Anda di halaman 1dari 14

STEP 1

1. Efektif (berhasil guna) dan efisien (berdaya guna) : suatu usaha untuk mendapat hasil sesuai
tujuan, ataupun waktu, dan dana.
2. SIK : seperangkat tatanan yang meliputi data informasi tatanan, indikator prosedur,
perangkata, teknologi dan SDA, yang saling berkaitan dan dikelola secar terpadu untuk
mengarahkan tindakan yang berguna untuk mendukung pembangunan kesehatan

STEP 2
1. apa isi PP no 44 dan 46
- BAB 1 KETENTUAN UMUM : pasal 1 - 2
- BAB 2 DATA, INFORMASI, DAN INDIKATOR KESEHATAN : pasal 3 - 25
- BAB III PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN : pasal 26 – 43
- BAB IV SUMBER DAYA SISTEM INFORMASI KESEHATAN : pasal 44 - 57
- BAB V PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN : pasal 58 – 60
- BAB VI PENYEBARLUASAN DAN PENGGUNAAN : pasal 61 - 69
- BAB VII PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN : pasal 70
- BAB VIII PENDANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN : pasal 71 - 72
- BAB IX PERAN SERTA MASYARAKAT : pasal 73 - 74
- BAB X PEMBINAAN DAN PENGAWASAN : pasal 75 -76
- BAB XI SANKSI ADMINISTRATIF : pasal 77 - 78
- BAB XII KETENTUAN PERALIHAN : pasal 79
- BAB XIII KETENTUAN PENUTUP : pasal 80 – 81
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
Pasal 3
(1) Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan diperlukan Data,
Informasi, dan Indikator Kesehatan yang dikelola dalam Sistem Informasi Kesehatan.
(2) Data, Informasi, dan Indikator Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus terinci
dan terklasifikasi.
- Data Kesehatan adalah angka dan fakta kejadian berupa keterangan dan tanda-tanda yang
secara relatif belum bermakna bagi pembangunan kesehatan.
Pasal 4 (1) Data Kesehatan terdiri atas:
a. data rutin : harus dikumpulkan secara teratur oleh penyelenggara Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, instansi Pemerintah Daerah, dan instansi Pemerintah melalui pencatatan
dan pelaporan atau cara lain.
b. data nonrutin : dikumpulkan sewaktu-waktu sesuai kebutuhan dan prioritas
pembangunan kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah
data non rutin terdiri atas:
a. data khusus: meliputi data faktor risiko, lingkungan, dan lainnya yang mendukung
program pembangunan kesehatan.
b. data luar biasa : meliputi data yang dikumpulkan dalam kejadian luar biasa, wabah,
bencana, dan kedaruratan kesehatan masyarakat.
Pasal 5
Data Kesehatan harus terbuka untuk diakses oleh unit kerja instansi Pemerintah dan
Pemerintah Daerah yang mengelola Sistem Informasi Kesehatan sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
Pasal 6 Data Kesehatan harus memenuhi standar, yang meliputi:
a. data sesuai dengan Indikator Kesehatan;
b. jenis, sifat, format, basis data, kodefikasi, dan metadata yang dapat dengan mudah
diintegrasikan;
c. akurat, jelas, dan dapat dipertanggungjawabkan; dan
d. mampu rekam pada alat/sarana pencatatan, pengolahan, dan penyimpanan data yang
andal, aman, dan mudah dioperasikan.
Pasal 7
Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan standar data rutin dan data nonrutin diatur
dengan Peraturan Menteri.

- Informasi Kesehatan adalah Data Kesehatan yang telah diolah atau diproses menjadi bentuk
yang mengandung nilai dan makna yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dalam
mendukung pembangunan kesehatan.
Pasal 8 (1) Informasi Kesehatan terdiri dan memuat informasi paling sedikit sbb:
a. informasi upaya kesehatan; a. penyelenggaraan pencegahan, peningkatan, pengobatan,
dan pemulihan kesehatan; dan b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
b. informasi penelitian dan pengembangan kesehatan; a. hasil penelitian dan
pengembangan kesehatan; dan b. hak kekayaan intelektual bidang kesehatan.
c. informasi pembiayaan kesehatan; a. sumber dana; b. pengalokasian dana; dan c.
pembelanjaan.
d. informasi sumber daya manusia kesehatan; a. jenis, jumlah, kompetensi, kewenangan,
dan pemerataan sumber daya manusia kesehatan; b. sumber daya untuk
pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan c.
penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan.
e. informasi sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan; a. jenis, bentuk, bahan,
jumlah, dan khasiat sediaan farmasi; b. jenis, bentuk, jumlah, dan manfaat alat
kesehatan; dan c. jenis dan kandungan makanan.
f. informasi manajemen dan regulasi kesehatan; a. perencanaan kesehatan; b. pembinaan
dan pengawasan upaya kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan,
pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat
kesehatan, dan makanan, pemberdayaan masyarakat; c. kebijakan kesehatan; dan d.
produk hukum.
g. informasi pemberdayaan masyarakat ; a. jenis organisasi kemasyarakatan yang peduli
kesehatan; dan b. hasil kegiatan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, termasuk
penggerakan masyarakat.
Pasal 9 Ketentuan lebih lanjut mengenai informasi kesehatan diatur dengan Peraturan
Menteri.

- Indikator Kesehatan adalah istilah, nilai, dan/atau tingkatan sebagai variabel yang
membantu untuk menganalisis atau mengukur status kesehatan atau perubahan baik
langsung maupun tidak langsung dalam pembangunan kesehatan.
Pasal 10 (1) Indikator Kesehatan terdiri atas:
a. Indikator Kesehatan nasional; ditetapkan oleh Menteri dengan mengacu pada Indikator
Kesehatan global.
b. Indikator Kesehatan provinsi; ditetapkan oleh gubernur dengan mengacu pada Indikator
Kesehatan nasional.
c. Indikator Kesehatan kabupaten/kota ; ditetapkan oleh bupati/walikota dengan mengacu
pada Indikator Kesehatan provinsi.
Gubernur dan bupati/walikota dapat menambahkan Indikator Kesehatan tambahan yang
bersifat spesifik sesuai dengan keadaan dan kebutuhan daerah.
Pasal 11
(1) Dalam merumuskan Indikator Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 harus
melibatkan para ahli dan pemangku kepentingan terkait.
(2) Perumusan indikator kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
berbasis bukti (evidence based).
Pasal 12 Ketentuan lebih lanjut mengenai Indikator Kesehatan diatur dengan Peraturan
Menteri.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
2. Apa tujuan dari SIK

3. Apa saja manfaat dari SIK

Manfaat

Manfaat Pengembangan Sistem Informasi Puskesmas (Sik) Puskesmas adalah dapat


meningkatkan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat melalui penerapan Sistem informasi
Kesehatan Puskesmas yang terintegrasi dari semua unit pelayanan. Demikian pula dapat
menyajikan informasi secara cepat, tepat dan dapat dipercaya sehingga informasi yang
disajikan puskesmas dapat dipakai untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkat sistem
kesehatan dan berbagai jenis manajemen kesehatan baik untuk manajemen pasien, unit dan
sistem kesehatan sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan Dinas Kesehatan kepada
masyarakat.

SISTEM INFORMASI KESEHATAN OLEH SURYA ANITA, M.KES

Banyak sekali manfaat Sistem informasi Kesehatan yang diperoleh dapat membantu para
pengelola program kesehatan, pengambil kebijakan, serta pengambilan keputusan pelaksanaan
disemua jenjang administrasi antara lain:
1) Mendukung manajemen kesehatan.
2) mengidentifikasi masalah dan kebutuhan.
3) mengintervensi masalah kesehatan berdasarkan prioritas.
4) mengalokasikan sumber daya semaksimal mungkin.
5) membantu peningkatan efektifitas dan efisiensi.
6) pemberdayaan masyarakat.
7) pemngambilan keputusan dan pengambilan kebijakan kesehatan berdasarkan bukti.
Raden Sanjoyo, Sistem Informasi Kesehatan, D3 Rekam Medis FMIPA, Universitas Gadjah Mada.
World Health Organization (WHO) menilai bahwa investasi sistem informasi menuai beberapa
keuntungan, antara lain:
 Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah kesehatan,
memantau perkembangan dan meningkatkannya.
 Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami serta melakukan
berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.
 Manfaat adanya sistem informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan diantaranya:
 memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan di rumah sakit 
memudahkan rumah sakit untuk mendaftar setiap pasien yang berobat di situ.
 semua kegiatan di rumah sakit terkontrol dengan baik / bekerja secara tersturktur
Sistem Informasi Kesehatan & Management Data Kesehatan, HIMPUNAN MAHASISWA BIDAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA.

4. Bagaimana pentingnya SIK?

5. Apa saja komponen yang harus ada pada informasi kesehatan?

6. apa saja komponen data kesehatan?

7. Apa saja ruang lingkup dari SIK?

Ruang lingkup:
Unsur-unsur/Komponen SIK :

1) Penentu Kesehatan, yang meliputi faktor resiko, perilaku, keturunan, lingkungan, sosial ekonomi dan
demografi.
2) Input sistem kesehatan, yang meliputi kebijakan, pembiayaan, sumber daya, dan organisasi.
3) Output sistem kesehatan, meliputi informasi, kemampuan pelayanan dan kualitas.
4) Hasil sistem kesehatan, meliputi pemanfaatan pelayanan.
5) Status kesehatan meliputi angka kematian, kesakitan atau ketidakmampuan, dan kesejahteraan.
Ahyar Wahyudi, 2011. Analisa Sistem Informasi Kesehatan Online dan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS), Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia.

Sumber :
http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/sik%20dan%20sirs.pdf

MODUL SISTEM INFORMASI KESEHATAN Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRAT Manado


2014

PRINSIP

Pengembangan dan penguatan SIK dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai


berikut:

1. Pemanfaatan TIK.
Pemanfaatan TIK diperlukan untuk mendukung sistem informasi dalam proses pencatatan
data agar dapat meningkatkan akurasi data dan kecepatan dalam penyediaan data untuk
diseminasi informasi dan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja serta
memperkuat transparansi.
2. Keamanan dan Kerahasiaan data.
Sistem Informasi yang dikembangkan dapat menjamin keamanan dan kerahasiaan data.
3. Standarisasi.
Agar SIK terstandar perlu menyediakan pedoman nasional untuk pengembangan dan
pemanfaatan TIK.
4. Integrasi.
SIK yang dikembangkan dapat mengintegrasikan berbagai macam sumber data, termasuk
pula dalam pemanfaatan TIK.
5. Kemudahan akses.
Data dan informasi yang tersedia mudah diakses oleh semua pemangku kepentingan.
6. Keterwakilan.
Data dan informasi yang dikumpulkan harus dapat ditelusuri lebih dalam secara individual
dan aggregate, sehingga dapat mengambarkan perbedaan gender, status sosial ekonomi,
dan wilayah geografi.
7. Etika, integritas dan kualitas.
Roadmap SIK Tahun 2011-2014 KEMENTRIAN KESEHATAN RI JAKARTA 2012

8. Apa saja sumber data dari SIK?

9. Apa saja hambatan dalam penerapan SIK?


Masalah Sistem Informasi Kesehatan
a) Untuk mengakses data sulit karena terpisah antara program.
b) Adanya perbedaan data antar bagian dengan data yang sama, misalnya jumlah bayi.
c) Sulitnya menyatukan data karena format laporan yang berbeda-beda.
d) Adanya pengambilan data yang sama berulang-ulang dengan format yang berbeda-beda
dari masing-masing bagian.
e) Waktu untuk mengumpulkan data lebih lama, sehingga pengolahan dan analisis data sering
terlambat.
f) Pimpinan sulit mengambil keputusan dengan cepat dan akurat karena data berbeda dan
keterlambatan laporan.
Kendala Sistem Informasi Kesehatan
dikarenakan kebijakan dan standar pelayanan bidang kesehatan masing- masing pemerintah
daerah berbeda-beda, maka sistem informasi kesehatan yang dibangun pun berbeda pula.
Perbedaan tersebut menimbulkan berbagai permasalahan dalam pengelolaan Sistem Informasi
Kesehatan Nasional (SIKNAS) secara umum, diantaranya :
c. Akurasi data tidak terjamin
d. Kontrol dan verifikasi data tidak terlaksana dengan baik.
e. Ketidakseragaman data dan informasi yang diperoleh.
f. Adanya keterlambatan dalam proses pengiriman laporan kegiatan puskesmas/rumah
sakit/pelaksana kesehatan lainnya, baik itu ke Dinas Kesehatan maupun ke Kementrian
Kesehatan sehingga informasi yang diterima sudah tidak up to date lagi.
g. Proses integrasi data dari berbagai puskesmas/rumah sakit/pelaksana kesehatan lainnya
sulit dilakukan karena perbedaaan tipe data dan format pelaporan.
h. Informasi yang diperoleh tidak lengkap dan tidak sesuai dengan kebutuhan manajemen
di tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi maupun di tingkat Kementrian Kesehatan.
i. file data tersimpan secara terpisah,
j. proses data dilakukan secara manual dan komputer sehingga menyebabkan tidak
mudah dalam akses, informasi yang dihasilkan lambat dan tidak lengkap.
LANGKAH-LANGKAH DAN HAMBATAN DALAM PENYEBARAN INFORMASI KESEHATAN Di Susun Oleh: Ayu
Endang Astuti Eva Yuliyana Anggraeni Dewi Mia Oktaviani Najuah Dewi Puspita Wati Nisa Khairunnisa
UNIVERSITAS NASIONAL JURUSAN D IV KEBIDANAN TAHUN AJARAN 2017/2018

10. apa saja jenis jenis SIK?

11. bagaimana cara mengelola SIK?

STEP 3
1. apa isi PP no 44 dan 46
(SGD 2)
2. Apa tujuan dari SIK
Melalui hasil pengembangan sistem informasi diatas, maka diharapkan dapat
menghasilkan hal-hal sebagai berikut:
1) Perangkat lunak tersebut dikembangkan sesuai dengan sesuai dengan standar
yang ditentukan oleh pemerintah daerah.
2) Dengan menggunakan open system tersebut diharapkan jaringan akan bersifat
interoperable dengan jaringan lain.
3) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mensosialisasikan dan
mendorong pengembangan dan penggunaan Local Area Network di dalam kluster unit
pelayanan kesehatan baik pemerintah dan swasta sebagai komponen sistem di masa
depan.
4) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan kemampuan
dalam teknologi informasi video, suara, dan data nirkabel universal di dalam Wide Area
Network yang efektif, homogen dan efisien sebagai bagian dari jaringan sistem
informasi pemerintah daerah.
5) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan,
mengembangkan dan memelihara pusat penyimpanan data dan informasi yang
menyimpan direktori materi teknologi informasi yang komprehensif.
6) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan secara proaktif mencari,
menanalisis, memahami, menyebarluaskan dan mempertukarkan secara elektronis
data/informasi bagi seluruh stakeholders.
7) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan memanfaatkan website dan
access point lain agar data kesehatan dan kedokteran dapat dimanfaatkan secara luas
dan bertanggung jawab dan dalam rangka memperbaiki pelayanan kesehatan sehingga
kepuasan pengguna dapat dicapai sebaik-baiknya.
8) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan merencanakan pengembangan
manajemen SDM sistem informasi mulai dari rekrutmen, penempatan, pendidikan dan
pelatihan, penilaian pekerjaan, penggajian dan pengembangan karir.
9) Sistem informasi kesehatan terintegrasi ini akan mengembangkan unit
organisasi pengembangan dan pencarian dana bersumber masyarakat yang berkaitan
dengan pemanfaatan dan penggunaan data/informasi kesehatan dan kedokteran.
10) Dapat digunakan untuk mengubah tujuan, kegiatan, produk, pelayanan
organisasi, untuk mendukung agar organisasi dapat meraih keunggulan kompetitif.
11) Mengarah pada peluang-peluang strategis yang dapat ditemukan.
Raden Sanjoyo, Sistem Informasi Kesehatan, D3 Rekam Medis FMIPA, Universitas
Gadjah Mada
Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) adalah sebagai berikut
1) Menyediakan Informasi yang bermutu, yaitu informasi yang memenuhi kriteria:
valid, reliabel, timely dan relevan. Keempat hal ini adalah pilar informasi.
2) Mengurangi atau menghilangkan adanya redundancy data.
3) Meningkatkan keamanan data.
4) Menyediakan interface yang mudah.
5) Menyediakan Akses terhadap informasi bagi semua stakeholder.
6) Memelihara Integrasi data.
Untuk memudahkan anda menghapal, keenam tujuan tersebut diatas dapat singkat
menjadi "MEREKAM INTERAKSI".
Me = mutu
RE = Redundancy
KAM = Keamanan
INTER = Interface
AKS = Akses
I = Integrasi
Sistem Informasi Kesehatan oleh H. Sastrawan, SKM, MHA di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Qamarul Huda Bagu - Lombok Tengah – NTB

1. Dikembangnya SIK  untuk memenuhi kebutuhan, dalam pengambilan keputusan


kebijakan
2.
3. Agar masyarakat bisa menolong
4. Meningkatkan IPTEK

3. Apa saja manfaat dari SIK


Mendukung manajemen kesehatan
Ident kebutuhan kesehatan
Intervensi kesehatan berdasarkan prioritas,
Alokasi
Daya guna masyarakat
Pengambilan kebijakan berdasarkan bukti
World Health Organization( WHO ) menilai bahwa investasi sistem informasi kesehatan
mempunyai beberapa manfaat antara lain :

1.Membantu pengambil keputusan untuk mendeteksi dan mengendalikan masalah


kesehatan, memantau perkembangan dan meningkatkannya

2.Pemberdayaan individu dan komunitas dengan cepat dan mudah dipahami, serta
melakukan berbagai perbaikan kualitas pelayanan kesehatan

Adapun manfaat adanya sistim informasi kesehatan dalam suatu fasilitas kesehatan
diantaranya:

1.Memudahkan setiap pasien untuk melakukan pengobatan dan mendapatkan


pelayanan kesehatan

2.Memudahkan fasilitas kesehatan untuk mendaftar setiap pasien yang berobat

3.Semua kegiatan di fasilitas kesehatan terkontrol dengan baik ( bekerja secara


terstruktur ).

1. Meningkatkan pelayanan
2. Mengendalikan biaya dan ,emimgkatkan produktivitas
3. Mengedndalikan utilitas dan analisis permintaan
4. Memudahkan sistem pelaporan
5. Penelitian klinik dan pendidikan

4. Bagaimana pentingnya SIK


 Informasi kesehatan  tidak bisa ada data yg akurat dan tepat waktu,
stakeholder tidak bisa ambil kebijakan atau suaatu permasalahan dalam
pembangunan kesehatan.
 Menggambarkan promosi dan informasi kesehatan yang luas
 SDA bisa ditingkatkan, dokter tahu EBM yang update
 Penelitian update
 Mudah akses
 Peran masyarakat dapat ditingkatkan dengan SIK

 Menjalankan program di masyarakat berdasarkan kebijakan yang valid, reliable dan


timely yang bisa dijalankan secara efektif dan efisien
 Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat
tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga
nya berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat
masyarakat enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan
yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan
teknologi seharusnya membuat masyarakat dan khususnya pada mahasiswa
kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi
kesehatan Indonesia.

5. Apa saja komponen yang harus ada pada informasi kesehatan


Menurut WHO, sistem informasi kesehatan merupakan salah satu dari 6 “building block”
atau komponen utama dalam sistem kesehatan di suatu Negara. Keenam komponen
(building block) sistem kesehatan tersebut adalah:
Service delivery (pelaksanaan pelayanan kesehatan)
Medical product, vaccine, and technologies (produk medis, vaksin, dan teknologi
kesehatan)
Health worksforce (tenaga medis)
Health system financing (system pembiayaan kesehatan)
Health information system (sistem informasi kesehatan)
Leadership and governance (kepemimpinan dan pemerintah)
1. Pembiayaan
2. Hak dan intelekttual
3. Regulasi
4. Pemberdayaan masyarakat
Dari data  diolah  analisis penyajian data (tekstual dan numerik)
6. apa saja komponen data kesehatan
a. data rutin  teratur diambil dari pemerintah
b. data non rutin sewaktu sesuai kebutuhan, data khusus (FR-faktor yang
mendukung pembangunan)dan data luar biasa (kejadian luar biasa ex wabah)

7. Apa saja ruang lingkup dari SIK

1. Regis pasien (ident pasien)


2. Rawat jalan (poli klinik)
3. Rawat inap
4. Penunjang medis atau lab
5. Penagihan dan pembayaran
6. Transaksi obat

8. Apa saja sumber data dari SIK


1. Fasilitas kesehatan
2. Sumber lain yangbersifat populasi ( survey berkala)
Sensus, survey, registrasi (sesuai kejadian penting, seperti kelahiran kematian,
pernikahan perceraian), meliputi kasus studi survei studi dan survei cepat

9. Apa saja hambatan dalam penerapan SIK


1. Kebutuhan data belum mencakup maksimal
2. Koordinasi belum baik
3. SDM kurang baik dalan kualitas ataupun kuantitas
4. Tidak terpusat, data pust dan data daerah tidak sinkron
5. Resudensi (pengambilan data yang diulang ulang) akan merusak karena datanya
terbagi bagi
6. Human eror
7. Informasi telat
8. Kurang SDM yang entri data
9. Datanya banyak sehinga tugas petugas banyak, dibandingan penggunaanyadatanya
mubazir
10. Dana kurang
11. SOP tidak ada
12. Sarana prasarana kurang

10. apa saja jenis jenis SIK


1. upaya kesehatan (5 level Prevention)
2. penelitian dan pengembangan kesehatan
3. pembiayaan kesehatan
4. SD kesehatan
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Manajemen dan regulasi kesehatan
7. Informasi pemberdayaan masyarakat

11. bagaimana cara mengelola SIK


1. perencanan program
2. pengorganisasian
3. kerjasama dan koordinasi
4. penguatan sumber data
5. SD di dayagunakan

1. mendukung manajemen kesehatan yang adekuat


2. efektif dan efisien
3. data valid
4. handal dan terintegrasi
1. sistem elektronik kesehatan(terhubung, jaringan virtual SIKNAS, yang diolah oleh kemenkes,
menggunakan WAN dan LAN) dan non elektronik (harus dilakukan dalam negeri boleh di LN
sesui Peraturan)

Anda mungkin juga menyukai