Anda di halaman 1dari 10

KERACUNAN CO

KELOMPOK 2
DEFINISI

• Karbon Monoksida terdiri dari satu atom karbon


yang secara kovalen berikatan dengan satu atom
oksigen
• Karbon monoksida adalah racun yang tertua
dalam sejarah manusia.
• Karbon monoksida (CO) adalah gas yang
dihasilkan dari pembakaran tak sempurna, dimana
terdapat kekurangan oksigen dalam proses
pembakaran tersebut Senyawa ini berbahaya
karena dapat membentuk ikatan yang kuat
dengan pigmen darah yaitu haemoglobin
SUMBER KARBON MONOKSIDA

• Sumber-sumber alami yaitu : gunung berapi, kebakaran


hutan, sumber endogen berupa penghancuran
hemoglobin dalam badan yang menghasilkan CO ± 0,4
ml per jam, yang menyebabkan darah akan
mempunyai kadar normal COHh 0,5--0,8%.
• Sumber CO terbesar dalam alam ini adalah yang
berasal dari man made CO sebagai hasil proses
teknologi. Tiap tahun manusia menghasilkan kira-kira 250
juta ton man made CO sebagai hasil pembakaran tidak
sempurna dari bahan-bahan organik seperti : minyak
bumi, kayu, gas alam maupun gas buatan, bahan
peledak, batu bara.2
CARA KEJADIAN KERACUNAN

• Penggunakan media kendaraan yang menyala di ruang tertutup


kemudian pelaku berada di dalam mobil dan tidur, atau
mengalirkan gas dari pipa alat elektronik (misalnya pemanas air)
yang bocor di ke dalam rumah yang tertutup. Karbon monoksida
pada jarak jauh dapat membunuh manusia.
• Menggunakan kendaraan atau berada dekat kendaraan.
• Gas alat rumah tangga, khususnya pemanas air, dapat
menghasilkan gas CO. Kebocoran pada mesin dapat
mengakibatkan penyebaran gas karbon monoksida pada kamar
mandi tertutup.
• Kebakaran rumah tidak disebabkan karena terbakar tapi
karena menghirup asap. Keadaan fatal ini disebabkan karena
keracunan CO, walaupun gas-gas lain seperti sianida, phosgene
dan acrolein juga turut berperan.
• Dengan bertambahnya jumlah kendaraan maka penyebaran
gas karbon monoksida bercampur dengan polusi udara lainnya
juga akan semakin meningkat.
GEJALA KLINIS

• Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan takikardi, hipertensi


atau hipotensi, hipertermia, takipnea. Pada kulit biasanya
didapatkan wama kulit yang merah seperti buah cherry, bisa
juga didapatkan lesi di kulit berupa eritema dan bula
Konsentrasi CO dalam darah5 Gejala-gejala

Kurang dari 20% Tidak ada gejala


20% Nafas menjadi sesak
Sakit kepala, lesu, mual, nadi dan pernafasan meningkat
30%
sedikit
Sakit kepala berat, kebingungan, hilang daya ingat, lemah,
30% – 40%
hilang daya koordinasi gerakan
40% - 50% Kebingungan makin meningkat, setengah sadar

60% - 70% Tidak sadar, kehilangan daya mengontrol faeces dan urin

Koma, nadi menjadi tidak teratur, kematian karena


70% - 89%
kegagalan pernafasan
GEJALA KRONIS

• Adanya kelemahan otot-otot


• Gangguan traktus gastrointestinalis, seperti: diare,
muntah- muntah
• Daya ingat menurun
• Kulit pucat
• Kadar Hb meningkat sebagai kompensasi,
gangguan psikis serta konvulsi
DIAGNOSA BANDING

• Alkoholisme
• Perdarahan cerebral
• Coma diebeticum/ uremicum
• Keracunan narkotika
• Keracunan senyawa nitrat
PENATALAKSAAN

• Perawatan sebelum tiba di rumah sakit


• Memindahkan pasien dari paparan gas CO dan memberikan
terapi oksigen dengan masker nonrebreathing adalah hal
yang penting. Intubasi diperlukan pada pasien dengan
penurunan kesadaran dan untuk proteksi jalan nafas.
Kecurigaan terhadap peningkatan kadar HbCO diperlukan
pada semua pasien korban kebakaran dan inhalasi asap.
• Pemeriksaan dini darah dapat memberikan korelasi yang lebih
akurat antara kadar HbCO dan status klinis pasien. Walaupun
begitu jangan tunda pemberian oksigen untuk melakukan
pemeriksaan pemeriksaan tersebut. Jika mungkin perkirakan
berapa lama pasien mengalami paparan gas CO. Keracunan
CO tidak hanya menjadi penyebab tersering kematian pasien
sebelum sampai di rumah sakit, tetapi juga menjadi penyebab
utama dari kecacatan.
PENATALAKSAAN

• Perawatan di unit gawat darurat


• Pemberian oksigen 100 % dilanjutkan sampai pasien tidak
menunjukkan gejala dan tanda keracunan dan kadar HbCO turun
dibawah 10%. Pada pasien yang mengalami gangguan jantung dan
paru sebaiknya kadar HbCO dibawah 2%. Lamanya durasi pemberian
oksigen berdasarkan waktu-paruh HbCO dengan pemberian oksigen
100% yaitu 30 - 90 menit. Pertimbangkan untuk segera merujuk pasien
ke unit terapi oksigen hiperbarik, jika kadar HbCO diatas 40 % atau
adanya gangguan kardiovaskuler dan neurologis.
• Apabila pasien tidak membaik dalam waktu 4 jam setelah pemberian
oksigen dengan tekanan normobarik, sebaiknya dikirim ke unit
hiperbarik. Edema serebri memerlukan monitoring tekanan intra
cranial dan tekanan darah yang ketat. Elevasi kepala, pemberian
manitol dan pemberian hiperventilasi sampai kadar PCO2 mencapai
28 - 30 mmHg dapat dilakukan bila tidak tersedia alat dan tenaga
untuk memonitor TIK. Pada umumnya asidosis akan membaik dengan
pemberian terapi oksigen.
Idzlima U P Permono Irda H Salasa
Ika Rahma Yanti Marce J Samallo
Mirna Caniago Masdarany Lestaluhu
Anggreny Unbekna Maya S. Kamaruzzaman
Azan Isanekon Mirna Caniago
Canti Tehupelasury Mukri Lating
Carolina Seuripet Saadiah Hartini
Cristanty R T Santi Sairun
Dewi Y Ungalessy Sarif
Dina Kurniawati Satria Nurhadi
Durtina Awaludin Siti Apia Sangadji
Fahmi Namakule Siti Fatimah S
Fauzia Tuasalamony Welny F Telussa
Feronika Renmaur
Hasriaty

SELESAI
KELOMPOK 2

Anda mungkin juga menyukai