Anda di halaman 1dari 24

BPPV

(Benign Paroxysmal Positional Vertigo)

z dr. Indira Putri Fiana Dewi

Dokter Pembimbing :

dr. Rintyoso Widiyatmoko


z
Identitas Pasien

 Nama : Ny. D

 Jenis kelamin : Perempuan

 No. RM : 0684xx

 Tanggal Lahir : 02 September 1976

 Usia : 46 tahun

 Alamat : Kliwang 01/08 Argomulyo Cangkringan

 Tanggal masuk RS : 15 Oktober 2022


Anamnesis
z

 Keluhan Utama : Pusing berputar

 Riwayat Penyakit Sekarang :

 Jam 12.00 WIB : Pasien datang ke IGD RSU Mitra Paramedika diantar keluarganya dengan keluhan pusing berputar. Pusing
berputar dirasakan tiba-tiba ketika pasien sedang beraktivitas di rumah. Pasien berkata bahwa jika melihat lampu cahaya
kepala semakin terasa pusing. Keluhan disertai mual dan muntah sebanyak 10 kali. Terdapat gangguan pendengaran seperti
telinga berdenging namun untuk tuli disangkal. Pasien kemudian di rawat inapkan di bangsal Shinta. Untuk keluhan lain
seperti lemah anggota gerak (-) demam (-) nyeri perut (-) batuk (-) pilek (-) disangkal. Pasien mengatakan baru vaksin covid
2x dan belum sempat booster.

 Riwayat Penyakit Dahulu :

 Tahun 2021 : vertigo (+) berobat di klinik tapi tidak mondok

 HT (-)

 Stroke (-)

 DM (-)

 Riwayat Pengobatan :

 Histigo dan Obat-obat Pereda nyeri lainnya


z
Anamnesis

 Riwayat Penyakit Keluarga :

 Keluhan serupa (-)

 HT (-)

 Stroke (-)

 DM (-)

 Riwayat Sosial :

 Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga yang memiliki suami dan dua orang
anak yang masih kecil, dilingkungan sekitar rumah, pasien sering berinteraksi
sesama tetangga
Pemeriksaan Fisik
z

 KU : Lemas- Orientasi : Daya ingat, komunikasi dan pikiran : dalam batas normal

 Kesadaran : Compos Mentis

 GCS : E4V5M6

 TD : 119/93 mmHg

 Nadi : 103 x/menit

 Suhu : 36.4

 RR : 22 x/menit

 SpO2 : 98 %

 Kepala : Ca (-/-) SI (-/-)

 Leher : PKGB (-)


 Thorax : Cor : BJ1 BJ2 regular

Pulmo : SDV (+) WH (-) RH (-)


 Abdomen : Supel, NT (-) BU (+)
 Ekstremitas : AD (-) OE (-)
z
Pemeriksaan Fisik
 N I (olfaktorius) : normal

 N II (optikus) : normal

 N. III (oculomotorius) : normal

 N IV (trochlear) : normal

 N V (trigeminal) : normal

 N VI (Abdusen) : normal

 N VII (facial) : normal

 N VIII (vestibulokoklearis) : normal

 N XI (glosofaringeal) : normal

 N X (Vagus) : normal

 N XI (Aksesorius) : normal

 N XII (hipoglosus) : normal


z
Pemeriksaan Fisik

 Koordinasi Langkah dan Keseimbangan

 Cara berjalan : normal

 Tes Romberg : (+) pasien terpenjam badan condong ke

arah kanan

 Ataksia : -

 Disdiadokhokinesis : normal

 Rebound Fenomen : normal

 Nistagmus : +

 Dismetri : normal

 Tes telunjuk hidung : normal

 Tes hidung-telunjuk-hidung : normal


 Gerakan Abnormal
Pemeriksaan Fisik
 Tremor z : (-)

 Chorea : (-)

 Mioklonik : (-)

 Atetose : (-)

 Ballismus : (-)

Fungsi Vegetatif

 Miksi : dalam batas normal

 Inkontinensia Urine :-

 Retensio Urine : -

 Anuria :-

 Poliuria :-

 Defekasi : dalam batas normal

 Inkontinensia alvi :-

 Retensio alvi :-
z
Pemeriksaan Fisik

 Kekuatan Otot : 5|5 5|5

 Refleks Fisiologis : +2|+2 +2|+2

 Refleks Patologis : -|- -|-

 Sensibilitas : dalam batas normal

 Nistagmus : (-)

 Tes Romberg : (+) pasien terpenjam badan condong ke

arah kanan

 Tandem Walking : (-)


z
Pemeriksaan Penunjang
No Nama Pemeriksaan Hasil

  DARAH LENGKAP  
1 Hemoglobin 11,9
2 Eritrosit 4,34
3 Hematokrit 38,3
4 MCV 88,0
5 MCH 27,4
6 MCHC 31,0
7 PCT 0,21
 Laboratorium : 15 Oktober 2022 8 Leukosit (WBC) 12,50
9 HITUNG JENIS :  
10 Limfosit 10,2
 Untuk hasil Lab : dalam batas normal 11
12
Monosit
Granulosit
2,1
87,7
13 Trombosit (Platelet) 289
14 FUNGSI HATI  
15 SGOT 16
16 SGPT 17
17 FUNGSI GINJAL  
18 Ureum 21
19 Kreatinin 0.6
20 ELEKTROLIT  
21 Natrium 135.91
22 Kalium 3,5
23 Chlorida 100.43
24 HEPATITIS MARKER  
25 HBsAg kualitatif Non- Reaktif
26 Lain-lain  
27 ANTIGEN SARS-CoV-2 Negatif
z
Pemeriksaan Penunjang

 Foto Thorax AP view, posisi supine, simetris, inspirasi dan kondisi cukup, hasil :

 Tampak corakan bronchovascular normal

 Kedua diafragma licin

 Pleural space tak menebal

 Cor, CTR = 0,54

 Sistema tulang yang tervisualisasi intak

 Kesan

 Pulmo tak tampak kelainan

 Besar cor normal


z
Pemeriksaan Penunjang
z
Terapi

 Terapi di IGD

 Inf. NS 0,9% 20 tpm

 Inj. Diphenhydramin 1 amp

 Inj. Ondansetron 1 amp

 Inj. Neurosanbe 1 amp

 Advice dr. Gita Sp.N

 Inj. Mecobalamin 500 mg/12 jam

 Inj. Diphenhydramin 20 mg/8 jam

 Inj. Ondansetron 1 amp/ 12 jam

 Betahistin 2x12 mg
z
Diagnosis

 Diagnosis : BPPV

 Diagnosis Banding : Meniere’s disease


Neuroma Akustik
Hari ke-1 Hari ke-2 Follow UP Hari ke-3 Hari ke-4
S : Pasien mengeluh pusing S : Pasien mengeluh S : Pasien mengeluh dengan S : Pasien mengeluh
berputar (+) jika kepalaz pusing berputar menurun, pusing berputar sudah tidak dengan pusing berputar
miring ke kanan dan kiri disertai perubahan posisi ada , telinga berdenging kadang-kadang,
makin bertambah, telinga telinga berdenging kadang- kadang-kadang, mual (-) kesemutan pada telapak
berdenging (+) mual (+) kadang, mual (+) muntah muntah (-) kaki
muntah (+) (-)
O : KU : Sedang O : KU : Sedang
O : KU : Sedang O : KU : Sedang Kesadaran : Compos Mentis Kesadaran : Compos
Kesadaran : Compos Kesadaran : Compos TD : 125/79 Mentis
Mentis Mentis S : 36.7 TD : 116/87
TD : 120/90 TD : 110/89 N : 88 S : 36.8
S : 36.7 S : 36.6 RR : 21 N : 89
N : 78 N : 88 SpO2 : 98% RR : 20
RR : 22 RR : 23 Test Romberg (-) SpO2 : 98%
SpO2 : 97% SpO2 : 98% Test Romberg (-)
Test Romberg : (+) Test Romberg : (-) A : BPPV
P : Tx. Lanjut A : Vertigo
A : BPPV P : BLPL
P : Tx Lanjut A : BPPV P.o Mecobalamin 2x500
- Tebokan 1x1 tab P : Tx. Lanjut mg
P.O Betahistin 1x12 mg
tiap pagi
z
(Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
sebagai penyakit pada telinga bagian dalam dengan episode berulang. BPPV juga sering dikenal dengan kelainan
Definisi pada bagaian vestibular. BPPV merupakan gangguan klinis yang kerap terjadi pada individu serangan vertigo tipe
perifer, diikuti gejala pusing berputar, mual, muntah dan keringat dingin hal tersebut disebabkan oleh reposisi
kepala melawan gravitasi tanpa lesi pada system pusat

dapat terjadi karena trauma penyakit meniere ipsilateral, neuritis vestibular, penyakit sistemik berat, Riwayat
operasi otologi sebelumnya, dan otitis media kronik. Namun dalam kebayakan kasus etiologic BPPV tidak dapat
ditentukan (idiopatik). Penuaan tampaknya menjadi factor resiko utama untuk BPPV idiopatik. beberapa penelitian
Etiologi juga menunjukkan bahwa kejadian BPPV juga defisiensi vitamin D dan juga diduga bahwa insiden dari BPPV
mungkin bisa lebih tinggi pada akhir musim dingin dimana diketahui bahwa ada musim dingin, serum vitamin D
lebih renda Penyebab vertigo akibat serpihan kristal

Manifestasi 1) Pandangan mata gelap 2)  Rasa Lelah dan stamina menurun 3)  Tidak mampu berkonsentrasi 4)
 Perasaan seperti mabuk 5)  Otot terasa sakit 6)  Mual dan muntah 7)  Daya piker menurun 8)
Klinis  Berkeringat
z
(Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
Manifestasi Klinis

Vertigo Perifer Sentral

Bangkitan Vertigo Mendadak Lambat

Derajat Vertigo Berat Ringan

Pengaruh Gerakan Kepala (+) (-)

Gejala Otonom (++) (-)

Gangguan pendengaran (+) (-)


z
(Benign Paroxysmal Positional Vertigo)

Benign paroxysmal positional vertigo terjadi akibat dari


otokonia, sebuah kristal kecil dari kalsium karbonat yang
Patofisiologi merupakan bagian yang normal dari anatomi telinga dalam,
yang lepas dari membran otolith pada utrikulus dan terkumpul
pada salah satu kanalis semisirkularis
(Benign
z Paroxysmal Positional Vertigo)
Diagnosis
Hal-hal yang dikeluhkan oleh pasien BPPV adalah: 1

- Vertigo sangat berat yang mendadak karena perubahan posisi


Anamnesis kepala tertentu;
- Vertigo berlangsung singkat, sekitar 10-20 detik yang disertai
mual dan muntah;

- Tidak ada defisit neurologis;


Pemeriksaan - Tidak ada nistagmus (pergerakan mata
yang tidak dikendalikan) secara spontan
Fisik
(Benign
z Paroxysmal Positional Vertigo)
Pemeriksaan Penunjang

Perasat
Dix-Hallpike
z
(Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
Diagnosis Banding

BPPV : Vertigo, tinnitus, dipicu oleh perubahan posisi

Meiner’s Disease : Vertigo, tinnitus, hearing loss (+) hilang timbul

Neuroma Akustik : Vertigo, tinnitus, hearing loss (+) semakin berat


(Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
z

Tatalaksana

Antikolinergik, Antihistamin, Ca entryblodsker,


Farmakologi Monuaminergik, Antidopaminergik, Benzodiazepine,
Histaminic, Antiepileptik

Non- Teknik Manuver Eppley


Farmakologi teknik Brandt Daroff
(Benign
z
Paroxysmal Positional Vertigo)
Brandt Daroff
1. Pertama lakukan dengan duduk tegak samping tempat tidur

2. Berbaring sebelah kanan. Dengan waktu kurang dari 1 atau 2 detik

3. Tengokan kepala 45 derajat dalam satu arah (misal kiri)

4. Lakukan selama 30 detik atau hingga vertigo reda

5. Keposisi tegak atau duduk dan tunggu 30 detik

6. kemudian berbaring disisi lain kearah kiri lakukan kurang dari 1 atau 2 detik
dengan tengokan kepala 45 derajat ke satu arah

7. Tetap dalam posisi tersebut, 30 detik atau sampai vertigo reda

8. Kembali pada posisi duduk dan tunggu selama 30 detik atau sampai reda.

Dalam setiap perawatan membutuhkan waktu 10 menit, Dalam satu set terdiri 5 kali
pengulangan
z

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai