Anda di halaman 1dari 7

ARSEN

Arsen (As) merupakan unsur dengan nomor atom 33,


berat atom 74,92 g/mol, memiliki 2 bentuk padatan,
yaitu kuning kehitaman dan abu-abu, termasuk dalam
golongan semi-logam.
Logam ini bewarna abu-abu, sangat rapuh, kristal dan
semi-metal benda padat. Arsenik tidak berbau dan tidak
berasa. Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.
Senyawa arsen yang biasa kita temukan di alam ada 3
bentuk yakni Arsen trichlorida (AsCl3) berupa cairan
berminyak, Arsen trioksida (As2O3, arsen putih) berupa
kristal putih dan berupa gas arsine (AsH3).
ARSEN

1. As Inorganik
Bentuk inorganik merupakan kombinasi dengan
elemen seperti oksigen, chlorine, dan sulfur.

2. As organik
Arsen di dalam tubuh mahluk hidup, baik hewan
maupun tanaman, bergabung dengan hydrogen atau
karbon membentuk As-organik.

Bentuk inorganik memiliki sifat lebih toksik


dibandingkan bentuk organik.
Sumber-sumber Arsen

1 Alam di dalam tanah normal < 20 ppm

Bahan-bahan industri
bahan pestisida, herbisida, insektisida, bahan cat,
2 keramik, bahan untuk preservasi kayu, penjernih
Sumber kaca pada industri elektronik.

Arsen Bahan obat-obatan dan herbal


Fowler solution yang mengandung
1% potasium arsenitpsoriasis,
3 Arsphenaminesifilis,
Farmakodinamik dan Farmakokinetik

Racun arsen yang masuk ke dalam saluran cerna akan diserap


secara sempurna di dalam usus dan masuk ke aliran darah dan
disebar ke seluruh organ tubuh. Sebagai suatu racun protoplasmik
arsen melakukan kerjanya melalui efek toksik ganda, yaitu:
Mempengaruhi respirasi sel dengan cara berikatan dengan gugus
sulfhidril (SH) padadihidrolipoat menghambat kerja enzim yang
terkait dengan transfer energi (piruvate dehydrogenase, succinate
oxidative pathway, dan tricarbxylic acid(Krebs) cycle
berkurangnya produksi ATP patologis yang reversibel
Senyawa arsen mempunyai tempat predileksi pada endotel
pembuluh darahmenyebakan vasodilatasi dan peningkatan
permeabilitas yang patologis. Efek lokal arsen pada kapiler
menyebabkan serangkaian respons mulai dari kongesti, stasis serta
trombosis nekrosis dan iskemia jaringan.
Dosis Intoksikasi
Senyawa arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 cara, yaitu peroral, inhalasi,
danabsorpsi melalui kulit / mukosa membran.
Kadar normal arsen dalam serum adalah kurang dari 5 g /L.Sedangkan dalam urin
24 jam kurang dari 50 g /L.
Intoksikasi akut
Arsenik trioksida lethal dose pada orang dewasa 70 200mg atau 1 mg/kg/hari.
Arsenik inorganik <1 mg/kg penyakit yang serius pada anak-anak
Gas arsen lethal dose pada kadar 150 250 ppm.
Pajanan antara 25 50 ppm selama 30 menit atau 100 ppm selama kurang dari 30
menit dapat menyebabkan hemolisis dan kematian.Intoksikasi kronik
Intoksikasi kronik
The National Research Council menaksir pajanan terhadap air minum yang
mengandung10 g/L arsen setiap hari akan meningkatkan resiko terkena bladder
cancer.
Arsen biasanya telah dapat terdeteksi dalam 2-4 jam setelah masuk secara per oral.
Batasan nilai toksik arsen dalam berbagai jaringan adalah sbb: dalam darah 0,69,3
mg/L, dalam hepar 2 20 mg/kg, dalam ginjal 0,270 mg/kg, dalam otak 0,2-4
mg/kg, dalam rambut atau kuku lebih dari 1 g/gram berat kering.
Gejala Klinis
Intoksikasi akut
1. Gastrointestinal (30 menit sampai 2 jam) rasa terbakar pada
tenggorokan dan ulu hati, mual, muntah, nyeri abdomen, diare dengan
feses seperti air cucian beras kadang berdarah
2. Sistem respirasi batuk, laringitis, bronkitis ringan, dansesak nafas
3. Sistem kardiovaskuler hipotensi, syok hipovolemik, ventrikular
disritmia, dancongestive heart failure
4. Sistem saraf Gejala neuropati dapat bersifat lambat (delayed) dan
muncul 2-4 minggu setelah gejala akut.
5. Hati dan GinjalDapat terjadi peningkatan enzim hepar, hematuria,
oliguria, proteinuria, renalinsufisiensi dan nekrosis tubular akut, yang
akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
Intoksikasi Kronik
1. Neuropathi perifer motoris dan sensoris
2. Erupsi kulit berupa perubahan pigmentasi coklat (melanosis) dengn
spotty leukoderma(raindrop hyperpigmentation) dan keratosis punktata
3. Gastroenteritis kronis
4. Ikterus
5. Malaise
Antidotum

Untuk mengurangi pencemaran arsen pada tanah, dapat


digunakan tanaman hiperakumulator, yaitu Pteris Vittata
dan Pityrogramma calomelonas, untuk mengurangi
pencemaran arsen di air dapat digunakan filter atau dengan
metode pengendapan
Penanganan keracunan logam berat seperti timbal, arsen
dan merkuri dapat menggunakan 2,3-dimercapto-succinic
acid (DMSA) merupakan senyawa organik larut dalam air,
yang mengandung dua gugus tiol (-SH). DMSA merupakan
khelator yang efektif dan aman.
Efek toksik ini dikatakan reversible karena dapat dinetralisir
dengan pemberian dithiol, 2,3, dimerkaptopropanol
(dimercaprol, BritishAnti-Lewisite atau BAL) yang akan
berkompetisi dengan arsen dalam mengikat gugus SH (2,3).

Anda mungkin juga menyukai