LOGAM BERAT
Pembimbing
dr. ROSMAWATY M.KED.FOR.SpF
TOKSIKOLOGI
Ilmu yang mempelajari: sumber, sifat,
khasiat serta gejala-gejala yang
ditimbulkan pada tubuh akibat racun
(zat toksik) dengan pengobatan dan
pencegahannya.
LATAR BELAKANG
Marsh Test
PEMERIKSAAN LAB:
Pada keracunan akut
Air seni : terdapat darah dan protein.
Darah : pada kasus-kasus yang fatal;
konsentrasi arsen dlm darah 0,1-1,5 mg/
100 gr.
Pada keracunan kronis
Rambut, kuku, air seni, dan feses:
terdapat zat arsen.
Darah : anemia dengan neutrophilic
leucophenia.
Bilas lambung dengan 2 -3 liter cairan fisiologis.
Pemberian 1 gelas susu atau colodial ferric
hydroxide atau 1% larutan sodium thiosulfat
atau 10 % larutan B.A.L. (dimercaprol)
intermuskuler sedini mungkin.
Berikan Salino cathartic (obat pencahar) dengan
15-30 gram sodium sulfat dilarutkan dalam air.
Pada keracunan berat diberikan dosis tunggal 5
mg/kg berat badan dengan interval 4 jam
selama 24 jam (diturunkan bertahap dengan
interval waktu yang panjang).
Untuk menghilangkan dehidrasi, berikan cairan
intravenous (suntikan/ infuse).
HCl morfin diberikan untuk rasa sakit perut.
Pada keadaan syok dan anemik, diperlukan
transfusi darah dan pemberian oksigen.
THERAPI
C. TIMBAL (Pb)
SIFAT
Logam mulia yang bersifat amfoter
yaitu : larut dalam asam maupun basa.
Mudah menguap (inhalasi) dan larut
dalam lemak.
Dapat diabsorbsi melalui persentuhan
dengan kulit.
SUMBER
Digunakan dalam industri pembuatan
accu, solder, pembungkus kabel, gelas,
cat, pemoles keramik dan pelindung
logam, gelas, amunisi/ bahan peledak,
dll.
PATOFISIOLOGI
Diabsorbsi :
Di saluran pernapasan, traktus
gastrointestinal, dan persentuhan kulit.
Didistribusi :
Ke seluruh tubuh bergantung cara masuk,
Pada tokisitas kronis terjadi penumpukan di:
Tulang (80%-85%), radioopaque, lead
lines.
Darah (5%-10%), peningkatan
zincprotoporfirin ataupun free eritrocyte
protoporfirin.
Jaringan lunak/soft tissue (sisanya)
mengakibatkan hiperpigmentasi ginggiva
dan gigi.
Diekskresi: urin, tinja dan keringat.
GAMBARAN KLINIS
Sistem pencernaan :
rasa sangat haus, mual dan muntah, kolik
yang hebat, diare, feses hitam.
Darah :
Anemia mikrositik hipokromik, anemia
hemolitik ringan dan Terdapat basophilic
stipling pada eritrosit.
Sistem saraf dan otak :
Dewasa :sakit kepala, demensia, parestesia,
nyeri otot dan fatique, kejang dan turunnya
kesadaran sampai dengan koma.
Anak-anak :ensefalopati, psikosis,
penurunan IQ dan perkembangan psikomotor,
kejang-kejang sampai dengan koma.
Gangguan ginjal : oliguria hingga anuria.
Gangguan hati.
Dosis fatal keracunan Pb asetat : 20 gram,
Pb carbonat : 30 gram.
Periode fatal sangat bervariasi, umumnya
sekitar 24 jam atau 2-3 hari (kronis).
Keracunan Akut
Pemeriksaan luar
Tampak korban dengan tanda-tanda dehidrasi
berat.
Pemeriksaan dalam
Lambung tampak mengkerut (spastis), hiperemi,
dan isi lambung berwarna putih, usus tampak
spastis dan feses berwarna hitam
Keracunan Kronis :
Pemeriksaan luar :
Ikterik, korban kurus, pucat dan kaku mayat
cepat terjadi.
Pemeriksaan dalam :
Bercak -bercak kehitaman di usus, dijumpai
garis plumbum (lead line) di tulang yaitu bagian
putih yang lebih pucat, tampak edema otak dan
bintik-bintik perdarahan. Tanda-tanda tubular
nekrosis (ginjal), korteks ginjal menebal dan
hiperemis.
THERAPI
Keracunan akut :
Cuci lambung dengan lautan MgSO4 1%.
Berikan putih telur, susu atau tannin untuk
mengikat Pb.
Berikan atropin atau morfin untuk
menghilangkan sakit perut.
Berikan CaCl2 10% 5 mL atau Ca glukonat
10% 10 mL (intravena).
Pasang infus garam fisiologis (cegah shok).
Berikan chelating agent.
Intoksikasi kronis :
sama seperti keracunan akut, ditambah
dengan pemberian barbiturat dan urea
intravena.
KESIMPULAN
Logam berat seperti timbal (Pb), Arsen (As),
dan merkuri (Hg) merupakan zat pencemar
yang berbahaya.
Logam berat masuk ke tubuh manusia melalui
saluran napas, saluran pencernaan, pembuluh
darah (parenteral) dan kulit.
Logam berat tertimbun dalam organ tubuh.
Metode yang dapat digunakan antara lain:
Reinsch test, Marsh Test, Metode Gutzeit dan
Sanger Black Test.
Untuk keracunan timbal dapat diperiksa
melalui pemeriksaan protoporfirin,
porfirinuria dan foto Rontgen.