Anda di halaman 1dari 18

 ASA: Batas minimum konsentrasi CO untuk timbul

gejala pada seseorang 100 ppm dengan waktu


paparan > 8 jam.
 Saturasi Hb 10 – 20%
 Konsentrasi maks di udara 1 : 10000
 Dosis letal 1% di udara, 0.8 gram pada orang BB 70
kg.
 Efek fisiologis tergantung konsentrasi dan waktu
pajanan.
 Gas tidak berwarna dan tidak berbau
 Sedikit lebih ringan dari udara
 Hasil pembakaran tidak sempurna dari
senyawa organik, misal: asap kendaraan
bermotor, gas untuk memasak, ledakan di
tambang, dsb
 Kecelakaan
 Pembunuhan
 Bunuh diri
 Hasil pembakaran mesin : 3 – 7%
 Gas penerangan mesin : 20 – 30%
 Polusi udara : 52%
 Asap rokok : 5 – 10%
 Kebakaran mobil : 8 – 40%

 Kadar CO-Hb dalam darah > 60% dapat


cepat menimbulkan kematian.
 CO diserap melalui paru dan sebagian
besar diikat oleh Hb secara reversibel,
membentuk CoHb dengan afinitas 208-245
kali afinitas O2.
 Absorbsi atau ekskresi CO ditentukan oleh
kadar CO dalam udara lingkungan
(ambient air), kadar COHb sebelum
pemaparan (kadar COHb inisial), lamanya
pemaparan dan ventilasi paru
 Orang yang telah mengabsorbsi CO
pindah ke udara bersih dan dalam
keadaan istirahat, kadar COHb semula
berkurang 50% dalam waktu 4,5 jam.
 Inhalasi O2 mempercepat ekskresi CO,
sehingga dalam waktu 30 menit kadar
COHb telah berkurang setengah dari kadar
semula.
Hb inaktif,
Hb kemampuan darah
angkut O2 berkurang.
CO
Pernafasan sel
a3 terhambat dan terjadi
hipoksia jaringan.
 Konsentrasi CO dalam udara lingkungan dan
lamanya inhalasi menentukan kecepatan
timbulnya gejala-gejala atau kematian.
 50 ppm (0.005%) ialah TLV (Threshold Limit
Value, Nilai Ambang Batas) gas CO, yaitu
konsentrasi CO dalam udara lingkungan yang
dianggap aman pada inhalasi selama 8 jam
setiap hari dan 5 hari setiap minggu untuk
jumlah tahun yang tidak terbatas.
 200 ppm, inhalasi 1 – 3 jam kadar COHb
mencapai saturasi 15 – 20%, gejala keracunan
mulai timbul.
 1000 ppm, inhalasi 3 jam  kematian.
 3000 ppm, inhalasi 2 jam  kematian.
 10.000 ppm, inhalasi 15 menit  kehilangan
kesadaran dengan COHb saturasi 50%, inhalasi
20 menit  kematian dengan COHb saturasi
80%.
 Rumus Henderson dan Haggard (dalam
keadaan istirahat) =
(Konsentrasi CO dalam udara) x
(lamanya inhalasi dalam jam)
% Saturasi COHB Gejala-gejala
10 Tidak ada
10 – 20 Rasa berat pada kening, mungkin sakit kepala
ringan, pelebaran pembuluh darah subkutan,
dispnoe, gangguan koordinasi.
20 – 30 Sakit kepala, berdenyut pada pelipis, emosional
30 – 40 Sakit kepala keras, lemah, pusing, penglihatan
buram, mual dan muntah, kollaps
40 – 50 Sama dengan di atas tetapi dengan kemungkinan
besar untuk kollaps atau sinkop. Pernafasan dan
nadi bertambah cepat, ataksia.
50 – 60 Sinkop, pernafasan dan nadi bertambah cepat,
koma dengan kejang intermiten. Pernafasan
Cheyne Stokes.
60 – 70 Koma dengan kejang, depresi jantung dan
pernafasan, mungkin mati
70 – 80 Nadi lemah, pernafasan lambat, gagal pernafasan
dan mati.
 Lebam mayat warna merah terang (COHb
>= 30%).
 Jaringan otot, visera dan darah warna
merah terang.
 Tanda-tanda asfiksia.
 Petechiae di substansia alba otak besar.
 PA otak besar:
o Edema otak
o halus mengandung trombi hialin.
o Ring hemorrhage
o Nekrosis halus dikelilingi oleh pembuluh-
pembuluh darah mengandung trombi.
o Ball hemorrhage
 PA ginjal: nekrosis tubuli ginjal dan fatty
degeneration
 Penentuan COHb secara kualitatif:
o Uji dilusi alkali, positif bila darah berubah
warna menjadi coklat kehijauan setelah 1
menit diteteskan larutan NaOH 10 – 20%.
o Uji formalin (Eachloz-Liebmann), positif bila
koagulat warna merah pada darah setelah
ditambahkan larutan formalin 40%.
o Uji Katayama. Reagen 2 ml amonium sulfida
kuning dan 2 ml asam asetat 30%. Positif bila
darah tetap warna merah muda setelah
diteteskan kedua reagen tersebut.
 Penentuan COHb secara semikuantitatif:
o Gettler-Freimuth
 Penentuan COHb secara kuantitatif:
o Spektrofotometrik. Syaratnya darah pada
korban hidup
o Kromatografi gas
 Pindahkan korban ke udara segar.
 Beri O2 100% sampai COHb dalam darah menurun
di bawah kadar berbahaya.
 Bila depresi pernafasan, berikan nafas buatan
dengan O2 100%.
 Masukkan korban ke hyperbaric chamber dengan
tekanan O2 2 – 2.5 atm selama 1 – 2 jam.
 Pertahankan kehangatan tubuh dan tekanan
darah.
 Berikan 50 ml glukosa 50% iv atau manitol bila timbul
edema otak.
 Berikan strophatin 0.5 mg atau lanatoside 0.4 – 0.6
mg iv bila timbul payah jantung.

Anda mungkin juga menyukai