KATARAK SENILIS
Oleh:
Preseptor :
PENDAHULUAN
Kata katarak berasal dari bahasa Yunani ‘rrhakie’, bahasa Inggris ‘cataract’,
dan bahasa Latin ‘cataracta’ yang berarti ‘air terjun’, karena orang yang menderita
terjun. Menurut istilah, katarak dapat diartikan sebagai keadaan dimana terdapat
kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (peningkatan cairan) lensa,
denaturasi protein lensa, atau keduanya. Kekeruhan lensa dapat mengenai satu atau
kedua mata dan tampak kekeruhan lensa yang mengakibatkan lensa tidak transparan,
sehingga pupil akan berwarna putih.1 Menurut WHO, katarak merupakan penyebab
juvenile, dan katarak senilis. Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat
pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.3 Katarak senilis dilaporkan telah diderita
lebih dari 90% individu berusia 70 tahun. Penelitian The Beaver Dam Eye
melaporkan 38,8% laki-laki dan 45,9% perempuan berusia lebih dari 74 tahun telah
menderita katarak. Katarak biasanya menyerang kedua mata, nammun hampir pada
semua kasus satu mata lebih dahulu terkena dibanding mata lainnya.3,4
Katarak senilis dapat dibagi kedalam 4 stadium, yaitu katarak insipien, katak
imatur, katarak matur dan katarak hipermatur. Katarak insipient merupakan stadium
katarak yang paling awal dan belum menimbulkan gangguan visus. Pada katarak
imatur, kekeruhan belum mengenai seluruh bagian lensa sedangkan pada katarak
matur, kekeruhan telah mengenai seluruh bagian lensa. Sementara katarak hipermatur
1
adalah katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau
Faktor-faktor yang mempengaruhi onset usia, tipe dan maturase katarak senilis
yaitu keturunan, radiasi sinar ultraviolet, faktor diet, krisis dehidrasi dan merokok.4
Gejala-gejala umum dari katarak adalah glare atau intoleransi terhadap cahaya terang,
poliopia uniokuler, halo berwarna, spot hitam di depan mata, pandangan kabur atau
katarak juga harus ditanyakan.6 Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada penyakit
katarak adalah pemeriksaan visus, pemeriksaan glare dan contrast sensitivity test
dapat diberikan pada pasien yang tidak mau dioperasi atau ketika pembedahan tidak
2
BAB 2
LAPORAN KASUS
- Nama : Tn. E
- No RM : 01000840
- Usia : 46 tahun
2.2 Anamnesa
Seorang pasien laki-laki berumur 46 tahun datang ke Poliklinik Mata RSUP Dr.
Keluhan Utama :
Penglihatan mata kanan kabur yang semakin meningkat sejak + 6 bulan yang lalu.
- Penglihatan mata kanan kabur yang semakin meningkat sejak + 6 bulan yang
lalu. Keluhan ini sudah dirasakan pasien sejak + 1 tahun yang lalu, muncul
- Penglihatan mata kiri menurun sejak + 6 bulan yang lalu, muncul perlahan-
lahan.
3
- Pasien menyadari ada bayangan putih di tengah bola mata kanannya sejak 2
- Mata merah (-), mata berair (-), mata nyeri dan gatal (-).
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti pasien.
Vital Sign
- Kesadaran : Komposmentis
4
- Tekanan darah : 110/80 mmhg
- Suhu : afebris
Kepala : normocephal
5
Status Oftalmikus
STATUS
OD OS
OFTALMIKUS
Refleks fundus - -
6
Hiperemis (-), Injeksi siliar Hiperemis (-), Injeksi siliar
Konjungtiva Bulbii
(-) Injeksi konjungtiva (-) (-) Injeksi konjungtiva (-)
Fundus :
- Pembuluh darah
Sulit dinilai Sulit dinilai
aa:vv
7
Gambar
Katarak Imatur OS
2.7 Prognosis :
8
BAB 3
DISKUSI
Telah datang seorang pasien laki-laki usia 46 tahun ke poliklinik mata RSUP
Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 18 Desember 2017 dengan diagnosis katarak
kabur yang semakin meningkat sejak + 6 bulan yang lalu. Keluhan ini sudah
dirasakan pasien sejak + 1 tahun yang lalu, muncul perlahan-lahan dan semakin lama
dirasakan semakin kabur. Selain itu, penglihatan mata kiri juga menurun sejak + 6
bulan yang lalu yang juga muncul perlahan-lahan. Pasien menyadari ada bayangan
putih di tengah bola mata kanannya sejak 2 minggu yang lalu. Tidak ada rasa silau,
pandangan ganda, mata merah, mata berair, serta mata gatal dan nyeri. Pasien
Penurunan penglihatan pada pasien ini disertai dengan adanya bayangan putih pada
bola mata. Hal ini disebabkan oleh kekeruhan lensa yang mengakibatkan lensa tidak
transparan, sehingga pupil akan berwarna putih.1 Oleh karena itu, diagnosis pasien ini
9
Katarak adalah keadaan dimana terdapat kekeruhan pada lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (peningkatan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau
juvenile, dan katarak senilis. Katarak senilis adalah kekeruhan lensa yang terdapat
pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun.3 Katarak merupakan penyebab paling
sering dari penurunan penglihatan pada usia lanjut.2 Onset katarak pada pasien ini
lebih cepat, yaitu pada usia 46 tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor risiko
yang terdapat pada pasien, diantaranya merokok, paparan sinar UV, dan status nutrisi
yang kurang. Merokok dapat meningkatkan risiko terjadinya katarak karena dapat
mempercepat maturasi dan usia munculnya katarak. Defisiensi zat gizi berupa protein
tertentu, asam amino, vitamin, dan elemen-elemen esensial juga berperan dalam
Pasien pada kasus ini tidak memiliki riwayat trauma pada mata, riwayat
ketebalan serta penurunan daya akomodasi dari lensa. Dengan terbentuknya lapisan
baru dari serat kortikal secara konsentris, nucleus lensa akan mengalami kompresi
massa molekul tinggi. Agregat-agregat protein tersebut dapat menjadi cukup besar
10
untuk menyebabkan fluktuasi mendadak pada indeks refraksi local lensa, sehingga
kimiawi dari protein nucleus lensa juga meningkatkan pigmentasi, sehingga lensa
Pada pemeriksaan visus tanpa koreksi didapatkan penurunan visus pada kedua
mata pasien. Visus mata kanan yaitu 1/~ proyeksi benar dimana mata bisa melihat
cahaya dengan arah yang benar dan visus mata kiri 2/60 dimana mata bisa melihat
hitungan jari pada jarak 2 meter yang pada orang normal bias terlihat pada jarak 60
meter.8 Refleks fundus pada kedua mata tidak ada karena terdapat kekeruhan lensa,
sehingga cahaya tidak dapat masuk. Refleks fundus dihasilkan dari pantulan sumber
cahaya oleh fundus yang melalui media mata yang jernih. Setiap kekeruhan di
sepanjang jaras optic pusat akan menghalangi seluruh atau sebagian refleks fundus
dilakukan sehingga penilaian terhadap media, papil optikus, pembuluh darah, retina
Camera okuli anterior (COA) pada mata kanan cukup dalam dan pada mata
kiri dangkal. COA pada mata yang normal adalah cukup dalam, yaitu jarak antara
kornea dan iris 3 mm. Pada katarak imatur, COA menjadi dangkal akibat
tekanan osmotic bahan lensa yang degeneratif. Pupil mata kanan berada dalam
memberikan efek maksimal dalam 20-30 menit dan hilang setelah 3-6 jam.
11
melebarkan pupil sehingga mudah melakukan pemeriksaan funduskopi; menekan
nuklear, kortikal dan subkapsularis posterior. Katarak nuklear merupakan hasil dari
opasitas lentikular sentral. Pada beberapa keadaan, nukleus dapat menjadi sangat
padat dan coklat, yang disebut sebagai katarak brunesen. Katarak kortikal terjadi
akibat perubahan komposisi ionik pada korteks lensa dan perubahan hidrasi pada
kekeruhan seperti plak dan granular pada korteks subkapsular posterior. Dari
pemeriksaan slit lamp pada pasien ini, didapatkan lensa mata kanan keruh total dan
Selain itu, katarak senilis dapat dibagi kedalam 4 stadium, yaitu katarak
insipien, katak imatur, katarak matur dan katarak hipermatur. Mata kanan pasien
mengalami katarak matur karena kekeruhan telah mengenai seluruh bagian lensa.
Sedangkan mata kiri pasien mengalami katarak imatur karena kekeruhan belum
tersebut, maka pasien ini didiagnosis dengan katarak matur OD dan katarak imatur
OS.3
Indikasi operasi pada katarak terdiri dari indikasi optic, indikasi medis, dan
kosmetik. Indikasi optic yaitu jika penurunan dari tajam penglihatan pasien telah
12
menurun hingga mengganggu kegiatan sehari-hari, maka operasi katarak bisa
retinopati diabetika, dan ablasio retina. Sedangkan indikasi kosmetik pada operasi
katarak yaitu jika penglihatan hilang sama sekali akibat kelainan retina atau nervus
optikus, namun kekeruhan katarak secara kosmetik tidak dapat diterima, misalnya
mengeluarkan seluruh lensa dan kapsulnya, tindakan ini hanya dilakukan pada
kapsul anterior lensa, dimana teknik ini lebih menguntungkan dari ICCE karena insisi
yang lebih kecil dan trauma ke endotel kornea lebih minimal. Small Incision Cataract
Surgery (SICS) yaitu teknik operasi katarak dengan membuat insisi tunnel kornea-
komplikasi lebih jarang terjadi, dan penyembuhan lebih cepat. Selain itu, pada hampir
semua ekstraksi katarak, dilakukan pemasangan IOL (Intra Ocular Lens), yaitu lensa
buatan atau yang disebut dengan pseudophakia. Terdapat beberapa jenis IOL,
diantaranya IOL monofokal, multifokal, toric IOL, dan IOL akomodatif. 2,5,6
Pada kasus ini, pada mata kanan terdapat katarak matur yang kekeruhan lensa
13
penatalakasanaan bedah dengan Extracapsular Cataract Extraction (ECCE), yaitu
dengan dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa
anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui robekan
tersebut. Termasuk dalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi.3
posterior atau zonula, prolaps korpus vitreus, kerusakan iris atau badan siliar,
abnormalitas iris, edema kornea, rupture luka, dislokasi IOL, endoftalmitis, robekan
Prognosis pada pasien ini bonam (baik) jika tidak adanya kelainan yang lain
pada mata, karena operasi standar ECCE biasanya akan memberikan hasil yang baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
15