PEMBIMBING KLINIK :
D R . M U H . I K H L A S , S P. B , M . K E S
PENDAHULUAN
• Apendisitis akut, yaitu peradangan akut yang terjadi pada apendiks vermiformis adalah salah
satu penyebab nyeri abdomen akut yang paling sering ditemukan. Hipotesis penyebab paling
umum adalah adanya obstruksi lumen yang berlanjut kerusakan dinding apendiks dan
pembentukan abses.
• Apendisitis dapat ditemukan pada laki-laki maupun perempuan dengan risiko menderita
apendisitis selama hidupnya mencapai 7-8%. Insiden tertinggi dilaporkan pada rentang usia 20-
30 tahun.
ANATOMI APENDIKS
• Terletak di regio iliaca dextra
• Organ berbentuk tabung, Panjang 3-15cm,
• Lumen proksimal sempit, distal lebar.
• Pangkal terletak di titik McBurney
• Dasarnya melekat di posteromedial Caecum
• Vaskularisasi dari arteri apendikularis
• Persarafan parasimpatis dari cabang N.Vagus
• Persarafan simpatis dari N.Torakalis X
VARIASI ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Parasit Hiperplasia
(cacing jaringan
askaris) Sumbatan limfe
lumen
apendiks
Tumor
Fekalit
apendiks
PATOFISIOLOGI
Obstruksi lumen
apendiks ↓ aliran vena dan
Iskemia mukosa
(fekalit, parasit, limfatik
neoplasma)
Distensi intraluminal,
Produksi mukus Gangren dan
↑ tekanan dinding
terus menerus perforasi
apendiks
MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri perut, pertama kali di regio epigastrium/umbilikal (gejala
klasik)
• Setelah 1-12 jam, nyeri terlokalisir di regio kanan bawah
Gejala • Anoreksia
• Nausea, vomitus
Antibiotik
Cairan IV
(mencegah
(output urin Apendektomi
infeksi luka
adekuat)
post op)
PROGNOSIS
Thoraks
PARU-PARU :
Inspeksi : Simetris bilateral
Palpasi :Vocal fremitus Kanan=kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi :Vesikular +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
JANTUNG :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi Batas atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas kanan : SIC IV linea parasternal dextra
Batas kiri : SIC V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I/II regular, Murmur (-)
ABDOMEN :
Inspeksi : kesan datar, distensi (-), jejas (-) penonjolan perut kanan bawah (-)
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Perkusi : Tympani (+)
Palpasi : nyeri tekan Mc. Burney (+) rovsing sign (+) blumberg sign (+)
teraba massa pada regio iliaca kanan (-) hepatomegali (-),
splenomegali(-)
Ekstremitas :
- Superior : Akral Hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik
- Inferior : akral hangat (+/+), edema (-/-) Psoas sign (-) Obturator sign (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
24 Mei 2018
Darah Lengkap
• Pada regio iliaca dextra : tampak peradangan pada dinding appendix dengan ukuran 0.77 cm
• Tampak : ren dextra et sinistra normal,VU normal, uterus normal
• Kesan : Appendisitis Akut, ukuran 0.77 cm
• Skor Alvarado
Total 10
• Apendisitis akut
PENATALAKSANAAN
Darah lengkap
WBC : 7.4 x 103ul
RBC : 4.29 x 106ul
PLT : 222 x 103ul
HCT : 38.4 %
HGB : 12.4 gr/dl
Neut : 71.7 %
Elektrolit darah
Natrium : 140 mmol/L
Kalium : 4.2 mmol/L
Clorida : 103 mmol/L
Albumin : 3.8 g/dl
Hari/ Tanggal Follow Up
27 Mei 2018 S : Nyeri perut bekas op (+) berkurang, mual (-) muntah (-) Flatus (+)
BAB (+)
O :TD 120/80 mmHg S : 36,5 C
N 82x/menit P : 18x/menit
Abdomen : Peristaltik (+) normal
A : Post Op Appendektomi H-2
P:
IVFD Ringer Laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
Drips Metronidazole 500mg/8jam/iv
Inj. Ranitidin 50 mg/8jam/iv
Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv
Diet bubur biasa
Mobilisasi duduk
Hari/ Tanggal Follow Up
28 Mei 2018 S : Nyeri perut bekas op (+) berkurang, mual (-) muntah (-) Flatus (+)
BAB (+)
O : TD 120/80 mmHg S : 36,5 C
N 74x/menit P : 20x/menit
Abdomen : Peristaltik (+) normal
A : Post Op Appendektomi H-3
P:
IVFD Ringer Laktat 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1gr/12jam/iv
Drips Metronidazole 500mg/8jam/iv
Inj. Ranitidin 50 mg/8jam/iv
Inj. Ketorolac 30 mg/8jam/iv
Diet bubur biasa
Hari/ Tanggal Follow Up
29 Mei 2018 S : Nyeri perut bekas op (+) berkurang, mual (-) muntah (-) Flatus (+)
BAB (+)
O : TD 110/70 mmHg S : 36,6 C
N 72x/menit P : 20x/menit
Abdomen : Peristaltik (+) normal
A : Post Op Appendektomi H-4
P:
Cefadroxil 2x500 mg
Asam Mefenamat 3x500 mg
Ranitidin 2x150 mg
Diet bubur biasa
Rencana pulang besok jika KU baik
Hari/ Tanggal Follow Up
30 Mei 2018 S : Nyeri perut bekas op (+) berkurang, mual (-) muntah (-) Flatus (+)
BAB (+)
O : TD 120/70 mmHg S : 36,5 C
N 78x/menit P : 20x/menit
Abdomen : Peristaltik (+) normal
A : Post Op Appendektomi H-5
P:
Cefadroxil 2x500 mg
Asam Mefenamat 3x500 mg
Ranitidin 2x150 mg
Boleh Pulang
PEMBAHASAN
• Pasien perempuan berusia 21 tahun masuk RS dengan keluhan nyeri perut yang
dirasakan kurang lebih sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit. Awalnya nyeri
perut berasal dari bagian ulu hati, namun kemudian nyeri terasa memberat dan
menetap di perut kanan bawah.
• Perpindahan nyeri perut dari daerah periumbilical ke perut kanan bawah ini
sangat khas pada kasus apendisitis. Nyeri perut yang dirasakan di daerah
periumbilical merupakan nyeri visceral akibat rangsangan pada peritoneum
visceral.
• Nyeri selanjutnya akan dirasakan di perut kanan bawah merupakan nyeri
somatik akibat proses peradangan pada apendiks yang berlanjut ke peritoneum
parietal
Kasus Teori
Anamnesis Anamnesis
• Nyeri perut daerah umbilicus • Nyeri samar-samar dan tumpul yang mula-
• Nyeri berpindah ke perut kanan bawah mula dirasakan di epigastrium atau regio
umbilical yang diikuti dengan anoreksia dan
• Mual dan muntah
mual serta muntah. Setelah 1-12 jam nyeri
akan beralih dan menetap ke regio iliaka
dextra
Kasus Teori
Abdomen Abdomen
• Mc Burney sign (+) • Nyeri tekan perut kanan bawah
• Blumberg sign (+) (Mc Burney)
USG USG