir) sampai 3 (sering terjadi
dalam waktu seminggu terakhir)
Pemeriksaan pada Pasien Gangguan Cemas Menyeluruh
4. Zung Self-Rating
Anxiety Scale (SAS)
Kuesioner SAS terdiri atas 20
pernyataan terkait gejala ansietas.
Masing-masing pernyataan
terdapat 4 penilaian yang terdiri
dari 1 (tidak pernah), 2 (jarang),
dan 3 (kadang-kadang), dan 4
(sering). Klasifikasi tingkat
ansietas berdasarkan skor yang
diperoleh yaitu 20-40 (tidak
cemas), 41-60 (ansietas ringan),
61-80 (ansietas sedang), dan 81-
100 (ansietas berat).
Pemeriksaan pada Pasien Gangguan Cemas Menyeluruh
5. Anxiety Visual Analog
Scale (Anxiety VAS)
Suatu alat untuk mengukur
tingkat kecemasan dengan
menggunakan garis horizontal
berupa skala sepanjang 10cm
atau 100mm. Penilaiannya yaitu
ujung sebelah kiri
mengidentifikasikan “tidak ada
kecemasan” dan semakin ke arah
ujung sebelah kanan kecemasan
yang dialami luar biasa
Penatalaksanaan
Farmakoterapi
Golongan Benzodiazepine :
• Diazepam (long acting): tab. 2 – 5 mg, 2 – 3 x/hari oral ampul 10 mg/2cc, 2 – 10
mg/X im/iv
• Chlordiazepoxide (long acting) : dragee/tab 5 – 10 mg, 2 – 3 x/hari oral
• Lorazepam (short acting) : tab 0,5 – 1 – 2 mg, 2 – 3 mg/hari oral
• Clobazam ( medium acting): tab 10 mg, 2 – 3 x /hari oral
• Alprazolam (ultra short acting) : tab 0,5 – 1 – 2 mg, x 0,25 – 0,5 mg oral
Golongan non benzodiazepine
• Sulpiride : cap. 50 mg, 100 – 200 mg/hari
• Buspirone : tab 10 mg, 15 – 30 mg/hari.
Terapi psikososial
Intervensi ini dapat dilakukan sebagai tatalaksana gangguan cemas. porsi kognitif
membantu merubah pola pikir yang menyebabkan rasa takut, dan melatih pasien untuk
relaksasi dalam serta desensitisasi terhadap trigger ansietas.
Intervensi ini membatu pasien lebih fokus pada masa kini, menyadari emosi yang sedang
dirasakan, meditasi terhadap stress, mengurangi stress serta relaksasi.