Anda di halaman 1dari 5

1. Definisi Arsen Arsen (As) adalah eIemen yang tersebar luas di mana-mana dengan sifat seperti mineral.

Senyawa arsen sangat kompleks dan berbeda antara arsen bentuk organik dan anorganik. Senyawa arsen anorganik yang terpenting adalah arsen trioksida (AS203 atau AS406). Pada suhu di atas 1.073C senyawaarsen trioksida dapat dihasilkan dari hasilsamping produksi tembaga dan pembakaranbatubara. Arsen trioksida mempunyai titikdidih 465C dan akan menyublim pada suhulebih rendah. Kelarutan arsen trioksida dalam air rendah, kira-kira 2% pada suhu 25Cdan 8,2% pada suhu 98C. Sedikit larutdalam asam membentuk asam arsenida(H3As03). Arsen trioksida sangat cepat larutdalam asam khlorida dan alkalis (Durrant &Durrant, 1966; Carapella, 1973).
Durrant, P.J. & Durrant, B., 1966, Introduction to advanced inorganic chenistry, Third edition, London, Longmans, Green & Co. Ltd. Carapella, S.C. Jr., 1973, Arsenic and compound. In: Hampel, C.A & Hawley, G.G., Ed. The encyclopaedia of chemistry. third edition, New York, Van Norstrand Reinhold Company.

2. Sifat-sifat Arsen
Sifat-sifat Logam ini bewarna abu-abu, sangat rapuh, kristal dan semi-metal benda padat. Ia berubah warna dalam udara, dan ketika dipanaskan teroksida sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau bawang. Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun. Mohsin, Yulianto.2006. Arsen dalam:Situs Kimia Indonesia.(online)http: http://www.chemis-try.org/tabel_periodik/arsen/

Berbentuk serbuk atau pellet, berwarna abu-abu metalik, tidak berbau, berat molekul: 74,92 g/mole; titik didih: tidak tersedia; titik lebur: 817C; titik sublimasi: 615C. Kerapatan= 5,7 g/cm3. Tidak larut dalam air. Rumus molekul: As. Data pada manusia : Penelanan sejumlah 100-300 mg arsenik trivalent dapat berakibat fatal. Batas terendah toksisitas pada manusia adalah 0,05 mg/kg, dimana dosis ini dihubungkan dengan kejadian distress saluran cerna pada individu. http://www.pom.go.id/katker/doc/ARSENIK.htm 3. Penggunaan arsen

a. Pada metalurgi sebagai bahan pengeras tembaga, timbal, atau senyawa bukan besi lainnya; b. sebagai body solder pada bidang otomotif. c. Pada bahan semikonduktor. d. Pada proses pembuatan gelas jenis low-melting. e. Sebagai bahan pengawet kayu, herbisida dan pestisida. http://www.pom.go.id/katker/doc/ARSENIK.htm

4. Dampak arsen terhadap kesehatan a. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ y Bahaya utama terhadap kesehatan: -. Organ sasaran: ginjal, paru-paru, sistem saraf pusat, dan membran mukosa. Rute paparan Paparan jangka pendek y Terhirup Jika terhirup, bahan ini dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan. y Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi. y Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi. y Tertelan Jika tertelan, dapat menyebabkan efek terhadap saluran pencernaan, sistem kardiovaskuler, sistem saraf pusat, dan ginjal. Efek yang terjadi meliputi gastroenteritis berat, kehilangan cairan tubuh dan elektrolit, gangguan jantung, syok, kejang dan gangguan ginjal. Paparan jangka panjang y Terhirup

Tidak tersedia data. Tapi bahan ini bersifat karsinogenik terhadap manusia. y Kontak dengan kulit Paparan yang panjang atau berulang dapat menimbulkan dermatitis. Bahan ini dapat memiliki efek terhadap membran mukosa, kulit, sistem saraf perifer/tepi, hati, dan sumsum tulang, dapat menimbulkan hiperpigmentasi, hiperkeratosis, perforasi septum nasal, neuropati, gangguan hati, dan anemia. y Kontak dengan mata Tidak tersedia data. Tapi bahan ini bersifat karsinogenik terhadap manusia. y Tertelan Tidak tersedia data. Tapi bahan ini bersifat karsinogenik terhadap manusia.

Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Iritasi saluran pernafasan, berupa batuk, nyeri tenggorok, nafas dangkal, tubuh lemah, gejala lainnya serupa dengan efek klinis keracunan akut melalui penelanan. Kontak dengan kulit Sama seperti pada keracunan akut terhirup, iritasi, kulit kemerahan. Kontak dengan mata Iritasi dan kemerahan. Tertelan

Nafas berbau seperti bawang, dapat kita konfirmasi dengan pemeriksaan cairan lambung dan juga feses yang mengandung arsen. Gejala saluran cerna dapat berupa mual, muntah, nyeri perut, dan diare. Setelah 1-2 hari kemudian, dapat ditemukan dampak dari arsen inorganik terhadap organ lainnya. Gejala kardiovaskular: hipotensi, takikardia, syok, dan kematian. Dapat terjadi asidosis metabolik dan rhabdomiolisis. Gejala dapat berkembang menjadi aritmia jantung (elektrokardiografi menunjukkan adanya perubahan pada gelombang QT dan T), kardiomiopati, serta edema pulmoner. Gejala neurologis: letargi, agitasi, atau delirium. Jarang sekali terjadi kejang. Gejala hematologi: muncul 1-2 minggu pasca paparan, dapat berupa pansitopenia, terutama leucopenia dan anemia. Bila korban bisa bertahan dari gagal jantung, dan setelah mencapai stadium pemulihan, dapat ditemukan gejala sisa, terutama neuropati periferal dan garis Mees pada kuku jari. Gejala dermatologis: biasanya muncul terlambat, 1-6 minggu pasca paparan, berupa deskuamasi pada telapak tangan dan kaki; bercak makulopapular, edema periorbital, dan striae putih pada kuku yang dikenal dengan sebutan garis Aldrich-Mees. Keracunan kronik Terhirup Tidak tersedia data. Tapi bahan ini bersifat karsinogenik terhadap manusia. Kontak dengan kulit Tidak tersedia data. Tapi bahan ini bersifat karsinogenik terhadap manusia. Kontak dengan mata Tidak tersedia data. Tapi bahan ini bersifat karsinogenik terhadap manusia. Tertelan Fatigue, malaise, gastroenteritis, leucopenia dan anemia, sensorik perifer neuropati, peningkatan enzim transaminase dari hati, non sirosis hipertensi portal, gangguan pembuluh darah perifer, gejala dermatologis, dan kanker. Gejala dermatologis yang sering timbul adalah pigmentasi pada batang tubuh

(torso), hyperkeratosis pada telapak tangan dan kaki, kanker kulit yang terdiri dari karsinoma sel basal, Bowens disease, karsinoma sel skuamosa, yang terjadi pada kulit yang tidak terpapar sinar matahari. http://www.pom.go.id/katker/doc/ARSENIK.htm

5. Contoh kasus
Kasus munir Pemilik nama lengkap Munir Said Thalib itu menghembuskan napas terakhir setelah terkonsumsi racun arsenik. Pemerintah Belanda, ketika itu langsung melakukan auopsi atas jenazah almarhum. Usai autopsi, pihak keluarga almarhum mendapat informasi dari media Belanda bahwa hasil autopsi Munir oleh Institut Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa Munir meninggal akibat racun arsenik dengan jumlah dosis yang fatal.

http://news.okezone.com/read/2011/09/07/339/499751/misteri-7-tahun-kematianmunir

Anda mungkin juga menyukai