Anda di halaman 1dari 4

Penatalaksanaan1,2

Penatalaksanaan definitif untuk katarak senilis adalah ekstraksi lensa. Bergantung pada
integritas kapsul lensa posterior, ada 2 tipe bedah lensa yaitu Ekstraksi Katarak Intra Kapsular
(EKIK) dan Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular (EKEK). Berikut ini akan dideskripsikan secara
umum tentang empat prosedur operasi pada ekstraksi katarak yang sering digunakan yaitu EKIK,
EKEK, phakoemulsifikasi dan small incision cataract surgery (SICS).

1. Ekstraksi Katarak Intra Kapsular (EKIK)


Tindakan pembedahan dengan mengeluarkan seluruh lensa bersama kapsul.
Seluruh lensa dibekukan di dalam kapsulnya dengan cryophake dan depindahkan dari mata
melalui incisi korneal superior yang lebar. Sekarang metode ini hanya dilakukan hanya
pada keadaan lensa subluksatio dan dislokasi. Pada EKIK tidak akan terjadi katarak
sekunder dan merupakan tindakan pembedahan yang sangat lama populer. EKIK tidak
boleh dilakukan atau kontraindikasi pada pasien berusia kurang dari 40 tahun yang masih
mempunyai ligamen hialoidea kapsular. Penyulit yang dapat terjadi pada pembedahan ini
astigmatisme, glukoma, uveitis, endoftalmitis, dan perdarahan.
Prosedur ini memiliki tingkat komplikasi yang sangat tinggi sebab membutuhkan
insisi yang luas dan tekanan pada vitreous. Tindakan ini sudah jarang digunakan terutama
pada negara-negara yang telah memiliki peralatan operasi mikroskop dan alat dengan
teknologi tinggi lainnya.
2. Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular (EKEK)
Insisi luas pada perifer kornea atau sklera anterior (biasanya 10-12 mm), bagian
anterior kapsul dipotong dan diangkat, nukleus diekstraksi, dan korteks lensa dibuang dari
mata dengan irigasi dengan atau tanpa aspirasi, sehingga menyisakan kapsul posterior.
Insisi harus dijahit. Metode ini diindikasikan pada pasien dengan katarak yang sangat keras
atau pada keadaan dimana ada masalah dengan fakoemulsifikasi. Penyulit yang dapat
timbul adalah terdapat korteks lensa yang dapat menyebabkan katarak sekunder.

3. Phakoemulsifikasi
Phakoemulsifikasi (phaco) adalah teknik untuk membongkar dan memindahkan
kristal lensa. Pada teknik ini diperlukan irisan yang sangat kecil (sekitar 2-3mm) di kornea.
Getaran ultrasonic akan digunakan untuk menghancurkan katarak, selanjutnya mesin
PHACO akan menyedot massa katarak yang telah hancur sampai bersih. Sebuah lensa Intra
Okular yang dapat dilipat dimasukkan melalui irisan tersebut. Karena incisi yang kecil
maka tidak diperlukan jahitan, akan pulih dengan sendirinya, yang memungkinkan pasien
dapat dengan cepat kembali melakukan aktivitas sehari-hari. Tehnik ini bermanfaat pada
katarak kongenital, traumatik, dan kebanyakan katarak senilis. Metode ini merupakan
metode pilihan di Negara barat.

4. Small Incision Cataract Surgery (SICS)


Insisi dilakukan pada sklera dengan ukuran insisi bervariasi dari 5-8 mm. Namun
tetap dikatakan SICS sejak design arsiteknya tanpa jahitan, Penutupan luka insisi terjadi
dengan sendirinya (self-sealing). Teknik operasi ini dapat dilakukan pada stadium katarak
immature, mature, dan hypermature. Teknik ini juga telah dilakukan pada kasus glaukoma
fakolitik dan dapat dikombinasikan dengan operasi trabekulektomi

Lensa Intraokular (IOL)


Setelah pengangkatan katarak, lensa intraokular biasanya diimplantasikan ke dalam
mata. Kekuatan implan IOL yang akan digunakan dalam operasi dihitung sebelumnya dengan
mengukur panjang mata secara ultrasonik dan dengan kelengkungan kornea (maka juga
kekuatan optik) secara optik. Kekuatan lensa umumnya dihitung sehingga pasien tidak akan
membutuhkan kacamata untuk penglihatan jauh. Pilihan lensa juga dipengaruhi oleh refraksi
mata kontrolateral dan apakah terdapat katarak pada mata tersebut yang membutuhkan operasi.
Pasca Operasi
Pasca operasi pasien diberikan tetes mata steroid dan antibiotik jangka pendek.
Kacamata baru dapat diresepkan setelah beberapa minggu, ketika bekas insisi telah sembuh.
Rehabilitasi visual dan peresepan kacamata baru dapat dilakukan lebih cepat dengan metode
fakoemulsifikasi. Karena pasien tidak dapat berakomodasi maka pasien membutuhkan
kacamata untuk pekerjaan jarak dekat meski tidak dibutuhkan kacamata untuk jarak jauh. Saat
ini digunakan lensa intraokular multifokal, lensa intraokular yang dapat berakomodasi sedang
dalam tahap pengembangan.

Perawatan pasien pasca operasi katarak


1. Pasien pasca operasi katarak tidak boleh batuk, mengedan, merokok, mengangkat beban
berat lebih dari 5 kg, membungkuk, ketika melakukan sholat disarankan dilakukan dengan
cara tidur
2. Mata pasien yang pasca operasi bedah mata katarak tidak boleh sampai terkena air, di
kucek-.kucek dan ketika tidur disarankan untuk menggunakan pembungkus rambut ketika
hendak tidur agar rambut anda tidak mengganggu mata. Adapun untuk pelindung mata
setelah 2-3 hari pasca operasi dapat mengenakan kacamata hitam untuk sehari-hari.
3. Pasien disarankan untuk menggunakan obat tetes mata dengan 2 jenis seperti yang telah
disebutkan diatas, yakni Cendo Xitrol ( antibiotik dan steroid ) dan Floxa ( antibiotik steril)
gunakan pada jam-jam berikut : 15.00, 18.00, 21.00. Hari-hari selanjutnya diteteskan 6 kali
sehari yaitu pada jam : 06.00, 09.00, 12.00, 15.00, 18.00, dan terakhir pada jam 21.00

1. Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta. 2009


2. Ilyas DSM, Sidarta,. Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta. 2013

Anda mungkin juga menyukai