Disusun Oleh:
PUTRI PRATIWI MERDEKAWATI
1102013233
Umbo
D
Kongesti dan
Diawali dengan edema mukosa Gangguan akibat Aktivasi proses Terjadi efusi cairan
infeksi sal. nafas dan tuba obstruksi tuba inflamasi ke dalam telinga
atas/alergi eustachius kompleks tengah
.
Stadium
Komplikasi
STADIUM OKLUSI
TUBA
Mukosa: hiperemis, edema
Tekanan intratimpani
negative Gejala:
nyeri telinga dan pendengaran menuru
Penyerapan udara n
menurun
Tanda:
• Retraksi Membran Timpani
Retraksi membran timpani • Hilangnya Refleks Cone of light
• Tes Garpu tala: Tuli konduktif
STADIUM PRE-
SUPURATIF
Organisme piogenik
menginvasi cavum timpani
Pembentukan nanah di
telinga tengah
Gejala:
Membran timpani mulai Nyeri telinga yang sangat menyiksa, suhu
terkompresi dan iskemik meningkat, dapat disertai muntah bahkan
kejang
Tanda:
• Membran timpani memberikan gamba
Membran timpani tegang ran bulging
dan bulging kearah • Hilangnya gambaran anatomis
• Pada X-ray mastoid ditemukan gamb
telinga luar aran aircell yang kabur akibat sel eks
udat
STADIUM RESOLUSI (P
ERFORASI)
Membran timpani pecah
Gejala:
Penurunan gejala klinis Nyeri telinga menurun, demam menurun
Tanda:
Bila daya tahan tubuh baik resolusi • Liang telinga luar dapat keluar darah y
dapat terjadi walaupun tanpa ang kemudian menjadi mukopurulen
pengobatan
• Pada membrane timpani, perforasi kec
il yang biasanya terlihat di kuadram a
Bila perforasi menetap dengan sekret mteroinferior pars temsa
keluar terus menerus atau hilang • Membran timpani mulai kembali ke be
timbul -> OMSK
ntuk dan warna normal
STADIUM KOMPLIKASI
Jika virulensi organisme tinggi
atau daya tahan pasien buruk
Imaging
Dilakukan jika curiga
mastoiditis atau komplikasi
lain OMA
DIAGNOSIS OMA
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
Ditemukan peningkatan leukosit pada
hitung darah
Tympanocentesis
Dilakukan pada pasien immunocompromis
ed dan kecurigaan resisten
TATALAKSANA
STADIUM
OKLUSI
Bertujuan untuk membuka tuba
eustachius
• Usia < 12 tahun: diberikan obat tetes hidung HCl efedrin 0,5%
dalam larutan fisiologis
• Usia > 12 tahun: larutan HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologis
Terapi infeksi
• Diberikan antibiotic jika penyebabnya kuman bukan virus atau
alergi
TATALAKSANA S
TADIUM PRE-SU
PURASI
Antibiotika
• Antibiotik golongan penisilin dan ampicillin
• Jika alergi pensilin dapat diberikan eritromisin
• Anak: Ampicillin 50 – 100 mg/kgBB per hari dibagi 4 dosis. Amoksisilin
40mg/kgBB dibagi 3 dosis
Analgetika
Miringotomi
• Jika membrane timpani sudah terlihat hiperemis difus
TATALAKSANA
STADIUM
SUPURASI
Antibiotika
Analgetika
Miringotomi
• Jika membrane timpani sudah terlihat hiperemis difus
TATALAKSANA STADIUM
RESOLUSI (PERFORASI)
Antibiotika
• Antibiotik golongan penisilin dan ampicillin
• Jika alergi pensilin dapat diberikan eritromisin
• Anak: Ampicillin 50 – 100 mg/kgBB per hari dibagi 4 dosis. Amoksisilin
40mg/kgBB dibagi 3 dosis
INTRAKRANI
AL
Proteus
31,5 mirabilis
% 58,5
%
Pseudomonas
Diagnosis OMSK
• Sekret telinga dibersihkan
• ditemukan perforasi membrane timpani dengan
• riwayat otore menetap atau berulang lebih dari 2
• bulan.
• disertai dengan keterangan jenis dan derajat ketulian.
• Tanda OMSK tipe bahaya harus dikenali,
• perforasinya di atik atau marginal atau total.
• Debris kolesteatoma dapat ditemukan di sekitar
• perforasi, terutama di daerah atik
Pemeriksaan Penunjang
OMSK
• Pemeriksaan Audiometri
• Derajat ketulian
• Nilai ambang pendengaran:
• Pseudomonas aeruginosa,
Sering dijumpai Stafilokokus aureus dan
Proteus.
• KONSERVATIF :
• Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan
• EDUKASI :
• jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu
mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita in
feksi saluran nafas atas.
• PEMBEDAHAN :
• Terapi konservatif dan medikamentosa hanyalah terapi sementara seb
elum dilakukan pembedahan
• ada beberapa pendekatan bedah pada OMSK
1. Mastoidektomi sederhana ( simple mastoidectomy)
2. Mastoidektomi radikal
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
4. Miringoplasti
5. Timpanoplasti
6. Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach tympanop
lasty)
Komplikasi
• Pada telinga tengah :
• Ekstradural
• Intrakranial