A woman feels so nervous as she will turn 55 years old this year. She realizes that her aging process is more
obvious. She feels not as pretty as before, her skin looks more 'saggy'/slacker, especially around the eyes. She
has lost her weight, so that her body shape seems smaller. She suffers blurred vision, hearing loss, easy to fall,
especially from sitting to standing. She feels so dizzy and imbalance. She also hasn’t got her period since 5
years ago. She read on the internet, and it is said that the aging process resulted from various factors that
involving many theories. Despite her anxiousness about her condition now, she feels quite confident that she can
undergo this phase by adopting a healthy lifestyle & keeping her social life good.
Seorang wanita merasa sangat gugup karena dia akan berusia 55 tahun tahun ini. Dia menyadari bahwa proses
penuaan lebih jelas. Dia merasa tidak secantik sebelumnya, kulitnya terlihat lebih 'kendor' / pemalas, terutama di
sekitar mata. Berat badannya turun, sehingga bentuk tubuhnya tampak lebih kecil. Dia menderita penglihatan
kabur, gangguan pendengaran, mudah jatuh, terutama dari duduk ke berdiri. Dia merasa sangat pusing dan tidak
seimbang. Dia juga belum mendapatkan menstruasi sejak 5 tahun yang lalu. Dia membaca di internet, dan
dikatakan bahwa proses penuaan dihasilkan dari berbagai faktor yang melibatkan banyak teori. Terlepas dari
kegelisahannya tentang kondisinya sekarang, dia merasa cukup yakin bahwa dia dapat menjalani fase ini dengan
mengadopsi gaya hidup sehat & menjaga kehidupan sosialnya baik.
Step 1
Step 2
1. mengapa pasien berat badannya menurun dan bentuk badannya semakin mengurus?
2. mengapa pasien mudah terjatuh saat posisi duduk lalu berdiri?
3. mengapa pasien mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan?
4. mengapa kulit kendor terutama pada mata?
5. mengapa pasien tidak mendapatkan haid selama 5 tahun terakhir?
6. bagaimana proses fisiologis terjadinya penuaan? (teori)
7. apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan?
8. bagaimana cara pencegahan dari penuaan dini?
Step 3
1. mengapa pasien berat badannya menurun dan bentuk badannya semakin mengurus? (why
patient loss her weight and look skinnier?)
2. mengapa pasien mudah terjatuh saat posisi duduk lalu berdiri? (why does the patient easy to
fall especially from sitting to standing position?)
MUDAH JATUH
Dalam sistem endokrin , ada hormon yang diproduksi dalam jumlah besar di saat
stress dan berperan penting dalam reaksi mengatasi stress. Oleh karena itu,
dengan mundurnya produksi hormon inilah lanjut usia kurang mampu
menghadapi stress. Menurunnya hormon tiroid juga menyebabkan lansia
tampak lesu dan kurang bergairah.
Penyakit pada sendi ini adalah akibat degenerasi atau kerusakan pada
permukaan sendi-sendi tulang yang banyak dijumpai pada lansia. Lansia sering
mengeluhkan linu-linu, pegal, dan kadang-kadang terasa nyeri. Biasanya yang
terkena adalah persendian pada jari-jari, tulang punggung, sendi-sendi lutut dan
panggul. Gangguan metabolisme asam urat dalam tubuh (gout) menyebabkan
nyeri yang sifatnya akut. Terjadinya osteoporosis menjadi menyebab tulang-
tulang lanjut usia mudah patah. Biasanya patah tulang terjadi karena lanjut usia
tersebut jatuh, akibat kekuatan otot berkurang, koordinasi anggota badan
menurun, mendadak pusing,penglihatan yang kurang baik, dan bisa karena
cahaya kurang terang dan lantai yang licin.
http://library.usu.ac.id/modules.php
penurunan range of motion(ROM) sendi.
penurunan kekuatan otot, terutama menyebabkan kelemahan ekstremitas
bawah.
perpanjangan waktu reaksi.
kerusakan persepsi dalam.
peningkatan postural sway (goyangan badan).
Bagian telinga yang berpengaruh itu cairan (cairan apa?, fungsinya gimana?) dan rambut kecil di
telinga mempengaruhi keseimbangan
3. mengapa pasien mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan? (why does patient
suffers blurred vision and hearing loss?)
Dengan bertambahnya usia , bentuk otot siliaris akan berubah . semakin tua serat otot
dan dengan demikian meningkatkan jaringan otot mengikat menjadi lebih tebal ,
terutama interior . setelah itu terjadi degenerasi otot yang mengalami atrofi
menyebabkan penyusutan dan diperkirakan untuk mempertahankan bentuk, dengan
usia lebih maju daripada siliaris atrofi otot juga terjadi menjalani hialinisasi .
gangguan pendengaran adalah suatu kondisi yang menyertai usia lanjut . dilanjutkan
dengan bertambahnya usia terjadi dalam bentuk Corti degenerasi diorgan hilangnya sel
epitel utama saraf yang dimulai pada usia pertengahan . juga terjadi pada aferen dan
eferen serabut saraf dari sel-sel sensorik kokhlea . ada juga perubahan dalam sel-sel
ganglion spiral di kokhlea basal . disamping itu juga penurunan terdapt di basal membran
elastisitas kokhlea dan membran timpani .
Selain penurunan organ pendengaran , pasokan darah dari neuro reseptor sensorik
mungkin rusak , sehingga kedua jalur pendengaran dan temporales lobus otak sering
terganggu karena usia lanjutnya .
gangguan pendengaran
2 . jenis gangguan pendengaran sensori neural : disebabkan kerusakan pada neuron yang
disebabkan oleh kebisingan, presbiakusis , ototoksik obat , faktor keturunan , reaksi
pasca - inflamasi , ateroslerosis
4 . tinnitus : dengung yaitu, bisa tinggi atau nada rendah , terus menerus atau intermiten
4. mengapa kulit kendor terutama pada mata? (why does patient skin looks more saggy
especially around the eyes?)
Penurunan jumlah fibroblast yg menyebabkan penurunan jumlah serat elastin
lebih sklerotik dan menebal sehingga jarinagn kolagen menjadi kendor dan
serabut elastin kehilangan daya keyalnya, kulit menjadi tidak dapat tegang dan
kurang lentur
Tulang dan otot menjadi atrofi, jaringan lemak subkutan berkurang, lapisan kulit
tipis serta kehilangan daya kenyalnya sehingga terbentuk kerutan2 dan garis2
kulit
Kontraksi otot2 mimik yg tidak dikuti oleh kontraksi kulit yg sesaui sehingga
mengakibatkan alur2 keriput didaerah wajah.
Sumber:Buku Ajar Boedhi Darmojo Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut),Edisi 4,FKUI.
With aging, the outer skin layer (epidermis) thins even though the number of cell
layers remains unchanged. The number of pigment-containing cells (melanocytes)
decreases, but the remaining melanocytes increase in size. Aging skin thus appears
thinner, more translucent. Age spots or liver spots may appear in sun-exposed areas.
Changes in the connective tissue reduce the skin's strength and elasticity. This is
known as elastosis and is especially pronounced in sun-exposed areas.
http://adam.about.net/encyclopedia/Changes-in-face-with-age_1.htm
http://seniorliving.about.com/od/healthnutrition/a/aging101part1.htm
- Kulit kering
Kekeringan ini terjadi krn menurunnya hormon androgen, menurunnya fungsi
kelenjar sebasea, berkurangnya jumlah dan fungsi kelenjar keringat ekrin,
berkurangnya kadar air dalam epidermis, paparan sinar matahari yg lama
Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan
berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap
wanita yang menandai berakhirnya masa subur. Menopause seperti halnya menarche
dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan wanita.
Menarche pada remaja wanita, menunjukkan mulai diproduksinya hormon estrogen,
sedang menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan atau tidak memproduksi
hormon estrogen.
Sejalan dengan proses ketuaan yang pasti dialami setiap orang, terjadi pula
kemunduran fungsi organ-organ tubuh termasuk salah satu organ reproduksi wanita, yaitu
ovarium. Terganggunya fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya produksi hormon
estrogen, dan ini akan menimbulkan beberapa penurunan atau gangguan pada aspek fisik-
biologis – seksual. Pada sebagian wanita, munculnya gejala atau gangguan fisik sebagai
akibat dari berhentinya produksi hormon estrogen, juga akan berpengaruh pada kondisi
psikologis, dan sosialnya.
Penurunan kadar estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, dan ini
dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada tiga periode menopause, yaitu:
Ekstrinsik factor, photo aging cause increase of ROS molesule reactive o2, increase sitokin and
growth factor reseptor. Sitokin use for stimulate the cell and growth factor receptor pembelahan
cell. Can stimulate P38 JNK DNA. Can increase CFOS/proto oncogen that pair with CJUN. Can
stimulating AP1. AP1 can increase MMT MRNA can degrade colagen.
Fotoaging menyebabkan peningkatan dari ROS menstimulasi terbentuknya sitokin dan growth
factor reseptor, meningkatkan dna p38 jnk. Menstimulasi...., kalau berpasangan dengan CJUN
meningkatkan AP1 protein menyebabkan stimulasi proses transkripsi sehingga degradasi dari
kolagen. Kalau instrinsik penurunan TFG beta, penurunan reseptor tipe 2. Dipengaruhi AP1. AP1
pada usia lebih tua akan semakin meningkat sehingga menghambat kolagen dan merangsang
pemecahan kolagen.
8. bagaimana cara pencegahan dari penuaan dini? (how to prevent early aging?)
Baik tekanan darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD) meningkat sesuai
dengan meningkatnya umur. TDS meningkat secara progresif sampai umur 70-80 tahun,
sedangkan TDD meningkat sampai umur 50-60 tahun dan kemudian cenderung menetap atau
sedikit menurun. Kombinasi perubahan ini sangat mungkin mencerminkan adanya
pengkakuan pembuluh darah dan penurunan kelenturan (compliance) arteri dan ini
mengakibatkan peningkatan tekanan nadi sesuai dengan umur. Seperti diketahui, tekanan nadi
merupakan prediktor terbaik dari adanya perubahan struktural di dalam arteri. Mekanisme
pasti hipertensi pada lanjut usia belum sepenuhnya jelas. Efek utama dari ketuaan normal
terhadap sistem kardiovaskuler meliputi perubahan aorta dan pembuluh darah sistemik.
Penebalan dinding aorta dan pembuluh darah besar meningkat dan elastisitas pembuluh darah
menurun sesuai umur. Perubahan ini menyebabkan penurunan compliance aorta dan
pembuluh darah besar dan mengakibatkan peningkatan TDS. Penurunan elastisitas pembuluh
darah menyebabkan peningkatan resistensi vaskuler perifer. Sensitivitas baroreseptor juga
berubah dengan umur. Perubahan mekanisme refleks baroreseptor mungkin dapat
menerangkan adanya variabilitas tekanan darah yang terlihat pada pemantauan terus menerus
(Kuswardhani, 2006). Penurunan sensitivitas baroreseptor juga menyebabkan kegagalan
refleks postural, yang mengakibatkan hipertensi pada lanjut usia sering terjadi 17 hipotensi
ortostatik. Perubahan keseimbangan antara vasodilatasi adrenergik-α dan vasokonstriksi
adrenergik-α akan menyebabkan kecenderungan vasokontriksi dan selanjutnya
mengakibatkan peningkatan resistensi pembuluh darah perifer dan tekanan darah. Resistensi
Na akibat peningkatan asupan dan penurunan sekresi juga berperan dalam terjadinya
hipertensi (Kuswardhani, 2006).
- Immunological system
1) Sistem Persarafan.
o Berat otak menurun 10-20%. (Setiap orang berkurang sel saraf
otaknyadalam setiap harinya).
o Cepatnya menurun hubungan persarafan.
o Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan
stres.
o Mengecilnya saraf panca indra.Berkurangnya penglihatan, hilangnya
pendengaran, mengecilnya saraf penciumdan perasa, lebih sensitif
terhadap
o perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
o Kurang sensitif terhadap sentuhan.
2) Sistem Pendengaran.
o Presbiakusis ( gangguan dalam pendengaran ). Hilangnya
kemampuanpendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap
bunyi suara atau nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit
mengerti kata-kata, 50%terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
o Otosklerosis akibat atrofi membran tympani .
o Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena
meningkatnya keratin.
o Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami
ketegangan jiwa/stres.
3) Sistem Penglihatan.
o Timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.
o Kornea lebih berbentuk sferis (bola).
o Kekeruhan pada lensa menyebabkan katarak.
o Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap.
o Hilangnya daya akomodasi.
o Menurunnya lapangan pandang, berkurang luas pandangannya.
o Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau.
4) Sistem Kardiovaskuler.
o Elastisitas dinding aorta menurun.
o Katup jantung menebal dan menjadi kaku.
o Kemampuan jantung memompa darah menurun, hal ini
menyebabakanmenurunnya kontraksi dan volumenya.
o Kehilangan elastisitas pembuluh darah, kurangnya efektivitas
pembuluh darahperifer untuk oksigenisasi,. Perubahan posisi dari
tidur ke duduk atau dari duduk ke berdiri bisa menyebabkan tekanan
darah menurun, mengakibatkanpusing mendadak.
o Tekanan darah meninggi akibat meningkatnya resistensi pembuluh
darahperifer.
5) Sistem Pengaturan Temperatur Tubuh.
o Temperatur tubuh menurun ( hipotermia ) secara fisiologis
akibatmetabolisme yang menurun.
o Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas
akibatnya aktivitas otot menurun.
6) Sistem Respirasi
o Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku.
o Menurunnya aktivitas dari silia.
o Paru-paru kehilangan elastisitas, menarik nafas lebih berat, kapasitas
pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun.
o Alveoli ukuranya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang.
o Kemampuan untuk batuk berkurang.
o Kemampuan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring dengan
pertambahan usia.
7) Sistem Gastrointestinal.
o Kehilangan gigi akibat Periodontal disease, kesehatan gigi yang buruk
dan gizi yang buruk.
o Indera pengecap menurun, hilangnya sensitivitas saraf pengecapm di
lidahterhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.
o Eosephagus melebar.
o Rasa lapar menurun, asam lambung menurun.
o Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi.
o Daya absorbsi melemah.
8) Sistem Reproduksi.
o Menciutnya ovari dan uterus.
o Atrofi payudara.
o Pada laki-laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa meskipun
adanyapenurunan secara berangsur-angsur.
o Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia asal
kondisi kesehatan baik.
o Selaput lendir vagina menurun.
9) Sistem Perkemihan.
o Ginjal :Merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh
melalui urin,darah yang masuk ke ginjal disaring di glomerulus
(nefron). Nefron menjadi atrofi dan aliran darah ke ginjal menurun
sampai 50%.
o Otot-otot vesika urinaria menjadi lemah, frekuensi buang air kecil
meningkat dan terkadang menyebabkan retensi urin pada pria.
10) Sistem Endokrin.
o Produksi semua hormon menurun.
o Menurunnya aktivitas tyroid, menurunnya BMR (Basal Metabolic
Rate), dan menurunnya daya pertukaran zat.
o Menurunnya produksi aldosteron.
o Menurunya sekresi hormon kelamin misalnya, progesteron, estrogen,
dantestosteron.
11) Sistem Kulit ( Sistem Integumen )
o Kulit mengerut atau keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
o Permukaan kulit kasar dan bersisik karena kehilangan proses
keratinisasi,serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis.
o Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.
o Rambut dalam hidung dan telinga menebal.
o Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunya cairan dan
vaskularisasi.
o Pertumbuhan kuku lebih lambat.
o Kuku jari menjadi keras dan rapuh, pudar dan kurang bercahaya.
o Kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya.
12) Sistem Muskuloskletal
o Tulang kehilangan density ( cairan ) dan makin rapuh.
o Kifosis
o Pergerakan pinggang, lutut, dan jari-jari terbatas.
o Persendiaan membesar dan menjadi kaku.
o Tendon mengerut dan mengalami skelerosis.
o Atrofi serabut otot ( otot-otot serabut mengecil ).Otot-otot serabut
mengecilsehingga seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot
kram dan menjadi tremor.
o Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh.
A. Perubahan-perubahan Mental.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental.
B. Perubahan-perubahan Psikososial.
1) Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas
dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna
tugas), ia akan mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :
o Kehilangan finansial (income berkurang).
o Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang
cukup tinggi,lengkap dengan segala fasilitasnya).
o Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
o Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
2) Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
3) Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan
bergeraklebih sempit.
4) Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
5) Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya
biayapengobatan.
6) Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
7) Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
8) Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
9) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-
temandan family.
10) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran
diri,perubahan konsep diri.
C. Perkembangan Spritual.
o Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupan
(Maslow,1970)
o Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat
dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan
Zentner,1970).
o Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer (1978),
Universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah
berpikirdan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai
keadilan.
11. how does aging effect her social life? (social problem related to aging)
Penuaan (aging) adalah perubahan fisiologis yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia
kronologis dan akan terjadi pada semua organisme. Pada penuaan terjadi disfungsi bertahap
semua organ yang terjadi pada manusia, tumbuhan, hewan, dan juga organisme bersel satu.
Penuaan mulai terjadi saat manusia baru lahir.Fenomena fisiologis yang terjadi adalah
berkurangnya jumlah sel jaringan, menurunnya laju metabolisme, juga menigkatnya kejadian
penyakit. Penuaan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti stress, olahraga berlebihan,
merokok, dan adanya radiasi sinar ultraviolet.
Pada penuaan terjadi perubahan fisiologis lanjut yang menyangkut disfungsi organ vital seperti
kerusakan organ kardiopulmonar, persarafan, fungsi endokrin, fungsi imunologi, dan juga fungsi
motorik. Karena itu, munculnya faktor risiko seperti hipertensi, hiperlipidemia, perubahan
metabolisme glukosa, obesitas, kebiasaan gaya hidup tidak sehat, alkohol, dan stress
menyebabkan penyakit yang bervariasi pada berbagai sistem tubuh, antara lain : penyakit
degeneratif, stroke, katarak, hilangnya komunikasi sistem saraf, arteriosklerosis, gagal jantung,
aritmia, emfisema paru, ulkus lambung, diabetes, gagal ginjal, osteoporosis, arthritis, dan apabila
ada luka, infeksi, atau tumor, dapat terjadi penuaan lanjut secara patologis.
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia
60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses
yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Batasan umur pada usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda. Menurut World Health Organitation
(WHO) lansia meliputi :
a. Virilitas (prasenium) yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan kematangan jiwa
(usia 55-59 tahun)
b. Usia lanjut dini (senescen) yaitu kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini (usia 60-
64 tahun)
c. Lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit degeneratif (usia >65 tahun)
13. penyakit apa saja yang dapat terjadi pada proses penuaan?