Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KASUS THT

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

LARAS WIYARDHANI
1102010148

Pembimbing :
Kol (Purn) dr.Tri Damijatno Sp.THT
Kol Ckm dr.Rakhmat Haryanto, M.Kes, Sp.THT-KL
Mayor CKM dr. M. Andi Fathurakhman, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG


TENGGOROK- KEPALA & LEHER
RS. TK II MOHAMMAD RIDWAN MEUREKSA KESDAM JAYA

I. IDENTITAS
Nama

: Nn I.S

Jenis Kelamin

: Wanita

Usia

: 16 tahun

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Pelajar

Pendidikan

: SMA

Alamat

: Jl Sukarela 2, No 17 RT 6/RW 7, Tangerang Selatan

Tanggal Pemeriksaan : 20 Februari 2015


Autoanamnesa

II. ANAMNESA
Keluhan Utama
Nyeri telinga
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli THT RS.Mohammad Ridwan Meureksa dengan keluhan
nyeri pada telinga sebelah kiri. Keluhan ini dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri
ini dirasakan seperti ditusuk tusuk dan terus-menerus. Nyeri ini semakin memberat
apabila pasien mengalami flu. Nyeri telinga juga disertai keluarnya cairan berwarna
kekuningan seperti ingus, pusing, dan sakit saat menelan. Pasien juga mengeluh saat
keramaian kurang jelas pendengarannya. Saat ini keluhan batuk, pilek disangkal.
Pasien tidak mengeluhkan pernah mengalami trauma pada telinga.
2 minggu sebelumnya pasien sudah berobat ke klinik angkatan darat. Cairan
dari dalam telinga disuction/disedot dan diberikan antibiotic, namun keluhannya
hilang sementara kemudian muncul kembali

Riwayat Penyakit Dahulu


-

Pasien mengaku pernah mengalami keluhan serupa 7 tahun yang lalu pada
telinga kanan

Tonsilitis

Asma.

Riwayat Penyakit Keluarga


-

Asma

Riwayat Kebiasaan
Pasien suka mendengarkan handphone menggunakan headset.
Riwayat Sosial Ekonomi
Telinga pasien jarang dibersihkan
III.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum

: Sakit ringan

Kesadaran

: Compos Mentis

Tanda Vital

: Tekanan darah : 110/80 mmHg


N : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu tubuh : 37o C

STATUS GENERALIS
Kepala

: Normocephal

Mata
-

Konjungtiva
Sklera
Pupil

: Anemis -/: Ikterik -/: Bulat, Isokor, Reflek cahaya +/+

Leher ( submandibula)

: Pembesaran kelenjar limfe (-)

Thorax
-

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Cor
Pulmo

: Simetris hemitoraks kanan dan kiri


: Simetris hemitoraks kanan dan kiri
: Sonor diseluruh lapang paru

Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Perkusi

: Simetris datar
: Bising usus (+) N
: Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
: Timpani pada lapang abdomen

Edema
Sianosis

:
:

Refleks fisiologis
Refleks patologis

:
:

+/+
-/-

: BJ I-II reguler murni, murmur (-), gallop (-)


: SN Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Abdomen
Ekstremitas
-

Neurologis
Genitalia

: Tidak diperiksa

STATUS LOKALIS
A. TELINGA
BAGIAN
PREAURIKULER

AURIKULER

KELAINAN
Kongenital

KANAN
-

KIRI
-

Radang

Tumor

Trauma

Nyeri tekan tragus


Kongenital

Radang

Tumor

Trauma

RETROAURIKULE

Edema

Nyeri tekan

Hiperemis

Sikatriks

Fistula

Fluktuasi
Kongenital

Kulit

tenang

hiperemis

Sekret

kehijauan

Serumen

Edema

Jaringan granulasi

Massa

Warna

Putih perak

Putih perak

Intak

+ pukul 5

Bulging

Sekret

Tidak dapat dinilai

Perforasi sentral
Tampak secret dan

CAE

MEMB. TIMPANI

Refleks Cahaya

Gambar

CAVUM TIMPANI

pulsasi

TES PENDENGARAN
TES RINNE
TES WEBER
TES SWABACH

B. HIDUNG

KANAN
+
Memanjang

KIRI
+
Lateralisasi ke kiri

PEMERIKSAAN
KEADAAN LUAR

Bentuk dan Ukuran


Mukosa

KANAN
Normal
Tenang

KIRI
Normal
Tenang

RHINOSKOPI

Sekret

ANTERIOR

Krusta

Konka Inferior

Septum deviasi

Polip tumor

Pasase udara

(+)

(+)

septum

Mukosa

ditengah

tenang
Konka inferior

Konka media
RHINOSKOPI

Mukosa

POSTERIOR

Sekret
Choana

normal

Tidak dilakukan

Fossa Rossenmuller
Massa/tumor
Os.tuba eustachius

C. CAVUM ORIS DAN OROFARING


BAGIAN
MUKOSA
LIDAH
GIGI GELIGI
UVULA
PILAR
HALITOSIS
TONSIL:
-

Mukosa
Besar

KETERANGAN
Normal
Normal
Caries gigi molar 2 kiri atas
ditengah
Tenang, simetris + / +
Hiperemis + / +

Kripta
Detritus
Perlengketan

Gambar

T2 T2
Melebar +/+
-/-/-

T2

UVULA
DI

FARING
-

Mukosa
Granula
Post nasal drip

Hiperemis
-

LARING
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Epiglotis
Kartilago arytenoid
Plika aryepiglotika
Plika vestibularis
Plika vikalis
Rima glotis
Trakea

Tidak diperiksa

D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN

KETERANGAN

T2
FARING
HIPEREM
IS

MAXILLOFACIAL
-

Bentuk
Parese N. Cranialis

Simetris
-

E. LEHER
BAGIAN

KETERANGAN

LEHER
-

Bentuk
Massa

Simetris
-

Trakea di
Tengah

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Radiologi

Mastoid air cell tampak kurang berkembang, cholesteatom tidak jelas


V. RESUME
Dilaporkan Pasien usia 16 tahun datang ke poli THT RS MRM dengan
keluhan nyeri telinga sebelah kiri secara terus menerus seperti ditusuk-tusuk .
Pasien mengaku sering mendengarkan handphone menggunakan headset. Pasien
juga mengeluhkan keluar cairan berwarna kekuningan seperti ingus, pusing dan
sakit saat menelan
Dalam waktu 2 minggu sebelum ke RS MRM pasien sudah berobat ke kinik
angkatan darat, cairan pada telinga pasien disuction/disedot dan diberikan
antibiotik namun keluhannya hilang sementara kemudian muncul kembali.
Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Pada
pemeriksaan status lokalis telinga didapatkan CAE telinga kiri kulit hiperemis,
terdapat secret berwarna kekuningan, membrane timpani tidak intak, tidak terdapat
reflex cahaya, cavum timpani tampak secret dan pulsasi. Status lokalis pada hidung
dalam batas normal. Status lokalis cavum oris dan orofaring didapatkan; caries gigi
molar 2 kiri atas, mukosa tonsil hiperemis (+/+) T2/T2, kripta melebar (+/+).
Mukosa faring hiperemis (+). Status lokalis leher dalam batas normal.
Pada pemeriksaan tes pendengaran dengan menggunakan garpu tala ukuran
penala 512 hz.
TES PENDENGARAN

KANAN

KIRI

Tes Rinne

(+)

(+)

Tes Weber

Lateralisasi ke kiri

Tes Swabach

Memanjang

Sudah dilakukan pemeriksaan radiologi, Mastoid air cell tampak kurang


berkembang, cholesteatom tidak jelas

DIAGNOSIS KERJA
Otitis Media Supuratif Kronik Tipe Benigna Auricula Sinistra
DIAGNOSIS BANDING
Otitis Eksterna
RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Uji kultur dan Uji resistensi kuman dari secret telinga
2. Tes Audiometri
RENCANA PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
:
a) Antibiotik (Siprofloxacin 3 x 500 mg)
b) Analgetik ( Asam mefenamat 3 x 500mg)
c) Antiinflamasi (Metilprednisolon 3 x4)
d) H2O2 3 % 2x2 tetes telinga kiri

Non-Medikamentosa :
Istirahat yang cukup
Makan makanan yang bergizi dan teratur
Minum obat teratur dan dihabiskan.
Hindari aktivitas yang berhubungan dengan air yang memungkinkan air masuk
ke telinga.

Terapi Bedah

:
Tympanoplasti
Mastoidektomi
Miringoplasti

KOMPLIKASI
OMSK maligna
Mastoiditis
Labrinitis

MONITOR
o Subjektif :
o Memantau keluhan-keluhan seperti nyeri telinga, nyeri menelan,
pusing, apakah keluhan tersebut membaik/ berkurang, atau malah
memburuk.
o Objektif :
o Evaluasi jumlah secret yang keluar pada telinga setelah pengobatan
o Menilai pendengaran apakah membaik/berkurang

EDUKASI
Minum obat teratur.
Hindari air masuk ke telinga ketika mandi
Hindari aktivitas yang berhubungan dengan air yang memungkinkan air
masuk ke telinga seperti berenang

Tidak mengorek telinga yang sakit


Mengurangi penggunaan headset
PROGNOSIS
QUO AD VITAM
QUO AD FUNCTIONAM

: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai