LOGO
TERKINI
EPISTAKSIS
(MIMISAN)
dr. Riyan Charlie Milyantono, Sp. THT-KL., FICS
EPIDEMIOLOGI
LOKAL SISTEMIK
Sering Jarang Sering Jarang
Trauma wajah Mukosa kering Hereditary Hemorrhagic Tuberkulosis
Trauma digiti Inhalasi kimiawi Telangiectasia (HHT) Mononukleosis
Benda asing Barotrauma Leukemia Demam scarlet
Perforasi septum Sinusitis Trombositopenia Demam reumatik
Deviasi atau spina Rinitis Anti platelet (aspirin, Sifilis
septum Lesi metastatik clopidogrel) Penyakit hepar
Polip hidung Angiofibroma juvenil Polisitemia vera Uremia
Tumor sinonasal Iritasi lingkungan Anemia aplastik ISPA
Tumor nasofaring Hemofilia
Hemangioma hidung Obat antikoagulan
(heparin, warfarin)
Defisiensi vitamin K
Penyakit Von Willebrand
KLASIFIKASI
EPISTAKSIS
Mengontrol
perdarahan aktif,
mencari lokasi
dan penyebab
perdarahan
PENANGANAN
AWAL
Langkah awal mengontrol perdarahan, dapat dilakukan
penekanan pada bagian kartilago hidung selama 15 menit atau
kompres es pada batang hidung apabila perdarahan masih
berlanjut
KAUTERISASI DENGAN
ENDOSKOPI
Rol Tampon
Epistat
Merocel Tampon
TAMPON
POSTERIOR
Kateter Foley
Tampon Bellocq
Balon Brighton
INTERVENSI
PEMBEDAHAN
DIATERMI BIPOLAR
OPERASI SEPTUM
LIGASI ARTERI
Sfenopalatina, Etmoid
Anterior/Posterior,
Maksilaris Dan Karotis
Eksterna
LIGASI ARTERI
SFENOPALATINA
Dilakukan
Dilakukan antrostomi
antrostomi maksila
maksila dan
dan etmoidektomi
etmoidektomi
anterior.
anterior.
Identifikasi
Identifikasi lamina
lamina papirasea
papirasea dan
dan atap
atap etmoid.
etmoid.
Identifikasi
Identifikasi kanal
kanal arteri
arteri etmoid
etmoid anterior.
anterior.
Pembuatan
Pembuatan muara
muara kecil
kecil menggunakan
menggunakan kuret
kuret kecil
kecil
pada
pada lamina
lamina papirasea
papirasea didi bawah
bawah kanal
kanal arteri
arteri
etmoid
etmoid anterior.
anterior.
Fragmen
Fragmen tulang
tulang dibersihkan
dibersihkan dan
dan dilakukan
dilakukan elevasi
elevasi
pada
pada posterior
posterior dan
dan anterior
anterior dari
dari arteri
arteri etmoid
etmoid
anterior
anterior
Letakkan
Letakkan klip
klip kecil
kecil pada
pada arteri
arteri etmoid
etmoid anterior
anterior di
di
depan
depan periosteum
periosteum orbita
orbita
TERAPI LAIN
Gangguan Koagulopati
FIBRIN
GLUE
Intervensi pembedahan:
-Septum koreksi
-Ligasi arteri karotis eksterna
-Ligasi arteri maxillarisinterna Berhasil
-Ligasi arteri sfenopalatina
-Ligasi arteri etmoidalis
Embolisasi arteri maksilaris & cabangnya
Radiasi (kasus-kasus malignansi)
Kasus HHT (Laser, fibrin glue, nasal obliterasi)
-Anamnesis riwayat
penyakit, tentang
perdarahan, riwayat Syok hipovolemik,
trauma, penggunaan penderita tua,
obat2an, kebiasaan risiko perdarahan
merokok/ alkohol profus Resusitasi
cairan
-Pemeriksaan Klinis/
Laboratorium
Identifikasi lokasi perdarahan
-Evaluasi dan
(rinoskopi anterior,
terapi kausa untuk
nasoendoskopi rigid/
mencegah
fleksible): Berhasil kekambuhan
-Anterior
-Edukasi &self
-Posterior
care penderita
-Lokasi perdarahan tidak
untuk mencegah
jelas
kekambuhan
Tidak berhasil
Tindakan lokal menghentikan -Evaluasi dan terapi kausa
perdarahan: untuk mencegah kekambuhan
-kauter (kimiawi/ elektrik) -Edukasi &self care penderita
-tampon hidung (anterior & untuk mencegah kekambuhan
posterior)
Konsultasi-rawat bersama
Koreksi gangguHematologis-
onkologis:
Koreksi gangguan koagulopati:
-FFP - vit K
-cryprecipitate -trombosit
Penatalaksanaan dengan fibrin glue
Tampon hidung ulang