ABSES PERITONSIL
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. K
• Umur : 25 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Alamat : Mendalo Indah
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Pendidikan Pasien : SLTA
ANAMNESIS (Autoanamnesis, Tanggal: 31 Mei 2017)
Keluhan Utama
Nyeri menelan kurang lebih sejak 5 hari yang lalu.
Riwayat Perjalanan Penyakit
Os datang ke Poli THT RSUD Raden Mattaher Jambi dengan
keluhan nyeri ketika menelan dan sulit menelan sejak ± 5 hari yang lalu,
keluhan tersebut menyebabkan os tidak nafsu makan. Os juga mengeluh
tidak dapat membuka mulut dengan lebar dan merasakan nyeri ketika
membuka mulut. Nyeri juga dirasakan menjalar sampai ke telinga kanan
terutama saat menguap. Os merasa air liur keluar lebih banyak dari
biasanya. Keluhan tersebut juga disertai demam terus menerus sejak 5
hari yang lalu. Mual (-), muntah (-), mulut bau (+), suara seperti
bergumam (+), tidur ngorok (+), bengkak pada leher (-).
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak menggunakan obat untuk mengurangi keluhannya.
A Keloid - -
Perikondritis - -
Kista - -
Fistel - -
Ott hematoma - -
Nyeri tekan tragus - -
Nyeri tarik daun telinga - -
G Kavum nasi
Sekret (-), hiperemis (-), Edema
mukosa (-)
Sekret (-), hiperemis (-), Edema
mukosa (-)
Selaput lendir Dbn Dbn
Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)
Lantai + dasar hidung Dbn Dbn
Kanan Kiri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM (Selasa, 30 Mei 2017)
Trombosit : 445 x 109/L N (100-300)
Leukosit : 19,35 x 109/L ↑ (4-10)
Eritrosit : 4,54 1012/L N (3,5-5,5)
Hemoglobin : 11,9 gr/dl N (11-16)
Hematokrit : 35,3 % N (35-50)
DIAGNOSIS
• Abses Peritonsil Dextra
DIAGNOSIS BANDING
• Abses Retrofaring
• Abses Parafaring
• Abses Submandibula
PENATALAKSANAAN
Diagnostik
• Pungsi dan insisi abses peritonsil darah (+) dan pus (+)
Terapi
• Pasien dirawat inap
• IVFD RL 20 gtt/i
• Ceftriaxone 1x2 gr iv
• Metronidazole 3x 500 mg drip iv
• Ketorolac 2x1 gr iv
• Ranitidin 2 x 1 gr iv
• Obat kumur antiseptik/ kumur-kumur dengan cairan hangat
Monitoring
• Keluhan pasien
• Tanda-tanda vital pasien (tekanan darah, nadi, nafas, suhu)
• Tanda-tanda komplikasi seperti aspirasi paru, abses parafaring, dan abses
submandibular
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
• Menjelaskan mengenai penyakit pasien, termasuk faktor yang
memperberat penyakit pasien
• Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan manfaat dari
pengobatan yang diberikan kepada pasien
• Memberitahukan kepada pasien akan pentingnya follow up dan
terapi yang adekuat untuk penyakitnya
• Menjelaskan bagaimana cara dan prosedur tindakan punksi kepada
pasien dan keluarganya
• Menyarankan pasien untuk makan makanan yang lembut dulu
seperti bubur
• Menyarankan pasien untuk tetap menjaga kebersihan mulut, serta
kumur dengan cairan hangat, kompres dingin pada leher dan
memakan makanan yang bergizi
PROGNOSA
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad fungsionam : bonam
• Quo ad sanationam: bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Tonsil palatina merupakan dua massa
jaringan limfoid yang terletak pada dinding
lateral orofaring didalam fossa tonsilaris
Cincin Waldeyer
Tonsil palatina (tonsil faucial),
tonsil faring (adenoid),
tonsil lingual (tonsil pangkal lidah),
tonsil tuba Eustachius (lateral band
dinding faring/Gerlach’s tonsil).
ABSES PERITONSIL
Definisi
• Abses peritonsil atau Quinsy
kumpulan nanah akut yang terbentuk dalam
ruang peritonsil.
Epidemiologi
• Dapat terjadi pada umur 10-60 tahun (sering umur 20-40 tahun)
• Pada anak-anak menurun sistem immunnya, tapi infeksi bisa
menyebabkan obstruksi jalan napas yang signifikan pada anak-
anak
ETIOLOGI
• Komplikasi tonsilitis akut atau infeksi yang bersumber dari kelenjar
mukus Weber di kutub atas tonsil
• Organisme aerob Streptococcus pyogenes (Group A Beta-
hemolitik streptococcus), Staphylococcus aureus dan Haemophilus
influenzae.
• Organisme anaerob Bacteroidaceae sp, Fusobacterium sp,
Prevotella, Porphyromonas dan Peptostreptococcus
Patofisiologi
Superior dan
lateral fosa tonsil Infiltrasi Palatum mole
(jaringan ikat membengkak
longgar) supurasi
• Abses Retrofaring
• Abses Parafaring
• Abses Submandibula
TATALAKSANA
MEDIKAMENTOSA Antibiotik
penicillin 600.000-1.200.000 IU atau
ampicilin 4 x 250-400 mg/hari atau
amoksisilin 3 x 250-500 mg/hari atau
sefalosporin 3-4 x 250-500 mg/hari,
metronidazol 3-4 x 250-500 mg/hari
Analgetik, antipiretik
parasetamol 3-4 x 250-500 mg/hari
ANAMNESIS TEORI
• nyeri menelan kurang lebih sejak 5 hari yll -Odinofagia (nyeri menelan) yang hebat,
• Tidak nafsu makan -Nyeri tenggorokan
• tidak dapat membuka mulut dengan lebar - Nyeri telinga (otalgia) biasanya
+ nyeri unilateral
• nyeri juga dirasakan menjalar sampai ke -Muntah (regurgitasi),
telinga kanan terutama saat menguap. -Mulut berbau (foetor ex ore),
• air liur keluar lebih banyak dari biasanya -Suara gumam (hot potato voice)
• demam terus menerus sejak 5 hari -Sukar membuka mulut (trismus),
• Mual (-), muntah (-), mulut bau (+), suara -Banyak air ludah (hipersalivasai),
seperti bergumam (+), tidur ngorok (+), - Pembengkakkan kalenjar submandibula
bengkak pada leher (-). + nyeri tekan
ANALISA KASUS
PEMERIKSAAN FISIK TEORI
• keadaan umum baik dalam batas normal Abses peritonsil biasanya unilateral
• mulut dan faring: Inspeksi
1. (-) karies pada gigi 1. Ketidakmampuan pasien
2. uvula bentuk normal dan terdorong membuka mulut.
ke kontralateral (kiri) 2. Palatum mole tampak
3. palatum mole bengkak (+) dan membengkak dan menonjol ke
menonjol ke depan depan
4. palatum durum dalam batas normal 3. Uvula bengkak ,terdorong ke sisi
5. plika anterior hiperemis (+) kontralateral
6. tonsil dextra T3 hiperemis (+), 4. Tonsil bengkak, hiperemis,
edema (+), terdorong ke medial, mungkin detritus (+) dan
depan dan bawah, kripta melebar, terdorong ke arah tengah, depan,
detritus (-), dan bawah.
7. tonsil sinistra T1, hiperemis (-) 5. Mukosa di lipatan supratonsiler
tampak pucat dan bahkan seperti
bintil-bintil kecil
Palpasi palatum mole teraba fluktuasi.
ANALISA KASUS
PENATALAKSANAN TEORI
Diagnostik MEDIKAMENTOSA Antibiotik
Pungsi abses peritonsil penicillin 600.000-1.200.000 IU
darah (+) dan pus (+) atau ampicilin 4 x 250-400
mg/hari atau amoksisilin 3 x 250-
Terapi 500 mg/hari atau sefalosporin 3-4
IVFD RL 20 gtt/i x 250-500 mg/hari, metronidazol
Ceftriaxone 1x2 gr iv 3-4 x 250-500 mg/hari
Metronidazole 3x 500 mg
drip iv Analgetik, antipiretik
Ketorolac 2x1 gr iv parasetamol 3-4 x 250-500 mg/hari
Ranitidin 2 x 1 gr iv
Obat kumur antiseptik/ Antiseptik obat kumur
kumur-kumur dengan cairan
hangat