Anda di halaman 1dari 19

Keracunan Arsenik

dr. Ricka Brillianty Zaluchu Sp.KF

07/28/2021

SMF KEDOKTERAN FORENSIK


RSUD dr. DORIS SYLVANUS/PSPD-UNPAR
PALANGKARAYA
2015
PENDAHULUAN

• Racun : Suatu zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan
faali, yang dalam dosis toksik, selalu menyebabkan gangguan
fungsi tubuh, hal mana dapat berakhir dengan penyakit dan
kematian.
• Arsenik: Logam berat. Daya korosif dan efek lokal cukup hebat.
• Organik dan inorganik.
EPIDEMIOLOGI

• Di dunia, lebih dari 100 juta orang berisiko terpapar arsenic


dari minuman air yang mengandung arsenic dengan kadar
tinggi.
• Di Bangladesh, lebih dari 95% persediaan air untuk lebih
dari 138 juta orang berpotensi terkontaminasi arsenic.
• Menurut American Association of Poisioning Control
Centres ‘ (AAPCC) National Poisioning Data System
(NPDS) tiga orang meninggal akibat terpapar arsenic di
tahun 2011.
Jenis Senyawa Arsen

Arsen trichlorida
Arsen trioksida (As2O3) -
(AsCl3) - cairan 
kristal putih. Acidum
berminyak
arsenicosum tidak berasa
dan tidak berbau.

Gas arsine (AsH3)

(Platanias LC. Biological Responses to Arsenic Compounds. The Journal

of biological Chemistry. 2009;284:18583-7. )


Sumber Paparan
• Alam (pertanian)
• Bahan Industri (pengotoran dari zat warna)
• Obat-obatan

DiMaio VJ, DiMaio D. Interpretive Toxicology: Drug Abuse and Drug Death. In: Geberth VJ, editor. Forensic Pathology. Florida: CRC Press; 2001. p. 530-
1.
• Per oral
Absorbsi • Inhalasi
• Kulit
Farmakokineti
k Distribusi
• Ke ginjal dan hati
• Kulit, rambut dan
kuku.

• Biometilasi
Metaboli arsenit dan
sme asrenate di
hepar

• 90 % di eksresi
di ginjal
eksre • Gastro -> fecal
si • Dermal -> kuku
dan rambut
Patofisiologi
Arsen masuk ke
dalam tubuh

Senyawa arsen berikatan


dengan gugus sufhidril(-
SH) Menghambat pembentukan lipoat

Mempengaruhi enzim
mitochondria dan
pertukaran gas di jaringan
siklus krebs dan oksidasi fosforilasi
menjadi terhambat

simpanan energy (ATP) menjadi


menurun dan menghasilkan kegagalan
metabolik dan kematian sel
Toksisitas
• Dosis letal minimum oral dari arsenic trioksided
(trivalent) sekitar 10-300mg

Platanias LC. Biological Responses to Arsenic Compounds. The Journal of


biological Chemistry. 2009;284:18583-7.
Gejala Klinis
Senyawa arsen anorganik

Merupakan racun protoplasma dan menyebabkan degenerasi sel jaringan


yang terkena. Efek iritasi lokal tidak begitu berarti tetapi efek sistemik
racun ini menimbulkan gangguan hebat pada jaringan dan kapiler.

Bergantung pada :

Jumlah/dosis Kecepatan
racun yang absorpsi
dalam tubuh racun
• rasa mual, muntah kuning kehijauan,
diare (kadang bercampur darah) dan
sakit perut yang sangat. Bau napas
seperti bawang putih, diare profus

Akut
menyebabkan banyak cairan tubuh keluar
sehingga menyebabkan gejala hipontesi.
• Hemolisis  gagal ginjal akut
• Alopesia
• Kelumpuhan anggota gerak simetris

• hyperkeratosis, hiperpigmentasi,

Kroni
dermatitis, Mee’s Line.
• kanker kulit, paru-paru, hati (liver-
angiosarkoma), kandung kencing, ginjal,

k dan kolon
• Kerusakan hati dan saraf motorik
sensorik
Pemeriksaan Toksikologi
Korban hidup Korban Meninggal
• sampel urin (seluruhnya), • jaringan otak dan hati
• isi lambung (seluruhnya), (masing-masing  100
• darah perifer (10 cc), gram),
• rambut (dicabut dari • ginjal (50 gram),
pangkalnya). • cairan empedu,
• Kuku

Pemeriksaan toksikologi :10 cc darah + 10 cc HCL pekat, kemudian celupkan


tembaga ke dalam larutan tersebut. Jika positif ada arsen maka akan tampak
warna kehitaman hingga abu-abu pada batang tembaga tersebut.
Pemeriksaan Laboratorium

• Uji Reinsch : logam menyublim/padat saat pemanasan


• Uji Gutzeit : pembentukan warna kuning sampai coklat
pada kertas saring
• Uji Marsh : deposit arsen yang menyerupai cermin
Batasan nilai toksik  arsen

▫ Rambut dalam keadaan normal : 0,5 mg/kg


Dicurigai bila :0,75 mg/kg
▫ Keracunan bila : 30 mg/kg
▫ Kuku dalam keadaan normal : sampai 1 mg/kg
Dicurigai bila: 1 mg/kg
▫ Keracunan bila : 80 ug/kg

Keracunan Arsen. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: FK UI; 1997. p. 101-6.


Penemuan Otopsi
Pemeriksaan Luar :
• tanda-tanda dehidrasi
• keadaan kurang gizi, kulit hiperpigmentasi dan
hyperkeratosis, pada kuku tampak garis-garis warna putih
(mee’s line)
Pemeriksaan dalam :
• Ditemukan tanda-tanda iritasi lambung, mukosa berwarna kemerahan
terkadang terdapat perdarahan ( flea bitten appearance). Iritasi lambung
dapat menyebabkan produk-produk musin lambung yang menutupi
mukosa dengan partikel-partikel arsenic dapat tertahan. Dinding lambung
dan usus dapat bengkak dan kelihatan edema dan kongesti pada lapisan
sub-mukosa
• Pada jantung ditemukan tanda-tanda perdarahan sub-endokard pada
septum. Histopatologik menunjukkan adanya infiltrasi sel-sel radang bulat
ke miokard.
• Ikterus, anemia hemolitik, tanda-tanda kerusakan ginjal berupa degenerasi
lemak, dengan nekrosis fokal dan nekrosis tubuli bila mati lambat namun
bila mati cepat ditemukan tabda-tanda cardiac arrest

Keracunan Arsen. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: FK UI; 1997. p. 101-6.


DiMaio VJ, DiMaio D. Interpretive Toxicology: Drug Abuse and Drug Death. In: Geberth VJ, editor. Forensic Pathology. Florida:
CRC Press; 2001. p. 530-1.
Terima kasih
Kasus bayangan
Senin 05 Mei 2015 pukul 05.00 wib dilaporkan dari sebuah
perusahaan tekstil ditemukan Direktur muda tidak bernyawa diketahui
Nn. P 30 tahun tersebut dalam keadaan wajah pucat agak kebiruan
dengan mulut berisi muntahan kekuning hijauan makanan bercampur
cairan hitam seperti kopi dan lendir darah. Tidak ada tanda-tanda
kekerasan di tubuh korban. Korban ditemukan pertama kali oleh CS
saat membersihkan ruangan. Menurut pengakuan karyawan, tidak
ada riwayat penyakit serius pada korban dan tidak ada hal yang aneh
saat pagi hingga sore sebelum kejadian. Korban begadang
mengerjakan berkasnya pada malam jam 22.00 sendirian. Korban
juga memiliki kebiasaan meminum kopi setiap akan begadang yang
sedia di ruangan kerjanya. Korban sudah 2 bulan bekerja di
perusahaan tersebut dan berwatak tegas dan mudah marah.

Anda mungkin juga menyukai