Anda di halaman 1dari 37

OTITIS MEDIA

Disusun Oleh:
PUTRI PRATIWI MERDEKAWATI
1102013233

Pembimbing : dr. Jon prijadi , Sp. THT-KL


ANATOMI
Telinga tengah terdiri dari :
membran timpani, kavum
timpani, prosesus
mastoideus, dan tuba
eustachius.
Pars flaccida
Posterior Fold
Anterior fold
Short processus of
Incus malleus
MEMBRAN TIMPANI
Membran timpani berbentuk
D

Umbo
D

hampir lonjong, terletak oblique


Manubrium of malleus
di liang telinga, membatasi liang
Annulus
Pars tensa Cone of light telinga dengan kavum timpani.
Tuba Eustachius

Fungsi tuba eustachius sebagai ventilasi telinga yaitu mempertahankan


keseimbangan tekanan udara didalam cavum timpani dengan tekanan udara
luar, drenase sekret dari cavum timpani ke nasofaring dan menghalangi
masuknya sekret dari nasofaring ke cavum timpani.
PENDAHULUAN
OTITIS MEDIA AKUT

Infeksi akut (<3 minggu) yang menyebabkan peradangan pada rua


A ng telinga tengah

Disebabkan oleh disfungsi tuba eustachius menyebabkan


B tekanan telinga tengah negative sehingga terjadi pengum
pulan cairan

Memiliki beberapa stadium berdasarkan pada gambaran


C membran timpani
ETIOLOGI OTITIS MEDIA AKUT
ORGANISME
Serangan berulang PENYEBAB
pilek, infeksi
saluran pernapasan Streptococcus
atas dan demam pneumoniae (30%),
Eksantematosa Haemophilus
seperti campak, influenzae (20%)
difteri atau batuk dan Moraxella
Alergi hidung.
rejan. catarrhalis (12%).
.
Organisme lain
termasuk Streptoco
ccus pyogenes,
Staphylococcus
aureus dan kadang-
Rinitis kronis dan Langit-langit mulut kadang
sinusitis. sumbing. Pseudomonas
aeruginosa.
PATOGENESIS OMA

Kongesti dan
Diawali dengan edema mukosa Gangguan akibat Aktivasi proses Terjadi efusi cairan
infeksi sal. nafas dan tuba obstruksi tuba inflamasi ke dalam telinga
atas/alergi eustachius kompleks tengah
.

Pendengaran terganggu karena MT dan tulang pendengaran


tidak dapat bergerak bebas
Stadium Oklusi Stadium pre
Tuba supuratif
STADIUM
OMA
Stadium Stadium
Supuratif Resolusi

Stadium
Komplikasi
STADIUM OKLUSI
TUBA
Mukosa: hiperemis, edema

Menghalangi saluran tuba


eustachius

Tekanan intratimpani
negative Gejala:
nyeri telinga dan pendengaran menuru
Penyerapan udara n
menurun
Tanda:
• Retraksi Membran Timpani
Retraksi membran timpani • Hilangnya Refleks Cone of light
• Tes Garpu tala: Tuli konduktif
STADIUM PRE-
SUPURATIF
Organisme piogenik
menginvasi cavum timpani

Terbentuk eksudat inflamasi


yang bersifat serosa
Gejala:
Nyeri telinga hebat sampai menggang
gu tidur dan bersifat berenyut
Membran timpani menjadi
padat
Tanda:
• Membran timpani memberikan gam
baran cartwheel
Pelebaran pembuluh darah di • Hilangnya Refleks Cone of light
pinggiran membrane timpani • Tes Garpu tala: Tuli konduktif
STADIUM SUPURATIF

Pembentukan nanah di
telinga tengah

Gejala:
Membran timpani mulai Nyeri telinga yang sangat menyiksa, suhu
terkompresi dan iskemik meningkat, dapat disertai muntah bahkan
kejang

Tanda:
• Membran timpani memberikan gamba
Membran timpani tegang ran bulging
dan bulging kearah • Hilangnya gambaran anatomis
• Pada X-ray mastoid ditemukan gamb
telinga luar aran aircell yang kabur akibat sel eks
udat
STADIUM RESOLUSI (P
ERFORASI)
Membran timpani pecah

Mengeluarkan nanah ke liang telinga


luar

Gejala:
Penurunan gejala klinis Nyeri telinga menurun, demam menurun

Tanda:
Bila daya tahan tubuh baik resolusi • Liang telinga luar dapat keluar darah y
dapat terjadi walaupun tanpa ang kemudian menjadi mukopurulen
pengobatan
• Pada membrane timpani, perforasi kec
il yang biasanya terlihat di kuadram a
Bila perforasi menetap dengan sekret mteroinferior pars temsa
keluar terus menerus atau hilang • Membran timpani mulai kembali ke be
timbul -> OMSK
ntuk dan warna normal
STADIUM KOMPLIKASI
Jika virulensi organisme tinggi
atau daya tahan pasien buruk

Resolusi tidak terjadi

Penyakit menyebar di luar


batas telinga tengah

Mastoiditis akut, abses otak,,


meningitis, kelumpuhan wajah
DIAGNOSIS OMA
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Imaging
Dilakukan jika curiga
mastoiditis atau komplikasi
lain OMA
DIAGNOSIS OMA

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Laboratorium
Ditemukan peningkatan leukosit pada
hitung darah

Tympanocentesis
Dilakukan pada pasien immunocompromis
ed dan kecurigaan resisten
TATALAKSANA
STADIUM
OKLUSI
Bertujuan untuk membuka tuba
eustachius
• Usia < 12 tahun: diberikan obat tetes hidung HCl efedrin 0,5%
dalam larutan fisiologis
• Usia > 12 tahun: larutan HCl efedrin 1% dalam larutan fisiologis

Terapi infeksi
• Diberikan antibiotic jika penyebabnya kuman bukan virus atau
alergi
TATALAKSANA S
TADIUM PRE-SU
PURASI
Antibiotika
• Antibiotik golongan penisilin dan ampicillin
• Jika alergi pensilin dapat diberikan eritromisin
• Anak: Ampicillin 50 – 100 mg/kgBB per hari dibagi 4 dosis. Amoksisilin
40mg/kgBB dibagi 3 dosis

Obat tetes hidung

Analgetika
Miringotomi
• Jika membrane timpani sudah terlihat hiperemis difus
TATALAKSANA
STADIUM
SUPURASI
Antibiotika

Obat tetes hidung

Analgetika

Miringotomi
• Jika membrane timpani sudah terlihat hiperemis difus
TATALAKSANA STADIUM
RESOLUSI (PERFORASI)

Antibiotika
• Antibiotik golongan penisilin dan ampicillin
• Jika alergi pensilin dapat diberikan eritromisin
• Anak: Ampicillin 50 – 100 mg/kgBB per hari dibagi 4 dosis. Amoksisilin
40mg/kgBB dibagi 3 dosis

Obat Cuci Telinga

• H2O2 3% selama 3 – 5 hari


KOMPLIKASI OTITIS MEDIA AK
UT
EKSTRAKRANI
AL

Mastoiditis Labirinitis Paralisis Nervus Fasiali


s

INTRAKRANI
AL

Meningitis Abses Otak Sigmoid Sinus Thromb


ophlebitis
DEFINISI

Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)


Otitis media supuratif kronis adalah radang
kronis telinga tengah dengan perforasi
membran timpani dan riwayat keluarnya
secret dari telinga (otorea) tersebut lebih dari 2 bulan, baik terus menerus
atau hilang timbul.
KLASIFIKASI

TIPE BENIGNA (JINAK)


TIPE MALIGNA (BAHAYA)
• Proses peradangan terbatas pada mu
• Disertai kolesteatom
kosa saja, tidak mengenai tulang
• Perforasi biasanya terletak di mar
• Peforasi terletak di sentral
ginal atau atik
• Jarang menimbulkan komplikasi yang
• Sebagian besar komplikasi yang
berbahaya
berbahaya dapat timbul pada
• Pada OMSK tipe benigna ini tidak terd
tipe ini
apat kolesteatom
• OMSK Tipe Bahaya
• OMSK tipe bahaya adalah OMSK yang mengandung kolesteat
oma. Disebut juga tipe bahaya karena sering menimbulkan
• komplikasi berbahaya.
KOLESTEATOMA dan GRANULASI KOLESTEROL

• Kolesteatoma adalah epitel gepeng dan debris tupukan


• pengelupasan keratin yang terjebak di dalam rongga
• timpanomastoid.

• Resropsi tulang dapat menyebabkan desstruksi trabekula mastoid,


• erosi osikel, fistula labirin, pemaparan n.fasial, dura serta silus
• lateral.

• Granuloma kolesterol adalah lesi kistik berdinding tipis kuning


• kecoklatan yang berisi kumpulan Kristal kolestrol di dalam cairan
• berwarna coklat kehitaman yang timbul sebagai reaksi terhadap
• benda asing di dalam sel mastoid akibat disfungsi tuba.
KOLESTEATOMA dan GRANULASI KOLESTEROL
Kuman Penyebab OMSK
• Pseudomonas aeruginosa merupakan kuman tersering ditemu
kan pada biakan sekret OMSK tanpa kolesteatoma.

• Kuman yang ditemukan dengan


kolestetoma pada pasien
mastoidektomi di RSUPN Cipto

Proteus
31,5 mirabilis
% 58,5
%
Pseudomonas
Diagnosis OMSK
• Sekret telinga dibersihkan
• ditemukan perforasi membrane timpani dengan
• riwayat otore menetap atau berulang lebih dari 2
• bulan.
• disertai dengan keterangan jenis dan derajat ketulian.
• Tanda OMSK tipe bahaya harus dikenali,
• perforasinya di atik atau marginal atau total.
• Debris kolesteatoma dapat ditemukan di sekitar
• perforasi, terutama di daerah atik
Pemeriksaan Penunjang
OMSK
• Pemeriksaan Audiometri
• Derajat ketulian
• Nilai ambang pendengaran:

• Normal : -10 dB sampai 26 dB


• Tuli ringan : 27 dB sampai 40 dB
• Tuli sedang : 41 dB sampai 55 dB
• Tuli sedang berat : 56 dB sampai 70 dB
• Tuli berat : 71 dB sampai 90 dB
• Tuli total : lebih dari 90 dB
• Proyeksi Stenver’S
Radiologi • memperlihatkan gambaran sepanjang piramid petrosus,
• terutama kanalis auditorius interna, vestibulum dan kanalis
• semisirkularis.
• Proyeksi ini dapat menunjukan adanya pembesaran akibat
• kolesteatom.
• Proyeksi Schuller’s
• Memperlihatkan luasnya pneumatisasi mastoid dari arah
• lateral dan atas, posisi sinus lateral dan tegmen.
• Pada mastoid yang skleritik, membantu untuk menghindari
• dura atau sinus lateral
Bakteriologi

• Pseudomonas aeruginosa,
Sering dijumpai Stafilokokus aureus dan
Proteus.

• E. Coli, Difteroid, Klebsiella,


Bakteri lain dan bakteri anaerob adalah
Bacteriodes sp
TERAPI OMSK BENIGNA TENANG

• KONSERVATIF :
• Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan

• EDUKASI :
• jangan mengorek telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu
mandi, dilarang berenang dan segera berobat bila menderita in
feksi saluran nafas atas.

• Bila memungkinkan sebaiknya dilakukan operasi rekonstruksi (


miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang
serta gangguan pendengaran
TERAPI OMSK BENIGNA AKTIF
• MEDIKAMENTOSA :

• Dengan H2O2 3% selama 3-5 hari Timpanoplasti


• Apabila sekret berkurang berikan antibiotik tetes
telinga dan steroid selama < 1-2 minggu
• Antibiotik oral
• Tangani sumber infeksi : tonsilektomi, adenoidekt
omi
• Observasi 2 bulan, jika masih ada perforasi mesk
ipun sekret hilang : pembedahan
• Berupa simple mastoidektomi, miringoplasti, timp
anoplasti
TATALAKSANA OMSK MALIGNA

• PEMBEDAHAN :
• Terapi konservatif dan medikamentosa hanyalah terapi sementara seb
elum dilakukan pembedahan
• ada beberapa pendekatan bedah pada OMSK
1. Mastoidektomi sederhana ( simple mastoidectomy)
2. Mastoidektomi radikal
3. Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
4. Miringoplasti
5. Timpanoplasti
6. Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach tympanop
lasty)
Komplikasi
• Pada telinga tengah :

• perforasi persisten, erosi tulang pendengaran dan paralisis nervus fasial

• Pada telinga dalam

• fistel labirin, labirinitis supuratif dan tuli saraf (sensorineural)

• Ekstradural

• abses ekstradural, trombosis sinus lateralis dan petrositis

• Intrakranial

• Meningitis, abses otak dan hidrosefalus otitis


DAFTAR PUSTAKA
1. Otitis Media Supuratif Kronik. Tahun 2007. Penerbit : Fakultas Kedokter
an Universitas Indonesia.
2. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher
Edisi Ke-7, Cetakan kelima. Tahun 2016. Penerbit: Badan Penerbit FKUI
3. Disease of Ear, Nose, Throat, Head and Neck Surgery 6th edition. Oleh
PL dhingra & Shruti Dhingra. Tahun 2014. Penerbit: Elsevier
4. Buku Ajar Penyakit THT BOIES Edisi 6 Tahun 2014. Penerbit: EGC
5. Penatalaksanaan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK). Cermin Dunia
Kedokteran 163/vol.35 no.4/ Juli–Agustus 2008.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai