KECACINGAN
INDIRA PUTRI FIANA DEWI
20194010146
HOMEBASE RSUD TEMANGGUNG
LAPORAN KASUS
• Nama : An. M
• Umur : 5 tahun
• Jenis kelamin : laki - laki
ALLO-ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Badan tampak pucat sejak ±2 minggu SMRS
PKGB
•Tidak ada pembesaran KGB pada daerah aksila, leher, inguinal dan submandibula serta tidak ada nyeri penekanan.
Kepala
•Bentuk oval, simetris, warna rambut hitam.
Mata
•Eksoftalmus dan endoftalmus (-), edema palpebra (-), konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-), pupil isokor, reflek
cahaya normal, pergerakan mata ke segala arah baik.
Hidung
•Bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, tidak ditemukan penyumbatan maupun
perdarahan, pernapasan cuping hidung(-)
Telinga
• nyeri tekan processus mastoideus (-), pendengaran baik.
Mulut
• Tonsil tidak ada pembesaran, pucat pada lidah (-), atrofi papil (-), gusi berdarah (-),
stomatitis (-), bau pernapasan khas (-), faring hiperemis (+).
Leher
• Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, kaku kuduk (-).
Dada
• Bentuk dada simetris, nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-)
Paru-paru • Extremitas atas
I : Simetris kanan dan kiri, Eutoni, eutrophi, gerakan bebas, kekuatan
+5, nyeri sendi (-), edema (-), jaringan parut
P : Stemfremitus kanan = kiri (-), pigmentasi normal, acral hangat, jari
P : Sonor pada kedua lapangan paru tabuh (-), turgor kembali cepat, clubbing
finger (-). Anemis palmaris (+/+), CRT
A: Suara nafas Vesikuler (+/+) whz (-/-) Rh (-/-)
<2dtk.
Jantung
• Extremitas bawah
• Bunyi jantung 1 & 2 Regular, murmur (-) gallop (-) Eutoni, eutrophi, gerakan bebas, kekuatan
+5, nyeri sendi (-), edema pretibial(-/-),
jaringan parut (-), pigmentasi normal,
Perut
clubbing finger (-), turgor kembali cepat.
• I : Datar dan tidak ada pembesaran, venektasi (-) Arteri dorsalis pedis teraba lancar.
• P : Supel ,nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kulit normal.
• P : timpani
• A: bising usus (+) normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb 6 gr/dL
HT 19%
Leukosit 7500/mm3
LED 52 mm/jam
Trombosit 328.000
GDS 95
Albumin 2,8 mg/dL
DIAGNOSIS
• Diagnosis Kerja :
• Anemia e.c Kecacingan
• Diagnosis Banding :
• Anemia e.c defisiensi Asam Folat
PENATALAKSANAAN
•Istirahat
•Paracetamol syr 4 x 1 cth
•Apialys syr 1x1 cth
•Rencana tranfusi PRC 210cc habis dalam 3 jam
Infeksi yang di sebabkan oleh cacing merupakan infeksi parasit yang kosmopolit
yaitu tersebar di seluruh dunia,
Pada umumnya lebih banyak ditemukan pada anak-anak berusia 5–10 tahun
ANEMIA
Definisi
Personal Hygiene
Kepadatan Penduduk
(Lingkungan)
SPESIES CACING
Cacing Gelang
CACING TAMBANG
Telur yang dikeluarkan dari usus keluar bersama tinja, di lingkungan embrio dalam
telur berubah menjadi larva yang infektif. Apabila manusia memakan telur yang
infektif, larva akan keluar di duodenum dan menembus dinding usus halus menuju
vena mesenterika, masuk ke sirkulasi portal => jantung kanan => paru ke jaringan
alveolar => bermigrasi ke saluran nafas atas hingga tertelan turun ke esophagus
menjadi cacing dewasa diusus. Siklus hidup 2-3 bulan. Umur cacing 1 tahun. Cacing
memakan produk pencernaan dari penjamu => defisiensi zat gizi
PATOFISIOLOGI
Infeksi ringan cacing ini ditandai dengan sedikit gejala atau tanpa gejala sama sekali. Pada infeksi
yang berat, kelainan patologi yang terjadi disebabkan oleh tiga fase sebagai berikut :
1. Fase cutaneus, yaitu cutaneus larva migrans, berupa efek larva yang menembus kulit,
menyebabkan dermatitis yaitu Ground itch. Timbul rasa nyeri dan gatal pada tempat penetrasi
2. Fase pulmonary, berupa efek yang disebabkan oleh migrasi larva dari pembuluh darah kapiler ke
alveolus. Larva ini menyebabkan batuk kering dan asma yang disertai dengan wheezing serta
demam.
3. Fase intestinal, berupa efek yang disebabkan oleh perlekatan cacing dewasa pada mukosa usus
halus dan pengisapan darah. Cacing ini dapat mengiritasi usus halus menyebabkan mual,
muntah, nyeri perut, diare, dan feses yang berdarah serta berlendir. Anemia defisiensi besi
dijumpai pada infeksi cacing tambang kronis akibat kehilangan darah. Jumlah darah yang hilang
per hari per satu ekor cacing adalah 0,03 ml pada infeksi N. americanus dan 0,15 ml pada infeksi
A. duodenale. Pada anak, infeksi cacing ini dapat menganggu pertumbuhan fisik dan mental.
TATALAKSANA
• Prognosis :
• Pada kasus ini baik apabila terapi antihelmintik dan terapi zat besi
diberikan secara tepat. Selain itu, perbaikan anemia dan malnutrisi
yang adekuat juga mendukung pada perbaikan infeksi cacing ini.
TERIMA KASIH