Anda di halaman 1dari 35

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

Nabilla Andami Aziz


DOSEN PEMBIMBING : dr. Umi Rahayu, Sp. THT-KL
PENDAHULUAN
Otitis media supuratif kronis (OMSK) adalah peradangan pada
mukosa telinga tengah dan ruang mastoid yang berlangsung l
ebih dari 3 bulan ditandai dengan adanya perforasi pada mem
bran timpani dan keluarnya cairan secara terus menerus atau
hilang timbul dari liang telinga.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 39 tahun
Jeniskelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
ANAMNESIS
KeluhanUtama
Pasien datang dengan keluhan pusing yang telah terasa 2 bulan
terakhir..

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien datang dengan keluhan pusing yang sudah dirasakan selama 2 bul
an. Awalnya pasien mengatakan bahwa telinga kiri terasa seperti digigit bi
natang dibagian liang telinga. Lalu pasien dibawa ke puskesmas karena tel
inga terasa nyeri dan sakit pada bagian dalam telinga. Keluhan juga disert
ai dengan sakit kepala yang terasa berdenyut. ± 6 hari yang lalu pasien m
engatakan keluhan tidak membaik, dan malah semakin memburuk. Sakit k
epala berdenyut dirasakan saat adanya perubahan posisi. Keluhan telinga
terasa nyeri dan adanya rasa terbakar disertai keluar cairan pada telinga ki
ri. Mual (+), muntah (+) ±4x. Pasien juga sulit menelan.
.
RIWAYAT

PENGOBATAN Penyakit Dahulu Penyakit Keluarga

2 bulan yang lalu pasien berobat Riwayat hipertensi (-), riw Riwayat anggota keluarga yang
ke puskesmas dan diberikan obat ayat DM (-),riwayat asma memiliki keluhan yang sama
tetes telinga dan obat verigo (-), riwayat trauma kepala dengan pasien disangkal.
,riwayat alergi obat (-). Riwayat anggota keluarga asma,
sinusitis, diabetes mellitus, dan
hipertensi disangkal.
Anamnesis pasien
TELINGA HIDUNG TENGGOROK LARING

Gatal : -/+ Rinore : -/- Sukar Menelan : + Suara parau : -

Dikorek :-/+ Buntu : -/- Sakit Menelan : + Afonia : -

Nyeri :-/+ Bersin Trismus :- Sesak napas : -

Bengkak :-/- * Dingin/Lembab : - Ptyalismus : - Rasa sakit : +

Otore :-/+ * DebuRumah : - Rasa Ngganjal : - Rasa ngganjal : -

Tuli :+/+ Berbau : -/- Rasa Berlendir : -

Tinitus :-/- Mimisan : -/- Rasa Kering : -

Vertigo :+ Nyeri Hidung : -/-

Mual :+ Suarasengau : -

Muntah : +
DaunTelinga Kanan Kiri
Pemeriksaan Fisik Telinga
Anotia/mikrotia/makrotia - -

Keloid - -

PEMERIKSAAN FISIK Perikondritis - -

Kesadaran : compos mentis Kista - -

Pernapasan: 21 x/i Fistel - -


Ott hematoma - -
Suhu : 36,5 °C
Liang Telinga Kanan Kiri
Nadi : 80 x/i
Atresia - -
TD : 100/60 mmHg
Serumen prop - Sulit dinilai
Anemia : -/-
Epidermis prop - Sulit dinillai
Sianosis : -/-
Korpus alineum - Sulit dinilai
Stridor inspirasi : -/- Jaringan granulasi - -
Retraksi suprasternal : - Exositosis - -
Retraksi interkostal : -/- Osteoma - -
Retraksi epigastrial : -/- Furunkel - -
Membrana Timpani Kanan Kiri
Hiperemis - -
Retraksi - Sulit dinilai
Bulging - Sulit dinilai
Atropi - Sult dinilai
Perforasi - -
Bula - -
Sekret - -
ReflekCahaya -
Retro-aurikular Kanan Kiri
Fistel - -
Kista - -
Abses - -
Pre-aurikular Kanan Kiri
Fistel - -
Kista - -
Abses - -
Rinoskopi Anterior Kanan Kiri

Vestibulum nasi
Sekret (-), Hiperemis (-), b Sekret (-), Hiperemis (-), b
Pemeriksaan Fisik Hidung
isul(-), krusta(-) isul(-), krusta(-)
Sekret (-), Rinoskopi Pos
Sekret (-), hiperemis (-), E Kanan Kiri
Kavum nasi hiperemis (-), Edema muko terior
dema mukosa (-)
sa (-)
Kavum nasi
Selaput lender Dbn Dbn
Selaput lender
Septum nasi Deviasi (-) Deviasi (-)
Koana
Lantai + dasar hidung Dbn Dbn
Septum nasi
Dalam batas norm Dalam batas norm
Hipertrofi (-), hiperemis(-), Hipertrofi (-), hiperemis (-) Konka superior
Konka inferior al al
edema mukosa (-) , edema mukosa (-) Adenoid
Hiperemis (-), edema muk Hiperemis (-), edema muk Massa tumor
Meatus nasi inferior
osa (-), secret (-), polip (-) osa (-), secret (-), polip (-) Fossa rossenm
Hipertrofi (-), hiperemis(-), Hipertrofi (-), hiperemis(-), uller
Konka media
edema mukosa (-) edema mukosa (-) Transiluminas
Kanan Kiri
Hiperemis (-), edema muk Hiperemis (-), edema muk i Sinus
Meatus nasi media
osa (-), secret (-), polip (-) osa (-), secret (-), polip (-) Sinus Maksilari
Tidak di lakukan
Polip - - s
Korpus alineum - - Sinus Frontalis Tidak dilakukan
Pemeriksaan Fisik Faring
Pemeriksaan Fisik Mulut
Hasil
Bentuk normal, terletak ditengah, p
Hasil
Uvula ermukaan rata, edema(-), hiperemis
Selaput lender mu
Dbn (-)
lut
Palatum mole hiperemis (-), benjolan (-)
Sianosis (-) raghade (-), sudutbibir (
Bibir Palatum durum Hiperemis (-), benjolan (-)
N), gerakanbibir(N)
Plika anterior Hiperemis (-)
Lidah Atropi papil (-), tumor (-), parese(-)
Dekstra : tonsil T1
Gigi Dbn Tonsil
Sinistra : tonsil T1
Kelenjar ludah Dbn
Plika posterior Hiperemis (-)
Mukosa orofaring Hiperemis (-), granula (-)
Pemeriksaan Fisik Kelenjar Getah Bening
Leher
Kanan Kiri
Pemeriksaan Fisik Laring
Regio I Dbn Dbn
Hasil
Regio II Dbn Dbn
Pangkal lidah
Regio III Dbn Dbn
Epiglottis
Regio IV Dbn Dbn
Sinus piriformis
Regio V Dbn Dbn
Aritenoid Dalam batas Normal
Regio VI Dbn Dbn
Sulcus aritenoid
area Parotis Dbn Dbn
Corda vocalis
Area postauricula Dbn Dbn
Massa
Area occipital Dbn Dbn

Area supraclavicula Dbn Dbn


Nervuscranialis Kanan Kiri
Pemeriksaan Nervus Cranialis Nervus III, IV, VI Dbn Dbn

Nervus VII Dbn Paralisis

Nervus IX Dbn Dbn

Regio XII Dbn Dbn

Pemeriksaan Audiologi

TesPendengaran Kanan Kiri

Tes rinne - +

Tes weber Lateralisasi ke kiri

Tesschwabach Sama dengan pemeriksa memanjang

Kesimpulan : Fungsi Pendengaran tuli konduktif kiri


DIAGNOSIS
Otitis Media Supuratif Kronik tipe Malignan
+ Susp Kolesteatoma

DIAGNOSIS BANDING
Otitis media akut stadium perforasi
TERAPI
Lakukan pemeriksaan penunjang berupa
endoskopi membrane timpani, foto rontgen
mastoid serta Kultur dan uji resistensi kuman
dari sekret telinga.

Terapi konservatif dengan medikamentosa


- Ceftriaxone 1 x 2gr
- Metrodinazole 5 x 500 mg
- Gentamicin 2 x 80 mg
- Ketorolac 30 mg / 500 cc NaCl 0,9 %
- Ondancentron 3 x 1 drip

Terapi utama pada OMSK tipe malignan ad


alah pembedahan, yaitu Mastoidektomi
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)

• Menjelaskan mengenai penyakit pasien, termasuk faktor yang


memperberat penyakit tersebut.
• Menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan manfaat dari
pengobatan yang diberikan kepada pasien.
• Memberitahu kepada pasien akan pentingnya follow up dan terapi yang
adekuat untuk penyakitnya.
• Memberitahukan kepada pasien untuk menutup telinga ketika mandi
untuk mencegah telinga menjadi lembab dan tidak lagi mengorek telinga.
• Menyarankan pasien untuk tetap menjaga higienitas dan memakan
makanan yang bergizi.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TELINGA
MEMBRAN TIMPANI
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau ya
ng biasa disebut “congek” adalah radang kro
nis telinga tengah dengan adanya lubang (pe
rforasi) pada gendang telinga (membran timp
ani) dan riwayat keluarnya cairan (sekret) dar
i telinga (otorea) lebih dari 2 bulan, baik terus
menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin
serous, mukous, atau purulen

DEFINISI
KLASIFIKASI

1 50% 80% 2

Tipe tubotimpani Tipe atikoantral (tipe


(tipe jinak/tipe ganas/tipe tidak am
aman/tipe rhinogen) an/tipe tulang)
PATOGENESIS
Faktor Resiko

Gangguan Tuba
Lingkungan Infeksi ISPA
eustacius

OMA
Genetik Alergi Autoimun
sebelumnya
Gejala Klinis

Telinga Berair (otore) Gangguan pendengaran Otalgia Vertigo


Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna

Adanya abses atau fistel retroaurikular

Jaringan granulasi atau polip di liang teli


nga yang berasal dari kavum timpani.

Pus yang selalu aktif atau berbau busuk


(aroma kolesteatom)

Foto rontgen mastoid adanya gambaran


kolesteatom
PENEGAKAN
ANAMNESA
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
OTOSKOPI

PEMERIKSAAN
AUDIOLOGI

PEMERIKSAAN
RADIOLOGI

PEMERIKSAAN
BAKTERIOLOGIS
TATALAKSANA
LANJUTAN...
KOMPLIKASI
• Mastoiditis koalesen
Komplikasi • Petrositis
otologik • Paresis fasialis
• Labirinitis

KOMPLIKASI

• Abses ekstradural
• Trombosis sinus lateralis
Komplikasi • Abses subdural
intrakranial • Meningitis
• Abses otak
• Hidrosefalus otitis
Pemulihan dari fungsi pendengaran bervaria
si dan tergantung dari penyebab. Hilangnya
fungsi pendengaran oleh gangguan konduk
si dapat dipulihkan melalui prosedur pembe
dahan, walaupun hasilnya tidak sempurna

Keterlambatan dalam penanganan pasien dap


at menimbulkan kematian yang merupakan ko
mplikasi lanjut OMSK yang tidak ditangani de
PROGNOSIS ngan segera. Kematian akibat OMSK terjadi p
ada 18,6% pasien karena telah mengalami ko
mplikasi intrakranial yaitu meningitis.
ANALISA KASUS
Dilaporkan satu kasus OMSK tipe kolesteatom dengan komplikasi pares
is nervus fasialis perifer pada pasien wanita berusia 39 tahun. Diagnosi
s ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjan
g berupa CT-Scan, dan MRI. Otitis media supuratif kronik (OMSK) adala
h infeksi dan inflamasi telinga tengah yang berbahaya akibat kompikasi
yang ditimbulkan.
Angka kematian akibat komplikasi OMSK mencapai 76,4%. Kolesteato
m menjadi salah satu penyebab komplikasi pada OMSK. Beberapa liter
atur menyebutkan komplikasi OMSK dengan kolesteatom bervariasi ant
ara 58% dan 78,5%.2 Diperkirakan 5% pasien OMSK dengan kolesteat
om mengalami komplikasi. Komplikasi OMSK meliputi komplikasi intrakr
anial dan ekstrakranial. Angka kejadian komplikasi intrakranial 0,17% da
n ekstrakranial 0,13%.6 Komplikasi lebih banyak terjadi pada pasien laki
-laki dan biasanya pada usia muda. Namun penelitian lain menemukan l
ebih banyak penderita perempuan yang menderita OMSK, Sama halnya
dengan pasien pada kasus ini seorang wanita berusia 39 tahun.
LANJUTAN...

Bakteri penyebab terbanyak OMSK adalah Proteus mirabilis, Staphyloc


occus dan Pseudomonas aeroginosa. Disamping itu bakteri anaerob d
an jamur juga bisa menjadi patogen dalam patogenesis OMSK. Pasien
pada kasus ini diberikan terapi ceftriakson, metronidazol dan gentamici
n. Pemberian kombinasi antibiotik spektrum luas yang permeabel deng
an sawar otak seperti sefalosporin generasi tiga atau empat dengan m
etronidazol sangat adekuat dalam penatalaksanaan komplikasi OMSK.
Disamping pemberian antibiotik, terapi utama lainnya pada OMSK deng
an komplikasi adalah eradikasi kuman dengan tindakan bedah. Pada pa
sien ini akan dilakukan operasi mastoidektomi radikal pada hari Rabu,19
juni 2019.
KESIMPULAN

1 2 3 4 5

Otitis media supuratif proses lanjutan dari Letak perforasi di Diagnosis OMSK Prinsip terapi OMSK
kronis (OMSK otitis media akut membran timpani pen dibuat berdasarkan tipe aman ialah
. konse
(OMA), dimana perjal ting untuk gejala klinis dan peme rvatif atau dengan me
anannya sudah lebih menentukan riksaan THT terutama dikamentosa. Sedang
dari 2 bulan tipe/jenis OMSK. Perf pemeriksaan otoskopi kan prinsip terapi OM
orasi dapat ditemukan SK tipe bahaya ialah
di daerah sentral, pembedahan, yaitu m
marginal atau atik astoidektomi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai